Anda di halaman 1dari 67

PEDOMAN

PUSAT PENGEMBANGAN KARIR (PPK)


DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)
Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH
Sri Daryanti, MM

(Career Development Center


Universitas Indonesia)

Disampaikan pada Bimbingan Teknis Tracer


Study Dalam Rangka Penjaminan Mutu Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi.
BKK

• Mempertemukan pencari kerja lulusan SMK dengan


pengguna tenaga kerja, sehingga tercapai suatu
hubungan kerja yang sesuai dengan prinsip dasar
sistem antar kerja.
• Orientasi kegiatan memprioritaskan pada
penanganan lulusan sebelum mereka memasuki
dunia kerja.
PPK
• Memperluas lingkup kegiatan BKK, yang berfokus pada penanganan lulusan
(out) diperluas pada penanganan peserta didik sejak Input – proses – output –
outcome
• Bentuk penyelenggaraan BKK masih seperti ketentuan yang telah ditetapkan
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Depnaker
Surat Direktur Pembinaan SMK Nomor: 2526/D5.6/TU/2016 Tanggal 29
April 2019 Tentang Penyelenggaraan Layanan Bursa Kerja Khusus di
Sekolah Menengah Kejuruan
• Kepengurusan BKK, menjadi bagian atau salah satu unit dari kepengurusan PPK
• Regulasi untuk mendukung pelaksanaan PPK sedang dalam proses finalisasi
PPK (lanjutan)
• PPK merupakan kebijakan Dirjen Diksi yang disiapkan untuk mendukung
penguatan BKK dalam hal antara lain:
- Peningkatan penyerapan lulusan
- Memperpendek masa tunggu
- Peningkatan pengelolaan tracer study
- pemberdayaan alumni untuk peningkatan kualitas pembelajaran
• Pedoman implementasi PPK sedang disiapkan berdasarkan masukan dari
para stakeholder
• Tahun 2020, 80 SMK ditunjuk sebagai laboratorium inisiasi pembentukan
PPK
Pedoman Pusat Pengembangan Karir
Pembuatan Buku Pedoman
Pengembangan Pusat Karir (PPK) di SMK
diawali dengan pengumpulan data
kualitatif melalui proses Benchmarking
Best Practice pelaksanaan pengembangan
karir peserta didik ke beberapa SMK dan
Focus Group Discussion (FGD) untuk
menggali harapan dan kebutuhan
stakeholder terhadap pengembangan karir
peserta didik SMK.
Simpulan Benchmarking
➔ SMK sudah melaksanakan Pengembangan Karir ➔ BKK hanya bagian kecil dari PPK
Peserta didik PPK seyogyanya tidak dilihat hanya sebagai
Pada prinsipnya sekolah sudah melakukan pengembangan BKK namun lebih
Pengembangan Karir peserta didik namun tidak terpusat komprehensif.
➔ Pengembangan Karir Peserta didik bertahap ➔ Peningkatan Kompetensi Guru
Proses PKS harus dilaksanakan bertahap di tiap tingkat, Untuk mewujudkan PPK perlu peningkatan
sejak kelas X – XII kapasitas guru.
➔ Pengembangan Karir Peserta didik Tanggung ➔ Tata Organisasi Pusat Pengembangan Karir
Jawab Semua Unsur di Sekolah Peserta didik
Pengembangan Karir peserta didik melibatkan semua Organisasi PPK harus mengakomodir struktur
unsur yang ada di sekolah. organisasi sekolah yang sudah berjalan
➔ Situasi Setelah Kelulusan ➔ Harapan besar terhadap PPK
Lulusan peserta didik SMK tidak hanya bekerja tapi Sekolah melihat PPK adalah solusi bagi
juga ada yang berwirausaha dan melanjutkan kuliah. integrasi semua upaya sekolah untuk
mengembangkan karir peserta didik
Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) Stakeholder
Pengembangan Karir Peserta didik SMK
dilaksanakan ke beberapa pemangku
kepentingan seperti, Sekolah, Guru, Peserta
didik, Alumni dan DUDI dengan tujuan
untuk menggali harapan dan kebutuhan
pelaksanaan Pengembangan Karir Peserta
didik di SMK sebagai acuan untuk membuat
Buku Pedoman Pembentukan Pusat
Pengembangan Karir (PPK) di SMK.
Simpulan Focus Group Discussion
Simpulan berdasarkan hasil FGD di berbagai SMK adalah sebagai berikut:
➔ Sekolah sudah memiliki kegiatan ➔ DUDI menilai bahwa kualitas lulusan SMK di
pengembangan karir dan Unit BKK dunia usaha dan industri masih kurang

➔ Program karir rata-rata lebih komprehensif


➔ DUDI prinsipnya menyetujui adanya peleburan
diberikan ketika peserta didik memasuki kelas
BKK dengan PPK.
12

