Anda di halaman 1dari 46

PROSES KEBUTUHAN AMAN DAN

NYAMAN SESUAI DENGAN TUMBUH


KEMBANG
KELOMPOK 3
Alisya Julieta Freestiya Karyana (C2214201020)
Angga Permana (C2214201152)
Aribah Siti Marwa (C2214201004)
Kurnia (C2214201071)
Lunar Sani Hejira (C2214201010)
Michelle Malvin Ruswandi (C2214201149)
Noneng Yulianti (C2214201043)
Ros Nurcahyani Febriyanti (C2214201030)
Yusi Fauziah (C2214201118)
(01)
Luka Laserasi
Luka laserasi adalah robekan di kulit yang bisa
mengeluarkan banyak darah. Seringkali, laserasi terjadi di
area kulit yang dekat dengan tulang seperti dahi, tulang
kering, sendi siku atau tempurung lutut.
A. Gejala Luka Laserasi
Kulit memar, bengkak, dan terasa perih – Umumnya akan terasa perih,
sedikit memar, dan bengkak di daerah yang robek. Wajar bila terasa perih,
karena kulit terkikis, terpotong, atau koyak. Sedangkan, memar terjadi di
daerah yang terhantam karena ada jaringan dan pembuluh darah yang
rusak. Kulit juga dapat meradang karena gesekan atau benturan benda
keras, sehingga terjadi bengkak.

B. Akibat dari Laserasi


Sebagian besar laserasi mengakibatkan pendarahan. Pendarahan kecil
terjadi ketika robekan hanya terjadi pada permukaan kulit (laserasi ringan)
dan biasanya akan berhenti dengan tekanan yang lembut. Pendarahan besar
juga dapat terjadi ketika robekannya parah, atau terjadi pada daerah yang
memiliki beberapa pembuluh darah seperti wajah, mulut, atau kepala.
C. Pengobatan Luka Laserasi

MENCUCI MENEKAN MEMBERSIHK


TANGAN LUKA AN LUKA

MENGOLESKAN
KRIM/SALEP MENUTUP
ANTIBIOTIK LUKA
(02)
Luka Abrasi
Luka lecet atau luka abrasi adalah jenis luka terbuka yang
muncul akibat gesekan kulit dengan permukaan yang kasar
dan keras.
A. Gejala Luka Abrasi
Gejala yang dirasakan ketika mengalami luka ini mungkin hanya rasa hangat
dan perih pada bagian kulit yang terdampak. Kebanyakan lecet tidak
meninggalkan bekas luka. Lapisan kulit terbentuk atas jaringan hidup,
kapiler, ujung saraf, dan lain-lain. Jika lapisan ini rusak, otomatis kulit Anda
terasa sakit.

B. Penyebab Luka Abrasi


Mengutip penjelasan dalam buku Abrasion, lecet berawal dari iritasi kecil
pada kulit dan berkembang menjadi goresan. Luka goresan ini akan
bertambah besar dan masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam.
C. Perawatan Luka Abrasi

BILAS LUKA MENGOLESKAN


MENCUCI DENGAN AIR KRIM/SALEP
TANGAN MENGALIR ANTIBIOTIK

PERBAN LUKA GANTI PERBAN


SEHARI SEKALI
(03)
Nadi; Pembuluh Darah
Pembuluh nadi adalah salah satu pembuluh yang ada
dalam tubuh manusia dan memiliki peran yang sangat
penting yakni untuk membawa oksigen. Pembuluh nadi
atau biasa disebut dengan arteri merupakan pembuluh
darah yang memiliki otot dan bertugas membawa darah
dari jantung.
A. Fungsi Pembuluh Nadi
1. Berguna untuk mengalirkan darah dari jantung menuju seluruh tubuh.
2. Berguna untuk mengantarkan oksigen serta nutrisi ke semua sel.
3. Berguna untuk mengalirkan zat buangan seperti karbon dioksida.
4. Berguna untuk menjaga keseimbangan mobilitas protein, kimia serta
unsur sistem kekebalan tubuh dan juga sel.

B. Jenis Pembuluh Nadi


1. Arteri Pulmonalis
2. Arteri Sistemik
3. Aorta
4. Arteriol
5. Pembuluh Kapiler
C. Ciri Pembuluh Darah
 Memiliki dinding yang terdiri dari 3 lapis yakni paling luar berbentuk
sel otot elastis, lapisan tengah berbentuk sel otot polos dan juga
lapisan dalam yang terbentuk dari satu lapis sel berdinding tipis.
 Memiliki dinding yang elastis, tebal dan juga kuat.
 Memiliki satu katup yakni awal pembuluh yang terletak dekat dengan
jantung.
 Apabila terluka maka akan mengalirkan darah.
 Ada di bagian tubuh dalam.
 Pembuluh nadi bisa dirasakan di beberapa bagian tubuh seperti
pergelangan tangan dan juga pangkal leher.
(04)
Hecting
Menjahit luka (hecting) adalah tindakan mendekatkan
tepi-tepi luka dan mempertahankan dengan benang atau
jahitan sampai terjadi kontinuitas jaringan.
A. Alat dan Bahan Prosedur
1. Sarung tangan steril 7. NaCl 0,9 %

