Anda di halaman 1dari 60

ALAT

PELINDUNG DIRI
(APD)
DEFINISI

KECELAKAAN
adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.

KECELAKAAN KERJA
adalah kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan, berangkat dari rumah
menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa
atau wajar dilalui. (UU No. 3/92)

PENYAKIT AKIBAT KERJA


adalah penyakit yang diidap oleh tenaga kerja dan orang lain yang
disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.
DEFINISI

KEJADIAN BERBAHAYA LAIN


adalah suatu kejadian yang potensial yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja atau P.A.K. kecuali kebakaran, peledakan dan
bahaya pembuangan limbah.

NYARIS CELAKA (Near-Miss/Incident)


adalah suatu kejadian tidak diinginkan/diharapkan
yang bila keadaannya sedikit saja berbeda dapat:
mengakibatkan cedera pada manusia
kerusakan harta benda atau
terhentinya proses kerja
MACAM POTENSI BAHAYA
TIPE KECELAKAAN KERJA

• Terbentur
• Terpukul
• Tertangkap pada, dalam atau diantara benda
• Terjatuh (dari ketinggian yang sama atau
berbeda)
• Tergelincir
• Terpapar
• Penghisapan, penyerapan
• Tersentuh aliran listrik
• Lain-lain
PENGENDALIAN BAHAYA
ALAT PELINDUNG DIRI

Dalam rangka perlindungan K3, perlu adanya jaminan


penyediaan APD yang memenuhi syarat dan pemakaian
yang efektif.

Dengan semakin meningkatnya jenis APD yang beredar,


maka perlu mengantisipasi munculnya permasalahan
antara pengusaha dan pekerja mengenai APD di tempat
kerja.

EKO SAPUTRA 2016


LANDASAN HUKUM

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951


tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Pengawasan
Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk
Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951
Nomor 4).

Undang-undang No.3 Tahun 1969


tentang Ratifikasi Konvensi ILO No.120 mengenai Higiene Dalam
Perniagaan dan Kantor-kantor (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1969 Nomor 14).
•Pasal 17: Perlindungan pekerja dari bahan, proses dan teknik
berbahaya dan penyediaan APD.

EKO SAPUTRA 2016


LANDASAN HUKUM

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970
Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918).
•Pasal 3 ayat (1) butir f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-
syarat K3 untuk memberikan APD.
•Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan
pada tiap tenaga kerja baru tentang APD.
•Pasal 12 butir b: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau
hak tenaga kerja untuk memakai APD.
•Pasal 12 butir e: menyatakan keberatan kerja bila meragukan APD yang
diberikan.
•Pasal 13: wajib menggunakan APD yang diwajibkan.
•Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan menyediakan APD yang diwajibkan
secara cuma-cuma.

EKO SAPUTRA 2016


LANDASAN HUKUM

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003


tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279).

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004


tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu.

Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.2/M/BW/BK/1984


tentang Pengesahan APD.
•Setiap produk APD yang dibuat/dihasilkan di dalam negeri harus melalui/memiliki
sertifikat kelayakan dari Direktorat BNKK & Hyperkes Depnakertrans.
•Produk APD dari luar negeri memiliki sertifikat kelayakan yang senilai dengan
standar di Indonesia dapat beredar dengan rekomendasi dari Direktorat BNKK &
Hyperkes Depnakertrans.

EKO SAPUTRA 2016


LANDASAN HUKUM

Permenakertrans No. Per-01/MEN/1981


•Pasal 4 ayat (3): Kewajiban pengurus menyediakan APD dan wajib
bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan penyakit
akibat kerja.

Permenakertrans No. Per.03/MEN/1982


•Pasal 2 butir I: Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan
pembuatan tempat kerja, pemilihan APD yang diperlukan dan gizi serta
penyelenggaraan makanan di tempat kerja.

Kepmenaker No. Kep. 187/1999


•LDKB (MSDS), Label dan APD yang digunakan pada perusahaan
Kimia.

EKO SAPUTRA 2016


LANDASAN HUKUM

Surat Edaran No. SE. 05/BW/1997 tentang Penggunaan APD


•Untuk menjamin APD yang digunakan efektif dan sesuai dengan
cahaya lingkungan kerja yang dihadapi maka perlu proses penilaian
dan pengesahan.
•Semua APD yang diedarkan dan digunakan di seluruh Indonesia
harus sudah terdaftar dan disetujui oleh Depnakertrans.

Surat Edaran No. SE. 06/BW/1997 tentang Pendaftaran APD


•Edaran bagi distributor untuk mendaftarkan APD yang diproduksi.

Hampir semua peraturan yang menyangkut syarat-syarat K3


mewajibkan pemakaian APD. 

EKO SAPUTRA 2016


PENGERTIAN

Menurut Peraturan Menakertrans Republik


Indonesia Nomor Per.08/MEN/VII/2010:

Alat Pelindung Diri (APD)


adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh dan atau
sebagian tubuh dari adanya kemungkinan potensi
bahaya dan kecelakaan kerja.

EKO SAPUTRA 2016


RUANG LINGKUP

Yang perlu diperhatikan adalah:


•Perencanaan & Pembuatan APD
•Peredaran APD
•Pemakaian APD
•Pemeliharaan APD
•Pembuangan atau Pemusnahan APD

EKO SAPUTRA 2016


PERENCANAAN & PEMBUATAN

Perencanaan pembuatan APD harus mengacu pada Standar


Nasional Indonesia (SNI) atau standar internasional yang diakui secara
luas di dunia.

Pembuat atau distributor APD wajib terdaftar dan memiliki Surat


Keputusan Penunjukan (SKP) sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (PJK3) bidang fabrikasi atau distribusi di
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

Pembuat dan distributor APD wajib bertanggung jawab atas kualitas,


keamanan dan keselamatan APD yang dibuat dan diedarkan.

EKO SAPUTRA 2016


PEREDARAN APD

 Setiap jenis APD yang diproduksi di dalam maupun di luar negeri


dan akan diedarkan di wilayah hukum RI wajib memiliki nomor
pendaftaran dan mendapat sertifikat kelayakan.

 Syarat mendapat nomor pendaftaran dan sertifikat kelayakan antara


lain:
• Gambar rencana
• Spesifikasi produk
• Surat keterangan atau sertifikat hasil uji material
• Surat keterangan atau sertifikat hasil uji produk
• Sampel produk

EKO SAPUTRA 2016


PEREDARAN APD

Contoh gambar & Spesifikasi Produk:

EKO SAPUTRA 2016


PEREDARAN APD

 Pengujian APD dapat dilakukan di laboratorium di dalam dan di luar


negeri yang telah mendapat akreditasi dari lembaga yang
berwenang.

 Label berupa logo K3 dan nomor pendaftaran wajib dilekatkan pada


produk APD yang telah mendapat nomor pendaftaran dan sertifikat
kelayakan.

 Dalam hal tidak dapat dilekatkan pada APD, label wajib dilekatkan
pada kemasan, pembungkus atau buku manual APD.

EKO SAPUTRA 2016


STANDAR INTERNASIONAL

STANDAR MALAYSIA

STANDAR SINGAPORE STANDAR SINGAPORE

EKO SAPUTRA 2016


STANDAR INTERNASIONAL

STANDAR SWISS

STANDAR AUSTRALIA STANDAR NEW ZEALAND

EKO SAPUTRA 2016


STANDAR INTERNASIONAL

STANDAR EROPA

STANDAR AMERIKA

EKO SAPUTRA 2016


PEMAKAIAN APD

 Penggunaan APD merupakan cara terakhir pengendalian bahaya


setelah bentuk pengendalian teknis dan administratif telah
dilakukan.
 Penggunaan APD disesuaikan dengan potensi bahaya dan jenis
pekerjaan.
 Berdasarkan identifikasi potensi bahaya, pengusaha atau pengurus
menetapkan tempat kerja wajib menggunakan APD.
 Lokasi wajib menggunakan APD harus diumumkan tertulis dalam
papan pengumuman di tempat kerja tersebut sehingga dapat dibaca
oleh pekerja atau orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut.
 Pegawai pengawas atau Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dapat menetapkan tempat-tempat kerja lain yang wajib
menggunakan APD.