➔ Teori pelajaran sekolah sangat luas namun ➔ DUDI berharap kedepannya kurikulum SMK
tidak semua dapat dipraktikkan dalam dunia tidak hanya berfokus pada teori namun lebih
kerja fokus pada peningkatan kompetensi hard skill &
soft skill
➔ Data pengangguran tinggi karena pemerintah
➔ Vokasi dan Politeknik sudah melakukan
tidak menghitung lulusan SMK yang bekerja
beberapa kerjasama dengan pihak SMK
lepas, berwirausaha dan bekerja tidak sesuai
diantaranya fast track untuk SMK menuju
jurusan serta melanjutkan kuliah.
pendidikan tinggi vokasi
01 02 03
PENDAHULUAN TATA KELOLA PEMBENTUKAN
PPK PPK

04 05 06
PENDAMPINGAN PENILAIAN DAN
PENUTUP
PEMBENTUKAN PPK EVALUASI PPK
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
● Sistem pendidikan di Indonesia saat ini memasuki persaingan global di era revolusi
industri 4.0 ayng berdasar pada Internet of Things (IoT) :
○ Era disrupsi, mudah berubah  situasi masa depan yang tidak jelas
○ Dibutuhkan tenaga kerja yang luwes, handal, mudah beradaptasi, mampu
mengatasi masalah, mampu bekerja di bawah tekanan, mampu berkomunikasi
dan memiliki empati.
○ Semakin banyak perusahaan yang tidak mensyaratkan ijazah dalam melakukan
rekrutmen dan hanya fokus pada kemampuan naker dalam menjalankan tugas.
● Tantangannya adalah mempersiapkan tenaga kerja yang terampil, kompeten,
memiliki daya saing tinggi dan siap berkompetisi menghadapi pasar global
● Ditelisik dari sisi supply, terjadi
● “Jadi challangenya banyak banget
ketidaksesuaian antara permintaan
untuk langsung semua lulusan
terhadap pekerja terampil dari keluar langsung masuk ke industri
industri dengan kualifikasi pekerja … karena kualitasnya itu”
yang tersedia (Kompas.com, 2020). (Head HR Department)
● “secara general masih jauh banget,

LATAR BELAKANG
● Kompetensi yang dimiliki lulusan dari minimum ekspektasi yang
diinginkan oleh industri bahkan
SMK belum sesuai dengan harapan
yang untuk cuci rambut baju ga
dunia kerja. basah aja itu masih susah”
(Head HR Department)
● dunia kerja menilai kurikulum ● “sebaiknya kurikulum tidak
SMK belum berorientasi kepada telalu berpegang pada hal-
pasar kerja (Ade Sudrajat, hal yang normatif….
ValidNews, 2018). pengetahuan terkait
keselamatan kerja, jauh lebih
● Upaya pembenahan kurikulum diperlukan dan merupakan
melalui penyelarasan dan perbaikan

LATAR BELAKANG
prioritas bagi industri teknik.
kualitas guru SMK harus Sedangkan di sektor jasa,
dipikirkan dan dicarikan solusinya penguasaan bahasa itu yang
(Haris Munandar, ValidNews, penting…”
(Ketua API, ValidNews,
2018).
2018)
● Ditinjau dari sisi permintaan (demand) kebutuhan “ …secara khusus industri pertekstilan
tenaga kerja, sejak tahun 2017 mengalami peningkatan sangat membutuhkan sekitar 200 ribu
dari 589.447 kebutuhan tenaga kerja dunia industri tenaga kerja baru di tahun 2017. Tahun
2018 kebutuhannya bahkan meningkat
menjadi 619.732 tenaga kerja pada tahun 2019
hingga ke angka 270.000. Hanya saja,
(Kemenperin, tahun 2019). kebutuhan tenaga kerja ini belum
terpenuhi secara maksimal dari lulusan
● Hasil benchmarking dan forum group discussion
SMK….”
(CDC-UI, 2020) juga menemukan dunia kerja (Kepala API, ValidNews, 2018)
sebenarnya membuka peluang yang sangat besar bagi
lulusan SMK. “Jadi kalau ditanya karyawan SMK

LATAR BELAKANG
di kita itu berapa …yaitu sekitar 2.989
dari 6.361 tenaga frontliner. Jadi
kayaknya kita akan terus bersinergi
dengan SMK”
(Kepala HR perusahaan X)
● Bila melihat dari sisi ● “Setiap kesempatan saya menjadi narasumber
dengan audience siswa-siswa SMK, saya lakukan
permintaan (demand) dari riset kecil-kecilan… saya tanya “kamu tuh kalau
dunia entrepreneur, lulusan sudah lulus ingin menjadi apa?” misalnya saya
SMK diharapkan tidak berikan 5 pilihan, terkait dengan pekerjaan
wirausaha ternyata banyak yang memilih..” (Head
hanya sebagai pekerja,
HRD Perusahaan X Jakarta)
tetapi dapat menjadi

LATAR BELAKANG
wirausahawan muda ● “..sementara untuk yang ingin berwirausaha,
Indonesia. bukan OJT yang dilakukan, tetapi lebih kepada
pembekalan kewirausahaan. Pasca itu kalo dia
● Hasil tracer study SMK mau berwirausaha, maka akan dikawal di tahun
menunjukkan bahwa sekitar depan dan diberikan semacam modal.. ” (Kepala
10,2% lulusan SMK BLK X )

berwirausaha
● Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia
Industri (Mitras DUDI) mencanangkan pembentukan Pusat
Pengembangan Karir (PPK) SMK
● Sebagai salah satu upaya Revitalisasi SMK sesuai dengan
Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 dalam rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
Indonesia.

