Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR FISIKA BANGUNAN

(ARSITEKTUR LINGKUNGAN)

PRESENTASI MATA KULIAH


FISIKA BANGUNAN
Dosen :
Iqbal Ibnu Rusyd
ARSITEKTUR DAN
LINGKUNGAN TERMAL

 Lingkungan termal adalah lingkungan pada eksterior dan interior bangunan


yang dibentuk oleh beberapa aspek lingkungan seperti temperatur udara, radiasi
matahari.
 Desain lingkungan termal bertujuan untuk menciptakan dan mengontrol suatu
kenyamanan termal dalam berbagai kondisi dan cuaca. Beberapa standart yang
digunakan dalam kenyamanan termal adalah PMV, ASHRAE, Athienitis
LINGKUNGAN TERMAL DI DAERAH
TROPIS
 Secara umum karakteristik
lingkungan di daerah tropis
lembab adalah sebagai berikut :
 Suhu udara cenderung tinggi
dengan amplitudo suhu siang
malam kecil (24-32C)
 Kecepatan angin rendah
 Kelembaban udara relatif tinggi
sekitar 60-95%
 Radiasi matahari cukup tinggi
sekitar di atas 900W/m2
 Langit hampir selalu berawan
ADAPTASI MANUSIA
TERHADAP KONDISI TERMAL
PERPINDAHAN PANAS PADA
AREA PERKOTAAN
PRINSIP PERPINDAHAN PANAS
 Untuk mencapai keseimbangan panas dengan
lingkungan sekitar ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
 C = fclhc (Tcl– Ta )
 R = fclhr (Tcl– Tmr )
 C + R = fclh (Tcl– T0 ) dengan dan h = hr + hc
 C adalah perpindahan panas secara konveksi
 R adalah perpindahan panas secara radiasi
 fcl adalah factor koreksi bagian tubuh
 hc adalah koefisien perpindahan panas secara
konveksi
 hr adalah koefisien perpindahan panas secara
radiasi
 Tcl adalah rata-rata temperature pada permukaan
tubuh
 Ta adalah rata-rata temperature udara
 Tmr adalah rata-rata temperature radiant dari
sekitar permukaan
PERPINDAHAN PANAS

 Konduksi : perpindahan panas melalui medium benda padat


 Konveksi : perpindahan panas melalui perpaduan medium benda padat
dan fluida (cair dan gas)
 Radiasi : perpindahan panas melalui medium gas/udara
HUKUM TERMODINAMIKA 1

 Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (prinsip konservasi


energi)
HUKUM TERMODINAMIKA 2

 Panas/energi pindah dari tempat bertemperatur tinggi ke tempat


bertemperatur rendah
TANGGAPAN ARSITEKTUR PADA LINGKUNGAN
TERMAL DI DAERAH TROPIS
Letak Permukaan Elemen Konduktan
Permukaan Luar Dinding Selatan Terlindung 7,78 W/m2degC
Dinding Selatan Normal 10 W/m2degC
Dinding Selatan Sangat Terbuka 13,18 W/m2degC
Dinding Barat Terlindung 10 W/m2degC
Dinding Barat Normal 13,18 W/m2degC
Dinding Barat Sangat Terbuka 18,9 W/m2degC
Atap Terlindung 14,2 W/m2degC
Atap Normal 22,7 W/m2degC
Atap Sangat Terbuka 56,7 W/m2degC

 Orientasi bangunan yang menghadap utara dan selatan


 Pemilihan system pasif pada bangunan. Pemilihan system, bentuk sosoran, dan
material yang tepat akan mampu mengurangi radiasi panas yang berlebihan dan
mampu mengalirkan panas secara konveksi ke dalam ruangan.
TANGGAPAN ARSITEKTUR PADA LINGKUNGAN
TERMAL DI DAERAH TROPIS
Bahan Konduktivitas Resistivitas
Asbes 0.034 W/m2degC 29.4 W/m2degC
Lembaran semen asbes ringan 0.216 W/m2degC 4.63 W/m2degC
Lembaran semen asbes sedang 0.360 W/m2degC 2.78 W/m2degC
Lembaran semen asbes berat 0.576 W/m2degC 1.74 W/m2degC
Batubata ringan 0.806 W/m2degC 1.24 W/m2degC
Batubata sedang 1.210 W/m2degC 0.83 W/m2degC
Batubata padat 1.470 W/m2degC 0.68 W/m2degC
Glasswool 0.034 W/m2degC 29.4 W/m2degC
Plester 0.9 W/m2degC 1.11 W/m2degC

 Orientasi bangunan yang menghadap utara dan selatan


 Pemilihan system pasif pada bangunan. Pemilihan system, bentuk sosoran, dan
material yang tepat akan mampu mengurangi radiasi panas yang berlebihan dan
mampu mengalirkan panas secara konveksi ke dalam ruangan.
 Orientasi bangunan yang menghadap utara dan selatan
 Pemilihan system pasif pada bangunan. Pemilihan system, bentuk sosoran, dan
material yang tepat akan mampu mengurangi radiasi panas yang berlebihan dan
mampu mengalirkan panas secara konveksi ke dalam ruangan.
TANGGAPAN ARSITEKTUR PADA LINGKUNGAN
TERMAL DI DAERAH TROPIS

 Jenis pemilihan bukaan atau jendela


 Desain yang mampu menyimpan sekaligus insulasi panas
HUBUNGAN MATERIAL TERHADAP LINGKUNGAN
TERMAL DI DAERAH TROPIS
Implementasi Bioklimatik Passive System pada desain
Basic Strategies
bangunan
• Mengetahui iklim dan Design pada Area Tropis • Penataan lanskap tergantung pada
pembagian zona iklim
micro-climate Pemilihan
• Identifikasi dari comfort
selubung bangunan
zone
• Desain ventilasi
• Identifikasi sumber panas
Maximum Natural Ventilation • Material
• Optimasi kondisi iklim
• Pemakaian jendela yang dapat • Penggunaan low remittance glass
mikro
dibuka tutup • Radiation Barrier
• Mendefinisikan karakter
• Lanskap sebagai penghantar angin • Penggunaan warna cerah untuk
konfigurasi bangunan
• Penempatan dan ukuran jendela refleksi cahaya
• Mengurangi hambatan angin
• Menggunakan “wing walls” sebagai
pengganti jika cross ventilation
tidak dapat diaplikasikan
• Menggunakan chimney effect untuk
membuang panas Principles of design bioclimatic
Optimal Passive Cooling (Ken Yeang)
• Penempatan Jendela • Penataan massa bangunan
• Pemilihan material kaca • Orientasi
• Pemakaian shading untuk • Cladding dan exterior wall
mengurangi panas • Vertikal Lanskap
• Penggunaan warna yang • Penggunaan pencahayaan dan
sesuai penghawaan alami
• Orientasi bangunan • Meminimalkan biaya
• Lanskap bangunan penggunaan dan pemeliharaan
bangunan

Anda mungkin juga menyukai