Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Amnesia adalah hilangnya ingatan/memori seseorang, seperti kejadian, informasi, dan
pengalaman. Pada umumnya amnesia tidak menyebabkan hilangnya identitas diri. Gejala
yang juga disebut sindrom amnestik ini biasanya jelas dan penderita tahu siapa dirinya, tapi
kesulitan belajar tentang informasi dan membentuk memori baru. Amnesia disebabkan oleh
kerusakan bagian otak yang penting untuk proses memori.Tidak seperti episode kehilangan
ingatan sementara (transient global amnesia), sindrom amnestik dapat menjadi kehilangan
ingatan permanen. Pengobatan klinis menyebutkan, tidak ada pengobatan khusus untuk
amnesia, tapi ada teknik untuk meningkatkan memori. Dukungan psikologis dan keluarga
juga bisa membantu penderita amnesia.
Ciri utama amnesia adalah gangguan kemampuan mempelajari informasi baru setelah
permulaan dari amnesia (anterograde amnesia) serta gangguan kemampuan mengingat
peristiwa masa lalu dan informasi yang dikenal sebelumnya. Orang dengan sindrom amnestik
tidak dapat menyimpan informasi baru. Pada beberapa kejadian mereka mengalami gangguan
pada tingkat daya ingatnya. Meski demikian, hilangnya memori ini tidak akan berpengaruh
terhadap kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, rentang perhatian, penilaian,
kepribadian, dan identitas mereka. Penderita sindrom amnestik biasanya dapat memahami
lisan dan tulisan.Mereka pun tidak kehilangan keahlian yang memang mereka kuasai, seperti
mengendarai motor, bermain gitar.
Amnesia juga bisa terjadi karena kerusakan struktur otak yang membentuk sistem
limbik, yang mengendalikan emosi dan kenangan.Struktur ini meliputi talamus di pusat otak
dan formasi hipokampus yang berada di lobus temporal otak.
B.     Rumusan Masalah
Amnesia merupakan ketidakmampuan individu untuk  mengingat apapun yang terjadi
setelah munculnya amnesia ini walaupun baru berlalu sesaat. Disini kita akan membahas
penyebab Anterograde amnesia serta bagaimana penderita Anterograde amnesia itu  dapat
mempelajari hal baru
C.     Tujuan
1. Untuk mengetahui definis amnesia

2. Untuk mengetahui etiologi amnesia

1
3. Untuk mengetahui patofisiologi amnesia
4. Untuk mengetahui phatway amnesia
5. Untuk mengetahui gejala amnesia
6. Untuk mengetahui insiden amnesia
7. Untuk mengetahui komplikasi amnesia
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan amnesia
D.    Manfaat
1. Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu bagi pengembangan
ilmu yang mempelajari tentang amnesia secara umum.
2. Karya tulis ilmiah ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi dalam kegiatan belajar
mengajar di smk pratidina makassar
E.     Metode Penulisan
Karya tulis ilmiah ini di tulis dengan adanya dasar teori yang didapatkan dari berbagai
sumber bacaan buku-buku maupun referensi yang sebelumnya pernah di bahas dalam mata
pelajaran yang berhubungan dengan penyakit amnesia dan jurnal penelitian dan media
internet sehingga penulis bermaksud untuk mempelajari lebih mendalam tentang penyakit
amnesia ,apa yang menyebabkan amnesia,dan bagaimana cara mengatasi penyakit tersebut.
F.    Sistematika Penulisan
Karya tulis ilimiah ini terdiri dari beberapa bagian. Dimana didalam karya tulis ilmiah ini
terdiri dari halaman judul,halaman pengesahan,kata pengantar,daftar isi, bab pendahuluan
yang berisi beberapa bagiang yang membahas tentang penyakit amnesia,tinjauan pustaka
yang berisi berbagai pendapat para ahli dari beberapa sumber,pembahasan yang membahas
semua tentang amnesia secara umum,dan daftar pustaka yang berisikan sumber-sumber
referensi atau teori yang di dapatkan dalam menyusun KTI

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Defenisi Amnesia
Ada dua hal utama pada penderita amnesia:
1. Gangguan kemampuan mempelajari atau menyerap informasi baru akibat serangan

amnesia (anterograde amnesia)


2. Gangguan kemampuan mengingat kembali kejadian-kejadian lalu dan informasi yang

baru diberikan (retrograde amnesia)


Kebanyakan penderita amnestic syndrome mengalami masalah dalam memori jangka pendek,
yang biasanya tergambar dengan sulitnya menyerap informasi baru. Banyak juga dari mereka
berada dalam tingkat tertentu dalam hal gangguan mengingat. Kondisi ini ditandai dengan
hampir hilangnya seluruh memori terhadap kejadian yang baru berlangsung, sementara
memori yang sudah lama tertanam masih terselamatkan.
Seorang penderita amnesia bisa saja mengingat kembali pengalaman masa kecil atau tahu
nama beberapa presiden atau tokoh terkenal di masa lalu, tapi mereka justru tak tahu nama
presiden atau tokoh kondang saat ini. Mereka juga kadang lupa nama bulan saat ini dan bisa
juga tak ingat lagi apa yang dilakukannya pada pagi hari, seperti menu sarapan dan
sebagainya.

