Karakteristik Dioda Dan Perhitungan Dioda Dengan Pendekatan
Karakteristik Dioda Dan Perhitungan Dioda Dengan Pendekatan
berikut:
-ID ID
V R V
Karakteristik V-I Diode Secara Teoritik
Berdasarkan tabel di atas dapat
digambarkan karakteristik diode seperti
gambar di samping.
Terlihat pada V =0,6V ID I D I s (eV D / VT
1)
nilai ID kira-kira 100.000 kali Is atau
Karena ketika Is=10nA ,ID≈1mA.
30
VD Dengan
menggunakan
20 analisis garis beban,
V= 1 V VO
hitung arus, tegangan
RL 50
diode, dan tegangan
10 output!
VD(V)
0 1
Analisis Grafis Rangkaian Diode
Jawab:
1. Menyusun persamaan arus pada rangkaian, yakni:
Persamaan tegangan :
V VD V O VO ID .RL
VD
V VD I D .RL
Persamaan arus :
I D VD V
R V=1V VO
L
RL 50
1 V
ID VD
RL L
R
Identik dengan persamaan garis
lurus :
1 V
y ax b, dengan a RL , x VD , b RL
Analisis Grafis Rangkaian Diode
2. Mencari titik potong pada sumbu-x atau VD:
Anggap ID=0 sehingga:
V
ID
1
VD Jadi diperoleh titik potong I (mA)
RL RL
1 D
0 VD V
RL (x,y) atau (VD,0) atau (1,0) 30
RL
VD V 1V
Titik potong
(0,ID) atau
(0,20)
3. Mencari titik potong pada sumbu-y atau ID: 20
diode (Q):
30
Titik operasi Q adalah titik
potong antara garis beban Titik potong
(0,ID) atau
dengan kurva statis. (0,20)
20
6. Menentukan tegangan dan Garis beban
arus diode:
Tegangan dan arus diode Titik operasi
10 Q
ditentukan dengan menarik
garis dari titik operasi Q ke arah ID,Q = 8mA
horizontal dan vertikal.
VD(V)
Jadi tegangan diode=VD=0,6V 0 1
Titik
VD,Q,=0,6V
arus diode=ID=8mA potong
(VD,0) atau
(1,0)
Analisis Grafis Rangkaian Diode
Resistansi DC
Berdasarkan analisis grafik
dapat ditemukan tegangan ID(mA)
ID
RF pada titik Q adalah: B
Titik operasi
0,6 10 Q
RF VD 0,6V 75
I D 8mA 8x10 V -3 A
I = 8mA
D,Q
C
VD(V)
0 1
Titik
VD,Q,=0,6V potong
(VD,0) atau
(1,0)
Analisis Rangkaian Diode Dengan Model
Dalam analisis ini diode dimodelkan sebagai komponen linear, sehingga
modelnya sering disebut sebagai piece wise linear model (model linear
sepotong-sepotong).
K A K A
V RL V RL
VD
0 V 0
KARAKTERISTIK MODEL
RANGKAIAN MODEL REVERSE KARAKTERISTIK D
PENDEKATAN I
REVERSE BIAS PENDEKATAN I SESUNGGUHNYA
Analisis Rangkaian Diode Dengan Model
Pendekatan II
K A K A
V RL V RL
VD
0 V 0 KARAKTERISTIK MODEL
RANGKAIAN MODEL REVERSE KARAKTERISTI D PENDEKATAN II
REVERSE BIAS PENDEKATAN II K
SESUNGGUHNY A
V
Analisis Rangkaian Diode Dengan Model
Pendekatan III
Pada pendekatan III, dalam keadaan
rF
A K A K forward biased, diode dapat dianggap
V
sebagai sumber tegangan sebesar
V
RL V RL
V dengan resistansi dinamis forward
rFyang terpasang secara seri,
sedangkan dalam keadaan reverse
RANGKAIAN MODEL FORWARD biased dapat dianggap sebagai
FORWARD BIAS PENDEKATAN III resistansi dinamis reverse rR.
I ID
D
K A K rR A
V RL V RL
VD
0 V
0 KARAKTERISTIK MODEL
KARAKTERISTIK D PENDEKATAN III
RANGKAIAN MODEL REVERSE SESUNGGUHNYA
REVERSE BIAS PENDEKATAN III
V
Analisis Rangkaian Diode Dengan Model
Pendekatan III
ID
ID Nilai resistansi
dinamis forward rF
ditentukan dengan
1A
rumus:
ID
ID
VD
rF VD
VD
VD VD
0 0
I D
0,6V 1,1V
VD merupakan kenaikan tegangan yang disebabkan oleh kenaikan arus diode
ID. Contoh: Tegangan diode silikon dalam keadaan forward bias sebesar 1,1 V
dan arus yang mengalir sebesar 1A. Hitung besarnya rF!
Jawab: Kita anggap bahwa arus diode ID=0 ketika tegangan diode VD=0,6V.
Dengan menggunakan persamaan di atas dapat diperoleh:
VD V 0,6V V 0,6V
rF 2,5
Jawab: VD 0V
ID ID
ID
Vin= RL Vin= Vin=
RL RL
10V 100 10V 100 100
10V
PENDEKATAN I
PENDEKATAN II PENDEKATAN III
10V -
ID Vin V
ID Vin V L
0,6V
F 0,092A
ID Vin 10V RL R r 100 2,5
RL 100 0,1A 10V - VD Vin ID.RL
0,6V
100
0,094A 10V -
0,092A.100
0,8V