➔ Teori pelajaran sekolah sangat luas namun ➔ DUDI berharap kedepannya kurikulum SMK
tidak semua dapat dipraktikkan dalam dunia tidak hanya berfokus pada teori namun lebih
kerja fokus pada peningkatan kompetensi hard skill &
soft skill
➔ Data pengangguran tinggi karena pemerintah
➔ Vokasi dan Politeknik sudah melakukan
tidak menghitung lulusan SMK yang bekerja
beberapa kerjasama dengan pihak SMK
lepas, berwirausaha dan bekerja tidak sesuai
diantaranya fast track untuk SMK menuju
jurusan serta melanjutkan kuliah.
pendidikan tinggi vokasi
01 02 03
PENDAHULUAN TATA KELOLA PEMBENTUKAN
PPK PPK
04 05 06
PENDAMPINGAN PENILAIAN DAN
PENUTUP
PEMBENTUKAN PPK EVALUASI PPK
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
● Sistem pendidikan di Indonesia saat ini memasuki persaingan global di era revolusi
industri 4.0 ayng berdasar pada Internet of Things (IoT) :
○ Era disrupsi, mudah berubah situasi masa depan yang tidak jelas
○ Dibutuhkan tenaga kerja yang luwes, handal, mudah beradaptasi, mampu
mengatasi masalah, mampu bekerja di bawah tekanan, mampu berkomunikasi
dan memiliki empati.
○ Semakin banyak perusahaan yang tidak mensyaratkan ijazah dalam melakukan
rekrutmen dan hanya fokus pada kemampuan naker dalam menjalankan tugas.
● Tantangannya adalah mempersiapkan tenaga kerja yang terampil, kompeten,
memiliki daya saing tinggi dan siap berkompetisi menghadapi pasar global
● Ditelisik dari sisi supply, terjadi
● “Jadi challangenya banyak banget
ketidaksesuaian antara permintaan
untuk langsung semua lulusan
terhadap pekerja terampil dari keluar langsung masuk ke industri
industri dengan kualifikasi pekerja … karena kualitasnya itu”
yang tersedia (Kompas.com, 2020). (Head HR Department)
● “secara general masih jauh banget,
LATAR BELAKANG
● Kompetensi yang dimiliki lulusan dari minimum ekspektasi yang
diinginkan oleh industri bahkan
SMK belum sesuai dengan harapan
yang untuk cuci rambut baju ga
dunia kerja. basah aja itu masih susah”
(Head HR Department)
● dunia kerja menilai kurikulum ● “sebaiknya kurikulum tidak
SMK belum berorientasi kepada telalu berpegang pada hal-
pasar kerja (Ade Sudrajat, hal yang normatif….
ValidNews, 2018). pengetahuan terkait
keselamatan kerja, jauh lebih
● Upaya pembenahan kurikulum diperlukan dan merupakan
melalui penyelarasan dan perbaikan
LATAR BELAKANG
prioritas bagi industri teknik.
kualitas guru SMK harus Sedangkan di sektor jasa,
dipikirkan dan dicarikan solusinya penguasaan bahasa itu yang
(Haris Munandar, ValidNews, penting…”
(Ketua API, ValidNews,
2018).
2018)
● Ditinjau dari sisi permintaan (demand) kebutuhan “ …secara khusus industri pertekstilan
tenaga kerja, sejak tahun 2017 mengalami peningkatan sangat membutuhkan sekitar 200 ribu
dari 589.447 kebutuhan tenaga kerja dunia industri tenaga kerja baru di tahun 2017. Tahun
2018 kebutuhannya bahkan meningkat
menjadi 619.732 tenaga kerja pada tahun 2019
hingga ke angka 270.000. Hanya saja,
(Kemenperin, tahun 2019). kebutuhan tenaga kerja ini belum
terpenuhi secara maksimal dari lulusan
● Hasil benchmarking dan forum group discussion
SMK….”
(CDC-UI, 2020) juga menemukan dunia kerja (Kepala API, ValidNews, 2018)
sebenarnya membuka peluang yang sangat besar bagi
lulusan SMK. “Jadi kalau ditanya karyawan SMK
LATAR BELAKANG
di kita itu berapa …yaitu sekitar 2.989
dari 6.361 tenaga frontliner. Jadi
kayaknya kita akan terus bersinergi
dengan SMK”
(Kepala HR perusahaan X)
● Bila melihat dari sisi ● “Setiap kesempatan saya menjadi narasumber
dengan audience siswa-siswa SMK, saya lakukan
permintaan (demand) dari riset kecil-kecilan… saya tanya “kamu tuh kalau
dunia entrepreneur, lulusan sudah lulus ingin menjadi apa?” misalnya saya
SMK diharapkan tidak berikan 5 pilihan, terkait dengan pekerjaan
wirausaha ternyata banyak yang memilih..” (Head
hanya sebagai pekerja,
HRD Perusahaan X Jakarta)
tetapi dapat menjadi
LATAR BELAKANG
wirausahawan muda ● “..sementara untuk yang ingin berwirausaha,
Indonesia. bukan OJT yang dilakukan, tetapi lebih kepada
pembekalan kewirausahaan. Pasca itu kalo dia
● Hasil tracer study SMK mau berwirausaha, maka akan dikawal di tahun
menunjukkan bahwa sekitar depan dan diberikan semacam modal.. ” (Kepala
10,2% lulusan SMK BLK X )
berwirausaha
● Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia
Industri (Mitras DUDI) mencanangkan pembentukan Pusat
Pengembangan Karir (PPK) SMK
● Sebagai salah satu upaya Revitalisasi SMK sesuai dengan
Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 dalam rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
Indonesia.
Dengan demikian…
TEORI PERKEMBANGAN KARIR (Super, 1955)
● peserta didik SMK berada dalam Tahap Eksplorasi pada usia 14-18 tahun.
● Pada tahapan ini, peserta didik melakukan pencarian terhadap apa yang ingin dilakukan dengan
menggali informasi mengenai minat, bakat dan peluang karir yang ada.
● Tugas perkembangan karir pada tahap ini a.l.:
○ mengenal kompetensi,
○ memperoleh informasi yang relevan untuk membuat keputusan karir,
○ membuat keputusan karir,
○ menyadari minat & kemampuan serta menghubungkannya dengan kesempatan kerja,
○ mengidentifikasi bidang karir dan pekerjaan yang cocok dengan minat & kemampuan,
○ mencoba berbagai peranan pekerjaan & melakukan penjelajahan pekerjaan
● Sistem pendidikan di SMK pada dasarnya sudah sesuai dengan prinsip tahap
eksplorasi perkembangan karir ini.
● Namun, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik SMK
masih bingung dalam mempersiapkan dan menentukan jalur arah karir di masa
depan (Juwitaningrum, 2013; Istiqomah, 2016).
LATAR BELAKANG
● Hasil survei mahasiswa Psikologi UI (2020) menunjukkan bahwa 46% peserta
didik yang masuk ke SMK adalah karena dorongan dari orang lain (seperti
orang tua, teman, atau pihak lain) dan bukan karena keinginan dari diri sendiri.
● Kondisi ini dapat membuat peserta didik keliru dalam pemilihan jurusan dan
menyebabkan motivasi belajar yang rendah serta berujung pada prestasi
belajar yang rendah (Winkel, 2005).
TEORI PERKEMBANGAN KARIR (Super, 1955)
LATAR BELAKANG
tempat yang sesuai dengan tujuan karirnya.
● Tahap Pemantapan, umur 25-44 tahun. Pada fase ini seseorang sudah
memilih dan menjalani karir tertentu serta mendapatkan berbagai
pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. Dengan
pengalaman yang sudah diperoleh seseorang akan menentukan tetap
dengan karir yang telah dijalani atau berubah haluan. Lulusan SMK
belum tergolong dalam tahap pemantapan ini.
● Dalam melaksanakan PPK di
SMK, diperlukan suatu
pedoman yang memuat tentang
struktur program, model
LATAR BELAKANG
strategi dan implementasi serta
monitoring dan evaluasi.
● Direktorat Mitras DUDI pada
tahun 2020 ini menerbitkan
Pedoman PPK di SMK
PPK SMK memiliki tugas pokok dan fungsi, yaitu:
(a) Persiapan, mengenali minat, bakat dan kemampuan diri, informasi mengenai
pilihan karir yang tersedia dalam pendidikan kejuruan yang diambil,
(b) Penguatan, mengembangkan pengetahuan, kompetensi dan sikap sesuai dengan
LATAR BELAKANG
kesempatan kerja dan pilihan karir yang tersedia.
(c) Penempatan, mempersiapkan penempatan bagi peserta didik setelah lulus SMK
untuk bekerja, berwirausaha atau melanjutkan belajar ke perguruan tinggi
(d) Penelusuran, melihat kesesuaian antara perencanaan karir peserta didik dengan
kenyataan aktual pekerjaan karir yang dijalani setelah lulus.
TUJUAN PROGRAM PPK
● Memfasilitasi peserta didik SMK untuk mengetahui minat bakatnya melalui
program persiapan yang informatif dan memadai.
● Meningkatkan kompetensi peserta didik SMK melalui program penguatan
dengan pembekalan pengembangan kompetensi yang sesuai dengan perencanaan
karir yang ditentukan.
● Memfasilitasi pilihan karir peserta didik SMK melalui penempatan pada bidang
karir yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya untuk bekerja di
PENDAHULUAN
sektor industri, berwirausaha atau melanjutkan studi ke pendidikan tinggi vokasi.
● Mengevaluasi kesesuaian antara karir yang direncanakan, program pembelajaran
yang diterima dan jurusan karir yang digeluti setelah lulus melalui program
penelusuran seperti tracer study dan survei pengguna.
TUJUAN PEDOMAN PPK
1. Memberikan pedoman bagi sekolah dalam penyelenggaraan PPK
SMK.
2. Memberikan gambaran dan kerangka pikir program pelaksanaan
PPK SMK.
PENDAHULUAN
3. Memberikan acuan kepada pihak SMK untuk mengembangkan
pusat karir yang diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas
lulusan SMK.
DASAR HUKUM
■ Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
■ Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
■ Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah
■ Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
■ Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
■ Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
■ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
PENDAHULUAN
■ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
■ Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 165 Tahun 2021 tentang Program
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan
BAB 2
TATA KELOLA
PPK SMK
PENDIDIKAN KEJURUAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
SMK
● Sistem pendidikan di Indonesia saat ini mengacu pada Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyebutkan bahwa pendidikan menengah terdiri atas pendidikan
menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan (UU Sistem
Pendidikan Nasional, 2003).
dan
PENGUATAN
● Pemahaman terhadap model pendidikan “Dual VET” memberikan implikasi bahwa
PPK harus terlibat dalam 2 hal yaitu:
○ Memberikan usulan penyesuaian kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja dan perkembangan terkini PT Vokasi, dan
○ Memberikan bimbingan serta pendampingan bagi siswa dalam proses
peningkatan kemampuannya agar sesuai dengan tuntutan arah karir
● Dalam pelaksanaan kedua hal ini, PPK perlu memperhatikan sistem kurikulum
integral SMK yang terbagi ke dalam:
○ Kegiatan Intrakurikuler
○ Kegiatan Kokurikuler
○ Kegiatan Ekstrakurikuler
PENEMPATAN
● Ruang lingkup penempatan merupakan proses dimana sekolah memetakan
peserta didik ke dalam tiga tujuan yang akan diambil peserta didik ketika lulus
SMK yaitu bekerja, berwirausaha dan melanjutkan belajar ke perguruan tinggi
vokasi.
● Proses penempatan ini dilakukan sekolah pada kelas XI akhir melalui
wawancara atau konseling peserta didik dan orang tua.
● Setelah memetakan, PPK perlu menyiapkan proses bimbingan dan
pendampingan sesuai dengan arah penempatan tiap peserta didik. Dalam proses
ini, PPK juga perlu mencari mitra baik dari dunia usaha, industri dan perguruan
tinggi vokasi sebagai muara penempatan lulusan.
PENEMPATAN
● Guru bimbingan konseling, Waka Kurikulum dan seluruh fungsi sekolah akan
bekerjasama dan berkolaborasi dalam mendampingi dan membuat kegiatan
yang dapat mengarahkan peserta didik sesuai dengan pilihan peserta didik dan
menempatkan peserta didik baik ke industri, dunia usaha maupun perguruan
tinggi vokasi setelah lulus SMK.
● Setiap jurusan atau bidang keahlian pada kelas XI akan memiliki program
pendampingan dan bimbingan bagi peserta didik yang ingin bekerja,
berwirausaha dan melanjutkan studi.
● Bentuk bimbingan ini bisa berupa jam pelajaran tambahan atau pun kelas ko-
kurikuler yang disiapkan khusus untuk memenuhi arah penempatan peserta
didik namun sesuai dengan kesiapan sekolah.
Penempatan sesuai Pilihan Karir
Peserta Didik SMK
dan
PENELUSURAN
● Tracer study dilakukan 1 tahun setelah lulus sekolah, dengan tujuan:
○ Mengetahui capaian outcome pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi
ke dunia kerja, masa tunggu kerja dan proses pencarian kerja pertama situasi kerja terakhir,
dan aplikasi kompetensi di dunia kerja.
○ Mengetahui output pendidikan yaitu penilaian diri terhadap penguasaan dan pemerolehan
kompetensi.
○ Proses pendidikan berupa evaluasi proses pembelajaran dan kontribusi pendidikan tinggi
terhadap pemerolehan kompetensi.
○ Input pendidikan berupa penggalian lebih lanjut informasi sosiobiografis lulusan.
● Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan tracer study di SMK dilakukan di bawah pengelola unit
PPK.
● Minimal menggunakan format kuesioner tracer study Ditjen Diksi
BAB 3
TAHAPAN
PEMBENTUKAN
PPK
KOMITMEN PIMPINAN
PEMBENTUKAN PPK
● Pendamping adalah tim pakar atau pihak yang telah berpengalaman
PENDAMPINGAN
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan sejenis seperti;
○ Pusat Karir di Perguruan Tinggi,
○ PPK di SMK yang telah memiliki pengalaman lebih dahulu
dalam melaksanakan PPK yang baik
Tabel 4.1. Pihak-pihak yang Dapat Melakukan Pendampingan
Mitra
6. Program Persiapan Studi Lanjut, Tracer Study, Career Coaching.
Universitas/Vokasi
2. peserta didik Program pengembangan karir (softskills training), sistem informasi karir,
SMK program pengembangan dan peningkatan kompetensi, magang, company hiring.
5. Alumni Baru Program persiapan for Job Seekers, program pengembangan karir (softskills
(Fresh Graduate) training), magang, kerjasama dengan dunia kerja, kewirausahaan, studi lanjut,
kewirausahaan, sistem informasi karir, job recruitment.
6. Orang Tua Sosialisasi mengenai minat bakat peserta didik terkait penjurusan, informasi
perencanaan karir peserta didik, pengembangan softskills peserta didik dan
lulusan.
Tabel 4.3. Kegiatan dan Materi Pengimbasan bagi PPK
PEMBENTUKAN PPK
d. Kegiatan-kegiatan PPK
e. Pelaksanaan kegiatan
PENDAMPINGAN
a. Tes potensi minat bakat
b. Penyesuaian kompetensi berdasarkan bakat dan
minat
Pemilihan Minat Bakat
2. c. Pengembangan karakter
peserta didik
d. Pilihan karir peserta didik
e. Evaluasi dan Pemanfaatan dari Tes Potensi Bakat
dan Minat
Tabel 4.3. Kegiatan dan Materi Pengimbasan bagi PPK
No Nama Kegiatan Materi/Topik
3. Kemitraan dengan dunia a. Melihat peluang kerjasama
kerja dan Pendidikan b. Membangun kerjasama
Vokasi dan c. Pengembangan sistem
Kewirausahaan d. Penerapan
PEMBENTUKAN PPK
e. Evaluasi kerja sama
PENDAMPINGAN
4. Penelusuran a. Updating database
Lulusan/Alumni b. Teknis dan sarana pelaksanaan tracer study
c. Pengumpulan data
d. Analisis dan pelaporan
e. Sosialisasi hasil studi
f. Pemanfaatan hasil studi
g. Program Pengembangan karir bersama alumni
BAB 5
PENILAIAN
DAN EVALUASI
PPK
RUANG LINGKUP PENILAIAN & EVALUASI