PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amnesia adalah hilangnya ingatan/memori seseorang, seperti kejadian, informasi, dan
pengalaman. Pada umumnya amnesia tidak menyebabkan hilangnya identitas diri. Gejala
yang juga disebut sindrom amnestik ini biasanya jelas dan penderita tahu siapa dirinya, tapi
kesulitan belajar tentang informasi dan membentuk memori baru. Amnesia disebabkan oleh
kerusakan bagian otak yang penting untuk proses memori.Tidak seperti episode kehilangan
ingatan sementara (transient global amnesia), sindrom amnestik dapat menjadi kehilangan
ingatan permanen. Pengobatan klinis menyebutkan, tidak ada pengobatan khusus untuk
amnesia, tapi ada teknik untuk meningkatkan memori. Dukungan psikologis dan keluarga
juga bisa membantu penderita amnesia.
Ciri utama amnesia adalah gangguan kemampuan mempelajari informasi baru setelah
permulaan dari amnesia (anterograde amnesia) serta gangguan kemampuan mengingat
peristiwa masa lalu dan informasi yang dikenal sebelumnya. Orang dengan sindrom amnestik
tidak dapat menyimpan informasi baru. Pada beberapa kejadian mereka mengalami gangguan
pada tingkat daya ingatnya. Meski demikian, hilangnya memori ini tidak akan berpengaruh
terhadap kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, rentang perhatian, penilaian,
kepribadian, dan identitas mereka. Penderita sindrom amnestik biasanya dapat memahami
lisan dan tulisan.Mereka pun tidak kehilangan keahlian yang memang mereka kuasai, seperti
mengendarai motor, bermain gitar.
Amnesia juga bisa terjadi karena kerusakan struktur otak yang membentuk sistem
limbik, yang mengendalikan emosi dan kenangan.Struktur ini meliputi talamus di pusat otak
dan formasi hipokampus yang berada di lobus temporal otak.
B. Rumusan Masalah
Amnesia merupakan ketidakmampuan individu untuk mengingat apapun yang terjadi
setelah munculnya amnesia ini walaupun baru berlalu sesaat. Disini kita akan membahas
penyebab Anterograde amnesia serta bagaimana penderita Anterograde amnesia itu dapat
mempelajari hal baru
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definis amnesia
1
3. Untuk mengetahui patofisiologi amnesia
4. Untuk mengetahui phatway amnesia
5. Untuk mengetahui gejala amnesia
6. Untuk mengetahui insiden amnesia
7. Untuk mengetahui komplikasi amnesia
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan amnesia
D. Manfaat
1. Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu bagi pengembangan
ilmu yang mempelajari tentang amnesia secara umum.
2. Karya tulis ilmiah ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi dalam kegiatan belajar
mengajar di smk pratidina makassar
E. Metode Penulisan
Karya tulis ilmiah ini di tulis dengan adanya dasar teori yang didapatkan dari berbagai
sumber bacaan buku-buku maupun referensi yang sebelumnya pernah di bahas dalam mata
pelajaran yang berhubungan dengan penyakit amnesia dan jurnal penelitian dan media
internet sehingga penulis bermaksud untuk mempelajari lebih mendalam tentang penyakit
amnesia ,apa yang menyebabkan amnesia,dan bagaimana cara mengatasi penyakit tersebut.