Namun, lenyapnya memori itu tidak sampai mengganggu inteligensia penderita, juga
terhadap pengetahuan umum, kesadaran, perhatian, kepribadian atau identitas mereka. Para
penderita amnestic syndrome biasanya dapat memahami kata-kata tertulis dan terucap dan
mereka juga dapat mempelajari hal-hal atau kemampuan seperti mengendarai sepeda atau
bermain alat musik. Bahkan mereka juga tahu bahwa mereka mengalami gangguan pada
memori mereka.
Amnesia juga berbeda dengan demensia. Demensia kerap meliputi kehilangan
memori, tapi penderita ini juga mengalami masalah kognitif penting lainnya yang membuat
mereka menolak melakukan kegiatan sehari-hari. Pola kelupaan ini juga merupakan gejala
umum pada kondisi mild cognitive impairment (MCI), tapi memori dan juga gangguan
kognitif lain pada MCI tak separah pada penderita demensia.
Gejala lain:

3
Ada juga tanda-tanda atau gejala lain dari amnesia, tapi ini tergantung pada penyebabnya,
seperti:
1. Kesalahan dalam pengumpulan memori (rekaman). Biasanya memori yang sudah

didapat kembali itu tak dapat disimpan sesuai dengan waktunya


2. Gangguan syaraf seperti gerakan-gerakan tak terkendali, gemetar dan juga kejang-

kejang
3. Kebingungan atau disorientasi

B.     Etiologi Amnesia
Fungsi ingatan secara normal melibatkan banyak bagian di dalam otak, dan penyakit
atau cedera apapun yang berefek pada otak dapat mempengaruhinya. Amnesia dapat
dihasilkan dari kerusakan struktur otak yang berbentuk sistem limbic, yang mengontrol emosi
dan ingatan anda. Struktur ini terdiri dari thalamus, yang terdapat di dalam bagian tengah
otak, dan hippocampal formation yang terletak di cuping pada otak anda.
Amnestic syndrome dikarenakan cedera otak atau kerusakan diketahui sebagai neurological
atau organic amnesia. Penyebab yang mungkin neurological amnesia antara lain:
1. Stroke

2. Pembengkakan otak (encephalitis) dihasilkan dari infeksi virus seperti herpes simplex

virus (HSV) atau sebagai reaksi otoimun terhadap kanker dibagian manapun di dalam
tubuh (paraneoplastic limbic encephalitis, atau PLE)
3. Tidak cukup oksigen di dalam otak (sebagai contoh adalah serangan jantung, racun

karbon monoksida atau sulit bernapas)


4. Penyalahgunaan alkohol dalam jangka panjang yang menyebabkan kekurangan

thiamin (vitamin B-1)


5. Tumor pada area otak yang mengontrol ingatan

6. Penyakit penurunan kemampuan otak, seperti Alzheimer’s dan bentuk lain dari

dementia
Cedera kepala dapat menyebabkan masala b h dalam mengingat informasi baru,
khususnya pada tahap awal penyembuhan –tetapi biasanya tidak menyebabkan amnesia yang
parah.
Jenis amnesia langka lainnya adalah psychogenic atau dissociative amnesia, yang terbentuk
dari trauma, seperti korban dari tindak kejahatan. Gangguan ini dapat menyebabkan
seseorang lupa kepribadian atau identitas diri, biasanya hanya dalam waktu singkat.
C.    Patofisiologi Amnesia

4
Patologi kerusakan akibat trauma kapitis dapat di kelompokkan menjadi 2 stadium cedera
primer dan skunder
1. Cedera kepala primer merupakan hasil dari kerusakan mekanikal langsung yang terjadi

pada saat kejadian trauma. Cedera primer dihasilkan oleh tekanan akselerasi dan dan
deselerasi yang merusak kandungan itrakranial oleh karena pergerakan yang tidak
seimbang dari tengkorak dan otak
Patofisiologi cedera primer dapat di bedakan menjadi lesi fokal dan lesi difus. Cedar
kepala lokal khas berhubungan dengan pukulan terhadap kepala yang menimbulkan
kontusio srebral dan hematoma
Cedera aksunal difus disebabkan oleh tekana inersial yang sering berasal dari kecelakaan
sepeda motor.Yang termaksud tipe dari cedera  kepala primer ini di antaranya fraktur 
tengkorak, epidural hematoma,subdural hematoma,dan intersebral hematoma.
2. Cedera kepala skunder terjadi setelah trauma awal dan di tandai dengan  kerusakan

neuron-neuron akibat respon fisiologi sistematik pada cedera awal.Faktor sekunder dapat
memperberat cedera kepala di sebabkan hasil shearing pada lesari otak robekan pembuluh
darah , spasme vaskuler, oedem serebral, hipertensi intracranial
Sejumlah subtans beokemikal telah terbukti memiliki peranan dalam perkembangan cedar
neural, subtans ini meliputi asam amino eksitatori glutamat dan aspartate

5
D. Pathway Amnesia

Kekurangan
Cedera Kepala Alkohol oxygen dlm otak Demensia

Fungsi Otak

Gg. Neurologis Dementia

AMNESIA

Perubahan Perubahan Perilaku


Daya Ingat Gg. Perubahan
Intelektual Fisiologis Perilaku

Muncul Kemampuan Kehilangan


Kurang
Gejala Aktivitas Kemampuan Perubahan Kurang
pengetahuan
Neuropsikiatr Menyelesaikan Perilaku Pengetahuan
i Masalah
Defisit
Gg Kognitif 4. Defisiensi
Perubahan Pola Perawatan Diri 5. Defisit
Perb. Proses pengetahuan
Anxietas
Makan Perawatan
Berpikir
Diri
1. Kerusakan
2. Perubahan Memory
3. Hambatan
Nutrisi Lebih Interaksi
Dari Sosial
Kebutuhan
Tubuh

E.     Gejala Amnesia
1. Tidak Mampu Mengingat Masa Lalu
Orang yang terkena amnesia tidak mampu mengingat hal-hal yang terjadi di masa
lalunya. Untuk mengeceknya, ajaklah orang yang Anda curigai terkena amnesia itu untuk

6
mengenang masa lalunya. Jika ia terlihat kebingungan atau mengeluarkan keringat, maka
gantilah topik menjadi lebih santai agar ia tidak pingsan. Itu sudah membuktikan bahwa
orang itu mengalami gangguan pada ingatannya.