Dengan demikian…
TEORI PERKEMBANGAN KARIR (Super, 1955)

● peserta didik SMK berada dalam Tahap Eksplorasi pada usia 14-18 tahun.
● Pada tahapan ini, peserta didik melakukan pencarian terhadap apa yang ingin dilakukan dengan
menggali informasi mengenai minat, bakat dan peluang karir yang ada.
● Tugas perkembangan karir pada tahap ini a.l.:
○ mengenal kompetensi,
○ memperoleh informasi yang relevan untuk membuat keputusan karir,
○ membuat keputusan karir,
○ menyadari minat & kemampuan serta menghubungkannya dengan kesempatan kerja,
○ mengidentifikasi bidang karir dan pekerjaan yang cocok dengan minat & kemampuan,
○ mencoba berbagai peranan pekerjaan & melakukan penjelajahan pekerjaan
● Sistem pendidikan di SMK pada dasarnya sudah sesuai dengan prinsip tahap
eksplorasi perkembangan karir ini.
● Namun, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik SMK
masih bingung dalam mempersiapkan dan menentukan jalur arah karir di masa
depan (Juwitaningrum, 2013; Istiqomah, 2016).

LATAR BELAKANG
● Hasil survei mahasiswa Psikologi UI (2020) menunjukkan bahwa 46% peserta
didik yang masuk ke SMK adalah karena dorongan dari orang lain (seperti
orang tua, teman, atau pihak lain) dan bukan karena keinginan dari diri sendiri.
● Kondisi ini dapat membuat peserta didik keliru dalam pemilihan jurusan dan
menyebabkan motivasi belajar yang rendah serta berujung pada prestasi
belajar yang rendah (Winkel, 2005).
TEORI PERKEMBANGAN KARIR (Super, 1955)

● Tahap Implementasi di usia 18-24 tahun. Pada tahap implementasi


ini, individu sudah mulai dapat membuat pilihan dengan menentukan
bidang yang akan dipilih sebagai rencana untuk mencapai karirnya.
peserta didik SMK akan dihadapkan pada pilihan untuk menentukan

LATAR BELAKANG
tempat yang sesuai dengan tujuan karirnya.
● Tahap Pemantapan, umur 25-44 tahun. Pada fase ini seseorang sudah
memilih dan menjalani karir tertentu serta mendapatkan berbagai
pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. Dengan
pengalaman yang sudah diperoleh seseorang akan menentukan tetap
dengan karir yang telah dijalani atau berubah haluan. Lulusan SMK
belum tergolong dalam tahap pemantapan ini.
● Dalam melaksanakan PPK di
SMK, diperlukan suatu
pedoman yang memuat tentang
struktur program, model

LATAR BELAKANG
strategi dan implementasi serta
monitoring dan evaluasi.
● Direktorat Mitras DUDI pada
tahun 2020 ini menerbitkan
Pedoman PPK di SMK
PPK SMK memiliki tugas pokok dan fungsi, yaitu:
(a) Persiapan, mengenali minat, bakat dan kemampuan diri, informasi mengenai
pilihan karir yang tersedia dalam pendidikan kejuruan yang diambil,
(b) Penguatan, mengembangkan pengetahuan, kompetensi dan sikap sesuai dengan

LATAR BELAKANG
kesempatan kerja dan pilihan karir yang tersedia.
(c) Penempatan, mempersiapkan penempatan bagi peserta didik setelah lulus SMK
untuk bekerja, berwirausaha atau melanjutkan belajar ke perguruan tinggi
(d) Penelusuran, melihat kesesuaian antara perencanaan karir peserta didik dengan
kenyataan aktual pekerjaan karir yang dijalani setelah lulus.
TUJUAN PROGRAM PPK
● Memfasilitasi peserta didik SMK untuk mengetahui minat bakatnya melalui
program persiapan yang informatif dan memadai.
● Meningkatkan kompetensi peserta didik SMK melalui program penguatan
dengan pembekalan pengembangan kompetensi yang sesuai dengan perencanaan
karir yang ditentukan.
● Memfasilitasi pilihan karir peserta didik SMK melalui penempatan pada bidang
karir yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya untuk bekerja di

PENDAHULUAN
sektor industri, berwirausaha atau melanjutkan studi ke pendidikan tinggi vokasi.
● Mengevaluasi kesesuaian antara karir yang direncanakan, program pembelajaran
yang diterima dan jurusan karir yang digeluti setelah lulus melalui program
penelusuran seperti tracer study dan survei pengguna.
TUJUAN PEDOMAN PPK
1. Memberikan pedoman bagi sekolah dalam penyelenggaraan PPK
SMK.
2. Memberikan gambaran dan kerangka pikir program pelaksanaan
PPK SMK.

