MESIN
SINKRON
TIGA FASA
KELOMPOK 9
II
KELOMPOK 9
Muhammad Surya Rahman (2115031094)
Muhammad Haqqu (2115031095)
Wulan Dari Aritonang (2115031107)
7.1 PENDAHULUAN
III
Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya
sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya dengan memiliki tiga fasa, yaitu
fasa A, B, dan C. Motor ini beroperasi pada sumber tegangan tiga phasa yang dihubungkan
dengan kumparan jangkar di stator. Selain mendapat suplai tegangan tiga fasa, motor sinkron
juga mendapat arus eksitasi/arus medan dari sumber arus searah (DC) pada kumparan medan
di rotornya.
Mesin sinkron tiga fasa memiliki stator dan rotor. Stator adalah bagian yang diam dari mesin dan
terdiri dari tiga kelompok gulungan kawat yang masing-masing terhubung ke fasa A, B, dan C.
Sementara rotor adalah bagian yang berputar dan terdiri dari lilitan kawat yang terhubung ke sumber
arus searah atau DC.
PRINSIP KERJA III
Prinsip kerja mesin sinkron tiga fasa adalah dengan menciptakan medan magnetik
putar pada stator yang kemudian menarik rotor untuk berputar. Ketika medan
magnetik putar pada stator berubah arah, maka rotor akan mengikuti perubahan arah
medan magnetik tersebut. Hal ini menyebabkan rotor berputar searah dengan medan
magnetik pada stator dengan kecepatan yang sama.
III
PENGGUNAAN
Mesin sinkron tiga fasa umumnya digunakan untuk menghasilkan daya listrik AC yang besar dan
konstan, seperti pada generator listrik. Mesin ini juga dapat digunakan untuk menggerakkan
mesin-mesin besar seperti pompa air, kompresor, dan mesin penggerak pada industri.
Mesin ini biasanya digunakan dalam aplikasi industri dan memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan dengan mesin listrik satu fasa, seperti lebih efisien, lebih dapat diandalkan, dan
dapat menghasilkan daya yang lebih besar.
7.2 PERSAMAAN EMF
Untuk menurunkan persamaan GGL pertimbangkan generator dua kutub dan belitan
adalah satu Kumparan N-turn di mana sisi kumparan ditempatkan di bagian yang
berlawanan secara diametris di pinggiran bagian dalam
Saat rotor berputar melalui sudut (0) dalam waktu (t) dari posisi ini berlawanan arah jarum jam,
komponen rotor sepanjang sumbu magnet stator adalah cosinus sudut. Karenanya medan magnet
berkelok-kelok, dan rotor menghasilkan gelombang ruang sinusoidal
Untuk generator dua kutub sudut (0) dalam derajat listrik dan mekanik adalah sama. Kalau tidak, itu
adalah sudut listrik derajat. Fluks celah udara per kutub adalah integral dari kerapatan fluks di atas area
kutub.
Medan magnet berputar atau rotating magnetic field (RMF) adalah medan magnet
yang berputar pada suatu titik dalam ruang. Medan magnet ini dapat dihasilkan
oleh arus bolak-balik yang mengalir pada tiga belitan atau lebih pada suatu stator
mesin listrik, seperti mesin induksi tiga fasa atau mesin sinkron.
Dalam mesin listrik tiga fasa, arus listrik pada tiga belitan stator terpisah satu sama
lain secara fase 120 derajat. Arus ini menciptakan medan magnet yang berputar
pada pusat stator mesin listrik. Medan magnet yang berputar ini kemudian akan
mendorong rotor untuk berputar dengan kecepatan tertentu.
di mana fase sumbu magnet diambil sebagai referensi dan mempertimbangkan langsung ketika mmf
fase telah bergerak melalui sudut ketika besaran mmf fase a adalah puncak sedangkan fase b dan c
masing-masing adalah puncak dan .
Karena itu,
Disini perpindahan fasa 120disebabkan oleh perpindahan arus dalam tiga fasa dan karena arusnya
seimbang, maka dapat ditulis ulang :
𝐹 ( 𝜃 )= 𝐹 𝑚 cos 𝜃 cos ω𝑡+¿ 𝐹 𝑚 cos(𝜃 −120)cos(ω𝑡 −120 ¿°) +¿ 𝐹 𝑐 𝑝𝑒𝑎𝑘 cos(𝜃 −240)cos(ω𝑡 −240 ¿°) ¿¿¿¿
7.3 REAKSI JANGKAR
Reaksi jangkar pada mesin sinkron terjadi ketika mesin sinkron dihubungkan ke
jaringan listrik. Jangkar adalah bagian dari mesin sinkron yang berfungsi sebagai
pembawa arus dan dihubungkan ke sistem tanah. Ketika mesin sinkron
dihubungkan ke jaringan listrik, arus mengalir melalui jangkar dan menimbulkan
medan magnet di sekitar jangkar. Medan magnet ini akan mempengaruhi medan
magnet pada kumparan medan (field winding) mesin sinkron, yang menghasilkan
gerakan rotor.
Pada gambar 7.4 (generator) dan 7.5 (motor) tetapi karena dalam kasus motor, GGl indusi bertindak
sebagai penghitung. EMF arus dalam fase harus dalam fase oposisi. Terlihat pada gamabr 7.5 bahawa
komponen sefasa melemahkan ujung trailing kutub sedangkan ujung utama kutub diperkuat seperti
pada motor. Juga terlihat bahwa komponen lagging arus memperkuat fluks dibawah kutub utama
sedangkan fluks terdepan melemahkan fluks di bawah kutub utama.
Pengaruh reaksi jangkar pada fluks di celah udara dapat diringkas sebagai berikut :
1. Untuk generator arus lagging melemahkan fluks di celah udara sedangkan untuk motor itu
memperkuat.
2. Untuk generator arus mendahului memperkuat fluks di celah udara sedangkan untuk motor itu
melemahkan fluks di celah udara.
Oleh karena itu, untuk tegangan terminal konstan kita membutuhkan lebih banyak arus eksitasi dalam
kgenerator ketika p.f. tertinggal sedangkan kita membutuhkan eksitasi yang lebih kecil ketika p.f.
sedang memimpin. Kebalikannya adalah kasus untuk motor sinkron.
7.4 PENGUJIAN SIRKUIT TERBUKA DAN SIRKUIR
PENDEK PADA ALTERNATOR