2. Tidak Mampu Mempelajari Hal Baru

Tidak hanya hal-hal di masa lalu, hal-hal di masa sekarang pun para penderita
amnesia akan kesulitan untuk menghadapinya. Untuk mengeceknya, ajaklah orang yang
Anda curigai terkena amnesia itu untuk mempelajari sesuatu yang baru. Jika orang itu
meminta Anda untuk menjelaskannya secara berulang-ulang, berarti orang itu memang
memiliki gangguan pada otaknya.
3. Sulit Berbicara

Ciri-ciri yang terakhir, pada penderita amnesia merasa kesulitan dalam


berkomunikasi. Jika Anda mengajak seseorang berbicara namun pembicaraan orang itu
"tidak nyambung" dengan pembicaraan Anda, maka orang itu sudah pasti mengalami
gangguan pada otaknya. Mungkin saja orang itu sedang mabuk atau menderita amnesia.
Hilangnya memori eksplisit atau memori baru - amnesic pasien biasanya tidak mampu
mengingat informasi baru-baru ini seperti apa yang mereka makan untuk makan siang
atau nomor telepon baru mendengar dll.
Ini disebut memori eksplisit karena mereka kenangan untuk fakta-fakta dan peristiwa
yang mampu menjadi sadar ingat. Pasien atau penderita hilangnya memori eksplisit sering
dapat menyatakan kerugian karena hal ini dalam pengetahuan Nya.
Hilangnya memori implisit-memori implisit merujuk retensi peristiwa atau bahan
informasi tetapi ketidakmampuan untuk mengingat melalui sadar effort. Dalam banyak
kasus pasien bahkan tidak punya pengetahuan bahwa dia memiliki informasi ini.
Normal atau dekat normal kemampuan untuk belajar keterampilan baru dalam pasien
amnesia. Pasien memiliki kemampuan belajar yang baik (misalnya membuat lingkaran
menggunakan kompas) yang berarti memori implisit yang baik tetapi mereka tidak ingat
pernah memiliki berlatih keterampilan yang berarti miskin eksplisit memori.
F.      Insiden Amnesia
1. Aus (Decay Theory)

Teori ini adalah teori yang beranggapan bahwa ingatan yang telah disimpan bisa
rusak dan menghilang. Dikatakan bahwa, ingatan menjadi aus dengan berlalunya
waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan dalam

7
ingatan akan meninggalkan jejak-jejak (memory traces), dengan berlalunya waktu
proses yang berlaku dalam otak mengakibatkan jejak-jejaknya makin terkikis yang
menyebabkan mundurnya daya mengingat.
2. Adanya penumpukan ingatan (Interferensi Theory)

Ingatan yang tidak atur atau organisir dengan baik akan menumpuk Di satu
tempat dan kusut. Teori interferensi berseberangan dengan teori decay dalam hal
kerusakan ingatan dalam penyimpanan di otak. Menurut teori ini, Informasi inderawi
yang disimpan dalam ingatan jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak
mengalami keausan), hanya saja jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk,
mengganggu satu sama lain. Hal inilah yang menyebabkan orang bisa lupa.
3.    Represi
Represi adalah proses pemblokiran ingatan tentang suatu kejadian yang
menyakitkan atau memalukan oleh alam sadar. Artinya, represi adalah kesengajaan
melupakan suatu kejadian oleh seseorang karena kejadian yang dialami dirasa
merugikan. Teori tentang penyebab lupa berupa represi ini berangkat dari konsep
Sigmund Freud tentang pertahanan ego (ego defences). Jadi secara sederhananya,
salah satu penyebab lupa pada seseorang mengenai suatu pengalaman lampau yang
dialaminya bisa terjadi karena orang yang bersangkutan menyengaja untuk
melupakannya.
4.     Ketergantungan petunjuk (Retrieval Failure)
Satu lagi hal yang dianggap menjadi penyebab lupa, yaitu ketergantungan pada
petunjuk. Proses mengingat kembali dari ingatan jangka panjang dibutuhkan suatu
petunjuk. Kegagalan mengingat kembali lebih disebabkan oleh tidak adanya petunjuk
yang memadai untuk merangsang ingatan tersebut muncul. Dengan demikian, bila
syarat tersebut dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat), maka informasi tentu dapat
ditelusuri dan diingat kembali. Misalnya anda pernah mempunyai suatu pengalaman
tertentu, anda bisa teringat kembali pengalaman tersebut dengan melihat tempat di
mana pengalaman itu terjadi.
5.       Penyaringan
Pada proses terjadinya ingatan, informasi yang masuk tidak serta merta disimpan,
melainkan melewati proses penyaringan atau penyeleksian. Pada saat penyaringan ini
banyak kesan-kesan yang hilang, menyisakan informasi-informasi yang dianggap
penting saja. Proses penyaringan itu menjaga kesanggupan mengingat agar tidak

