2
3
5
5
dalam proses pembelajaran perlu ditampilkan agar kesalahan dalam persepsi dan
pengertian dapat dihindarkan.
Pada dasarnya dimensi proses pembelajaran tidak akan mengalami
perubahan struktural, tetapi akan mengalami perubahan makna yang diakibatkan
adanya kekuasaan untuk memutuskan atau membuat kebijakan pada tingkat
daerah. Dimensi utama yang perlu dianalisis adalah isi kurikulum. Keseragaman
isi bagi seluruh daerah tidak dapat dipertahankan lagi. Yang harus di kembangkan
adalah standar mutu bagi setiap jenis dan jenjang pendidikan secara nasional.
Keseragaman isi harus berpegang pada standar mutu, agar tidak terjadi
penurunan mutu, karena pelaksanaan desentralisasi pendidikan justru dalam upaya
peningkatan mutu dan bukan sebaliknya. Isi kurikulum dihadapkan kepada tiga
jenis tuntutan yaitu: 1)Tuntutan kultur dan aspirasi daerah. 2) Tuntutan nasional.
3) Tuntutan global. Isi Kurikulum yang desentralisasi harus mampu menampung
ketiga tuntutan sesuai dengan kebijakan dan keputusan pada tingkat daerah.
Dengan pengembangan kurikulum yang terpusat (sentralisasi) akan
sulit bagi kekayaan daerah untuk mendapat tempat. Kurikulum yang bersifat
universal tidak akan mampu menjamah dan menjangkaunya. Karena itu
penyelenggaraan satuan dan kegiatan pendidikan dilaksanakan secara tidak
terpusat (desentralisasi).
Menurut Heyns (1987)6 Desentralisasi berarti bahwa “ the boards
determine the curriculum, the physical resource, the level of funding, and in
general, do whatever the decide is necessory and reasionable for their education
for their children”.
Di Indonesia desentralisasi tidak sejauh yang dikemukakan oleh Hayns
dalam tulisan ini hanya dibahas tentang desentralisasi kurikulum dalam arti
pembagian kewenangan dari pusat kepada daerah.
Dalam pengembangan kurikulum para ahli kurikulum harus
memperhatikan paling sedikit dua faktor yang relevan dengan kebutuhan anak dan
tuntutan masyarakat , yaitu pertama kompetensi terminal dan yang kedua dunia
kerja yang potensial, yang dimaksud dengan kompetensi terminal ialah beberapa
kompetensi yang harus diperhatikan oleh penyusun kurikulum dan
6
6
bangsa dan Negara, serta menentukan berbagai jalur-jalur aturan dalam proses
pencapaian standar nasionsal (akreditasi). Gaya-gaya untuk meningkatakan
kualitas lulusan lembaga pendidikan tampaknya mejadi wewenang dan
tanggungjawab daerah.
Perhatian pemerintah daerah dalam hubungannya dengan tenaga
kependidikan meliputi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan guru. Perlu
transparansi dalam proses pengelolaan tenaga kependidikan dari rekrutmen,
penempatan, mutasi dan promosi. Perlu mengembangakan karir sesuai dengan
merit sistem dan tata laksana yang jelas. Perlu ada peraturan perundangan yang
memberikan perlindungan terhadap profesi guru. Perlu tranparansi dan
akuntabilitas publik mengenai pengadaan penempatan, mutasi, promosi,
penegakan disiplin tenaga kependidikan.
Disamping perlu adanya transparasi mengenai aspek-aspek diatas,
pemerintah daerah perlu memperhatikan tingkat kesejahteraan guru, meskipun
dari tahun ke tahun gaji guru mulai tampak ada perbaikan, namun bila diukur dari
kebutuhan minimal masih kurang memadai. Oleh karena itu pemerintah daerah
perlu meningkatkan kesejahteraan yang bersumber dari APBD.
Perhatian terhadap kesejahteraan guru sangatlah penting, karena bila
kebutuhan guru sudah memadai maka ia akan bekerja dengan aman dan nyaman.
Dampak lebih jauh adalah mereka dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi
dalam pembelajaran. Sebaliknya bila kesejahteraan guru kurang memadai atau
pas-pasan maka guru mengajar sekedar melaksanakan tugas tanpa adanya
motivasi kerja dan dampak lebih jauh adalah terjadi stagnasi dinamisasi
pembelajaran akibatnya mutu pendidikan tetap rendah.
B. Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas maka beberapa saran yang dapat
diusulkan adalah sebagai berikut:
1. Masing-masing daerah Kabupaten /Kota ( dalam hal ini Diknas) hendaknya
mengidentifikasi potensi daerahnya baik sosial, budaya dan potensi lainya
masing-masing kemudian potensi daerah tersebut didistribusikan ke sekolah-
sekolah sebagai sumber materi muatan lokal dalam penyusunan kurikulum.
2. Pada rekrutmen dan promosi guru hendaknya benar-benar di dasarkan pada
kompetensi calon , bukan semata-mata berdasarkan administrasi seperti
sekarang ini.
3. Pemda hendaknya benar-benar memperhatikan pembangunan pendidkan
dengan mengalokasikan anggaran yang sudah ditentukan UU yaitu 20 %dari
APBN. Pemda yang memiliki PAD tinggi hendaknya memperhatikan
pembangunan pendidikan agar menjadi motivasi dan inspirasi pembangunan
daerah-daerah lain. Dan daerah lain memiliki PAD tinggi hendaknya
membantu memberikan beasiswa bagi putra-putri dari daerah lain sehingga
terjadi keseimbangnan pembangunan.
11
DAFTAR PUSTAKA