F. Sistematika Penulisan
Karya tulis ilimiah ini terdiri dari beberapa bagian. Dimana didalam karya tulis ilmiah ini
terdiri dari halaman judul,halaman pengesahan,kata pengantar,daftar isi, bab pendahuluan
yang berisi beberapa bagiang yang membahas tentang penyakit amnesia,tinjauan pustaka
yang berisi berbagai pendapat para ahli dari beberapa sumber,pembahasan yang membahas
semua tentang amnesia secara umum,dan daftar pustaka yang berisikan sumber-sumber
referensi atau teori yang di dapatkan dalam menyusun KTI
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Amnesia
Ada dua hal utama pada penderita amnesia:
1. Gangguan kemampuan mempelajari atau menyerap informasi baru akibat serangan
Namun, lenyapnya memori itu tidak sampai mengganggu inteligensia penderita, juga
terhadap pengetahuan umum, kesadaran, perhatian, kepribadian atau identitas mereka. Para
penderita amnestic syndrome biasanya dapat memahami kata-kata tertulis dan terucap dan
mereka juga dapat mempelajari hal-hal atau kemampuan seperti mengendarai sepeda atau
bermain alat musik. Bahkan mereka juga tahu bahwa mereka mengalami gangguan pada
memori mereka.
Amnesia juga berbeda dengan demensia. Demensia kerap meliputi kehilangan
memori, tapi penderita ini juga mengalami masalah kognitif penting lainnya yang membuat
mereka menolak melakukan kegiatan sehari-hari. Pola kelupaan ini juga merupakan gejala
umum pada kondisi mild cognitive impairment (MCI), tapi memori dan juga gangguan
kognitif lain pada MCI tak separah pada penderita demensia.
Gejala lain:
3
Ada juga tanda-tanda atau gejala lain dari amnesia, tapi ini tergantung pada penyebabnya,
seperti:
1. Kesalahan dalam pengumpulan memori (rekaman). Biasanya memori yang sudah
kejang
3. Kebingungan atau disorientasi
B. Etiologi Amnesia
Fungsi ingatan secara normal melibatkan banyak bagian di dalam otak, dan penyakit
atau cedera apapun yang berefek pada otak dapat mempengaruhinya. Amnesia dapat
dihasilkan dari kerusakan struktur otak yang berbentuk sistem limbic, yang mengontrol emosi
dan ingatan anda. Struktur ini terdiri dari thalamus, yang terdapat di dalam bagian tengah
otak, dan hippocampal formation yang terletak di cuping pada otak anda.
Amnestic syndrome dikarenakan cedera otak atau kerusakan diketahui sebagai neurological
atau organic amnesia. Penyebab yang mungkin neurological amnesia antara lain:
1. Stroke
2. Pembengkakan otak (encephalitis) dihasilkan dari infeksi virus seperti herpes simplex
virus (HSV) atau sebagai reaksi otoimun terhadap kanker dibagian manapun di dalam
tubuh (paraneoplastic limbic encephalitis, atau PLE)
3. Tidak cukup oksigen di dalam otak (sebagai contoh adalah serangan jantung, racun
6. Penyakit penurunan kemampuan otak, seperti Alzheimer’s dan bentuk lain dari
dementia
Cedera kepala dapat menyebabkan masala b h dalam mengingat informasi baru,
khususnya pada tahap awal penyembuhan –tetapi biasanya tidak menyebabkan amnesia yang
parah.
Jenis amnesia langka lainnya adalah psychogenic atau dissociative amnesia, yang terbentuk
dari trauma, seperti korban dari tindak kejahatan. Gangguan ini dapat menyebabkan
seseorang lupa kepribadian atau identitas diri, biasanya hanya dalam waktu singkat.
C. Patofisiologi Amnesia
4
Patologi kerusakan akibat trauma kapitis dapat di kelompokkan menjadi 2 stadium cedera
primer dan skunder
1. Cedera kepala primer merupakan hasil dari kerusakan mekanikal langsung yang terjadi
pada saat kejadian trauma. Cedera primer dihasilkan oleh tekanan akselerasi dan dan
deselerasi yang merusak kandungan itrakranial oleh karena pergerakan yang tidak
seimbang dari tengkorak dan otak
Patofisiologi cedera primer dapat di bedakan menjadi lesi fokal dan lesi difus. Cedar
kepala lokal khas berhubungan dengan pukulan terhadap kepala yang menimbulkan
kontusio srebral dan hematoma
Cedera aksunal difus disebabkan oleh tekana inersial yang sering berasal dari kecelakaan
sepeda motor.Yang termaksud tipe dari cedera kepala primer ini di antaranya fraktur
tengkorak, epidural hematoma,subdural hematoma,dan intersebral hematoma.