8
berat. Yang terpilih dari kesan-kesan itu hanya bagian yang relevan saja untuk diolah.
Kesan-kesan yang telah disaring itu kemudian baru masuk ke dalam tempat simpanan
jangka panjang.
Proses penyaringan ini kemudian di satu sisi mengakibatkan orang menjadi lupa atau
gagal mengingat kembali informasi yang masuk ke dalam ingatan jangka pendek tadi
karena mungkin sudah tereliminasi oleh ingatan yang lain.
6.    Gangguan Fisiologis
Penyebab lupa selanjutnya adalah karena adanya gangguan fisiologis pada
sesorang. Salah satu gangguan fisiologis yang mungkin terjadi adalah Amnesia.
Amnesia adalah gangguan pada otak yang menyebabkan orang lupa masa lalunya.
Ada dua penyebab dasar amnesia: organik, di mana terjadi kerusakan pada fungsi-
fungsi otak dan penyebab psikologis. Amnesia bisa terjadi pada siapa pun, pada usia
berapa pun.
G.    Komplikasi Amnesia
Kondisi amnestic syndrome biasanya berbeda-beda tingkat keparahannya dan juga
lingkupnya. Tapi amnesia ringan pun sudah dapat menganggu kegiatan sehari-hari dan
kualitas hidup penderitanya.Sindrom ini dapat memicu masalah di tempat kerja, sekolah dan
juga dalam kegiatan sosial lainnya. Bahkan dalam beberapa kasus, memori yang sudah
lenyap itu tak mung kin lagi dikembalikan. Jadi bagi penderita amnesia parah membutuhkan
pengawasan dan perlu perlakuan medis untuk jangka panjang
H.    Penatalaksanaan Amnesia
Terapi kognitif yang menggunakan pidato atau bahasa terapis dapat membantu pada
pasien dengan ringan untuk kehilangan memori moderat.
Dalam banyak kasus hilangnya daya ingat ringan dapat bertahan. Perlakuan terhadap kondisi
medis yang mendasari yang menyebabkan kehilangan memori.
Ini termasuk memperlakukan rendah tiroid penyakit fungsi, hati dan ginjal. Perawatan
stroke, cedera kepala, gumpalan darah di otak dan pendarahan dalam otak dapat digunakan
untuk mengurangi hilangnya karena penyebab ini.
Pengobatan penyakit jiwa seiring. Ini termasuk mengobati depresi, kecemasan,
gangguan bipolar dan skizofrenia.
Memperlakukan alkoholisme dan mencegah alkohol dan penyalahgunaan narkoba terlarang.
1. Perawatan di rumah untuk amnesia

9
Untuk manajemen amnesia rumah perawatan sangat penting. Ajaran-ajaran dasar dari
rumah perawatan dan Pencegahan komplikasi meliputi (5):
a) Pencegahan Falls-sering orang tua menderita kehilangan memori. Populasi ini juga

rentan terhadap jatuh. Detektor jatuh adalah bagian dari sistem panggilan darurat yang
dikenakan pada sabuk dan sensitif untuk posisi. Ini dapat mendeteksi jatuh.
Pencahayaan yang baik dan menghindari kekacauan membantu mencegah jatuh.
b) Pintu harus dibiarkan terbuka dan banyak rumah memiliki ketentuan untuk menjaga

bahan-bahan berbahaya yang terkunci dan memastikan bahwa orang tidak dapat
mengunci diri di kamar. Kamar dapat diberi label untuk mencegah pasien yang
tersesat.
Untuk mencegah pasien tersesat wanderer's alarm dan tag dan pemancar dapat
membantu. Pasien diperlukan untuk membawa beberapa bentuk identifikasi dengan
jumlah mereka nama dan alamat atau kontak.
c) Untuk mencegah mendapatkan scalded dengan air panas diperlukan untuk menginstal

air panas menutup-down dan thermostats. Harus ada keselamatan keran atau tekan
mencakup untuk mencegah risiko kecelakaan.
d) Keprihatinan umum di dapur adalah meninggalkan kompor yang tersisa di. Kompor

memotong dapat digunakan untuk memotong gas atau kekuasaan setelah waktu
tertentu. Harus ada alarm asap.
Untuk mengingatkan pasien untuk mengambil obat-obatan yang ada obat
penyelenggara dan pil pengingat. Penyelenggara memiliki kompartemen untuk rutin
dosis obat. Juga ada pengingat listrik pil yang punya alarm untuk mengingatkan
orang-orang untuk mengambil tablet mereka.
e) Semua nomor penting, seperti keluarga dan darurat, harus dekat telepon. Untuk

menjaga orang yang berorientasi untuk jam waktu dan tempat dengan besar angka dan
kalender dengan cetak besar dapat membantu mengurangi kecemasan dan frustrasi.
I. Pemeriksaan Diagnostik

1. Tes darah untuk amnesia

a) Pengujian untuk fungsi tiroid yang rendah. Hal ini dilakukan oleh penilaian hormon

tiroid.
b) Rendah vitamin B12 juga dapat dideteksi dengan tes darah.

c) Tes darah rutin yang menilai total jumlah darah, hati dan fungsi ginjal sering

diresepkan untuk diagnosis penyebab hilangnya memori

10
2. Scan otak untuk amnesia

ACT scan atau MRI otak sering diresepkan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi stroke,
pendarahan di dalam otak atau cedera kepala yang mungkin telah mengakibatkan
amnesia.
3. Tes lainnya untuk amnesia.

a) Angiography otak yang mungkin diresepkan.


Tes ini termasuk injeksi bahan pewarna khusus melalui vena di lengan. Ini perjalanan
ke pembuluh darah otak dan gambar direkam. Ini memberikan ide mengenai
perdarahan otak atau stroke yang mungkin telah menyebabkan kehilangan memori.
b) Studi pencitraan lain termasuk magnetoencephalography dan PET scan.
c) EEG atau electroencephalogram adalah resep untuk mendeteksi aktivitas listrik
normal di otak. Ini sering diagnostik epilepsi.
d) Infeksi atau patologi otak lainnya mungkin dapat dideteksi menggunakan penilaian
serebrospinal oleh lumbalis lubang.
e) Metode yang paling penting dari diagnosis termasuk tes Psikometrik atau tes kognitif.
Ada banyak alat-alat yang digunakan untuk mendiagnosa amnesia. Ini melibatkan seri
atau kuesioner dan verbal, audiovisual atau visual tes untuk mendeteksi tingkat
kehilangan memori. Alat yang paling sering digunakan adalah Mini Mental negara
ujian (MMSE). Ini umumnya digunakan untuk mendiagnosa kehilangan memori. Tes
lain adalah enam Item Cognitive Impairment Test (6CIT) atau tes Kingshill. Untuk
memori kerugian yang berkaitan dengan penuaan terutama di rumah sakit pengaturan
umum digunakan tes adalah disingkat Mental Test (AMT)
4. Prognosis
Gangguan amnestik disebabkan oleh alkoholisme umumnya tidak meningkat
secara signifikan dari waktu ke waktu, meskipun dalam sejumlah kecil kasus kondisi
pasien membaik sepenuhnya. Dalam banyak kasus gejala yang parah, dan dalam
beberapa kasus menjamin perawatan jangka panjang bagi pasien untuk memastikan
kebutuhan sehari-hari nya terpenuhi. Zat lain yang disebabkan gangguan amnestik
memiliki tingkat variabel pemulihan, meskipun dalam banyak kasus pemulihan penuh
tidak akhirnya terjadi. Transient global amnesia biasanya sembuh sepenuhnya.

