DUA PENDEKATAN
PROSES PENILAIAN SAHAM
Pendekatan Top-down
1) Proyeksi tren ekonomi secara umum
2) Proyeksi prospek industri
3) Analisis perusahaan secara individu
Analisis Top-down mengasumsikan bahwa baik ekonomi dan industri
memperngaruhi kinerja perusahaan
Pendekatan Buttom-up
Pendekatan ini menganalisis perusahaan individual untuk
menemukan saham yang undervalued, tanpa melihat kondisi ekonomi
dan industri
2
KERANGKA PENILAIAN SAHAM
Nilai suatu investasi adalah nilai sekarang dari keuntungan yang
diharapkan
Proses Penilaian mencakup 4 langkah
1) Estimasi arus keuntungan yang diharapkan, yang mencakup semua aspek
berikut:
Besarnya return
Bentuk return: laba, arus kas, dividen, bunga, capital gain
Pola waktu dari return
Tingkat pertumbuhan return
1) Estimasi tinkat keuntungan yang disyaratkan
2) Menghitunga nilai sekarang dari investasi, yaitu mendiskonto keuntungan
yang diharapkan dari investasi dengan tingkat keuntungan yang
disyaratkan
3) Membuat keputusan investasi:
Bila Nilai Estimasi (Intriksik) > Nilai Pasar Beli 3
ESTIMASI TINGKAT PERTUMBUHAN
DIVIDEN
Pertumbuhan dividen ditentukan oleh
Bagian laba yang dibagikan sebagai dividen (payout ratio)
Tingkat pertumbuhan laba
Karena payout rasio jangka panjang cukup stabil, pertumbuhan dividen
terutama tergantung pertumbuhan laba
Pertumbuhan laba (g) tergantung pada:
Proporsi laba yang ditahan dan diinvestasikan kembali (retention ratio)
Tingkat keuntungan atas investasi baru
6
PENILAIAN SAHAM BIASA
DIVIDEND DISCOUNT MODEL
Dalam dividend discount model, nilai saham adalah nilai sekarang dari semua
dividen dimasa datang
Jika suatu saham dijual pada saat tertentu, maka harga saham sama dengan nilai
sekarang pada saat tersebut dari seluruh dividen dimasa datang 7
Artinya pembeli membayar semua arus dividen yang tersisa
PENILAIAN SAHAM
PERIODE KEPEMILIKAN SATU PERIODE
Jika suatu saham hanya dimiliki satu periode, harga saham adalah nilai sekarang
dari:
Dividen yang dibayar pada tahun 1
Harga jual pada akhir tahun 1
Contoh: suatu saham tahun ini membayar dividen Rp.10, dan tahun depan dividen yang
dibayar 10% lebih rendah. Saham diperkirakan akan dijual seharga Rp.100 akhir tahun 1
dan kc = 20% 8
10(1 0,1) 100
Vc 90,8
(1 0,2)1 (1 0,2)1
PENILAIAN SAHAM
PERIODE KEPEMILIKAN MULTI PERIODE
Jika suatu saham hanya dimiliki selama beberapa periode, harga saham adalah
nilai sekarang dari:
Dividen selama periode kepemilikan
Harga jual pada akhir periode kepemilikan
Contoh: suatu saham tahun ini membayar dividen Rp.10, dan diperkirakan akan tumbuh
10% per tahun. Saham diperkirakan akan dijual seharga Rp.150 akhir tahun ke-2 dan kc =
20% 9
2
10(1 0,1) 10(1 0,1) 150
Vc 1
2
2
121,7
(1 0,2) (1 0,2) (1 0,2)
PENILAIAN SAHAM
PERIODE KEPEMILIKAN INFINITIF
Jika dividen tumbuh konstan selamanya, nilai saham adalah
D (1 g ) D1
V0 0 dimana D 0 dividen sekarang
(K c g ) (K c g )
Perbedaan antara Kc dan g sangat berpengaruh thd harga saham
Jika perbedaan antar Kc dan g meningkat nilai saham akan turun
Jika perbedaan antar Kc dan g menurun nilai saham akan naik
Contoh: suatu saham tahun ini membayar dividen Rp.5, dan diperkirakan akan
tumbuh konstan 10% per tahun. Tingkat keuntungan yang disyaratkan atas
saham adalah 15%
D 0 (1 g ) 5(1 0,1)
Vc 110
( K c g ) (0,15 0,10)
10
PROSES PENILAIAN SAHAM DENGAN GUNAKAN DDM UNTUK
MENILAI PERUSAHAAN TUMBUH
D n 1
D1 D2 D3 kc g
Vc ... 13