PENDAHULUAN
3. Memberikan acuan kepada pihak SMK untuk mengembangkan
pusat karir yang diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas
lulusan SMK.
DASAR HUKUM
■ Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
■ Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
■ Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah
■ Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
■ Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
■ Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
■ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

PENDAHULUAN
■ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
■ Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 165 Tahun 2021 tentang Program
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan
BAB 2
TATA KELOLA
PPK SMK
PENDIDIKAN KEJURUAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
SMK
● Sistem pendidikan di Indonesia saat ini mengacu pada Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyebutkan bahwa pendidikan menengah terdiri atas pendidikan
menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan (UU Sistem
Pendidikan Nasional, 2003).

TATA KELOLA PPK


● Menurut UU Sisdiknas (2003), pilihan pendidikan umum yaitu Sekolah
Menengah Atas (SMA), sedangkan pendidikan kejuruan yaitu SMK.
Pendidikan kejuruan merupakan upaya dalam mempersiapkan peserta
didik untuk bekerja di bidang tertentu.
PENDIDIKAN KEJURUAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
SISWA SMK
● Peran pendidikan kejuruan (SMK) saat ini sudah semakin bergeser
dan tidak lagi menjadi sekolah “kelas dua” dibandingkan dengan
SMA, terlebih adanya gelombang kebutuhan akan SMK yang
berkualitas dengan rasio yang tinggi pun dan didukung dengan

TATA KELOLA PPK


terbitnya INPRES No.9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi SMK
menjadikan landasan bagi perkembangan kualitas SMK guna
membekali para peserta didik dengan kompetensi yang mendalam.
● Harapannya, pendidikan kejuruan mampu menghasilkan lulusan
yang dapat bersaing di dunia kerja baik di tingkat nasional maupun
internasional.
PENDIDIKAN KEJURUAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
SISWA SMK
● Pendidikan SMK diarahkan untuk menyiapkan peserta didik
mempelajari bidang khusus agar memiliki keahlian dalam bidang
tertentu yang dapat digunakan untuk bekerja, berwirausaha
maupun melanjutkan belajar ke pendidikan tinggi vokasi.

TATA KELOLA PPK


● Dalam menjawab tantangan di era revolusi industri, Ditjen
Pendidikan Vokasi membuat satu program terobosan dan inovatif
yaitu program diploma dua jalur cepat (fast track) yang
merupakan kerjsama antara SMK, dunia kerja dan pendidikan
tinggi vokasi.
Sistem Pendidikan
di Indonesia
SMK SEBAGAI SARANA
PENGEMBANGAN KARIR KEJURUAN

● Persepsi terhadap SMK perlu dikembalikan kepada tujuan pendidikan


kejuruan yaitu menghasilkan SDM bidang kejuruan yang memiliki
daya saing menghadapi pasar global.

TATA KELOLA PPK


● SMK perlu dipandang sebagai sarana untuk proses perkembangan
karir kejuruan yang berkelanjutan.
● Dengan pandangan seperti ini, SMK tidak hanya akan menarik lulusan
SMP terbaik untuk masuk SMK, tapi juga menarik minat dunia kerja
karena lulusan SMK adalah SDM bidang kejuruan tingkat menengah
yang handal.
PENGERTIAN PPK SMK
● PPK adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta
terprogram yang dilakukan oleh sekolah untuk mendukung
peningkatan kompetensi peserta didik baik pengetahuan, kompetensi
dan sikap dalam bidang kejuruan yang digeluti.

TATA KELOLA PPK


● PPK juga dapat dipahami sebagai sebuah unit dalam struktur SMK
yang memiliki tugas untuk membina dan mendampingi peserta didik
agar dapat menentukan tujuan karirnya dan memiliki pengetahuan,
kompetensi dan sikap yang sesuai dengan perencanaan karir yang
ingin dicapai.
FUNGSI PPK
1. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap minat, bakat, dan kemampuan
dirinya guna menyesuaikan dengan pilihan karir di bidang kejuruan dan jurusan.
2. Mengakomodasi peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan pilihan
karir yang dituju
3. Membantu peserta didik dalam merencanakan tahapan pengembangan karirnya
guna mencapai perencanaan karir yang diharapkan
4. Penyesuaian yaitu membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekolah dan proses peningkatan kompetensi sesuai dengan arah
pengembangan karir yang diharapkan.
5. Pendampingan dan bimbingan yaitu senantiasa berada di sisi peserta didikdan
memberikan arahan dan bimbingan dalam menjalani proses pengembangan
dirinya untuk mencapai arah pengembangan karir yang diharapkan.
FUNGSI PPK
6. Penguatan yaitu meningkatkan kompetensi peserta didik dengan pembekalan
pengembangan pengetahuan, kompetensi (hardskills) dan sikap (softskills)dengan
memberikan usulan dan masukan pada program kurikuler integral di sekolah agar
sesuai dengan karir yang ditentukan.
7. Penempatan yaitu mengarahkan peserta didik SMK dalam menentukan bidang
karir yang sesuai dengan minat, bakat dan kompetensinya, baik itu bekerja dalam
sektor industri, berwirausaha atau melanjutkan belajar ke Perguruan Tinggi.
8. Penelusuran yaitu penelusuran kesesuaian antara karir yang ditentukan, program
pembelajaran yang dilakukan dan jurusan karir yang digeluti setelah lulus.
9. Pendataan yaitu melakukan pendataan secara sistematis dan terstruktur sehingga
memiliki data yang komprehensif mengenai pengembangan karir peserta didik.
RUANG LINGKUP PPK SMK