5. Pohon Masalah
Dapat timbul secara  segera seperti pada trauma dan penyakit serebrovaskuler. Dapat
juga timbul secara bertahap seperti pada kekurangan nutrisi dan tumor otak. Dursinya

11
dapat singkat, kurang dari sebulan (amnesia transien) atau lebih dari sebulan (amnesia
persisten).
6. Terapi Modalitas
a) Terapi Okupasi
Seseorang dengan amnesia dapat bekerja dengan seorang ahli terapi okupasional
untuk mempelajari informasi baru untuk menggantikan apa itu hilang, atau
menggunakan utuh kenangan sebagai dasar untuk mengambil dalam informasi baru.
Memori pelatihan juga dapat mencakup berbagai strategi untuk mengorganisir
informasi sehingga lebih mudah untuk mengingat dan untuk meningkatkan
pemahaman tentang percakapan diperpanjang.
b) Terapi Kognitif
ini bisa membantu untuk mengidentifikasikan kelakuan yang negative dan tidak
sehat dan menggantikannya dengan yang positif dan sehat, dan semua tergantung
dari ide
dalam pikiran untuk mendeterminasikan apa yang menjadi perilaku pemeriksa.
(Maldonado, Butler, dan Speigel, 1998).
c) Terapi kesenian kreatif. 
Dalam beberapa referensi dikatakan bahwa tipe terapi ini menggunakan proses
kreatif untuk membantu pasien yang sulit mengekspresikan pikiran dan perasaan
mereka. Seni kreatif dapat membantu meningkatkan kesadaran
diri. Terapi seni kreatif meliputi
kesenian, tari, drama dan puisi (Maldonado, Butler dan Speigel, 1998).

J. Pencegahan Umum Amnesia


Cara mencegah terjadia penyakit amnesia :
1. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol.

2. Gunakan helm saat bersepeda atau bersepeda motor dan pakai selalu sabuk

pengaman saat mengendarai mobil untuk menghindari benturan langsung


kekepala jika terjadi kecelakaan
3.    Segera berobat jika mengalami infeksi sehingga tidak sempat menyebar
ke otak
4.   Segera lakukan langkah medis jika Anda mengalami gejala yang
mengarah pada terjadinya stroke atau brain aneurysm (pembengkakan

12
pembuluh darah otak), seper ti sakit kepala parah ser ta mati rasa sebelah
atau kelumpuhan.
K. Pengobatan Penyakit

Pengobatan amnesia tergantung dari penyebabnya. Misalnya, seseorang yang


telah mengalami peristiwa traumatis akan efektif ditangani dengan sedasi, perawatan
dengan kasih sayang, dan mungkin membutuhkan bantuan psikiater. Penderita gegar
otak harus beristirahat setelah komplikasinya disembuhkan. Jika alkoholisme adalah
penyebabnya, maka penderita harus berhenti mengonsumsi alkohol, dukungan
emosional dan mencukupi nutrisi penting bagi tubuhnya. Dalam kasus penyakit
Alzheimer, berbagai obat-obatan baru yang akan meningkatkan fungsi kolinergik otak
sudah banyak tersedia.
1. pengobatan untuk amnesia

Pengobatan amnesia dan kehilangan memori mencakup terapi kognitif


menggunakan pidato atau terapi bahasa bisa membantu pada pasien dengan ringan
sampai kehilangan memori berat.
Dalam banyak kasus kehilangan memori ringan dapat bertahan. Pengobatan
kondisi medis yang menyebabkan kehilangan memori Ini termasuk mengobati
fungsi tiroid rendah, hati dan penyakit ginjal. Pengobatan stroke, cedera kepala,
pembekuan darah di otak dan pendarahan di dalam otak dapat digunakan untuk
mengurangi kehilangan memori karena penyebab ini.
Pengobatan penyakit jiwa bersamaan. Ini termasuk mengobati depresi,
kecemasan, gangguan bipolar dan skizofrenia.Mengobati kecanduan alkohol dan
mencegah penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang.
2. perawatan di rumah untuk amnesia

Untuk manajemen perawatan amnesia rumah adalah penting. prinsip dasar


perawatan di rumah dan pencegahan komplikasi termasuk Pencegahan jatuh -
Seringkali orang tua menderita kehilangan memori. Populasi ini juga rentan untuk
jatuh.
Sebuah Detector Fall adalah bagian dari sistem panggilan darurat yang
dikenakan pada sabuk dan sensitif terhadap posisi. Hal ini dapat mendeteksi jatuh.
pencahayaan yang baik dan menghindari kekacauan membantu mencegah jatuh.

13
Pintu harus dibiarkan terbuka dan banyak rumah memiliki ketentuan untuk
menjaga bahan berbahaya terkunci dan pastikan orang tersebut tidak dapat
mengunci diri di kamar. Kamar dapat diberi label untuk mencegah pasien tersesat.
Untuk mencegah pasien mendapatkan alarm hilang wanderer dan tag dan
pemancar dapat membantu. Pasien diperlukan untuk membawa beberapa bentuk
identifikasi dengan nama dan alamat atau nomor kontak..
Untuk mengingatkan pasien untuk mengambil obat ada penyelenggara
pengobatan dan pengingat pil. Penyelenggara memiliki kompartemen untuk dosis
reguler obat. Ada juga pengingat pil listrik yang memiliki alarm untuk
mengingatkan orang untuk mengambil tablet mereka.
Semua nomor penting, seperti keluarga dan darurat, harus dekat telepon.
Untuk menjaga orang yang berorientasi ke waktu dan tempat jam dengan jumlah
besar dan kalender dengan cetak besar dapat membantu mengurangi kecemasan
dan frustrasi.
kehilangan memori dapat dicegah dengan hidup sehat dan pengurangan faktor
risiko penyakit jantung, diabetes dll Ini termasuk menurunkan kolesterol dan
tekanan darah tinggi. Ini juga mengurangi risiko stroke dan penyakit Alzheimer.
Konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, penggunaan obat-obatan terlarang
dll harus dihindari.
Tidak ada bukti bahwa herbal tertentu seperti gingko biloba mencegah
kehilangan memori.
Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga aliran darah ke otak dan
mengurangi faktor risiko kehilangan memori.

14
BAB III
Asuhan keperawatan

Kasus :

Seorang wanita berumur 65 tahun di bawa unit gawat darurat dengan anak
perempuannya dan di rawat di ruang mawar lantai 2 RSUD sejak tanggal 25 Oktober
2017 , Klien di bawa ke Rumah Sakit dngan alasan lupa nama anaknya sendiri dia
hanya mengingat nama dirinya, klien juga suka lupa meletakan barang dan bingung
dengan lingkungan sekitar.
Anaknya mengatakan berat badan sang ibu bertambah di karnakan sang ibu
mengatakan belum makan padahal anaknya sudah memberinya makan, menurut
keterangan anak perempuannya ibu makan lebih dari 4x dalam sehari. Awal berat
badan klien 59Kg dan berat badan klien sekarang 65 Kg. Hasil pemeriksaan TTV
klien terlihat normal TD: 140/80 N: 80x/mnt RR:20x/mnt S: 36 C.

A. Pengkajian

Identitas Klien
1) Nama : Ny. M
2) Jenis kelamin : Perempuan
3) Tanggal masuk : 22 Agustus 2017
4) Usia : 65
5) Status perkawinan : Menikah
6) Suku bangsa : Jakarta/Indonesia
7) Alamat : Jln. Suka maju mundur Rt03 Rw03 No.78
8) Agama : Islam
9) Pekerjaan : Pensiunan
10) Pendidikan : Tama SLTA

B. Riwayat Penyakit

15
1. KeluhanUtama :
Lupa dengan lingkungan yang ada di lingkungan sekitar pasien, dan memiliki nafs
makan yang meningkat .
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluarga atau orang terdekat melaporkan bahwa pasien memperlihatkan
penurunan daya ingat ringan, tidak tertarik pada lingkungan
3. Riwayat Penyakit Dahulu:
Kejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit
mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali
menutup-nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang
biasa pada usia mereka.  Kejanggalan biasanya akan dirasakan oleh orang-orang
di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan daya ingat
4. Riwayat Penyakit Keluarga:
Penyebab penyakit amnesia ditemukan memiliki hubungan genetik yang
jelas.Diperkirakan 10-30 % klien Amnesia menunjukkan tipe yang diwariskan

C. Analisa data

No Data Etiologi Masalah

1 Ds : - Klien mengatakan
tidak mengingat
sesuatu
- Klien mengatakan tidak Ketidak Mampuan
mengetahui nama aslinya Mengingat Perilaku Yang Kerusakan Memory
Do : - Klien tampak tidak Tertentu Yang Pernah Di
mengingat peristiwa Lakukan
sebelumnya
- Klien kebingungan
2 Ds : - Klien mengatakan
berat badan naik 5
Kg Intake Makanan yang lebih
Perubahan Nutrisi
Do : - Klien terlihat lebih
gemuk
BB : 65 Kg
3 - Ds : - Klien mengatakan
- sulit berinteraksi
- dengan Gangguan Proses Pikir
Hambatan Interaksi
- Do : - Klien tampak tidak
- nyaman dalam
- situasi sosial
4 Ds : - Pasien dan keluarga
mengatakan tidak
paham tentang
penyakit Kurang Pengetahuan
Defisit Pengetahuan
Do : - Klien tampak tidak Tentang Proses Penyakit
mengerti tentang
penyakitnya
- Klien tampak bingung

16
5 Ds : - Klien mengatakan
tidak pernah di
di arahkan untuk
mandi dengan
anaknya
Do : - Klien tampak Penurunan Motivasi Defisit Perawatan Diri
meninta perhatian
lebih dari anak-
anaknya di
karnakan anaknya
sibuk bekerja

D. Diagnosa keperawatan

1. Kerusakan Memori b.d Ketidak Mampuan Menginat Perilaku Yang Tertentu Yang
Pernah Di Lakukan
2. Perubahan Nutrisi Lebih Dari Kebutuhan Tubuh b.d Intake Makanan Yang
Berlebihan
3. Hambatan Interaksi b.d Gangguan Proses Pikir
4. Defisit Pengetahuan b.d Kurang Informasi Tentang Proses Penyakit
5. Defisit Perawatan Diri Mandi b.d Penurunan Motivasi

E. Intervensi keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil NIC


Keperawatan
Setelah di lakukan tindakan 1. Pantau ukuran pupil,
1. Kerusakan Memori keperawatan 1x24 jam, di bentuk,simetri,dan reaktivitas
b.d Gangguan harapkan ketidakefektifan 2. Pantau tingkat kesadaran
Neurologis perfusi jaringan otak teratasi 3. Pantau tingkat orientasi
dengan kriteria hasil : 4. Pantau tren glascow coma
scale
1. Ingatan (memori) : 5. Monitor memori baru, rentan
mampu untuk perhatian, memori rasa malu,
mendapatkan kembali suasana hati, mempengaruhi
secara kognitif dan dan perilaku
menyampaikan kembali 6. Monitor tanda tanda vital
ginformasi yang di 7. Monitor status pernafasan
simpan sebelumnya 8. Pantau ICP dan CPP
9. Pantau refleks kornea
2. Kondisi neurologis : 10. Pantau refleks batuk dan
kemampuan sistem saraf muntah
perifer dan sistem saraf 11. Pantau otot dan gerakan
pusat untuk menerima, motorik

17
memproses, dan 12. Pantau gerakan cengkraman
memberi respon terhadap 13. Pantau simetris wajah
stimuli internal dan 14. Pantau untuk gemetar
eksternal 15. Pantau tonjolan lidah

3. Kondisi neurologis :
kesadaran

4. Menyatakan mampu
mengingat lebih baik

2 Perubahan nutrisi Setelah di lakukan tindakan


1. Kaji penyebab kegemukan dan
lebih dari kebutuhan keperawatan 1x24 jam, di buat rencana makan dengan
tubuh b.d intake harapkan nutrisi kembali pasien
makanan yang lebih normal dengan kriteria 2. Timbang berat badan secara
hasil : periodik
Perubahan pola makan dan 3. Tentukan tingkat aktivitas dan
keterlibatan individu dalam rencana program latihan diet
program latihan 4. Kolaborasi dengan ahli gizi
menunjukan penurunan untuk menentukan kebutuhan
berat badan kalori dan nutrisi untuk
penurunan berat badan
5. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat penekan
nafsu makan
3 Hambatan interaksi Setelah di lakukan tindakan 1. Buat interaksi terjadwal
b.d gangguan proses keperawatan 1x24 jam, di 2. Dorong pasien ke kelompok
pikir harapkan hambatan interaksi atau program keterampilan
dapat teratasi dengan 3. Identifikasi perubahan
kriteria hasil : perilaku tertentu
4. Berikan umpan balik positif
1. Lingkungan yang sportif jikan pasien berinteraksi
yang bercirikan dengan orang lain
hubungan dan tujuan 5. Bantu pasien meningkatkan
anggota keluarga kesadran tentang kekuatan dan
2. Memahami dampak dari keterbataan dalam komunikasi
perilaku diri pada dengan orang lain
interaksi sosial 6. Minta dan harapkan adanya
3. Menggunakan aktivitas komunikasi verbal
yang menenangkan, 7. Gunakan teknik bermain peran
menarik dan untuk meningkatkan
menyenangkan untuk keterampilan dan teknik
meningkatkan berkomunikasi
kesejahteraan interaksi
sosial dengan orang,
kelompok atau
organisasi
4. Berhubungan dengan
orang lain

18
4 Defisit pengetahuan Setelah di lakukan tindakan 1. Berikan penilaian tentang
b.d Kurang keperawatan 1x24 jam, di tingkat pengetahuan tentang
Pengetahuan harapkan defisit proses penyakit yang spesifik
Tentang Proses pengetahuan dapat teratasi 2. Jelaskan patofisiologi dari
Penyakit dengan kriteria hasil : penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan
1. Pasien dan keluarga anatomi dan fisiologi dengn
menyatakan pemahan cara yang tepat.
tentang penyakit,3. Gambarkan tanda dan gejala
kondisi, prognosis dan yang biasa muncul pada
program pengobatan penyakit, dengan cara yang
2. Pasien dan keluarga tepat .
mampu melaksanakan 4. Gambarkan proses penyakit
prosedur yang dijelaskan dengan cara yang tepat
secra benar 5. Identifikasi kemungkinan
3. Pasien dan keluarga penyebab, dengan cara yang
mampu menjelaskan tepat
kembali apa yang di 6. Sediakan informasi pasa
jelaskan pasien tentang kodisi, dengan
perawatan/kesehatan cra yang tepat
lainnya .
5 Defisit Perawatan Setelah di lakukan tindakan 1. Tempat handuk, deodoran, alat
diri mandi b.d keperawatan 1x24 jam, di pencukur, dan aksesoris lainya
penurunan motivasi harapkan defisit perawatan yang di butuhkn di samping
diri mandi dapat teratasi tempat tidur atau di kamar
dengan kriteria hasil : mandi
2. Sediakan lingkungan yang
teraupetik dengan memastikan
1. Aktivitas kehidupan hangat, santai, pengalaman
sehari-hari mampu untuk pribadi dan personal
melakukan aktivitas 3. Fasilitasi diri mandi pasien
perawatan fisik dan 4. Fasilitasi menyikat gigi pasien
pribadi secara mandiri 5. Jaga kebersihan ritual
atau dengan alat bantu 6. Jaga integritas kulit pasien
2. Mampu untuk 7. Dorong orang tua/keluarga
membersihkan tubuh partisipasi dalam kebiasaan
sendiri secara mandiri tidur
dengan tanpa alat bantu
3. Mampu untuk
mempertahankan
kebersihan dan
penampilan yang rapih
secara mandiri dengan
tanpa alat bantu