2. Cedera kepala skunder terjadi setelah trauma awal dan di tandai dengan kerusakan
neuron-neuron akibat respon fisiologi sistematik pada cedera awal.Faktor sekunder dapat
memperberat cedera kepala di sebabkan hasil shearing pada lesari otak robekan pembuluh
darah , spasme vaskuler, oedem serebral, hipertensi intracranial
Sejumlah subtans beokemikal telah terbukti memiliki peranan dalam perkembangan cedar
neural, subtans ini meliputi asam amino eksitatori glutamat dan aspartate
5
D. Pathway Amnesia
Kekurangan
Cedera Kepala Alkohol oxygen dlm otak Demensia
Fungsi Otak
AMNESIA
E. Gejala Amnesia
1. Tidak Mampu Mengingat Masa Lalu
Orang yang terkena amnesia tidak mampu mengingat hal-hal yang terjadi di masa
lalunya. Untuk mengeceknya, ajaklah orang yang Anda curigai terkena amnesia itu untuk
6
mengenang masa lalunya. Jika ia terlihat kebingungan atau mengeluarkan keringat, maka
gantilah topik menjadi lebih santai agar ia tidak pingsan. Itu sudah membuktikan bahwa
orang itu mengalami gangguan pada ingatannya.
Tidak hanya hal-hal di masa lalu, hal-hal di masa sekarang pun para penderita
amnesia akan kesulitan untuk menghadapinya. Untuk mengeceknya, ajaklah orang yang
Anda curigai terkena amnesia itu untuk mempelajari sesuatu yang baru. Jika orang itu
meminta Anda untuk menjelaskannya secara berulang-ulang, berarti orang itu memang
memiliki gangguan pada otaknya.
3. Sulit Berbicara
Teori ini adalah teori yang beranggapan bahwa ingatan yang telah disimpan bisa
rusak dan menghilang. Dikatakan bahwa, ingatan menjadi aus dengan berlalunya
waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan dalam
7
ingatan akan meninggalkan jejak-jejak (memory traces), dengan berlalunya waktu
proses yang berlaku dalam otak mengakibatkan jejak-jejaknya makin terkikis yang
menyebabkan mundurnya daya mengingat.
2. Adanya penumpukan ingatan (Interferensi Theory)
Ingatan yang tidak atur atau organisir dengan baik akan menumpuk Di satu
tempat dan kusut. Teori interferensi berseberangan dengan teori decay dalam hal
kerusakan ingatan dalam penyimpanan di otak. Menurut teori ini, Informasi inderawi
yang disimpan dalam ingatan jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak
mengalami keausan), hanya saja jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk,
mengganggu satu sama lain. Hal inilah yang menyebabkan orang bisa lupa.
3. Represi
Represi adalah proses pemblokiran ingatan tentang suatu kejadian yang
menyakitkan atau memalukan oleh alam sadar. Artinya, represi adalah kesengajaan
melupakan suatu kejadian oleh seseorang karena kejadian yang dialami dirasa
merugikan. Teori tentang penyebab lupa berupa represi ini berangkat dari konsep
Sigmund Freud tentang pertahanan ego (ego defences). Jadi secara sederhananya,
salah satu penyebab lupa pada seseorang mengenai suatu pengalaman lampau yang
dialaminya bisa terjadi karena orang yang bersangkutan menyengaja untuk
melupakannya.
