Anda di halaman 1dari 19

TOPIC 7 :

CARGO HANDLING ( SISTEM BONGKAR MUAT )


CARGO HANDLING (SISTEM BONGKAR MUAT)

Instalasi cargo handling adalah instalasi memuat dan membongkar muatan dikapal

seperti muatan peti kemas, curah atau cair dan muatan yang dikemas dalam unit

kecil.

Untuk proses tsb dibutuhkan peralatan bongkar muat yang disesuaikan kapasitas

angkatnya, sehubungan dengan jumlah muatan dan waktu sandar kapal.

Pada sistem operasi bongkar muat pada kapal, cargo winch merupakan alat yang

sangat vital yang digunakan untuk mengangkat muatan dari dermaga ke palkah

kapal dan sebaliknya.


Cargo winch

• Untuk keselamatan kerja, cargo winch dilengkapi dengan


kecepatan ganda yang diperlukan pada saat mengangkat
setengah beban/muatan. Pada derek muat, gigi reduksi akan
mentransfer tenaga dari motor penggerak ke poros barrel. Cargo Winch

• Tali tunda akan diperlukan pada saat derek mengangkat Tali tunda

beban pada posisi puncak. Barrel

• Secara manual sistem ini juga dilengkapi dengan band


brake untuk menahan beban apabila mesin mati.
 Jenis peralatan bongkar muat :

1. Peralatan bongkar muat untuk kapal general cargo

2. Peralatan bongkar muat untuk kapal oil tanker

3. Peralatan bongkar muat untuk kapal bulk carrier

4. Peralatan bongkar muat untuk kapal coal carrier

5. Peralatan bongkar muat untuk kapal container

6. Peralatan bongkar muat untuk kapal log carrier


1. Peralatan bongkar muat kapal General Cargo

Ada 2 jenis :
a) Derrick
b) Crane

a). Derrick
b). Crane
• Sesuai dengan jumlah mast yang dipasang di atas kapal, jumlah derek dapat
menentukan cara kerja dan kecepatan kerja derek.

• Oleh karena itu dipandang dari cara kerjanya, derek terbagi atas beberapa
kelompok sebagai berikut:

a. Single swinging derrick

b. Union purchase rig

c. Butterfly rig

d. Yo – yo rig

e. Hallen swinging derrick

f. Stulken derrick
a. Single swinging derrick
• Single swinging derrick adalah sebuah tipe derek
tunggal yang dipasang pada mast tunggal.

• Cara kerja derek adalah derek akan bergerak dari saat


mengangkat muatan sampai saat penurunan muatan,
dari dan ke atas kapal.

• Pergerakan derek dilakukan dengan bantuan mesin


derek (cargo winch), dari arah ruang muat di tengah-
tengah kapal kearah pengangkut di darat atau
sebaliknya.
b. Union purchase rig

• Union purchase rig adalah tipe derek yang dipasang pada


mast dari jenis multiple mast, yaitu dua buah tiang. jumlah
derek dua buah, yang dipasangkan pada masing-masing tiang.

• Cara kerja derek, dengan terpasangnya masing-masing derek


pada satu tiang, maka pengoperasian masing-masing derek
dilaksanakan secara terpisah.

• Derek pertama beroperasi di tengah-tengah ruang muat dan


hanya mengangkat muatan dari dasar palkah ke atas. Dengan
tanpa melepaskan muatan tersebut, derek kedua
memindahkan beban derek pertama dengan cara
menggerakkan muatan ke derek kedua sepenuhnya dan baru
diturunkan ke atas transportasi darat.
c. Butterfly rig
• Butterfly rig adalah tipe derek yang merupakan perkembangan dari
union purchase rig.
• Perbedaannya adalah derek dapat menurunkan muatan kedua posisi di
kedua sisi kapal secara bersamaan.
d. Yo-yo rig

• Yo-yo rig adalah tipe derek biasa yang digunakan untuk


mengangkat muatan mempunyai berat muatan melebihi daya
angkat masing-masing derek (SWL).

S.W.L (safety working Load) daya angkut yg aman dari alat pemuat yg
selalu tertera pada setiap batang pemuat diatas kpl dan merupakan batas
kemampuan angkat yg masih aman.

• Ujung kepala kedua derek berdekatan, sedangkan blok jalan


yang dirancang untuk membawa muatan dihubungkan pada
kedua ujung kepala derek tersebut.
e. Hallen swinging derrick
• Hallen swinging derrick adalah tipe derek yang
mempunyai tiang tunggal, namun diujung
atasnya diberi tambahan balok melintang,
sehingga mast tersebut mempunyai bentuk T.
• Type ini dikembangkan oleh Hallen dan
dipasarkan oleh Me. Gregor International
Organization, kemudian di Hak Patenkan. Oleh
karena itu tipe mast ini disebut dengan patent
derrick.
• Daya angkat derek tipe ini dapat mencapai 10 -
80 ton. Dibawah Ini diberikan gambar bentuk
derek tipe Hallen.
• S.W.L (safety working Load) daya angkut yg
aman dari alat pemuat yg selalu tertera pada
setiap batang pemuat diatas kpl dan merupakan
batas kemampuan angkat yg masih aman.
f. Stulken derrick
• Stulken derrick adalah tipe derek yang mempunyai dua buah
mast yang masing-masing berkedudukan miring ke samping
kiri dan kanan kapal.