TATA KELOLA PPK


PERSIAPAN
● Stringer, Kerpelman dan Skorikov (2012) ada tiga dimensi pengembangan identitas karir
seseorang yaitu career decision making (pengambilan keputusan karir), career confidence
(kepercayaan diri karir), dan terakhir career planning (perencanaan karir).
● Melihat pengertian dan fungsi minat bakat, sangat penting bagi sekolah melakukan
identifikasi minat bakat melalui tes minat bakat khusus peserta didik SMK yang secara
mendalam menggali potensi peserta didik dan disesuaikan dengan jurusan-jurusan yang
ada di SMK.
● Tes minat dan bakat peserta didik dilakukan oleh PPK setelah peserta didik diterima di
Kelas X sehingga dapat menyimpulkan profil peserta didik dan menempatkan peserta
didik di jurusan program keahlian/kompetensi keahlian tersedia yang paling sesuai
dengan karakter dan sikap pribadinya sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan
prestasi belajar.
PERSIAPAN
● Kegiatan pengenalan jenjang karir harus berisi penjelasan mengenai berbagai informasi spesifik dan
mendalam mengenai program keahlian dan kompetensi keahlian (jurusan) yang terdapat pada
sekolah.
● Ketiga dimensi tersebut tertuang dalam tiga kegiatan utama PPK pada proses persiapan karir yaitu:
○ Identifikasi Minat dan Bakat Siswa
○ Pengenalan Jenjang Karir
■ Sebelum PPDB (Penerimaan Peserta Dididk Baru): Dapat dilakukan secara masif atau
klasikal, atau secara individual kepada orang tua dan calon peserta didik bar atau open
house dan/atau program lainnya.
■ Pada masa MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah): Dilakukan saat MPLS pada
dan kegiatan matrikulasi.
○ Pendampingan (Pelibatan Orang Tua dalam Persiapan Karir)
Contoh Alur Identifikasi Minat Bakat
Calon Peserta didik SMK

dan
PENGUATAN
● Pemahaman terhadap model pendidikan “Dual VET” memberikan implikasi bahwa
PPK harus terlibat dalam 2 hal yaitu:
○ Memberikan usulan penyesuaian kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja dan perkembangan terkini PT Vokasi, dan
○ Memberikan bimbingan serta pendampingan bagi siswa dalam proses
peningkatan kemampuannya agar sesuai dengan tuntutan arah karir
● Dalam pelaksanaan kedua hal ini, PPK perlu memperhatikan sistem kurikulum
integral SMK yang terbagi ke dalam:
○ Kegiatan Intrakurikuler
○ Kegiatan Kokurikuler
○ Kegiatan Ekstrakurikuler
PENEMPATAN
● Ruang lingkup penempatan merupakan proses dimana sekolah memetakan
peserta didik ke dalam tiga tujuan yang akan diambil peserta didik ketika lulus
SMK yaitu bekerja, berwirausaha dan melanjutkan belajar ke perguruan tinggi
vokasi.
● Proses penempatan ini dilakukan sekolah pada kelas XI akhir melalui
wawancara atau konseling peserta didik dan orang tua.
● Setelah memetakan, PPK perlu menyiapkan proses bimbingan dan
pendampingan sesuai dengan arah penempatan tiap peserta didik. Dalam proses
ini, PPK juga perlu mencari mitra baik dari dunia usaha, industri dan perguruan
tinggi vokasi sebagai muara penempatan lulusan.
PENEMPATAN
● Guru bimbingan konseling, Waka Kurikulum dan seluruh fungsi sekolah akan
bekerjasama dan berkolaborasi dalam mendampingi dan membuat kegiatan
yang dapat mengarahkan peserta didik sesuai dengan pilihan peserta didik dan
menempatkan peserta didik baik ke industri, dunia usaha maupun perguruan
tinggi vokasi setelah lulus SMK.
● Setiap jurusan atau bidang keahlian pada kelas XI akan memiliki program
pendampingan dan bimbingan bagi peserta didik yang ingin bekerja,
berwirausaha dan melanjutkan studi.
● Bentuk bimbingan ini bisa berupa jam pelajaran tambahan atau pun kelas ko-
kurikuler yang disiapkan khusus untuk memenuhi arah penempatan peserta
didik namun sesuai dengan kesiapan sekolah.
Penempatan sesuai Pilihan Karir
Peserta Didik SMK

dan
PENELUSURAN
● Tracer study dilakukan 1 tahun setelah lulus sekolah, dengan tujuan:
○ Mengetahui capaian outcome pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi
ke dunia kerja, masa tunggu kerja dan proses pencarian kerja pertama situasi kerja terakhir,
dan aplikasi kompetensi di dunia kerja.
○ Mengetahui output pendidikan yaitu penilaian diri terhadap penguasaan dan pemerolehan
kompetensi.
○ Proses pendidikan berupa evaluasi proses pembelajaran dan kontribusi pendidikan tinggi
terhadap pemerolehan kompetensi.
○ Input pendidikan berupa penggalian lebih lanjut informasi sosiobiografis lulusan.
● Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan tracer study di SMK dilakukan di bawah pengelola unit
PPK.
● Minimal menggunakan format kuesioner tracer study Ditjen Diksi
BAB 3
TAHAPAN
PEMBENTUKAN
PPK
KOMITMEN PIMPINAN

TAHAPAN PEMBENTUKAN PPK


● Seluruh Kepala SMK agar diberikan pemahaman mengenai
urgensi pembentukan PPK terhadap perencanaan dan
pengembangan karir peserta didik dan lulusan SMK.

● Konsistensi komitmen Kepala SMK ditandai dan diukur dengan


dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) pembentukan PPK dengan
disertai nama-nama pengurusnya, ketersediaan fasilitas ruangan,
alat perkantoran dan pendanaan untuk kegiatan operasional PPK.
PEMBENTUKAN STRUKTUR PPK

TAHAPAN PEMBENTUKAN PPK


BKK
FUNGSI BIDANG PPK
BIDANG PENGENALAN MINAT BAKAT
● Memberikan informasi yang lengkap dan komprehensif mengenai jurusan yang ada di
sekolah SMK dan arah karir ke depan kepada calon peserta didik dan orang tua
● Melakukan asesmen (identifikasi) minat bakat peserta didik sebagai kegiatan inti PPK
untuk menentukan arah jurusan dan pilihan karir peserta didik kedepan. Asesmen ini
diharapkan dapat dilakukan di awal tahun ajaran atau sebelumnya.
● Memberikan saran dan informasi kepada peserta didik berdasarkan hasil asesmen minat
bakat yang telah dilakukan untuk memilih penjurusan yang relevan di sekolah.
● Memberikan gambaran dan saran kepada peserta didik berdasarkan hasil asesmen minat
bakat yang dilakukan untuk mulai memikirkan pilihan karirnya
BIDANG PENGUATAN
1. BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI
● Mensosialisasikan kepada peserta didik dan guru, serta orang tua mengenai
kompetensi yang dibutuhkan, serta kompetensi dasar dan kompetensi khusus yang
harus dicapai oleh peserta didik dan lulusan SMK.
● Mengukur kebutuhan kompetensi dilakukan melalui tools pengukuran pencapaian
kompetensi yang dilakukan kepada lulusan. Salah satu tool pengukuran kompetensi
terhadap lulusan adalah melalui tracer study yang dilakukan setahun setelah
kelulusan.
● Bekerja sama dengan Wakil Kurikulum dalam memberikan masukan untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan hasil evaluasi kompetensi dari tracer
study survei, hasil pemilihan karir serta hasil konseling peserta didik dan orang tua.
1. BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI
● Membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam proses belajar agar peserta
didik dapat mengembangkan potensi sesuai dengan program yang sudah
ditetapkan Wakil Kurikulum, terutama untuk peserta didik yang perlu mendapat
perhatian khusus.
● Memberikan program-program karir pendukung peningkatan kompetensi peserta
didik dan lulusan, seperti pemagangan peningkatan kompetensi, pelatihan,
seminar, dan workshop terkait pengembangan kompetensi yang relevan.
● Bekerja sama dengan mitra dan pihak-pihak yang relevan dalam hal penyediaan
program peningkatan kompetensi peserta didik dan lulusan SMK. Mitra tersebut
dalam hal ini adalah dunia kerja, Mitras DUDI Kemendikbud, Kemenaker,
Forum Indonesia Kompeten, CDC Universitas, dan lainnya.
2. BIDANG PENGEMBANGAN KARAKTER/SOFTSKILLS
● Mensosialisasikan kepada peserta didik dan guru, serta orang tua mengenai
softskills yang harus dimiliki oleh peserta didik dan lulusan SMK dan relevansinya
serta pentingnya penguasaan softskills dengan karir lulusan SMK
● Mengukur penguasaan softskills dari peserta didik dan lulusan, melalui tools yang
relevan, serta menganalisis gap (yang menjadi kekurangan) peserta didik SMK
dalam penguasaan softskills tersebut.
● Membimbing dan membina peserta didik secara individual untuk mengembangkan
softskill sesuai dengan jurusan yang dipilihnya dan kompetensi pilihan karir peserta
didik yaitu bekerja, berwirausaha atau melanjutkan studi ke pendidikan tinggi
vokasi.
2. BIDANG PENGEMBANGAN KARAKTER/SOFTSKILLS
● Bekerja sama dengan Wakil Kesiswaan dalam memberikan program-
program penguatan softskills kepada peserta didik dan lulusan,
diantaranya melalui softskills training, workshop softskills dari
perusahaan mitra, sharing dan pembinaan soft skills dari alumni dan
experts yang dapat memberikan program rutin pembangunan dan
penguatan softskills yang kontinyu dan sistematis
BIDANG PENEMPATAN LULUSAN
● Mensosialisasikan pilihan karir kepada peserta didik dan calon lulusan
SMK mengenai pendidikan tinggi vokasi seperti fakultas vokasi,
politeknik, akademi, diploma (sarjana) dan profesi (paska sarjana).
● Memberikan informasi yang relevan mengenai kebutuhan kompetensi,
konsekuensi, dan masa depan karir lulusan SMK terkait pilihannya
tersebut.
● Mempersiapkan dan memfasilitasi pilihan karir peserta didik dan calon
lulusan baik dengan kegiatan pengembangan karir yang bersifat strategis
(umum: seminar persiapan kerja, seminar studi lanjut dan persiapannya,
dan seminar kewirausahaan) maupun yang bersifat teknis (khusus:
persiapan interview kerja, seminar pembuatan proposal bisnis, seminar
persiapan tes memasuki pendidikan tinggi vokasi
BIDANG PENEMPATAN LULUSAN
● Bekerja sama dengan Waka Hubin dalam:
○ Pembuatan sistem informasi yang terintegrasi sehingga program
perencanaan dan pengembangan karir dapat terinformasikan dengan baik
kepada pihak-pihak yang relevan baik dari pihak sekolah, peserta didik
dan lulusan, orang tua, serta mitra sekolah (dunia kerja, alumni,
Kemendikbud, Kemenaker, dll.).
○ Pembuatan media komunikasi dan informasi yang dapat menyajikan
informasi karir peserta didik & lulusan SMK
○ Peningkatan kompetensi guru melalui pembekalan, pemagangan atau
pelatihan dengan dunia kerja
BIDANG PENELUSURAN LULUSAN
● Mengorganisasikan database dari peserta didik dan lulusan secara sistematis.
● Melakukan update database dari alumni.
● Melakukan tracer study kepada seluruh lulusan (1 tahun setelah lulus) secara rutin
setiap tahun.
● Menganalisis hasil tracer study dan mensosialisasikan hasil tracer study
● Melakukan kontak berkala dan hubungan yang kontinyu dengan alumni untuk
menjadi partner sekolah. Program ini dapat dirangkai dalam kegiatan “Alumni Gives
Back” atau kegiatan kealumnian yang lain.
● Membuat program-program pengembangan karir yang melibatkan alumni yang
berhasil dalam tiga pilihan bidang karir, alumni profesional, alumni yang melanjutkan
studi, dan alumni yang berwirausaha
PENGIMBASAN
● Dalam melaksanakan fungsi PPK Tools yang perlu disiapkan

TAHAPAN PEMBENTUKAN PPK


penting untuk memperkenalkan adalah:
eksistensi PPK ke mitra ● Tes potensi minat bakat
perusahaan, perguruan tinggi dan untuk seleksi masuk ke
SMK yang belum memiliki PPK. SMK
● Pada kesempatan tersebut dapat ● Tes penempatan peserta
disampaikan tujuan pembentukan
didik yang akan
PPK serta program-program yang
memasuki kelas XII.
akan ditawarkan oleh PPK yang
● Tracer study
berhubungan dengan peningkatan
● Survey pengguna
kompetensi
BAB 4
PENDAMPINGAN
PEMBENTUKAN
PPK
KONSEP DAN TUJUAN PENDAMPINGAN

● Pendampingan adalah bantuan teknis berupa pemantapan pendirian


PPK di SMK sesuai dengan buku panduan.

