Anda di halaman 1dari 14

AMNESIA

Kelompok 6
Novita Diah Saputri

Namirha Novita Zahra

Mahudaya Sukmawati Latuconsina

Nafria Luviah

Naura Arsita Hayati

Definisi
 Amnesia adalah kehilangan daya ingat, terutama tentang masa
lalu atau tentang apa yang terjadi sebelumnya karena penyakit
cacat atau cedera pada otak (Menurut KBBI).
 Amnesia atau hilang ingatan adalah gangguan yang menyebabkan
seseorang tidak bisa mengingat fakta, informasi, atau kejadian
yang pernah dialaminya. Gangguan daya ingat pada penderita
amnesia bisa ringan atau berat hingga mengganggu kehidupan
penderitanya.
• Amnesia (neurologis dan amnesia fungsional) di
definisikan sebagai kesulitan dalam mempelajari
informaasi baru dan mengingat kejadian di masa
lampau. Amnesia neurologi di karakteristikkan sebagai
hilangnya memori deklaratif. Memori deklaratif adalah
pengetahuan sadar tentang fakta dan peristiwa,
sedangkan memori non deklaratif didefinisikan sebagai
kumpulan dari pengalaman bawah sadar.
Tanda dan Gejala
 Tidak mampu mengingat kejadian atau kenangan di masa lalu, serta
informasi-informasi yang familiar sebelumnya (retrograde)
 Kesulitan mempelajari informasi baru dan mengingat peristiwa-peristiwa baru
(anterograde).
Gejala utama amnesia adalah hilangnya ingatan masa lalu
atau kesulitan mengingat hal baru. Berdasarkan gejala yang
ditimbulkan, amnesia dapat dibagi ke dalam beberapa jenis,
yaitu:
 Amnesia anterograde
Pada kondisi ini, penderita akan sulit membentuk ingatan baru.
Gangguan ini dapat bersifat sementara atau permanen.

 Amnesia retrograde
Pada kondisi ini, penderita tidak bisa mengingat informasi atau
kejadian di masa lalu. Gangguan ini bisa dimulai dengan
kehilangan ingatan yang baru terbentuk, kemudian berlanjut dengan
kehilangan ingatan yang lebih lama, seperti ingatan masa kecil.

 Amnesia global sementara


Amnesia jenis ini masih belum bisa dimengerti sepenuhnya. Namun,
kehilangan ingatan yang terjadi pada kondisi ini biasanya bersifat
ringan dan sementara. Saat mengalami amnesia ini, penderita akan
merasa bingung atau gelisah yang hilang timbul dan berulang.
 Amnesia Infantil
Amnesis lcohole adalah kondisi yang menyebabkan seseorang tidak bisa
mengingat kejadian yang terjadi dalam 3 hingga 5 tahun awal
kehidupannya.
Etiologi

Gangguan seperti ini sangat sering terjadi pada orang dewasa muda,
lebih sering terjadi pada orang yang telah terlibat di dalam peperangan,
kecelakaan, atau bencana alam. Hal itu juga dapat menghalangi ingatan pada
kekerasan seksual pada masa kanak-kanak, yang nantinya teringat lagi di
masa dewasa. Amnesia dissociative bisa terjadi untuk beberapa waktu setelah
peristiwa traumatic. Apakah beberapa pemulihan ingatan merefleksikan
peristiwa sesungguhnya pada ingatan masal lalu orang tidak diketahui,
sampai dipastikan oleh orang lain.
Amnesia atau hilang ingatan adalah gangguan yang
menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat fakta, informasi,
atau kejadian yang pernah dialaminya. Gangguan daya ingat
pada penderita amnesia bisa ringan atau berat hingga
mengganggu kehidupan penderitanya. Amnesia dapat terjadi
sementara atau permanen. Hilangnya ingatan pada kondisi ini
dapat berupa hilang ingatan sebagian atau seluruhnya.
Umumnya penderita amnesia masih dapat mengingat identitas
dirinya, hanya saja akan kesulitan untuk mengingat hal baru
atau mengingat kejadian di masa lalu.
Amnesia adalah kondisi terganggunya daya ingat. Penyebab
amnesia dapat berupa organik atau fungsional. Penyebab organik
dapat berupa ke rusakan otak, akibat trauma atau penyakit, atau
penggunaan obat-obatan biasanya yang bersifat sedative dan yang
terparah bisa juga disebabkan oleh operasi transplantasi sum-sum
tulang belakang. Penyebab fungsional adalah faktor psikologis,
seperti halnya mekanisme pertahanan ego.
• Mengurangi risiko kerusakan

Ketika seseorang terkena amnesia paska trauma mereka mungkin membutuhkan seseorang yang
duduk dengan mereka sepanjang waktu,terutama jika mereka kemungkinan besar pergi kemana-
mana atau mencoba pergi dari tempat tidur. Jika ini diperukan, hal tersebut mungkin berguna
untuk menggilirkan keluarga untuk menjaga pasien, mungkin dengan menungaskan perawat pada
malam hari, dan mendiskusikan situasi passien kepada staf rumah sakit.
• Membuat pasien senyaman mungkin

Melihat orang lain menderita mungkin akan menambah kebingungan dan kegelisahan
pada penderita trauma, bagaimanapun sangat penting untuk membuat nyaman lingkungan
sekitar pasien

• Mencegah stimulasi teralu banyak

Selama amnesia paska trauma otak berusaha menaggulangi, oleh karena itu sangat penting
untuk menjaga lingkungan di sekitar pasien bebas dari kebisingan dan aktivitas di sekitar
pasien minimal
• Mencegah untuk tidak mengahadapi sendiri

Ingat bahwa pasien yang tidak dapat mengendalikan aktivitasnya, dan tidak dapat bertanggung jawab atas apa yang mereka
katakan dan lakukan. Pada banyak kasus, pasien tidak dapat mmengingat sebagian besar sedikit apa yang terjadi saat ini.

• Meluangkan waktu

Terus menerus bersaama seseorang yang tercinta dan melelahkan secra fisik dan emosional. Sangat penting untuk
memperhatikan diri sendiri. Pastikan bahwa kita cukup waktu tidur dan istirahat dari unit perwatan dengan membagi waktu
menjaga pasien dengan orang lain.

• Rehabilitasi Amnesia
Banyak tehnik rehabilitasi yang saat ini digunakan untuk mengobati pasien amnesia terutama yang menderita amnesia
anterogade. Intervensi berfokus pada penggunaan tehnik kompensasi seperti komputer, pager, catatan, diari. Selama program
latihan intensif yang menstimulasi partisipasi aktif pasien.
Tujuan dari bantuan eksternal ini adalah untuk meninggikan funsesi individual
daripada fungsi memori. Tehnik orientasi realitas juga cenderung membuat
bingung pasien dengan defisit anterogad dan retrogade sama seperti disorientasi
spatio-temporal.

Tujuan adalah meningkatkan orientasi menggunaka stimulasi dan penguangan


dari informasi orientasi dasar. Tehnik ini telah digunakan pada individu atau
kelompok dasar (pendekatan resmi) dan telah digunakan pada populasi
pasienyang pertma datag dengaan demensia dan pasien dengan cedera kepala.
Terapi dan penatalaksanaan agitasi pasien amnesia paska trauma belum didukung oleh
bukti literature. Pasien yang agitasi perlu dirawat karena berisiko terhadap diri sendiri,
keluarga. Dan staff. Perilaku agitasi termasuk pembicaraan yang tidak jelas, intoleransi
terhadap terapi medis (sperti plaster, infuse, dan sonde) dan marah (agresi fisik dan
verbal)

Terapi lini pertama untuk pasien agitasi:

- Nilai resiko pasien

- Periksa apabila agitasi bertambah

- Minta bantuan asisten jika ada indikasi

Anda mungkin juga menyukai