• Dereknya hanya ada sebuah yang ditempatkan di antara


kedua mastnya, yang mampu digerakkan ke depan dan
belakang. Oleh karena itu derek ini dapat melayani dua buah
ruang muat di depan dan belakang mast tersebut.

• Tipe ini dikembangkan oleh Stulken dan dihakpatenkan,


kemudian dipasarkan oleh Blohm and Voss AG, oleh karena
itu derek ini juga disebut patent derrick. Daya angkat derek
mencapai 80~300 ton.
Single swinging derricks
1. Tiang kapal Utama ( Tiang Mast )
2. Batang pemuat ( Derrick boom )
3. Tiang kapal atas
4. Dulang ( Palang )
5. Pengayut ( Toping lift )
6. Kerek muat ( Cargo block )
7. Tali Muat ( Cargo runner )
8. Tali Pengayut
9. Block Bawah ( hell block )
10. Takal giuk
11. Giuk ( Guy)
12. Kait muat ( Cargo hook )
13. Derek muat ( Cargo winch )
14. Lubang palka ( Hatch Coaming )
 Sistim kerja derric boom :
Pemasangan derrick boom sedemikian rupa, sehingga dapat digerakkan naik turun, mendatar kekiri
kekanan. Gerakan ini disebabkan oleh adanya baut terbut pada ujung bawah batang pemuat itu

 Gerakan derrick boom keatas dan kebawah diatur :


• Adanya pengayut ( topping lift )
• Adanya baut terbut pada ujung bawah batang pemuat
 Gerakan ke samping /kanan diatur oleh :
Topping lift /
• Adanya giuk (guy ) yang kadang kadang diperkuat dengan
penjamin ( borg ) dari kawat baja ( preventer )
• Adanya baut terbut
 Umumnya derrick boom terbuat dari baja yang mempunyai
daya angkat 3 – 5 ton atau lebih.
 Pada derrick boom tertera berat berat beban maksimal yang
dapat diangkat dengan aman oleh derrick boom tersebut ( Save
( Cargo Hook )
working Load /SWL ).
Panjang batang pemuat dirancang sedemikian rupa sehingga SWL : 5 Ton
dapat mengambil muatan disamping lambung kapal
Material batang muat ( derrick boom) terbuat dari pipa baja dan panjang derrick boom harus sependek mungkin
dengan mempertimbangkan kondisi dibawah ini :
a) Perbandingan antara jarak goose neck bracket ke topping bracket dengan panjang boom adalah 0,6 - 0,8.
b) Sudut elevasi pada kondisi tersebut sekitar 25° - 30 °
c) Pencapaian ujung boom yang keluar dari sisi lambung kapal pada kondisi sudut elevasi diatas berjarak 3 – 5
meter dari tepi lambung kapal agar muatan yang diangkat atau diturunkan tidak bergesek dengan lambung.
Untuk kapal-kapal kecil jarak ini diambil 2,5 meter.
d) Posisi ekstrim dari ujung boom pada kondisi kerja harus tidak boleh kurang dari 1/3 panjang lubang palka.
e) Sudut boom pada kondisi kerja terhadap sisi kapal 60º.
Jarak goose neck bracket ke geladak utama sekitar 2,6 – 2,8 meter atau sekitar 0,4 - 0,6 meter dari plateform
winch.
LOAD TEST
2. Deck Crane
• Merupakan instalasi bongkar muat dimana peralatan ini dapat
melayani dua lubang palka. Peralatan ini mempunyai perbedaan
dengan drrick boom yaitu tidak membutuhkan persiapan
pemasangan perlengkapan bongkar muat karena perlengkapannya
sudah menjadi satu kesatuan. Pengoperasiannya cukup dilakukan
oleh seorang operator dan dapat beputar 3600.

• Alat ini biasanya terletak dibagian tengah kapal, berfungsi untuk


mengangkat cargo dari palka kapal, kemudian dipindahkan ke
dermaga. Lengan dari crane kapal harus cukup panjang, sehingga
dapat memindahkan dari palka ke dermaga.

• Sistem yang digunakan pada crane kapal serupa dengan crane pada
umumnya, yakni menggunakan kabel baja, dengan motor sebagai
penggeraknya dan berbagai ukuran pully sebagai pemindah dayanya.
Deck Crane

Anda mungkin juga menyukai