2. Duk steril 8. Cairan antiseptik

3. Set bedah minor yang terdiri dari 9. Obat anestesi (Pehacain)


pinset anatomi, pinset cirurgis, nald
10. Plaster
folder, gunting, arteri klem.
11. Gunting plaster
4. Jarum
12. Kom steril
5. Benang jahit untuk kulit luar berwarna
13. Nierbeken
hitam dengan jenis poliglaktin (Vicryl)
14. Tempat sampah medis
6. Kassa steril
B. Hal-hal yang harus diperhatikan
• Cara menjahit kulit pada tepi luka dengan jarum jahit, pinset sirurgis dan
needle holder, benang jahit kulit luar

• Ukuran kulit yang diambil dari kedua tepi luka harus sama besarnya

• Pengambilan tusukan jarum di tepi terjauh sebaiknya kurang lebih sejajar


horizontal dengan tusukan jarum dari tepi luka terdekat.

• Tepi luka diusahakan dalam keadaan terbuka keluar (everted) setelah


penjahitan.
(05)
Tanda Vital
Tanda-tanda vital adalah suatu standar nilai yang
digunakan untuk mengukur fungsi dasar tubuh.
Pengukuran TTV dilakukan dengan tujuan untuk
menggambarkan kondisi kesehatan seseorang secara
umum. Ada empat tanda vital yang paling utama, yaitu
nadi, tekanan darah, laju pernapasan, dan suhu tubuh.
A. Tekanan Darah Rendah
apabila tensinya teraba pada angka 90/60 mmHg atau kurang.

B. Tekanan Darah Tinggi


Tekanan darah tinggi dibagi ke dalam beberapa tingkat, yaitu pra-
hipertensi, tingkat 1, dan tingkat 2.

C. Tekanan Darah Normal


36,5 derajat Celcius hingga 37,2 derajat Celcius.

D. Pengukuran temperatur tubuh dapat dilakukan


dengan :
oral atau melalui mulut, rektal atau anus, menjepit termometer di ketiak,
dan melalui telinga.
(06)
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah gaya atau dorongan darah ke
dinding arteri saat darah dipompa keluar dari
jantung keseluruh tubuh (Palmer, 2007).
A. Interpretasi Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada Usia
≥ 18 tahun Berdasarkan Joint National Committee VII

Klasifikasi TDS* TDD*


Tekanan Darah mmHg mmHg

Normal < 120 < 80

Pre-Hipertensi 120-139 80-89

Hipertensi 140-159 90-99


Stage 1

Hipertensi >160 >100


Stage 2  
B. Faktor yang Bertanggung Jawab terhadap Tekanan Darah
1. Tahanan Perifer
2. Volume Darah
3. Viskositas Darah
4. Elastisitas Dinding Pembuluh Darah

C. Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah


5. Usia
6. Stres
7. Ras
8. Medikasi
9. Variasi Diurnal
10. Jenis Kelamin
(07)
Suhu
Suhu adalah panas atau dinginnya udara yang
dinyatakan dengansatuan derajat tertentu. (Menteri
Kesehatan No 1077 Tahun 2011)
A. Faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1. Usia
2. Olahraga
3. Kadar hormon
4. Irama sikardian
5. Lingkungan
6. Stres.

B. Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara simultan melalui:


7. Radiasi
8. Konduksi
9. Konveksi
10. Evaporasi
(08)
Antibiotik
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk
mengatasi infeksi bakteri yang bersifat bakterisid
(membunuh bakteri) atau bakteriostatik (mencegah
berkembangbiaknya bakteri) (Kemenkes, 2011).
A. Klasifikasi Antibiotik
1. Berdasarkan mekanisme aksi
a) antibiotik menghambat sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri seperti
golongan β-lactam dan golongan glikopeptida (vancomicin, bacitracin).
b) Antibiotik yang mengacaukan sintesa molekul lipoprotein di membran sel
sehingga meningkatkan permeabilitas dan zat-zat yang ada di dalam sel dapat
merembas keluar, contohnya polimiksin dan daptomycin.
c) Antibiotik yang menghambat sintesis protein dengan merusak fungsi subunit 50S
ribosom seperti golongan kloramfenikol, makrolida, klindamisin, linezolid dan
streptogramin serta antibiotik yang bekerja dengan berikatan pada subunit 30S
ribosom seperti aminoglikosida dan tetrasiklin sehingga terjadi penghambatan
pertumbuhan bakteri atau bacteriostatic.
d) Antibiotik yang mempengaruhi metabolisme asam nukleat dengan menghambat
polimerisasi RNA dan menghambat topoisomerase seperti Quinolon, Rifampisin.
e) Antibiotik antimetabolik yang bekerja dengan memblok enzim dalam proses
sulfonamid asam folat seperti kombinasi sulfonamide dan trimethoprim.
2. Berdasarkan spektrum atau kisaran terjadinya
a) Antibiotik berspektrum sempit (narrow spektrum)
b) Antibiotik berspektrum luas (broad spektrum)

3. Berdasarkan struktur molekul nya antibiotika


c) Antibiotika β-laktam dan penghambat sintesis dinding sel
d) Chloramphenicol, Tetracycline, Macrolides, Clindamycin dan Streptogramin.
e) Aminoglycoside dan Spectinomycin
f) Sulfonamide, Trimethoprim, dan Quinolone

4. Berdasarkan mekanisme kerja


g) Obat yang menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri: Penicillin,
Sefalosporin, Karbapenem, Basitrasin, dan Vankomisin.
h) Obat yang memodifikasi atau menghambat sintesis protein: Aminoglikosida,
Tetrasiklin, Kloramfenikol, dan Makrolida.
i) Obat anti metabolit yang menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolisme
folat: Sulfonamid dan Trimetoprim Sulfonamid.
j) Obat yang mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat : Kuinolon dan
Nitrofuran.
(09)
Analgetik
Analgetik adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atauobat-
obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
A. Golongan Analgetik
1. Analgetik golongan opioid. Contohnya kodein, morfin, methadone, oksikodon, dan
hidrokodon.
2. Analgetik golongan non-opioid. Contohnya Contoh jenis analgetik non-opioid
seperti Asetaminofen, obat-obat golongan OAINS (obat anti-inflamasi nonsteroid)
seperti Ibuprofen, Aspirin, Naproxen, Diklofenak, Asam mefenamat dan
Piroksikam.

B. Analgetik dalam Manajemen Nyeri


3. Tahap pertama dalam manajemen nyeri adalah menggunakan analgetik non- opioid
4. Jika nyeri masih dirasakan setelah menggunakan analgetik non opioid, maka pada
penatalaksaan ditambahkan opioid lemah
5. Tahap terakhir jika nyeri yang dirasakan belum ada perbaikan adalah memberi
analgetik opioid kuat
(10)
Pernafasan
Pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga
penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbon dioksida ke lingkungan.
A. Klasifikasi Respirasi
1. Respirasi / Pernapasan Dada : Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau
mengerut, Tulang rusuk terangkat ke atas, Rongga dada membesar yang
mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam
badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut : Otot difragma pada perut mengalami kontraksi,
Diafragma datar, Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan
udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru- paru.
B. Sistem Pernafasan Manusia
1. Hidung
2. Faring
3. Trakea
4. Bronkus
5. Bronkiouls
6. Paru- paru
(11)
Obat
Obat adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejalah penyakit,luka atau kelainan
badania dan rohaniah pada manusia atau hewan,
memperelok badan atau bagian badan manusia (Anief,
2006).
A. Penggolongan Obat
a) Obat Bebas
Obat golongan ini termasuk obat relatif aman. Contohnya Paracetamol,
Vitamin C, Asetosal (aspirin), Antasida daftar obat Esensial.
b) Obat Bebas Terbatas
Obat golongan ini juga relatif aman selama penggunaanya mengikuti aturan
pakai yang ada. Contohnya obat flu kombinasi (tablet), Klotrimaleat (CTM),
dan Membedasol.

B. Indikasi Obat
1. Interaksi farmasetik
2. Interaksi farmakokinetik
3. Interaksi farmakodinamik
(12)
Luka
Luka adalah kerusakan pada fungsi perlindungan kulit
disertai hilangnya kontinuitas jaringan epitel dengan
atau tanpa adanya kerusakan pada jaringan lainnya
seperti otot, tulang dan nervus yang disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu: tekanan, sayatan dan luka karena
operasi (Ryan, 2014).
A. Jenis Luka
1. Berdasarkan kondisi : luka tertutup dan luka terbuka.
2. Berdasarkan kedalaman dan luas : Luka stadium I (luka
superfisial/Non-Blanching Erithema, Stadium II (luka partial
thickness), Stadium III (luka full thickness), dan Stadium IV.
3. Berdasarkan proses penyembuhan : Healing by primary intention,
Healing by secondary intention, dan Delayed primari healing (tertiary
healing).

B. Macam-macam Mekanisme Terjadinya Luka


Luka Insisi (incised wounds), Luka memar (contusion wound), Luka lecet
(abraded wound), Luka tusuk (punctured wound), Luka gores (lacerated
wound), Luka tembus (penetrating wound), dan Luka bakar (combustio),
(13)
Perawat
Wardhono (1998) mendefinisikan perawat adalah orang
yang telah menyelesaikan pendidikan profesional
keperawatan, dan diberi kewenangan untuk
melaksanakan peran serta fungsinya.
A. Fungsi Perawat
1. Fungsi Independen Perawat
2. Fungsi Dependen Perawat
3. Fungsi Interdependen Perawat

B. Peran Perawat
1.Pemberi Asuhan Keperawatan.
2. Advokat Pasien
3.Pendidik.
4.Koordinator.
5.Kolaborator.
6. Konsultan
7.Peneliti
(14)
Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja (Effendi, 2009).
A. Karakteristik Wilayah Kerja
1. Puskesmas kawasan perkotaan
2. Puskesmas Kawasan pedesaan
3. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil

B. Kemampuan Penyelenggaraan
4. Puskesmas non rawat inap
5. Puskesmas rawat inap
(15)
Nyeri
Nyeri merupakan sensasi sensori dari pengalaman
subyektif yang dialami setiap individu dan berbeda
persepsi antara satu orang dengan yang lain yang
menyebabkan perasaan tidak nyaman, tidak
menyenangkan berkaitan dengan adanya atau
potensial kerusakan jaringan (Loue & Sajatovic,
2008).
A. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri
Budaya, Jenis kelamin, Usia, Makna Nyeri, Kepercayaan spiritual, Perhatian,
Ansietas, Lingkungan dan dukungan keluarga, dan Pengalaman sebelumnya.

B. Proses atau Mekanisme Nyeri


1. Transduksi (Bradykinin, Prostaglandin, Substansi P/ zat P)
Merupakan proses dari stimulus nyeri yang diubah ke bentuk yang dapat
diakses oleh otak.
2. Transmisi
Impuls nyeri berjalan dari serabut saraf tepi ke medulla spinalis.
3. Persepsi
merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri.
4. Modulasi
Proses dimana sensasi dari nyeri dihambat atau dimodifikasi .
C. Pengukuran Skala Nyeri
Skala penilaian numerik lebih digunakan sebagai pengganti
alat deskripsi kita. Klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0 – 10
(Taylor, 2011). Skala paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas
nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik (Potter & Perry, 2006).
(16)
Apotek
Apotek adalah sarana pelayanan kesehatan untuk
membantu meningkatkan kesehatan bagi masyarakat,
apotek juga sebagai tempat praktik tenaga profesi
apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian
(Hartini dan Sulasmo, 2007).
A. Tugas dan Fungsi apotek
a. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah

jabatan Apoteker.

b. Sarana yang digunakan untuk melakukan Pekerjaan Kefarmasian.

c. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan

farmasi antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan

kosmetika.

d. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu Sediaan Farmasi,

pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau

penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan

obat tradisional.
(17)
Betadin
Betadine adalah obat antiseptik yang dapat
dipergunakan untuk melakukan desinfeksin luka dengan
efektif (Mohamad, 2005).
A. Efek Samping Penggunaan Betadin
Efek samping yang mungkin terjadi saat pemakaian Betadine antara lain
iritasi lokal. Bila efek samping terjadi dan memburuk hentikan pemakaian
Betadine dan konsultasikan ke Dokter.

B. Keterangan
1. Betadine Cair
Golongan: Obat Bebas Terbatas, Kelas Terapi: Antiseptik dan Desinfektan Kulit, Kandungan:
Povidone iodine 10 %
2. Betadine Salep
Golongan: Obat Bebas Terbatas, Kelas Terapi: Antiseptik dan Desinfektan Kulit, Kandungan:
Povidone iodine 10 %
3. Betadine Spray
Golongan: Obat Bebas Terbatas, Kelas Terapi: Antiseptik dan Desinfektan Kulit, Kandungan:
Povidone iodine 2.5 %
4. Betadine Stick
Golongan: Obat Bebas Terbatas, Kelas Terapi: Antiseptik dan Desinfektan Kulit, Kandungan:
Povidone iodine 2.5 %
(18)
Rumah Sakit
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap,rawat jalan dan rawat darurat. (Kemenkes RI)
A. Tugas Rumah Sakit
Tugas rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan adalah
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan bertanggung
Jawab terhadap masyarakat terutama di wilayah cakupannya.
Sedangkan fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan
Spesialistik atau medik sekunder dan pelayanan subspesialistik atau
Medik tersier. oleh karena itu produk utama (core product) rumah
Sakit adalah pelayanan medic (Sari, Irine Diana, 2010).
B. Penyelenggaraan Kegiatan Rumah Sakit
Untuk menyelenggarakan fungsinya, maka rumah sakit menyelenggarakan
Kegiatan:
a. Pelayanan medis.
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan.
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis.
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan.
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan.
f. Administrasi umum dan keuangan.
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai