Anda di halaman 1dari 8

“TUGAS ILMU DASAR KEPERAWATAN I”

PATOLOGI DAN PATOFISIOLOGI PENYAKIT AMNESIA

Dosen Pengampu : Jessy Maulani, S.Farm

STIKES HANGTUAH

TANJUNGPINANG

Oleh :
 

Nama : Maharani

Nim : 142011014

PRODI S1 KEPERAWATAN TINGKAT I

STIKES HANGTUAH 

TANJUNGPINANG

2020

1. Definisi Amnesia

Amnesia (dari Bahasa Yunani Ἀμνησία) adalah kondisi


terganggunya daya ingat. Penyebab amnesia dapat berupa organik atau
fungsional. Penyebab organik dapat berupa kerusakan, akibat trauma,
penyakit, atau penggunaan obat-obatan (biasanya yang bersifat sedatif) dan
yang terparah bisa juga disebabkan oleh opeerasi transplantasi sum-sum
tulang belakang. Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti
halnya. Amnesia dapat pula terjadi secara spontan, seperti terjadi pada
transient global amnesia Jenis amnesia global ini umum terjadi mulai usia
pertengahan sampai usia tua, terutama pada pria, dan biasanya berlangsung
kurang dari 24 jam. 
Mekanisme otak untuk menerima informasi dan mengingatnya dari
memori terletak di dalam lobus oksipitalis, lobus parietalis dan lobus
temporalis. Fungsi ingatan secara normal melibatkan banyak bagian di dalam
otak, dan penyakit atau cedera apapun yang berefek pada otak dapat
mempengaruhi. Amnesia dapat dihasilkan dari kerusakan struktur otak yang
berbentuk system limbic, yang mengontrol emosi dan ingatan anda. Struktur
ini terdiri dar thalamus , yang terdapat didalam bagian tengah otak, dan
hippocampal formation yang terletak dicuping pada otak anda.
Ingatan (memory) ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan
dan mereproduksikan kesan-kesan. Jadi, ada 3 unsur dalam perbuatan
ingatan, menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan. Orang
yang dapat mengingat sesuatu kejadian, ini berarti kejadian yang diingat itu
pernah dialami, atau dengan kata lain kejadian itu pernah dimasukkan ke
dalam jiwanya, kemudian disimpan dan pada suatu waktu kejadian itu
ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Dengan demikian ingatan itu
merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima
atau memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan
kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau.  Dengan kata lain ingatan
merupakan kemampuan psikis untuk memasukkan (learning), menyimpan
(retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang lampau.

2. Etiologi

Amnesia terjadi akibat adanya kerusakan pada bagian sistem limbik yang
ada di otak. Bagian ini berperan dalam mengatur ingatan dan emosi
seseorang.

Kerusakan pada sistem limbik bisa disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
 Cedera pada kepala, misalnya akibat kecelakaan
 Stroke
 Kejang
 Ensefalitis atau peradangan otak
 Tumor otak
 Penyakit otak degeneratif, seperti penyakit Alzheimer atau demensia
 Kebiasaan mengonsumsi minuman keras dalam jangka waktu yang
lama
 Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti benzodiazepine dan obat
penenang
 Penurunan pasokan oksigen pada otak, misalnya akibat keracunan
karbon monoksida, gangguan pada pernapasan, atau serangan jantung
 Trauma psikologis, misalnya akibat pelecehan seksual

3. Patologi
Jenis Amnesia

Penyakit ini terdiri dari beberapa jenis, di antaranya anterograde, retrograde,


global transien, dan infantil. Berikut penjelasannya:

- Amnesia Anterograde

Penderita jenis ini tidak dapat mengingat informasi baru. Peristiwa yang
terjadi baru-baru ini dan informasi yang harus disimpan dalam memori jangka
pendek menghilang.

Kondisi tersebut biasanya akibat trauma otak, misalnya ketika benturan pada
kepala menyebabkan kerusakan otak. Namun penderitanya akan mengingat
memori dan peristiwa yang terjadi sebelum mengalami cidera.

- Amnesia retrograde

Kebalikan dari penyakit anterograde, orang tersebut tidak dapat mengingat


peristiwa yang terjadi sebelum mengalami trauma, tetapi dia mengingat apa
yang terjadi setelahnya. Meski jarang terjadi, amnesia retrograde dan
anterograde dapat terjadi bersamaan.

- Amnesia Global Transient

Dalam kasus yang parah, hilangnya memori untuk sementara akan sulit
membentuk ingatan baru. Kondisi ini sangat jarang dan lebih mungkin terjadi
pada orang dewasa yang lebih tua yang memiliki penyakit pembuluh darah.

- Amnesia Infantil

Penderita jenis ini tidak dapat mengingat kembali kejadian sejak masih anak-
anak, kemungkinan karena masalah kemampuan bahasa atau beberapa area
memori otak yang belum sepenuhnya matang saat masa kanak-kanak.

4. Patofisiologi
mekanisme patofisiologis yang menyebabkan amnesia pasca trauma belum
sepenuhnya diketahui. Strategi penelitian yang paling umum untuk
mengklarifikasi mekanisme ini adalah pemeriksaan kemampuan fungsional
yang terganggu pada penderita amnesia pasca-trauma (PTA) setelah cedera
otak traumatis. 
Penelitian tentang pengaruh trauma emosional pada retensi memori dan
gejala amnesia telah menunjukkan bahwa paparan stres ekstrem dalam
jangka waktu lama memiliki efek langsung pada hipokampus . Tingkat stres
yang meningkat dapat menyebabkan peningkatan
produksi enkefalin dan kortikosteroid , yang dapat menghasilkan aktivitas
saraf yang abnormal dan mengganggu potensiasi jangka panjang(mekanisme
saraf yang terkait dengan pembelajaran) di hipokampus. Individu yang
mengalami pelecehan seksual berulang selama masa kanak-kanak atau yang
pernah mengalami pertempuran menunjukkan gangguan dan atrofi yang
signifikan pada daerah hipokampus di otak. Amigdala , area otak yang terlibat
dalam regulasi emosional, mungkin terlibat dalam menghasilkan ingatan
untuk beberapa aspek trauma. Meskipun jejak memori trauma mungkin hilang
dari hipokampus, mungkin tetap sebagian dikodekan dalam bentuk memori
emosional di amigdala di mana kemudian dapat diingat kembali dalam
bentuk kilas balik atau sebagian memori pulih .

5. Perubahan morfologi
Penderita amnesia mungkin tidak sadar dengan kondisinya. Jika Anda
menyadari adanya gejala amnesia pada seseorang, sebaiknya segera bawa
orang tersebut ke dokter.Dokter akan menanyakan keluhan penurunan dan
kehilangan daya ingat yang dialami oleh pasien, serta riwayat kesehatan dan
obat-obatan yang sedang atau pernah dikonsumsi pasien.

Penderita amnesia mungkin akan kesulitan menjawab pertanyaan yang


diajukan oleh dokter. Oleh karena itu, dokter akan melakukan tanya jawab
dengan anggota keluarga atau kerabat dari pasien.

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh,


termasuk pemeriksaan neurologis (fungsi sistem saraf).

Untuk mengetahui penyebab amnesia yang dialami pasien, dokter akan


meminta pasien untuk melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang
berikut:

 Tes kognitif, untuk memeriksa kemampuan berpikir dan mengingat


 Tes darah, untuk mendeteksi infeksi pada otak
 MRI atau CT scan, untuk melihat adanya kerusakan, perdarahan, dan
tumor otak
 Elektroensefalogram (EEG), untuk mendeteksi aktivitas listrik pada
otak

Anda mungkin juga menyukai