Anda di halaman 1dari 20

KONFLIK

SOSIAL
SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

DRA. TUTY KHAIRUNNISYAH, MA.


ANGGOTA KELOMPOK 5
1. SAFINA PUTRI NANDICA 07011182227006

2. SHABIRA AZ’ZAHRA 07011182227007

3. TIRTA YASA 07011182227012

4. PUTRI NABILA 07011182227015

5. MEUTIA SALSABILA 07011282227042

6. MELDA MARZALENA 07011282227052

7. ALAMANDA AFRINA 07011282227055


Pendahuluan
Konflik pada dasarnya merupakan sebuah hal yang selalu ada dan sulit
untuk dipisahkan dalam kehidupan sosial. Konflik sosial merupakan
gambaran tentang perselisihan, percecokan, ketegangan atau pertentangan
sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan yang muncul dalam kehidupan
masyarakat, baik perbedaan yang bersifat individualmaupun perbedaan
kelompok Konflik tidak muncul begitu saja dengan sendirinya, melainkan
adafaktor-faktor yang melatar belakanginya. Konflik bisa muncul pada skala
yang berbeda, seperti konflik antar individu (interpersonal conflict), konflik
antar kelompok (intergroup conflict), konflik antar kelompok dengan negara
(verticalconflict) dan konflik antar negara (interstate conflict).
Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis dari adanya konflik sosial


yang ada di masyarakat?
2. Apa pengertian dari konflik sosial?
3. Apa fungsi dari adanya konflik sosial?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya
konflik sosial dan bagaimana cara mengendalikan
konflik sosial?
5. Apa saja dampak yang diakibatkan dari terjadinya
konflik sosial?
01
DEFINISI KONFLIK
SOSIAL
Konflik Sosial

Konflik sosial bisa diartikan sebagai suatu pertentangan


antar anggotamasyarakat yang bersifat menyeluruh
dalam kehidupan. Dengan kata lain interakasi atau
proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) di mana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya
atau setidaknya membuatnya tidak berdaya.
02
FUNGSI KONFLIK
Konlfik adalah Konflik dapat
mempererat
01 persemaian yang
subur bagi
03 persatuan
terjadinya kelompok yang
perubahan sosial bertikai

konflik dapat
memfasilitasi
tercapainya
02 rekonsiliasi atas
berbagai
kepentingan
03
KLASIFIKASI
KONFLIK
Berdasarkan Sifatnya

Konflik Deskriptif Konflik Konstruktif


Konflik yang muncul karena
adanya perasaan tidak konflik yang bersifat
senang, rasa benci dan fungsional, konflik ini muncul
dendam dari seseorang karena adanya perbedaan
ataupun kelompok terhadap pendapat dari kelompok-
pihak lain kelompok dalam menghadapi
suatu permasalahan
Berdasarkan Posisi Pelaku

Konflik Vertikal Konflik Horizontal Konflik Diagonal


Konflik antar konflik yang terjadi merupakan konflik yang
komponen masyarakat antara individu atau terjadi karena adanya
di dalam satu struktur kelompok yang ketidakadilan alokasi
yang memiliki hierarki memiliki kedudukan sumber daya ke seluruh
yang relatif sama organisasi sehingga
menimbulkan
pertentangan yang
ekstrim
04
INDIKASI
TERJADINYA
KONFLIK
Kemajemukan Horizontal Kemajemukan Vertikal

Struktur masyarakat yang


majemuk secara struktural Struktur masyarakat yang
terpolarisasi berdasarkan
kekayaan, Pendidikan, dan
kekuasaan
05
DAMPAK POSITIF
KONFLIK SOSIAL
1 2 3 4

Bertambahnya Menggugah Mengurangi Membuat semua


solidaritas intern masyarakat dari ketegangan, dan pihak merasa telah
dan rasa in-group pasit ke aktif mencegah mencapai sesuatu
suatu kelompok dalam memainkan ketegangan secara bersama
peran
06
DAMPAK NEGATIF
KONFLIK SOSIAL
01 02 03

Hancurnya kesatuan Adanya perubahan


Hacurnya nilai-nilai dan
kelompok kepribadian individu
norma sosial yang ada
07
UPAYA PENGENDALIAN
KONFLIK
Konsiliasi Rekonsiliasi Mediasi

Bersikap saling Kesepakatan untuk


Melalui lembaga- menghargai sebagai menyelesaikan
lembaga tertentu akomodatif dari pihak pertentangan oleh
yang berkonflik pihak yang bersengketa

Arbitrasi Perwasitan

Bersekapat untuk
memberikan
Melalui pengadilan
keputusan oleh pihak
seorang hakim
bersengekata
KESIMPULAN
Konflik sosial mengadung pengertian pertentangan atau pertikaian antar
pribadi, mulai dari konflik kelas sampai tingkat nasional. Implikasi konflik
terhadap perubahan sosial hingga saat ini telah menunjukkan bahwa ada
beberapa indikasi yang telah mereformasi berbagai persoalan
kemasyarakatan yang mencoba menawarkan sebuah tinjauan baru dalam
artian bahwa persoalan konflik yang terjadi pada masyarakat masih massif
dan cenderung vertikal Dalam usaha mengatasi konflik diperlukan acuan
budaya nasional yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat majemuk
dengan mengedepankan nilai-nilai demokratisasi, eqalitarian, keadilan,
dan kebebasan dalam mengembangkan agama dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai