Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 3

PENDIDIKAN YANG
DEMOKRATIS DALAM
ERA GLOBAL
NAMA KELOMPOK

Elmina Indah Oktaviani 857019141


I Gede Hery Andika Putra 857020042
Lusia Tiara Arumsari 857019664
Rani Susanti 857021614
Suri Sahayani Biolatika 857021599
LATAR BELAKANG MASALAH
Demokrasi pada era globalisasi saat ini menjadi pilar-pilar
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dimana
kebebasan mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dan
hak asasi sebagai rakyat tidak lagi dikekang.

Budaya demokrasi terbentuk disuatu negara ditentukan


oleh penerapan sistem pendidikan yang berlaku, dengan
demikian, penanaman nilai demokrasi merupakan sesuatu
yang sangat penting untuk dilaksanakan sejak dini secara
terencana, sistematis, dan berkesinambungan.

Selain menanamkan nilai demokrasi dalam pendidikan,


pendidikan itu sendiri haruslah berjalan sebagai
pendidikan yang demokratif. Aspek pendidikan demokrasi
menurut Zamroni (2001) yaitu status siswa, fungsi guru,
materi pendidikan, dan manajemen pendidikan.

Aspek tersebut akan mewujudkan praktek pendidikan


yang demokratis dan akan menghasilkan lulusan individu
yang demokratis, kreatif, toleran, dan mandiri.
RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai


berikut :
1. Bagaimana hubungan pendidikan dan demokrasi ?
2. Bagaimana cara membangun sistem pendidikan yang
demokrasi?
3. Bagaimana kurikulum sebagai wujud demokrasi pendidikan?
4. Bagaimana penerapan demokrasi sebagai usaha penyelesaian
permasalahan pendidikan di indonesia ?
TUJUAN

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dan demokrasi.
2. Untuk mengetahui cara membangun sistem pendidikan yang
demokrasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana kurikulum sebagai wujud
demokrasi pendidikan.
4. Untuk Mengetahui penerapan demokrasi sebagai usaha
penyelesaian permasalahan pendidikan di indonesia
HUBUNGAN DEMOKRASI DEGAN PENDIDIKAN

Demokrasi dan pendidikan mempunyai hubungan yang saling


menunjang, karena pendidikan yang sifatnya demokratis akan
menempatkan anak sebagai pusat perhatian.

Melalui pendidikan anak-anak ditempatkan sebagai manusia yang


dimanusiakan. Artinya dengan adanya pendidikan demokrasi
diharapkan semua dapat mengenyam secara merata, dan juga
mewujudkan kehidupan yang demokratis diberbagai aspek
kehidupan. Karena untuk mencapai hal demikian melalui
pendidikan adalah cara yang efektif
Membangun Sistem Pendidikan Yang Demokrasi

Sistem pendidikan yang demokrasi terkait dengan bagaimana


pendidikan tersebut disiapkan, dirancang, dan dikembangkan
sehingga memungkinkan terwujudnya ciri-ciri atau nilai-nilai
demokrasi.

Jadi, sistem pendidikan yang demokrasi berorientasi


pada ciri-ciri atau nilai-nilai demokrasi.
Menurut Indar dalam Sholihah (2015), terdapat 3
prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
sistem pendidikan yang demokratis, yaitu :

• Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia


sesuai dengan nilai-nilai luhurnya

• Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia


yang bermartabat dan berbudi pekerti luhur

• Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga


negara untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran
nasional
Menurut Sadiman (2021) terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam membangun sistem
pendidikan yang demokratis, yaitu

• Kurikulum dirancang dengan menyesuaikan kondisi dan


kebutuhan setempat

• Tidak ada keharusan bagi sekolah atau lembaga


pendidikan untuk menggunakan bahan belajar
tertentu

• Sarana prasarana pendidikan pun harus menunjang


terwujudnya nilai-nilai demokrasi dalam praktek
pendidikan atau belajar mengajara sehari-hari

• Guru harus bersikap demokratis

• Proses pendidikan atau belajar mengajar hendaknya


mencerminkan nilai-nilai demokrasi
Menurut Sadiman dalam Pusposari (2017) menjelaskan
bahwa proses pembelajaran yang mencerminkan nilai-nilai
demokrasi yaitu :

• Menempatkan anak didik sebagai individu yang unik

• Demokrasi menghargai kebebasan individu untuk


mengekspresikan diri namun tetap menghargai norma dan etika

• Untuk menetralisir tumbuhnya sikap individualistis perlu


disiapkan pelajaran kelompok

• Proses belajar mengajar harus memberi kesempatan anak didik


untuk mengekspresikan dirinya baik lisan maupun tertulis

• Peran serta aktif anak didik tidak saja digalang dalam proses
belajar mengajar di sekolah maupun di rumah, tetapi juga
menetapkan tata tertib atau aturan yang harus ditaati sendiri

• Evaluasi dalam pendidikan yang demokratis tidak hanya menilai


prestasi siswa tetapi juga menilai kinerja para guru/pendidik
dan sistem secara keseluruhan
KURIKULUM SEBAGAI WUJUD DEMOKRASI
PENDIDIKAN

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran.
Kurikulum Nasional 2013 merupakan salah satu
wujud demokrasi pendidikan. Hal ini tampak
pada aspek asesmen. Asesmen dalam kurikulum
2013 memuat:

• Aspek penilaian yang menggunakan rentangan 0-100

• Penilaian dilakukan tidak hanya penilaian atas


pembelajaran, melainkan juga penilaian untuk
pembelajaran

• Sekolah dapat menentukan batas ketuntasan di atas


standar dengan mempertimbangkan aspek-aspek
tertentu sesuai dengan karakteristik dan potensi
sekolah

• Penilaian sikap dan keterampilan


Masalah yang muncul dalam demokrasi pendidikan di
Indonesia menurut Pusposari (2017) meliputi:

Rendahnya
Rendahnya inisiatif
partisipasi kebijakan yang
masyarakat kurang
demokratis

Tantangan
kehidupan global
mengalami
perkembangan
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi
masalah pada demokrasi pendidikan yaitu :

• Penyempurnaan kurikulum dan pelaksanaan paradigma


pendidikan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pendidikan sesuai dengan dasar Negara Indonesia

• Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan misalnya


mencananangkan dana BOS (bantuan operasional sekolah)

• Peningkatan relevansi pendidikan

• Untuk mengatasi rendahnya kualitas guru pemerintah


mengeluarkan kebijakan bahwa guru SD minimal harus S1
(strata 1) dan dalam proses belajar mengajar harus sesuai
dengan kode etik guru

• Pemerintah menaikkan gaji guru, berupa gaji pokok,


tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan
lain - lain, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
guru, dan guru dapat berkonsentrasi dalam proses
pendidikan

Anda mungkin juga menyukai