4. Ketergantungan petunjuk (Retrieval Failure)
Satu lagi hal yang dianggap menjadi penyebab lupa, yaitu ketergantungan pada
petunjuk. Proses mengingat kembali dari ingatan jangka panjang dibutuhkan suatu
petunjuk. Kegagalan mengingat kembali lebih disebabkan oleh tidak adanya petunjuk
yang memadai untuk merangsang ingatan tersebut muncul. Dengan demikian, bila
syarat tersebut dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat), maka informasi tentu dapat
ditelusuri dan diingat kembali. Misalnya anda pernah mempunyai suatu pengalaman
tertentu, anda bisa teringat kembali pengalaman tersebut dengan melihat tempat di
mana pengalaman itu terjadi.
5. Penyaringan
Pada proses terjadinya ingatan, informasi yang masuk tidak serta merta disimpan,
melainkan melewati proses penyaringan atau penyeleksian. Pada saat penyaringan ini
banyak kesan-kesan yang hilang, menyisakan informasi-informasi yang dianggap
penting saja. Proses penyaringan itu menjaga kesanggupan mengingat agar tidak
8
berat. Yang terpilih dari kesan-kesan itu hanya bagian yang relevan saja untuk diolah.
Kesan-kesan yang telah disaring itu kemudian baru masuk ke dalam tempat simpanan
jangka panjang.
Proses penyaringan ini kemudian di satu sisi mengakibatkan orang menjadi lupa atau
gagal mengingat kembali informasi yang masuk ke dalam ingatan jangka pendek tadi
karena mungkin sudah tereliminasi oleh ingatan yang lain.
6. Gangguan Fisiologis
Penyebab lupa selanjutnya adalah karena adanya gangguan fisiologis pada
sesorang. Salah satu gangguan fisiologis yang mungkin terjadi adalah Amnesia.
Amnesia adalah gangguan pada otak yang menyebabkan orang lupa masa lalunya.
Ada dua penyebab dasar amnesia: organik, di mana terjadi kerusakan pada fungsi-
fungsi otak dan penyebab psikologis. Amnesia bisa terjadi pada siapa pun, pada usia
berapa pun.
G. Komplikasi Amnesia
Kondisi amnestic syndrome biasanya berbeda-beda tingkat keparahannya dan juga
lingkupnya. Tapi amnesia ringan pun sudah dapat menganggu kegiatan sehari-hari dan
kualitas hidup penderitanya.Sindrom ini dapat memicu masalah di tempat kerja, sekolah dan
juga dalam kegiatan sosial lainnya. Bahkan dalam beberapa kasus, memori yang sudah
lenyap itu tak mung kin lagi dikembalikan. Jadi bagi penderita amnesia parah membutuhkan
pengawasan dan perlu perlakuan medis untuk jangka panjang
H. Penatalaksanaan Amnesia
Terapi kognitif yang menggunakan pidato atau bahasa terapis dapat membantu pada
pasien dengan ringan untuk kehilangan memori moderat.
Dalam banyak kasus hilangnya daya ingat ringan dapat bertahan. Perlakuan terhadap kondisi
medis yang mendasari yang menyebabkan kehilangan memori.
Ini termasuk memperlakukan rendah tiroid penyakit fungsi, hati dan ginjal. Perawatan
stroke, cedera kepala, gumpalan darah di otak dan pendarahan dalam otak dapat digunakan
untuk mengurangi hilangnya karena penyebab ini.
Pengobatan penyakit jiwa seiring. Ini termasuk mengobati depresi, kecemasan,
gangguan bipolar dan skizofrenia.
Memperlakukan alkoholisme dan mencegah alkohol dan penyalahgunaan narkoba terlarang.
1. Perawatan di rumah untuk amnesia
9
Untuk manajemen amnesia rumah perawatan sangat penting. Ajaran-ajaran dasar dari
rumah perawatan dan Pencegahan komplikasi meliputi (5):
a) Pencegahan Falls-sering orang tua menderita kehilangan memori. Populasi ini juga
rentan terhadap jatuh. Detektor jatuh adalah bagian dari sistem panggilan darurat yang
dikenakan pada sabuk dan sensitif untuk posisi. Ini dapat mendeteksi jatuh.
Pencahayaan yang baik dan menghindari kekacauan membantu mencegah jatuh.
b) Pintu harus dibiarkan terbuka dan banyak rumah memiliki ketentuan untuk menjaga
bahan-bahan berbahaya yang terkunci dan memastikan bahwa orang tidak dapat
mengunci diri di kamar. Kamar dapat diberi label untuk mencegah pasien yang
tersesat.
Untuk mencegah pasien tersesat wanderer's alarm dan tag dan pemancar dapat
membantu. Pasien diperlukan untuk membawa beberapa bentuk identifikasi dengan
jumlah mereka nama dan alamat atau kontak.
c) Untuk mencegah mendapatkan scalded dengan air panas diperlukan untuk menginstal
air panas menutup-down dan thermostats. Harus ada keselamatan keran atau tekan
mencakup untuk mencegah risiko kecelakaan.
d) Keprihatinan umum di dapur adalah meninggalkan kompor yang tersisa di. Kompor
memotong dapat digunakan untuk memotong gas atau kekuasaan setelah waktu
tertentu. Harus ada alarm asap.
Untuk mengingatkan pasien untuk mengambil obat-obatan yang ada obat
penyelenggara dan pil pengingat. Penyelenggara memiliki kompartemen untuk rutin
dosis obat. Juga ada pengingat listrik pil yang punya alarm untuk mengingatkan
orang-orang untuk mengambil tablet mereka.
e) Semua nomor penting, seperti keluarga dan darurat, harus dekat telepon. Untuk
menjaga orang yang berorientasi untuk jam waktu dan tempat dengan besar angka dan
kalender dengan cetak besar dapat membantu mengurangi kecemasan dan frustrasi.
I. Pemeriksaan Diagnostik
a) Pengujian untuk fungsi tiroid yang rendah. Hal ini dilakukan oleh penilaian hormon
tiroid.
b) Rendah vitamin B12 juga dapat dideteksi dengan tes darah.
c) Tes darah rutin yang menilai total jumlah darah, hati dan fungsi ginjal sering
10
2. Scan otak untuk amnesia
ACT scan atau MRI otak sering diresepkan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi stroke,
pendarahan di dalam otak atau cedera kepala yang mungkin telah mengakibatkan
amnesia.
3. Tes lainnya untuk amnesia.
5. Pohon Masalah
Dapat timbul secara segera seperti pada trauma dan penyakit serebrovaskuler. Dapat
juga timbul secara bertahap seperti pada kekurangan nutrisi dan tumor otak. Dursinya
11
dapat singkat, kurang dari sebulan (amnesia transien) atau lebih dari sebulan (amnesia
persisten).
6. Terapi Modalitas
a) Terapi Okupasi
Seseorang dengan amnesia dapat bekerja dengan seorang ahli terapi okupasional
untuk mempelajari informasi baru untuk menggantikan apa itu hilang, atau
menggunakan utuh kenangan sebagai dasar untuk mengambil dalam informasi baru.
Memori pelatihan juga dapat mencakup berbagai strategi untuk mengorganisir
informasi sehingga lebih mudah untuk mengingat dan untuk meningkatkan
pemahaman tentang percakapan diperpanjang.
b) Terapi Kognitif
ini bisa membantu untuk mengidentifikasikan kelakuan yang negative dan tidak
sehat dan menggantikannya dengan yang positif dan sehat, dan semua tergantung
dari ide
dalam pikiran untuk mendeterminasikan apa yang menjadi perilaku pemeriksa.
(Maldonado, Butler, dan Speigel, 1998).
c) Terapi kesenian kreatif.
Dalam beberapa referensi dikatakan bahwa tipe terapi ini menggunakan proses
kreatif untuk membantu pasien yang sulit mengekspresikan pikiran dan perasaan
mereka. Seni kreatif dapat membantu meningkatkan kesadaran
diri. Terapi seni kreatif meliputi
kesenian, tari, drama dan puisi (Maldonado, Butler dan Speigel, 1998).
2. Gunakan helm saat bersepeda atau bersepeda motor dan pakai selalu sabuk
12
pembuluh darah otak), seper ti sakit kepala parah ser ta mati rasa sebelah
atau kelumpuhan.
K. Pengobatan Penyakit
13
Pintu harus dibiarkan terbuka dan banyak rumah memiliki ketentuan untuk
menjaga bahan berbahaya terkunci dan pastikan orang tersebut tidak dapat
mengunci diri di kamar. Kamar dapat diberi label untuk mencegah pasien tersesat.
Untuk mencegah pasien mendapatkan alarm hilang wanderer dan tag dan
pemancar dapat membantu. Pasien diperlukan untuk membawa beberapa bentuk
identifikasi dengan nama dan alamat atau nomor kontak..
Untuk mengingatkan pasien untuk mengambil obat ada penyelenggara
pengobatan dan pengingat pil. Penyelenggara memiliki kompartemen untuk dosis
reguler obat. Ada juga pengingat pil listrik yang memiliki alarm untuk
mengingatkan orang untuk mengambil tablet mereka.
Semua nomor penting, seperti keluarga dan darurat, harus dekat telepon.
Untuk menjaga orang yang berorientasi ke waktu dan tempat jam dengan jumlah
besar dan kalender dengan cetak besar dapat membantu mengurangi kecemasan
dan frustrasi.
kehilangan memori dapat dicegah dengan hidup sehat dan pengurangan faktor
risiko penyakit jantung, diabetes dll Ini termasuk menurunkan kolesterol dan
tekanan darah tinggi. Ini juga mengurangi risiko stroke dan penyakit Alzheimer.
Konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, penggunaan obat-obatan terlarang
dll harus dihindari.
Tidak ada bukti bahwa herbal tertentu seperti gingko biloba mencegah
kehilangan memori.
Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga aliran darah ke otak dan
mengurangi faktor risiko kehilangan memori.
14
BAB III
Asuhan keperawatan
Kasus :
Seorang wanita berumur 65 tahun di bawa unit gawat darurat dengan anak
perempuannya dan di rawat di ruang mawar lantai 2 RSUD sejak tanggal 25 Oktober
2017 , Klien di bawa ke Rumah Sakit dngan alasan lupa nama anaknya sendiri dia
hanya mengingat nama dirinya, klien juga suka lupa meletakan barang dan bingung
dengan lingkungan sekitar.
Anaknya mengatakan berat badan sang ibu bertambah di karnakan sang ibu
mengatakan belum makan padahal anaknya sudah memberinya makan, menurut
keterangan anak perempuannya ibu makan lebih dari 4x dalam sehari. Awal berat
badan klien 59Kg dan berat badan klien sekarang 65 Kg. Hasil pemeriksaan TTV
klien terlihat normal TD: 140/80 N: 80x/mnt RR:20x/mnt S: 36 C.
A. Pengkajian
Identitas Klien
1) Nama : Ny. M
2) Jenis kelamin : Perempuan
3) Tanggal masuk : 22 Agustus 2017
4) Usia : 65
5) Status perkawinan : Menikah
6) Suku bangsa : Jakarta/Indonesia
7) Alamat : Jln. Suka maju mundur Rt03 Rw03 No.78
8) Agama : Islam
9) Pekerjaan : Pensiunan
10) Pendidikan : Tama SLTA
B. Riwayat Penyakit
15
1. KeluhanUtama :
Lupa dengan lingkungan yang ada di lingkungan sekitar pasien, dan memiliki nafs
makan yang meningkat .
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluarga atau orang terdekat melaporkan bahwa pasien memperlihatkan
penurunan daya ingat ringan, tidak tertarik pada lingkungan
3. Riwayat Penyakit Dahulu:
Kejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit
mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali
menutup-nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang
biasa pada usia mereka. Kejanggalan biasanya akan dirasakan oleh orang-orang
di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan daya ingat
4. Riwayat Penyakit Keluarga:
Penyebab penyakit amnesia ditemukan memiliki hubungan genetik yang
jelas.Diperkirakan 10-30 % klien Amnesia menunjukkan tipe yang diwariskan
C. Analisa data
1 Ds : - Klien mengatakan
tidak mengingat
sesuatu
- Klien mengatakan tidak Ketidak Mampuan
mengetahui nama aslinya Mengingat Perilaku Yang Kerusakan Memory
Do : - Klien tampak tidak Tertentu Yang Pernah Di
mengingat peristiwa Lakukan
sebelumnya
- Klien kebingungan
2 Ds : - Klien mengatakan
berat badan naik 5
Kg Intake Makanan yang lebih
Perubahan Nutrisi
Do : - Klien terlihat lebih
gemuk
BB : 65 Kg
3 - Ds : - Klien mengatakan
- sulit berinteraksi
- dengan Gangguan Proses Pikir
Hambatan Interaksi
- Do : - Klien tampak tidak
- nyaman dalam
- situasi sosial
4 Ds : - Pasien dan keluarga
mengatakan tidak
paham tentang
penyakit Kurang Pengetahuan
Defisit Pengetahuan
Do : - Klien tampak tidak Tentang Proses Penyakit
mengerti tentang
penyakitnya
- Klien tampak bingung
16
5 Ds : - Klien mengatakan
tidak pernah di
di arahkan untuk
mandi dengan
anaknya
Do : - Klien tampak Penurunan Motivasi Defisit Perawatan Diri
meninta perhatian
lebih dari anak-
anaknya di
karnakan anaknya
sibuk bekerja
D. Diagnosa keperawatan
1. Kerusakan Memori b.d Ketidak Mampuan Menginat Perilaku Yang Tertentu Yang
Pernah Di Lakukan
2. Perubahan Nutrisi Lebih Dari Kebutuhan Tubuh b.d Intake Makanan Yang
Berlebihan
3. Hambatan Interaksi b.d Gangguan Proses Pikir
4. Defisit Pengetahuan b.d Kurang Informasi Tentang Proses Penyakit
5. Defisit Perawatan Diri Mandi b.d Penurunan Motivasi
E. Intervensi keperawatan
17
memproses, dan 12. Pantau gerakan cengkraman
memberi respon terhadap 13. Pantau simetris wajah
stimuli internal dan 14. Pantau untuk gemetar
eksternal 15. Pantau tonjolan lidah
3. Kondisi neurologis :
kesadaran
4. Menyatakan mampu
mengingat lebih baik
18
4 Defisit pengetahuan Setelah di lakukan tindakan 1. Berikan penilaian tentang
b.d Kurang keperawatan 1x24 jam, di tingkat pengetahuan tentang
Pengetahuan harapkan defisit proses penyakit yang spesifik
Tentang Proses pengetahuan dapat teratasi 2. Jelaskan patofisiologi dari
Penyakit dengan kriteria hasil : penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan
1. Pasien dan keluarga anatomi dan fisiologi dengn
menyatakan pemahan cara yang tepat.
tentang penyakit,3. Gambarkan tanda dan gejala
kondisi, prognosis dan yang biasa muncul pada
program pengobatan penyakit, dengan cara yang
2. Pasien dan keluarga tepat .
mampu melaksanakan 4. Gambarkan proses penyakit
prosedur yang dijelaskan dengan cara yang tepat
secra benar 5. Identifikasi kemungkinan
3. Pasien dan keluarga penyebab, dengan cara yang
mampu menjelaskan tepat
kembali apa yang di 6. Sediakan informasi pasa
jelaskan pasien tentang kodisi, dengan
perawatan/kesehatan cra yang tepat
lainnya .