PEMBENTUKAN PPK
● Pendamping adalah tim pakar atau pihak yang telah berpengalaman

PENDAMPINGAN
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan sejenis seperti;
○ Pusat Karir di Perguruan Tinggi,
○ PPK di SMK yang telah memiliki pengalaman lebih dahulu
dalam melaksanakan PPK yang baik
Tabel 4.1. Pihak-pihak yang Dapat Melakukan Pendampingan

No Pendamping Bidang Pendampingan


CDC Perguruan Program Pengembangan Karir (Softskills Training), Tracer Study,
1.
Tinggi Sistem Informasi Karir.
Mitras DUDI Program Pengembangan dan Peningkatan Karir Kerja sama
2.
Kemendikbud dengan dunia kerja.
Career Counseling, Magang, Kerjasama dengan Balai Pelatihan
3. Kemenaker
kerja Kemenaker.
Pengukuran Penelusuran Minat Bakat, Pengukuran Kompetensi,
4. Tim Psikologi
Career Coaching.
Tabel 4.1. Pihak-pihak yang Dapat Melakukan Pendampingan
No Pendamping Bidang Pendampingan

Program Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi, Program


Mitra Perusahaan
5. Pengembangan Karir (Softskills Training), Survei Pengguna, Sistem
(pengguna) lulusan
Informasi Karir, Magang, Kerja sama dengan dunia kerja.

Mitra
6. Program Persiapan Studi Lanjut, Tracer Study, Career Coaching.
Universitas/Vokasi

Program Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi, Program


7. Alumni Sukses Pengembangan Karir (Softskills Training), Magang, Kerja sama
dengan Dunia Industri, Kewirausahaan, Studi Lanjut.

Kewirausahaan, Sistem Informasi Karir, Job Recruitment, Magang,


Pihak lain yang
8. Program Pengembangan Karir, Career Coaching, Program
relevan
Peningkatan Kompetensi.
Tabel 4.2. Pihak-pihak yang Menerima Pendampingan
No Penerima Sasaran Program Pendampingan
1. Pengurus PPK Program pengembangan karir (softskills training), tracer study, sistem informasi
karir, program pengembangan dan peningkatan kompetensi, magang, kerja sama
dengan dunia kerja.

2. peserta didik Program pengembangan karir (softskills training), sistem informasi karir,
SMK program pengembangan dan peningkatan kompetensi, magang, company hiring.

3. Guru Program pengembangan karir (softskills training), program pengembangan dan


peningkatan kompetensi, magang guru, pelatihan guru dalam pengarahan karir
kepada peserta didik.
4. Guru Bimbingan Pengukuran penelusuran minat bakat, pengukuran kompetensi, career coaching,
Konseling career counseling.

5. Alumni Baru Program persiapan for Job Seekers, program pengembangan karir (softskills
(Fresh Graduate) training), magang, kerjasama dengan dunia kerja, kewirausahaan, studi lanjut,
kewirausahaan, sistem informasi karir, job recruitment.

6. Orang Tua Sosialisasi mengenai minat bakat peserta didik terkait penjurusan, informasi
perencanaan karir peserta didik, pengembangan softskills peserta didik dan
lulusan.
Tabel 4.3. Kegiatan dan Materi Pengimbasan bagi PPK

No Nama Kegiatan Materi/Topik


a. Konsep dan arah PPK
b. Advokasi pada pimpinan
1. Arah Pengembangan PPK c. Komitmen pimpinan

PEMBENTUKAN PPK
d. Kegiatan-kegiatan PPK
e. Pelaksanaan kegiatan

PENDAMPINGAN
a. Tes potensi minat bakat
b. Penyesuaian kompetensi berdasarkan bakat dan
minat
Pemilihan Minat Bakat
2. c. Pengembangan karakter
peserta didik
d. Pilihan karir peserta didik
e. Evaluasi dan Pemanfaatan dari Tes Potensi Bakat
dan Minat
Tabel 4.3. Kegiatan dan Materi Pengimbasan bagi PPK
No Nama Kegiatan Materi/Topik
3. Kemitraan dengan dunia a. Melihat peluang kerjasama
kerja dan Pendidikan b. Membangun kerjasama
Vokasi dan c. Pengembangan sistem
Kewirausahaan d. Penerapan

PEMBENTUKAN PPK
e. Evaluasi kerja sama

PENDAMPINGAN
4. Penelusuran a. Updating database
Lulusan/Alumni b. Teknis dan sarana pelaksanaan tracer study
c. Pengumpulan data
d. Analisis dan pelaporan
e. Sosialisasi hasil studi
f. Pemanfaatan hasil studi
g. Program Pengembangan karir bersama alumni
BAB 5
PENILAIAN
DAN EVALUASI
PPK
RUANG LINGKUP PENILAIAN & EVALUASI

● Tujuan : mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan PPK dan

PENILAIAN & EVALUASI PPK


mengidentifikasi permasalahan serta kelemahan dalam
mengimplementasi pelaksanaan PPK.
● Indikator keberhasilan PPK, yaitu terlaksananya kegiatan pembinaan
dan pengembangan karir peserta didik
● Indikator lainnya yaitu jumlah persentase kesesuaian antara kegiatan
(bekerja, berwirausaha dan melanjutkan studi ke pendidikan tinggi
vokasi) yang dilakukan lulusan SMK dengan aspirasi/pilihan karir,
penjurusan dan perencanaan karir yang dilakukan ketika peserta didik
bersekolah
Contoh:
Evaluasi PPK
Tabel Indikator Evaluasi
Pelaksanaan PPK
Tabel Indikator Hasil Luaran PPK
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai