BAHAYA DAN
PENILAIAN
RESIKO
PEKERJAAN
DLC EHS Departement
Objektif Pembelajaran
1. Peserta training paham definisi IBPR (Identifikasi Bahaya dan
Penilaian Resiko)
2. Peserta training paham cara menentukkan resiko sebuah pekerjaan
Jens
Sandi
S
3. Peserta training mampu membaca form IBPR yang sudah dibuat A
Martensson
fradana
4. Peserta training memahami bahaya – bahaya yang ada di lingkungan
kerja PT DPP
5. Peserta training memahami dampak bahaya – bahaya proses kerja
yang ada di DPP
6. Peserta training memahami cara mengurangi resiko paparan dan
mencegah kecelakaan
7. Peserta training memahami alur pelaporan ketika menemukan hazard
Jens
SandiMartensson
fradana
Pre Test
Definisi
• Bahaya
setiap benda, bahan, kegiatan atau kondisi
yang memiliki potensi menyebabkan cedera,
Jens
Sandi
kerusakan atau kerugian
Martensson
fradana
• Resiko
Kesempatan atau kemungkinan bertemunya
dua atau lebih bahaya dan mengakibatkan
sejumlah kerugian
POTENSI BAHAYA
(Identifikasi Aspek Bahaya)
Jens
Sandi
• Contoh Potensi Bahaya :
Martensson
fradana
• * Ceceran minyak / oli. * Limbah Padat.
• * Debu. * Limbah Cair.
• * Bau. * Panas.
• * Kebisingan. * Getaran.
Bahaya
Secara terminologi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, Bahaya di klasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1. Bahaya Keselamatan
Bahaya keselamatan adalah jenis bahaya yang
Jens
berdampak pada timbulnya kecelakaan kerja dan
Sandi
dapat menyebabkan luka hingga kematian serta
Martensson
fradana
kerusakan property perusahaan (Bahaya mekanik,
bahaya kebakaran, bahaya peledakan dan bahaya
elektrikal)
Ciri – ciri bahaya Keselamatan
1. Probabilitas rendah
2. Tingkat paparan tinggi
3. Tingkat konsekuensi tinggi
4. Efek langsung
Bahaya Kesehatan
2. Bahaya Kesehatan
Adalah jenis bahaya yang berdampak pada
kesehatan, menyebabkan gangguan
kesehatan dan penyakit akibat kerja .
Jens
Sandi
Dampaknya kronis (Bahaya fisik, kimia,
biologi, ergonomic, dan psikologi)
Martensson
fradana
Ciri – ciri
1. Probabilitas tinggi
2. Tingkat pajanan rendah
3. Konsekuensi rendah
4. Efek tidak terlihat secara langsung
SAFETY WELDING
BAHAYA PENGELASAN
V Cahaya Pengelasan
Jens
Sandi
V Bahaya Ledakan dan
Martensson
fradana
V Bahaya Kebakaran
Jens
Sandi
Sinar UV Masuk Kornea/Lensa
Martensson
(6 – 24 Jam) : Sakit
fradana
(48 jam) : Berangsur - angsur hilang
Jens
Sandi
CO2 : NAB 500 ppm, efek : sesak nafas, batuk, frosbite
Martensson
fradana
O3 : NAB 0.1 ppm, efek : sesak nafas (0.5 ppm 3jm), Pening (1-2ppm
2jm), sakit dada & kering pernafasan (0.1 ppm 2 jm)
NO : NAB 25 ppm, efek : Mengganggu sistem syaraf
NO2 : NAB 2500 ppm, efek : sakit mata, batuk, asma, luka
pernafasan
Jens
SandiMartensson
fradana
SAFETY WELDING
Bahaya Ledakan
Adanya kebocoran pada tabung gas, karena valve tidak berfungsi
baik. Ledakan berasal dari gas Asetelien dan Oksigen ledakan
tabung, Korsleting Listrik
Jens
Sandi
Efek Bahaya Ledakan
Martensson
fradana
Kematian, Cacat anggota tubuh dan kerusakan pada material
Pencegahan
