Anda di halaman 1dari 11

4

-
E
K
N
A
U
M
E
T
R
E
P
N
A 0 2
1
|

N KR A |
2

A
B HP U
T

R YA
PEA D I
S

H
DEREGULASI PERBANKAN
Pengertian Deregulasi perbankan adalah suatu keadaan dimana
terjadinya perubahan peraturan atau kebijakan dalam perbankan,
khususnya diIndonesia.
Deregulasi di Indonesia sejak tahun 1980 :
1. Paket Deregulasi 1 Juni 1983 Pada paket deregulasi ini, Bank menentukan
sendiri suku bunga deposito & suku bunga pinjaman. Selain itu juga,
deregulasi ini mempunyai dua pengendalian moneter yaitu pengendalian
moneter tanpa menentukan pagu kredit dan Pengendalian moneter tidak
langsung.
2. Paket Kebijaksanaan 27 Oktober 1988 Untuk paket kebijaksanaan 27 Oktober
1988, melakukan perluasan jaringan keuangan & perbankan ke seluruh
wilayah Indonesia serta diversifikasi sarana dana untuk kemudahan pendirian
bank-bank swasta baru, pembukaan kantor cabang baru, pendirian lembaga
keuangan bukan bank di luar Jakarta, pendirian BPR, pemberian ijin
penerbitan sertifikat deposito bagi lembaga keu. bukan bank, perluasan
tabungan. Di samping itu, penurunan likuiditas wajib minimum dari 25%
menjadi 2% dan penyempurnaan Open Market Operation dilakukan oleh
paket kebijaksanaan pada 27 Oktober 1988.
3. Paket Kebijaksanaan 25 Maret 1989 Memuat peleburan usaha (merger)
& penggabungan usaha bank umum swasta nasional, bank
pembangunan, BPR, penyempurnaan ketentuan pendirian & usaha BPR,
pemilikan modal campuran, penggunaan tenaga kerja professional WNA.
4. Paket Kebijaksanaan 19 Januari 1990 Peningkatan efisiensi dalam
alokasi dana masyarakat kearah kegiatan produktif & peningkatan
pengerahan dana masyarakat, mengurangi ketergantungan kepada KLBI,
kredit kepada KOPERASI, kredit pengadaan pangan & gula, kredit
investasi, kredit umum, KUK dan Kewajiban bagi bank untuk menyalurkan
25% dananya ke bidang pengembangan usaha kecil & perorangan, juga
merupakan target dari paket kebijaksanaan ini.
5. Paket Kebijaksanaan 20 Pebruari 1991 Paket Kebijaksanaan ini berisi
kelanjutan Pakto 27 1988,yang antara lain ; Berkaitan dengan ketentuan
pengaturan perbankan dengan prinsip prudential, pengawasan &
pembinaan kredit dilakukan dalam rangka mewujudkan sistem perbankan
yang sehat & efisien, maka diperlukan disentralisasi dalam
pelaksanaannya dan emisahan antara pemilikan bank & manajemen
bank secara professional.
6. Paket Kebijaksanaan 29 Mei 1993 Memperlancar kredit perbankan bagi
dunia usaha dengan jalan ; Mendorong perluasan kredit dengan tetap
berpedoman pada azas-azas perkreditan yang sehat, mendorong
perbankan untuk menangani masalah kredit macet, mengendalikan
pertumbuhan jumlah uang beredar & kredit perbankan dalam batas-batas
aman bagi stabilitas ekonomi dan pencanangan akan konsep kehati-hatian
dalam pengelolaan bank yang lebih menekankan kepada kualitas dalam
pemberian kredit melalui penilaian kembali terhadap aktiva produktif bank-
bank. Kesimpulan : Deregulasi perbankan yang dilakukan pemerintah
melalui Paket Juni 1983 dan Paket 1988 telah berakibat tingkat persaingan
antar bank menjadi semakin tinggi. Hl ini dikarenakan semakin mudahnya
seseorang atau suatu kelompok membuat bank baru di Indonesia. Dampak
positifnya adalah dengan deregulasi ini maka kondisi perbankan di
Indonesia sudah semakin maju. Sedangkan dampak negatifnya adalah
banyak pengusaha yang mensalahgunakan bank dan banyaknya tindakan
KKN yang disebabkan rendahnya pengawasan terhadap perbankan
Indonesia
SUBER – SUMBER DANA BANK
Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank untuk
mencari atau menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya operasi dan
pengelolaan bank. Dana yang dihimpun dapat berasal dari dalam perusahaan
maupun lembaga lain diluar perusahaan dan juga dan dapat diperoleh dari
masyarakat.

Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman),


bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga
tersebutlah bank memperoleh keuntungan.
SUBER – SUMBER DANA BANK
 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri
maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Pencarian dana
sendiri terdiri dari : Setoran modal dari pemegang saham, Cadangan-cadangan
bank, maksudnya adalah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang tidak
dibagi kepada para pemegang sahamnya. Laba bank yang belum dibagi,
merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu. Keuntungan
dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih
besar dari pada jika meminjam ke lembaga lain.
SUBER – SUMBER DANA BANK

2. Dana yang Bersumber dari Lembaga Lainnya

Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan ke dua di atas. Pencarian
dari sumber dana ini relaitif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu
saja.

Dana yang bersumber dari lembaga lain :


- Pinjaman antar Bank
- Fasilitas Diskonto
- Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
- Obligasi dan Saham
SUBER – SUMBER DANA BANK
Pinjaman Antar Bank
Pinjaman Antar Bank atau sering disebut pinjaman singkat (call money),
adalah penempatan atau peminjaman dana jangka pendek (dalam hitungan hari)
antar bank. Lebih jelasnyaadalah instrumen bank dalam mengatasi kekurangan atau
kelebihan dana jangka pendek yang bersifat sementara. Bagi bank yang
menempatkan, pinjaman singkat merupakan aktiva bank, sedangkan bagi bank yang
menerima penempatan, pinjaman singkat merupakan kewajiban (utang atau pasiva).
Pinjaman singkat dibukukan dalam rekening antar bank.

Fasilitas Diskonto (Discount Rate)


Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-
kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank
sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan
tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi
membuat uang yang beredar berkurang.
SUBER – SUMBER DANA BANK
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat berharga pasar uang adalah surat berharga yang diterbitkan dan ditan-
datangani oleh nasabah, yang pada umumnya dilakukan sebagai jaminan atas pelun-
asan hutang nasabah kepada bank yang bersangkutan.

Saham dan Obligasi


Saham dan obligasi memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menanamkan modal
atau dana untuk mendapatkan pundi-pundi keuntungan dari perusahaan, Saham
adalah bentuk kepemilikan individu atas aset sebuah perusahaan yang biasanya
berbentuk dokumen. Pemilik surat saham berhak atas keuntungan yang didapatkan
perusahaan sesuai dengan jumlah lot saham yang mereka miliki. Keuntungan dalam
investasi saham ini disebut dengan dividen. Obligasi adalah surat utang yang
dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah, lengkap dengan bunga serta informasi
jatuh tempo pembayarannya. Surat ini merupakan sebuah bukti perjanjian
peminjaman dana, sekaligus besaran bunga yang harus dibayarkan oleh pihak
penerima obligasi. Meski perusahaan bisa mengeluarkan obligasi, namun obligasi
lebih sering dikeluarkan oleh instansi pemerintahan.
SUBER – SUMBER DANA BANK
 3. Sumber yang berasal dari masyarakat luas

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi
bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya
dari sumber dana ini.

Dapat dikelompokkan :
- Simpanan giro
- Simpanan tabungan
- Simpanan deposito.
SUBER – SUMBER DANA BANK
  Simpanan Giro
Simpanan Giro atau Rekening giro menurut Undang Undang Perbankan
Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah Simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,
sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

Simpanan Deposito
Simpanan Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetorannya
maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja. Apabila dana
yang disimpan diambil sebelum waktunya, maka siap-siap lah untuk terkena denda
penalti.

Simpanan Tabungan
Simpanan Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Jika
menyimpannya di bank, maka pemilik tabungan akan mendapatkan buku tabungan
yang berisi informasi seluruh transaksi yang dilakukan dan bank juga akan
memberikan Automatic Teller Machine (ATM) lengkap dengan nomor pribadi
(PIN). 

Anda mungkin juga menyukai