(1 k c ) (1 k c ) 2 (1 k c )3 (1 k c ) n
n lama periode perutumbuhan supernormal
PENILAIAN PERTUMBUHAN SUPERNORMAL TEMPORER
- CONTOH -
Informasi: suatu saham membayar dividen Rp.10 tahun lalu
Dividen tumbuh 30% tahun 1 dan tahun 2, 15% tahun 3 sampai tahun 5, dan
selanjutnya mulai tahun 6 konstan 5%
Tingkat keuntungan yg disyaratkan 10%
Nilai sekarang pertumbuhan supernormal tahap ke-1
10(1,3) 10(1,3) 2
V1 1
2
Rp.25,8
(1,1) (1,1)
Nilai sekarang pertumbuhan supernormal tahap ke-2
10(1,3) 2 (1,15) 10(1,3) 2 (1,15) 2 10(1,3) 2 (1,15) 3
V2 Rp.45,9
(1,1)3 (1,1) 4 (1,1)5
Terminal Value pada akhir tahun ke-5
10(1,3) 2 (1,15)3 (1,05)
TV5 Rp.539,8
(0,1 - 0,05)
Nilai sekarang pertumbuhan konstan
539,8
Vconstant growth 5
Rp.335,3
(1,1)
Nilai nilai saham = 25,8 + 45,9 + 335,3 = Rp.407 14
MODEL EARNINGS MULTIPLIER
Model earnings multiplier merupakan model relatif, yaitu
membandingkan saham dengan menggunakan rasio
Earning multiplier model membandingkan saham berdasarkan
rupiah yang bersedia dibayar oleh investor untuk setiap rupiah
laba yang diharapkan
15
PERHITUNGAN P/E RATIO DENGAN
PENDEKATAN DDM
P/E ratio sama dengan nilai saham menurut DDM dibagi E,
yaitu :
P0 D1 / E1
E1 k c g
17
PRICE TO BOOK RATIO (P/BV)
Price to Book Ratio didefinisikan sebagai harga pasar saat
ini dibagi nilai buku per lembar saham
Harga Pasar Saat ini Harga Pasar Saat ini
P/BV
Nilai Buku per lembar saham Nilai buku saham
Jumlah lembar saham
Tidak seperti P/E ratio, P/BV ratio dapat diterapkan pada perusahaan
dengan laba atau arus kas negatif
P/BV ratio banyak digunakan untuk menilai bank karena aset bank
mencerminkan nilai pasarnya
Berbagai penelitian menyebutkan perusahaan yang P/BV rasio rendah
memiliki abnormal return lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki
P/BV tinggi
Semakin besar perbedaan antara ROE dan biaya modal (cost of equity)
18
semakin tinggi P/BV ratio
PRICE TO BOOK RATIO (P/BV)
DENGAN DDM
P/BV dapat dicari dengan menggunakan DDM dengan
menggunakan rumus berikut:
(D1 / E1 )( ROE )
P/BV
kc g
Suatu saham memiliki laba per saham Rp.100 dan Rp.60 dibayarkan
sebagai dividen. ROE perusahaan adalah 20%, kc adalah 15% dan g
adalah 5%, maka P/BV adalah
Estimasi P/BV = [(60/100)(0,2)]/(0,15-0,05) = 1,2
Bila harga saham dipasar saat ini adalah Rp.125 dan nilai buku per
lembar saham adalah Rp.100 juga, maka P/BV dipasar adalah
Rp.125/Rp.100 = 1,25 maka saham ini over-valued (jual)
19
PRICE TO SALES (P/S)
Price to Sales Ratio didefinisikan sebagai harga pasar saat
ini dibagi penjualan per saham saham
Harga Pasar Saat ini Harga Pasar Saat ini
P/S
Penjualan Per saham Total Penjualan
Jumlah lembar saham
P/E rasio adalah alat analisis yang berguna karena:
Pertumbuhan penjualan merupakan faktor penentu pertumbuhan laba
dan arus kas
Tidak sepeti laba bersih, penjualan tidak banyak terkena manipulasi laba
20
PRICE TO SALES RATIO (P/S)
DENGAN DDM
P/S dapat dicari dengan menggunakan DDM dengan
menggunakan rumus berikut:
(D1 / E1 )( NPM )
P/S
kc g
Suatu saham memiliki laba per saham Rp.100 dan Rp.60 dibayarkan
sebagai dividen. Net profit margin perusahaan adalah 10%, kc adalah
15% dan g adalah 5%, maka P/BV adalah
Estimasi P/S = [(60/100)(0,1)]/(0,15-0,05) = 0,6
Bila harga saham dipasar saat ini adalah Rp.100 dan penjualan per
lembar saham adalah Rp.200 juga, maka P/S dipasar adalah
Rp.100/Rp.200 = 0,5 maka saham ini undervalued (beli)
21