- Pasang Flash back arrestor
- Melakukan pengecekkan mesin secara rutin
- Patuhi SOP
- Gunakan APD yang sesuai standard
SAFETY WELDING
Bahaya Kebakaran
Bahaya yang disebabkan oleh substansi bahan kimia yang
mudah terbakar. Korsleting listrik, percikan api mengenai bahan
kimia
Efek Bahaya kebakaran
Jens
Sandi
Luka Bakar jika mengenai anggota tubuh
Martensson
fradana
Kerugian material
Berhentinya proses kerja
Penanggulangan
Mencegah bertemunya / bereaksi antara udara, bahan bakar dan panas
seperti :
- Hindari melakukan pekerjaan di dekat bahan kimia ( bensin, solar dll)
- Tidak membuang putung rokok sembarangan
SAFETY WELDING
Bahaya Listrik
Bahaya listrik adalah bahaya yang disebabkan oleh arus listrik atau
tegangan listrik. Sumber bahaya : Mein welding, Mesin gerinda
Jens
Sandi
Kematian
Martensson
Luka bakar
fradana
Shock
Kebakaran j ( saat terjadi konsleting)
Penanggulangan
Mencegah bertemunya / bereaksi antara udara, bahan bakar dan panas seperti :
- Hindari melakukan pekerjaan di dekat bahan kimia ( bensin, solar dll)
- Tidak membuang putung rokok sembarangan
RISIKO KECELAKAAN (2)
Bahaya Listrik
- 1 mA : Kejutan Kecil, tidak berbahaya.
- 5 mA : Memberikan stimulus pada otot dan rasa sakit.
- 10 mA : Menyebabkan rasa sakit yang hebat.
- 20 mA : Menyebabkan terjadinya pengerutan pada otot, perlu orang lain
Jens
Sandi
untuk melepaskan
Martensson
fradana
- 50 mA : Sangat membahayakan.
- 100 mA : Mengakibatkan kematian.
Alat Pelindung Diri (APD)
1. Pakaian/baju las : Melindungi badan dari percikan terak dan bunga api pengelasan.
2. Sarung tangan : Pelindung tangan dari panas, percikan terak serta bunga api dan benda saat pengelasan.
4. Sepatu Safety : Melindungi kaki dari benda-benda tajam atau risiko terinjak o/ pekerja
Jens
SandiMartensson
5. Kedok Las : Melindungi indra pengelihatan .
fradana
6. Masker : Melindungi Alat Pernafasan
Jens
Sandi
4. Hindari menghirup uap, asap (Fume) dengan cara menggunakan
Martensson
fradana
masker
5. Jagalah kebersihan lingkungan kerja anda dan bebaskan dari resiko,
bahaya (Hazard).
6. Tangani semua gas - bertekanan dengan extra hati-hati
7. Gunakan dinding atau penyanggah sebagai sandaran tabung.
8. Bila tabung kosong, segera pindahkan dan beri label “ Kosong ”
9. Jangan mengelas pada ruang yang sempit.
PETUNJUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN
10. Jangan mengelas tangki yang di dalamnya ada Flamble (bahan yang
mudah terbakar).
12. Tambahkan “Mechanical Exhaust” tambahan bila diperlukan
13. Gunakan sepatu karet bila harus mengelas daerah-daerah yang berair.
Jens
Sandi
14. Bila electroda holder sedang tidak dipakai maka harus di tempatkan
Martensson
pada daerah yang aman.
fradana
15. Jangan sekali-kali menggunakan kabel yang telah rusak isolator
materialnya.
16. Pasang Flash Back Arrestor
17. Jika mengelas pada ketinggian, pastikan semua penyanggah dalam
kondisi aman
18. Dan jangan lupa menggunakan sabuk pengaman saat bekerja
diketinggian
Jens
SandiMartensson
fradana
Post Test