19
F. Evaluasi

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


1 Kerusakan Memori 1. Memantau ukuran pupil, S : Klien mengatakan
b.d Gangguan bentuk,simetri,dan reaktivitas sudah sedikit
Neurologis 2. Memantau tingkat kesadaran mengingat kejadian
3. Memantau tingkat orientasi dahulu
4. Memantau tren glascow coma O : Klien terlihat merasa
scale kebingungan
5. Memonitor memori baru, rentan A : Masalah belum
perhatian, memori rasa malu, Belum teratasi
suasana hati, mempengaruhi dan P : intervensi di lanjutkan
perilaku
6. Memonitor tanda tanda vital
7. Memonitor status pernafasan
8. Memantau ICP dan CPP
9. Memantau refleks kornea
10. Memantau refleks batuk dan
muntah
11. Memantau otot dan gerakan
motorik
12. Memantau gerakan cengkraman
13. Memantai simetris wajah
14. Memantau untuk gemetar
15. Memantau tonjolan lidah
2 Perubahan nutrisi 1. Mengkaji penyebab kegemukan S : Klien mengatakan
lebih dari kebutuhan dan buat rencana makan dengan nafsu makan
tubuh b.d intake pasien memingkat
makanan yang lebih 2. Menimbang berat badan secara O : Makan klien mulai
periodik Stabil 2x sehari
3. Menentukan tingkat aktivitas dan A : Masalah teratasi
rencana program latihan diet P : Intervensi di hentikan
4. Mengkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan kebutuhan
kalori dan nutrisi untuk penurunan
berat badan
5. Mengkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat penekan
nafsu makan
3 Hambatan interaksi 1. Membuat interaksi terjadwal S : Klien mengatakan
b.d gangguan proses 2. Mendorong pasien ke kelompok sudah mulai
pikir atau program keterampilan berinteraksi dengan
3. Mengidentifikasi perubahan lingkungan sekitar
perilaku tertentu O : Klien tampak lebih
4. Memberikan umpan balik positif dekat dengan
jikan pasien berinteraksi dengan keluarga sendiri
orang lain A : Masalah teratasi
5. Membantu pasien meningkatkan P : Intervensi di hentikan

20
kesadran tentang kekuatan dan
keterbataan dalam komunikasi
dengan orang lain
6. Meminta dan harapkan adanya
komunikasi verbal
7. Menggunakan teknik bermain
peran untuk meningkatkan
keterampilan dan teknik
berkomunikasi
4 Defisit pengetahuan 1. Memberikan penilaian tentang S : Keluarga sudah mulai
b.d Kurang tingkat pengetahuan tentang mengetahui tentang
Pengetahuan proses penyakit yang spesifik penyakit yang di
Tentang Proses 2. Menjelaskan patofisiologi dari derita klien
Penyakit penyakit dan bagaimana hal ini O : Keluarga tampak
berhubungan dengan anatomi dan mempelajari penyakit
fisiologi dengn cara yang tepat. klien
3. Menggambarkan tanda dan gejala A : Masalah teratasi
yang biasa muncul pada penyakit, P : Intervensi di hentikan
dengan cara yang tepat .
4. Mengambarkan proses penyakit
dengan cara yang tepat
5. Mengidentifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang tepat
6. Menyediakan informasi pasa
pasien tentang kodisi, dengan cra
yang tepat
5 Defisit Perawatan 1. Meyediakan handuk, deodoran, S : Klien mengatakan
diri mandi b.d alat pencukur, dan aksesoris mandi 2x sehari dan
penurunan motivasi lainya yang di butuhkn di selalu di ingatkan
samping tempat tidur atau di oleh anak perempuan
kamar mandi O : Klien mulai
2. Meyediakan lingkungan yang memperhatikan
teraupetik dengan memastikan kebersihan diri
hangat, santai, pengalaman A : Masalah teratasi
pribadi dan personal P : Intervensi di hentikan
3. Memfasilitasi diri mandi pasien
4. Memfasilitasi menyikat gigi
pasien
5. Menjaga kebersihan ritual
6. Menjaga integritas kulit pasien
7. Mendorong orang tua/keluarga
partisipasi dalam kebiasaan tidur

21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ciri utama amnesia adalah gangguan kemampuan mempelajari informasi baru
setelah permulaan dari amnesia (anterograde amnesia) serta gangguan kemampuan
mengingat peristiwa masa lalu dan informasi yang dikenal sebelumnya. Orang dengan
sindrom amnestik tidak dapat menyimpan informasi baru. Pada beberapa kejadian
mereka mengalami gangguan pada tingkat daya ingatnya. Meski demikian, hilangnya
memori ini tidak akan berpengaruh terhadap kecerdasan, pengetahuan umum,
kesadaran, rentang perhatian, penilaian, kepribadian, dan identitas mereka. Penderita
sindrom amnestik biasanya dapat memahami lisan dan tulisan.Mereka pun tidak
kehilangan keahlian yang memang mereka kuasai, seperti mengendarai motor,
bermain gitar.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anonim’____’Cedera Kepala: Penatalaksanaan Fase Akut.


http://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/16PenatalaksanaanFaseAkut
Brashers, V. L., 2008. Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan&Manajemen. Jakarta: EGC
Dr. Basman Tompo, M.Pd. panduan penyusunan karya tulis ilmiah SMK PRATIDINA
MAKASSAR 2016 (edisi revisi)
http://www.news-medical.net/health/Symptoms-of-amnesia-(Indonesian).aspx di akses pada
tanggal 18 agustus 2016
http://jalurilmu.blogspot.co.id/2011/11/proses-terjadinya-lupa.html di akses pada tanggal 19
agustus 2016
http://sitinurulhusna94.blogspot.co.id/2015/07/amnesia.html di akses pada tanggal 20 agustus
2016

http://www.news-medical.net/health/Treatment-of-amnesia-(Indonesian).aspx di akses pada


tanggal 29 agustus 2016

23

Anda mungkin juga menyukai