A. Otonomi Daerah
1. Upaya peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan menetapkan tujuan dan standar
kompetensi pendidikan
B. Relevansi Pendidikan
1. Untuk menjamin pendidikan melalui program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
yang bermutu dan lebih fungsional, baik bagi individu maupun masyarakat, diperlukan
ketelitian peta dan para tokoh dan jenis kegiatan pembelajarannya.
1. Prinsip berorientasi pada tujuan, dengan menetapkan tujuan tujuan yang harus dicapai
peserta didik dalam mempelajari pelajaran
2. Prinsip efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan dana daya dan waktu
5. Prinsip pendidikan seumur hidup, memandang bahwa pendidikan tidak hanya di sekolah
tetapi harus dilanjutkan dalam keluarga dan masyarakat
Tujuan utama MBS adalah meningkatkan efisiensi, mutu dan pemerataan pendidikan.
peningkatan efisiensi diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang ada,
partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi. implementasi MBS menuntut
dukungan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas agar dapat membangkitkan motivasi
kerja yang lebih produktif dan memberdayakan otoritas daerah setempat, serta
mengefisienkan sistem dan menghilangkan birokrasi yang tumpang tindih.
MBS memberi peluang bagi kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk melakukan
inovasi dan improvisasi di sekolah berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran,
manajerial dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas dan profesionalisme
yang dimiliki. MBS yang ditawarkan sebagai bentuk operasional desentralisasi pendidikan
akan memberikan wawasan baru terhadap sistem yang sedang berjalan selama ini.
kebaruan ini harus diwaspadai dengan mengkaji berbagai sumber dan mendesiminasikan
Nya kepada berbagai pihak terutama para pelaksana dan calon pelaksana di lapangan.
A. Manajemen Sekolah
MBS merupakan paradigma baru pendidikan yang memberikan otonomi luas pada
tingkat sekolah dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. otonomi diberikan agar
sekolah leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikannya
sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.
pelibatan masyarakat dimaksudkan agar mereka lebih memahami membantu dan
mengontrol pengelolaan pendidikan. Pada sistem MBS sekolah dituntut secara mandiri
menggali mengalokasikan menentukan prioritas mengendalikan dan
mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber sumber, baik kepada masyarakat
maupun pemerintah.
Kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari MBS yang dipandang
memiliki tingkat efektivitas tinggi serta memberikan beberapa keuntungan berikut
3. Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar,
tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah
1. Tujuan MBS
MBS merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat
bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi. MBS yang ditandai dengan otonomi sekolah
dan pelibatan masyarakat merupakan respon pemerintah terhadap gejala gejala yang
muncul di masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mutu dan pemerataan
pendidikan
2. Manfaat MBS
MBS memberikan kebebasan dan kekuasaan yang besar pada sekolah, disertai seperangkat
tanggung jawab. dengan adanya otonomi yang memberikan tanggung jawab pengelolaan
sumber daya dan pengembangan strategi MBS sesuai dengan kondisi setempat, sekolah
dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada
tugas. MBS menekankan keterlibatan maksimal berbagai pihak, seperti pada sekolah-
sekolah swasta, sehingga menjamin partisipasi staff, orang tua, peserta didik dan
masyarakat yang lebih luas ke dalam perumusan perumusan keputusan tentang
pendidikan.
a. Kewajiban sekolah
Agar prioritas prioritas pemerintah dilaksanakan oleh sekolah dan semua aktivitas sekolah
ditunjukkan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik sehingga dapat belajar
dengan baik, pemerintah perlu merumuskan seperangkat pedoman umum tentang
pelaksanaan MBS.
MBS menuntut dukungan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas untuk
membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif dan memberdayakan otoritas daerah
setempat. maka diperlukan partisipasi masyarakat dan hal ini merupakan salah satu aspek
penting dalam manajemen berbasis sekolah.
d. Peranan profesionalisme dan manajerial
Manajemen berbasis sekolah menurut perubahan perubahan tingkah laku kepala sekolah,
guru dan tenaga administrasi dalam mengoperasikan sekolah. Untuk memenuhi
persyaratan pelaksanaan MBS, kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi harus
memiliki sifat profesional dan manajerial. pemahaman terhadap sifat profesional dan
manajerial tersebut sangat penting agar peningkatan efisiensi, mutu dan pemerataan serta
supervisi dan monitoring yang direncanakan sekolah betul-betul untuk mencapai tujuan
pendidikan sesuai dengan kerangka kebijakan pemerintah dan tujuan sekolah.
e. Pengembangan profesi
Dalam MBS pemerintah harus menjamin bahwa semua unsur penting tenaga kependidikan
menerima pengembangan profesi yang diperlukan untuk mengelola sekolah secara efektif.
Agar sekolah dapat mengambil manfaat yang ditawarkan MBS, perlu dikembangkan adanya
pusat pengembangan profesi yang berfungsi sebagai penyedia jasa pelatihan bagi tenaga
kependidikan untuk MBS.
Karakteristik MBS bisa di ketahui antara lain dari bagaimana sekolah dapat
mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah, proses belajar mengajar, pengelolaan sumber
daya manusia, dan pengelolaan sumber daya dan administrasi. hal ini diharapkan dapat
membawa dampak terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja sekolah dengan
menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat sekolah setempat.
C. Manajemen Kesiswaan
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara
langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih
terasa lagi dalam implementasi MBS, yang menuntut kemampuan sekolah untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan
pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah. Dalam
penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat
menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan manajemen
pendidikan. komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan
komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah bersama komponen lainnya. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan
sekolah memerlukan biaya, baik itu disadari maupun tidak disadari. komponen keuangan
dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya agar dana dana yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat
dikelompokkan atas 3 sumber yaitu
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat daerah maupun kedua-duanya, yang bersifat umum
atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan
2. Orang tua atau peserta didik
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat memberikan konstribusi secara optimal dan berarti pada
jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan,
pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.
Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan dengan baik, rasa tanggung
jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga akan baik dan tinggi.
Agar tercipta hubungan dan kerjasama yang baik antara sekolah dan masyarakat,
masyarakat perlu mengetahui dan memiliki gambaran yang jelas tentang sekolah yang
bersangkutan.
Kepala sekolah yang baik merupakan salah satu kunci untuk bisa menciptakan
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat secara efektif karena harus menaruh
perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik sekolah dan apa yang dipikirkan
orang tua tentang sekolah.
perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik untuk
lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya di kelas melalui
belajar mandiri, baik pada waktu waktu kosong di sekolah maupun di rumah. Manajemen
layanan khusus lain adalah layanan kesehatan dan keamanan. Sekolah sebagai satuan
pendidikan yang bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan proses pembelajaran,
tidak hanya bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap saja,
tetapi harus menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani peserta didik.
disamping itu sekolah juga perlu memberikan pelayanan keamanan kepada peserta didik
dan para pegawai yang ada di sekolah agar mereka dapat belajar yang melaksanakan tugas
dengan tenang dan nyaman.