5 Defisit Perawatan Setelah di lakukan tindakan 1. Tempat handuk, deodoran, alat
diri mandi b.d keperawatan 1x24 jam, di pencukur, dan aksesoris lainya
penurunan motivasi harapkan defisit perawatan yang di butuhkn di samping
diri mandi dapat teratasi tempat tidur atau di kamar
dengan kriteria hasil : mandi
2. Sediakan lingkungan yang
teraupetik dengan memastikan
1. Aktivitas kehidupan hangat, santai, pengalaman
sehari-hari mampu untuk pribadi dan personal
melakukan aktivitas 3. Fasilitasi diri mandi pasien
perawatan fisik dan 4. Fasilitasi menyikat gigi pasien
pribadi secara mandiri 5. Jaga kebersihan ritual
atau dengan alat bantu 6. Jaga integritas kulit pasien
2. Mampu untuk 7. Dorong orang tua/keluarga
membersihkan tubuh partisipasi dalam kebiasaan
sendiri secara mandiri tidur
dengan tanpa alat bantu
3. Mampu untuk
mempertahankan
kebersihan dan
penampilan yang rapih
secara mandiri dengan
tanpa alat bantu
19
F. Evaluasi
20
kesadran tentang kekuatan dan
keterbataan dalam komunikasi
dengan orang lain
6. Meminta dan harapkan adanya
komunikasi verbal
7. Menggunakan teknik bermain
peran untuk meningkatkan
keterampilan dan teknik
berkomunikasi
4 Defisit pengetahuan 1. Memberikan penilaian tentang S : Keluarga sudah mulai
b.d Kurang tingkat pengetahuan tentang mengetahui tentang
Pengetahuan proses penyakit yang spesifik penyakit yang di
Tentang Proses 2. Menjelaskan patofisiologi dari derita klien
Penyakit penyakit dan bagaimana hal ini O : Keluarga tampak
berhubungan dengan anatomi dan mempelajari penyakit
fisiologi dengn cara yang tepat. klien
3. Menggambarkan tanda dan gejala A : Masalah teratasi
yang biasa muncul pada penyakit, P : Intervensi di hentikan
dengan cara yang tepat .
4. Mengambarkan proses penyakit
dengan cara yang tepat
5. Mengidentifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang tepat
6. Menyediakan informasi pasa
pasien tentang kodisi, dengan cra
yang tepat
5 Defisit Perawatan 1. Meyediakan handuk, deodoran, S : Klien mengatakan
diri mandi b.d alat pencukur, dan aksesoris mandi 2x sehari dan
penurunan motivasi lainya yang di butuhkn di selalu di ingatkan
samping tempat tidur atau di oleh anak perempuan
kamar mandi O : Klien mulai
2. Meyediakan lingkungan yang memperhatikan
teraupetik dengan memastikan kebersihan diri
hangat, santai, pengalaman A : Masalah teratasi
pribadi dan personal P : Intervensi di hentikan
3. Memfasilitasi diri mandi pasien
4. Memfasilitasi menyikat gigi
pasien
5. Menjaga kebersihan ritual
6. Menjaga integritas kulit pasien
7. Mendorong orang tua/keluarga
partisipasi dalam kebiasaan tidur
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ciri utama amnesia adalah gangguan kemampuan mempelajari informasi baru
setelah permulaan dari amnesia (anterograde amnesia) serta gangguan kemampuan
mengingat peristiwa masa lalu dan informasi yang dikenal sebelumnya. Orang dengan
sindrom amnestik tidak dapat menyimpan informasi baru. Pada beberapa kejadian
mereka mengalami gangguan pada tingkat daya ingatnya. Meski demikian, hilangnya
memori ini tidak akan berpengaruh terhadap kecerdasan, pengetahuan umum,
kesadaran, rentang perhatian, penilaian, kepribadian, dan identitas mereka. Penderita
sindrom amnestik biasanya dapat memahami lisan dan tulisan.Mereka pun tidak
kehilangan keahlian yang memang mereka kuasai, seperti mengendarai motor,
bermain gitar.
22
DAFTAR PUSTAKA
23