0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan regional dan nasional Indonesia berdasarkan UUD 1945 serta kebijakan bebas visa. Ketahanan regional mensyaratkan adanya geopolitik dan geostrategi untuk membangun aliansi regional, sementara kebijakan bebas visa memiliki kontradiksi antara promosi pariwisata dan keamanan nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan regional dan nasional Indonesia berdasarkan UUD 1945 serta kebijakan bebas visa. Ketahanan regional mensyaratkan adanya geopolitik dan geostrategi untuk membangun aliansi regional, sementara kebijakan bebas visa memiliki kontradiksi antara promosi pariwisata dan keamanan nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan regional dan nasional Indonesia berdasarkan UUD 1945 serta kebijakan bebas visa. Ketahanan regional mensyaratkan adanya geopolitik dan geostrategi untuk membangun aliansi regional, sementara kebijakan bebas visa memiliki kontradiksi antara promosi pariwisata dan keamanan nasional.
20/456534/KG/12008 Pendidikan Kewarganegaraan UUD 1945 Di dalam pembukaan UUD 1945 aline keempatt mengamanatkan bangsa dan negara Indonesia ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Hal ini mensyaratkan adanya suatu geopolitik dan geostrategi yang harus diwujudkan oleh bangsa Indonesia sebagai implementasi dari hubungan antarbangsa dalam membangun suatu ketahanan regional. Secara geopolitik frontier penangkalan lebih dikembangkan dan diperluas spektrumnya menncakup kawasan (regional) dalam bentuk ketahanan regional. Dari imperatif strategis muncul faktor-faktor geopolitik dan geostrategis dapat menopang terbentuknya kelompok regional (regional group, regional community, regional alliance). Kebijakan Bebas Visa dan Ketahanan Nasional Sejalan dengan berkembangnya globalisasi, pandangan mengenai “memudarnya” batas-batas wilayah negara (borderless) semakin berkembang pesat. Negara merupakan aktor utama dalam dunia internasional yang berperan besar dalam dunia politik internasional. Negara akan bergerak dinamis sejalan dengan interaksinya sehingga akan mengaami perkembangan internal maupun eksternal yang saling terintegrasi. Klasifikasi Kepentingan Sosial menurut Robinson Primary Interest Secondary Interest Permanent Interest Variable Interest Spesific Interest Kebijakan pembebasan visa di Indonesia termasuk dalam klasifikasi primary interest dan general interest. Dimana kepentingan ini mengarah pada peningkatan negara indonesia dalam sektor pariwisata dan diberlakukan untuk banyak negara dngan kecenderungan upaya untuk mengembangkan industri pariwisata Indonesia. Kebijakan pemberian visa merupakan sesuatu yang bersifat sensitif dan kompleks. Disatu sisi, visa merupakan instrumen pertama yang ditujukan untuk mencegah migrasi ilegal dan menjaga keamanan nasional. Namun disisi lain “visa policy is also a tool for promoting tourism, commerce, and people to people exchanges” Kontradiksi Tujuan Kebijakan Dalam pertimbangan Perpres No. 21 Tahun 2016 ini dijelaskan bahwa dalam rangka meningkatkan hubungan negara Republik Indonesia dengan negara lain Perlu diberikan kemudahan bagi orang asing warga negara dari negara, pemerintah wilayah administratif khusus suatu negara dan entitas tertentu untuk masuk wilayah RI. Hal ini dilaksanakan dalam bentuk pembebasan dari kewajiban memiliki visa kunjungan dengan memperhatikan asas timbal balik dan manfaat Selanjutnya ditegaskan lebih jelas pada Pasal 2 ayat (1) Bebas visa kunjungan diberikan kepada Penerima Bebas Visa kunjungan dengan memperhatikan asas timbal balik dan asas manfaat. Ayat (2) Bebas Visa kunjungan tidak diberikan atas kunjungan dalam rangka jurnalistik. Pada dasarnya, pemberian BVK atau yang biasa disebut free visa didasarkan oleh asas timbal balik dan asas manfaat. Asas yang dimaksud ialah asas resprokal, dimana pemberian kebijakan disadari oleh apa yang diberikan negara lain kepada kita serta manfaat apa yang kita dapatkan dengan adanya kebijakan tersebut. Manfaat dan Potensi Kerugian Tinjauan Ketahanan Nasional untuk Keutuhan NKRI