Anda di halaman 1dari 7

MASALAH HUKUM DALAM

DUNIA BISNIS
Fauziah Hulopi
212111022
SM21
DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA TERDAPAT BEBERAPA KRITERIA
KHUSUS,
YAITU :
• Ada dua pihak yang saling mengikatkan diri. Pihak yang pertama adalah
pihak yang menyewakan yaitu pihak yang mempunyai barang. Pihak yang
kedua adalah pihak penyewa, yaitu pihak yang membutuhkan kenikmatan
atas suatu barang. Para pihak dalam perjanjian sewa-menyewa dapat
bertindak untuk diri sendiri, kepentingan pihak lain, atau kepentingan
badan hukum tertentu.
• Ada unsur pokok yaitu barang, harga, dan jangka waktu sewa. Barang
adalah harta kekayaan yang berupa benda material, baik bergerak maupun
tidak bergerak. Harga adalah biaya sewa yang berupa sebagai imbalan atas
pemakaian benda sewa. Dalam perjanjian sewa-menyewa pembayaran
sewa tidak harus berupa uang tetapi dapat juga mengunakan barang
ataupun jasa (Pasal 1548 KUH Perdata). Hak untuk menikmati barang
yang diserahkan kepada penyewahanya terbatas pada jangka waktu yang
ditentukan kedalam perjanjian.
KRONOLOGIS MASALAH

Masalah sewa menyewa tanah milik PT Gudang Garam seluas 14 Hektar di tiga desa di
Kabupaten Kediri, akhirnya berbuntut panjang. Pasalnya, perusahan rokok terbesar di
Kota Kediri itu dituding sudah melanggar perjanjian dalam sewa menyewa antara kedua
belah pihak. Dadang Heri Susanto, warga Kuwak, Kelurahan Ngadirejo, Kota Kediri,
sebagai pihak penyewa atau pihak kedua. Dalam kasus tersebut, selang berjalannya
waktu pada awal tahun 2017 lalu, Dadang mendapat somasi sebanyak dua kali dari
PT Gudang Garam. Isi somasi itu menyebutkan jika PT Gudang Garam meminta seluruh
tanah tersebut tanpa memperhitungkan apapun.Bahkan diatas tanah itu juga masih
dipenuhi tanaman milik penyewa yang mendekati masa panen. Dari per masalahan
itu, karena merasa dirugikan akhirnya Dadang melayangkan gugatan pertama ke
Pengadilan Negeri Kota Kediri dengan materi agar PT Gudang Garam menghormati
perjanjian sewa menyewa.
UNDANG UNDANG YANG DI LANGGAR

Dalam UU Perdata pasal 1588 – 1600 tentang sewa menyewa tanah, maka kasus seperti ini
merupakan wanprestasi. Karena sewa menyewa tanah ini tertuang dalam perjanjian.
Dengan demikian jika ada masalah klausul yang dilanggar oleh para pihak maka masuk
dalam ranah perdata.
KEPUTUSAN FINAL ATAS MASALAH HUKUM YANG TERJADI DI PT GUDANG
GARAM

penggugat, Agustinus Jehandu, SH mengatakan, dalam hal ini kedua belah pihak sudah


menyalahi aturan sewa. Kendati demikian, pihaknya tidak mau terkecoh denganperjanjian
itu, sebab dalam aturan pelanggaran sewa menyewa merupakan kasusperdata. «Dalam UU
Perdata pasal 1588 – 1600 tentang sewa menyewa tanah, makakasus seperti ini
merupakan wanprestasi. Karena sewa menyewa tanah ini tertuan gdalam perjanjian. »

«Gugatan pertama kita lakukan agar PT Gudang Garam lebih menghormati perjanjian sewa
yang notabene masih berlaku sampai 31 Juli 2017. » «Dalam perjanjian sewa ini
sebenarnya ada klausul jika pihak pertama meminta tanah itu, maka pihak kedua harus
berhak memberikan tanpa adanya ganti rugi dari pihak pertama. » Seperti diketahui, kasus
sewa menyewa sebanyak 53 bidang tanah milik PT Gudang Garam ini juga berbuntut pada
kasus pidana. Usai digugat perdata oleh Dadang Heri Susanto, akhirnya manajemen PT
Gudang Garam juga melaporkan kasus pidana kePolres Kediri dengan tuduhan pasal 385
KUHP tentang sewa menyewa dan pasal 372KUHP tentang penggelapan.
REVIEW ATAS KASUS YANG TERJADI, SARAN DAN KESIMPULAN

Kasus yang terjadi di PT Gudang Garam ini yang melanggar aturan sewa menyewa menurut
saya sangat merugikan pihak yang penyewa, mengapa? Karena penyewa masih memiliki
tanaman milik dia yang mendekati masa panen. Menurut saya wajar kalau penyewa
melakukan penggugatan kepada pihak PT Gudang Garam, apalagi perjanjian masa sewa itu
masih berlangsung dan belum selesai. Tetapi di satu sisi penyewa ini telah
menandatangani perjanjian jika pihak pertama meminta tanah tersebut maka pihak kedua
harus berhak memberikan tanpa adanya ganti rugi dari pihak pertama.
SARAN & KESIMPULAN

• Diharapkan kepada pihak yang melaksanakan sewa menyewa tanah hendaknya terlebih
dahulu memperhatikan tentang bagaimana sistem pelaksanaan sewa menyewa yang
diatur oleh orang tersebut , agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

• Kepada para pihak yang melaksanakan sewa menyewa hendaklah melaksanakannya


sesuai dengan ketentuan hukum.

(K) mengedepankan asas-asas pengadaan tanah untuk dijadikan sebagai aturan substansi
atau ketentuan materil dalam pengadaan tanah, sedangkan prosedur atau tata cara
pengadaan tanah yang diatur dalam regulasi yang berlaku, yaitu UU 22012 dan peraturan
pelaksananya, dijadikan sebagai aturan formil atau hukum acaranya, 2 adanya
transparansi dalam proses pengadaan tanah, 3 diperlukan pemahaman mekanisme atau
prosedur pengadaan tanah untuk kepentingan umum oleh semua pihak yang terlibat dalam
pengadaan tanah tersebut, terutama pemahaman mengenai aturan atau ketentuan
mengenai tata cara perhitungan ganti kerugian yang ditetapkan oleh appraisal untuk
disosialisasikan kepada semua pihak sehingga diperoleh transparansi tentang nilai ganti
rugi yang diberikan 4 nilai ganti rugi yang layak dan seadil- adilnya sehingga dampak
pengadaan tanah kepada pemilik tanah semula, menjadi positif.

Anda mungkin juga menyukai