EKO SAPUTRA 2016


METODE PENENTUAN APD

 Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang


dipakai (MSDS).

 Telaah data-data kecelakaan dan penyakit.

 Belajar dari pengalaman industri sejenis lainnya.

 Bila ada perubahan proses, mesin dan material.

 Peraturan perundangan.

EKO SAPUTRA 2016


PERSYARATAN APD

 Harus memberikan perlindungan yang memadai terhadap bahaya


yang spesifik.

 Beratnya harus seringan mungkin dan nyaman dipakai.

 Harus dapat dipakai secara fleksibel namun tidak mudah rusak.

 Bentuknya cukup menarik.

 Tidak menimbulkan bahaya tambahan bagi si pemakai.

 Harus memenuhi ketentuan standar yang berlaku.

 Tidak mengganggu gerak pemakai.

EKO SAPUTRA 2016


LOKASI WAJIB APD

 NAB faktor Kimia dan Fisika melebihi ketentuan yang berlaku.

 Membuat, mencoba, memakai atau mempergunakan mesin,


pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya
yang dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan.

 Tempat dikelolanya asbes, debu dan serat berbahaya, api, asap,


gas, kotoran, hembusan angin yang keras dan panas matahari.

 Membuat, mengolah, memakai atau mempergunakan,


memperdagangkan, mengangkut atau menyimpan bahan/barang
yang dapat meledak, mudah terbakar, korosif, beracun,
menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu sangat rendah.

EKO SAPUTRA 2016


LOKASI WAJIB APD

 Mengerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan


atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya
(termasuk bangunan perairan, saluran atau terowongan di bawah
tanah dan sebagainya) atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan.

 Area usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan


hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan,
perikanan.

 Area usaha kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik dan


pelayanan kesehatan kerja.

 Area pekerjaan di ketinggian di atas permukaan tanah.

EKO SAPUTRA 2016


LOKASI WAJIB APD

 Area usaha pertambangan dan pengolahan mineral dan logam,


minyak bumi dan gas alam.

 Area dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan


atau disalurkannya tenaga listrik, gas, minyak dan air.

 Area pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat,


laut dan udara.

 Area bongkar muat barang muatan di pelabuhan laut, bandar udara,


terminal, stasiun kereta api atau gudang.

 Area penyelaman dan pekerjaan lain di dalam air.

EKO SAPUTRA 2016


LOKASI WAJIB APD

 Area pekerjaan dengan tekanan udara atau suhu di bawah atau di


atas normal (ekstrem).

 Area pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah,


kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok,
hanyut atau terpelanting.

 Area pekerjaan yang dilakukan di dalam tangki, sumur atau lubang


dan ruang tertutup.

 Dilakukan pekerjaan di dekat atau di atas air.

 Dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah.

EKO SAPUTRA 2016


KEWAJIBAN PENGUSAHA

 Pengusaha/Pengurus wajib menyediakan APD secara cuma-cuma


bagi tenaga kerja serta orang lain yang memasuki tempat kerja.

 APD disediakan dengan ketentuan:


• Pada pekerja/buruh yang baru ditempatkan.
• APD yang ada telah kadaluarsa.
• APD telah rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik karena
dipakai bekerja.
• Ada penetapan dan diwajibkan oleh Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan atau Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
perusahaan.

 Pemilihan APD wajib melibatkan wakil pekerja/buruh.

EKO SAPUTRA 2016


KEWAJIBAN PENGUSAHA

 Pengurus wajib menyediakan APD dalam jumlah yang cukup dan


sesuai dengan jenis potensi bahaya dan jumlah pekerja/buruh.

 Pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga


kerja baru tentang alat-APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan
melalui program pembinaan APD.

 Sosialisasi dilaksanakan dengan cara:


• Pembinaan bagi tenaga kerja baru atau yang baru ditempatkan.
• Pembinaan dan latihan berkala setiap tahun.

 Pengurus atau pengusaha wajib memiliki dokumentasi program


pembinaan APD.
EKO SAPUTRA 2016
KEWAJIBAN & HAK PEKERJA

 Wajib untuk memakai APD yang diwajibkan.


 Wajib merawat dan menjaga APD yang diberikan.
 Berhak meminta kepada pengurus atau pengusaha APD yang
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan.
 Berhak menyatakan keberatan kerja atau mogok kerja bila:
• Tidak tersedia APD yang memadai.
• Meragukan kehandalan APD yang disediakan oleh pengurus atau
pengusaha.
 Dilarang memperjual-belikan APD yang disediakan.
 Dilarang mengganti APD yang disediakan pengurus atau
pengusaha untuk keperluan bekerja dengan jenis lain yang mutu
dan kualitasnya tidak setara.

EKO SAPUTRA 2016


PEMELIHARAAN APD

 APD yang telah dipakai seorang tenaga kerja tidak boleh dipakai
tenaga kerja lain, kecuali bila APD sudah dibersihkan.

 APD yang terkontaminasi oleh debu atau serat dan bahan kimia
berbahaya dilarang untuk dibawa pulang.

 Pengurus harus menyediakan tempat penyimpanan khusus untuk


APD.

 Penggantian salah satu atau seluruh komponen APD harus


diketahui oleh Petugas Tatalaksana APD atau AK3 Perusahaan.

 Perusahaan harus memiliki dokumentasi perawatan APD.

EKO SAPUTRA 2016


PEMBUANGAN/PEMUSNAHAN

 APD yang rusak, retak atau tidak dapat berfungsi


dengan baik harus dibuang.

 APD yang habis masa pakainya (kadaluarsa) dan


mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), wajib
dimusnahkan sesuai dengan persyaratan teknis yang
berlaku.

 Pembuangan dan pemusnahan APD yang mengandung


bahan berbahaya dan beracun (B3) harus dilengkapi
dengan berita acara pemusnahan.
EKO SAPUTRA 2016
TINDAKAN DISIPLIN

 Pengusaha atau pengurus dapat menjatuhkan tindakan


disiplin kepada pekerja/buruh apabila pekerja/buruh tidak
bersedia mengikuti program penggunaan APD.

 Sanksi terhadap pelanggaran disiplin sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Perjanjian Kerja,
Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.

EKO SAPUTRA 2016


KEWAJIBAN PETUGAS APD

 Melakukan identifikasi kebutuhan dan syarat APD.

 Melakukan pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan


kebutuhan/ kenyamanan pekerja/ buruh.

 Menyusun program pelatihan APD.

 Melakukan penatalaksanaan perawatan dan penyimpanan APD.

 Melakukan inspeksi APD di tempat kerja.

EKO SAPUTRA 2016


KEWAJIBAN PETUGAS APD

 Melakukan penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan.

 Melakukan evaluasi efektifitas penggunaan APD.

 Membuat laporan tatalaksana APD.

EKO SAPUTRA 2016


MACAM APD

APD meliputi:
•Alat Pelindung Kepala
•Alat Pelindung Mata dan Muka
•Alat Pelindung Pernapasan
•Alat Pelindung Pendengaran
•Alat Pelindung Tangan
•Alat Pelindung Kaki
•Alat Pelindung Badan
•Pakaian Pelindung
•Alat Pelindung Pekerjaan di Ketinggian
•Alat Pelindung Pekerjaan di Atas, di Permukaan dan di Dalam Air.

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG KEPALA

Kepala merupakan organ tubuh yang terdiri atas:


MATA yang memungkinkan kita untuk melihat
TELINGA yang memungkinkan kita untuk mendengar
HIDUNG yang memungkinkan kita untuk mencium
MULUT yang memungkinkan kita untuk makan dan berbicara
OTAK yang memungkinkan kita untuk berpikir

Macam bahaya yang dapat melukai kepala antara lain:


•Tertimpa atau terbentur material
•Terkena kejutan listrik
•Terkena percikan, tumpahan dan tetesan

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG KEPALA

Macam Pelindung Kepala antara lain:

Helm Kerudung

Pelindung Muka

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG MATA & MUKA

Macam bahaya yang dapat melukai mata antara lain:


Debu, Serbuk, Uap logam (fumes) dan Spray (mists).

Material kecil dapat masuk ke dalam mata dan merusaknya.

Proses seperti menggerinda, memahat, memalu dan menyemprot


dapat menghasilkan partikel kecil yang dapat melukai mata.

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG MATA & MUKA

Macam Pelindung Mata & Muka antara lain:


Kacamata Goggle Pelindung Wajah

Kacamata Las Topeng Las

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG PERNAFASAN

Macam bahaya yang dapat merusak sistem pernafasan:


Debu, Gas, Asap, Uap, Kabut, Spray

Macam Pelindung Pernafasan antara lain:

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG PENDENGARAN

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil “beradaptasi”


dengan lingkungan yang bising manakala tidak merasa terganggu lagi
dengan “tingkat kebisingan” yang pada awalnya sangat mengganggu
dirinya.
Jika hal yang sama terjadi pada anda...

HATI-HATI!
Mungkin fungsi pendengaran anda mulai
terganggu!

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG PENDENGARAN

Macam Pelindung Pendengaran antara lain:


1.Ear Plug
Cara memasang sumbat telinga/ear plug:
•Dengan tangan berputar melalui belakang
kepala atau cara lainnya yang lebih mudah,
Tariklah daun telinga ke arah belakang dan
atas.
•Masukkan ear pug ke dalam lubang telinga.
•Tekan masuk ear plug ke dalam lubang
telinga dengan gerakan memutar.
•Ketika telah terpasang, tunggulah beberapa saat untuk memastikan
bahwa ear plug telah terpasang dengan baik.

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG PENDENGARAN

2. Ear Muff
Cara memasang sumbat ear muff:
• Pastikan ear muff terpasang dengan erat
di sekeliling telinga anda.
• Pertimbangkan untuk menggunakan juga
ear plug secara bersama-sama jika anda
memakai kacamata, alat bantu dengar,
terdapat rambut pada wajah yang akan
menurunkan keefektifan rapatnya lapisan
yang berada di sekeliling telinga atau ingin mendapatkan hasil
peredaman yang lebih maksimal.

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG TANGAN

Kerusakan pada tangan dapat disebabkan antara lain oleh:


1.Luka (trauma)
Anda dapat mengalami luka (trauma) pada tangan anda dengan
beberapa cara:
•Peralatan atau mesin dengan bagian
Yang tajam dapat memotong tangan
anda.
•Obeng, palu pahat dapat melubangi
atau melukai tangan anda.
•Peralatan atau mesin yang dapat
meremukkan tangan dan jari-jari
anda.

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG TANGAN

2. Terpapar (terkena)

Pada saat bekerja anda dapat


terpapar (terkena) bahan kimia,
arus
listrik, tersengat binatang, terkena
suhu panas atau dingin dan lain
sebagainya.

Beberapa bahan kimia dapat


terserap masuk ke dalam aliran
darah
melalui kulit tangan.

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG TANGAN

3. Gerakan Berulang / Ergonomi


Ketika anda melakukan gerakan yang sama berulang-ulang untuk
jangka waktu yang lama, maka anda mengalami resiko bahaya
gerakan berulang yaitu rasa kaku dan mati rasa yang biasanya
disertai dengan rasa sakit, pegal dan kesulitan tangan untuk
memegang barang.

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG TANGAN

Usaha Pencegahan Cidera / Luka pada Tangan:


Pengendalian teknis seperti dengan penggunaan kunci dan tang.

Pemasangan pagar dan cover pelindung.

Menjaga keteraturan barang-barang dan


perlengkapan kerja mencegah mencederai
tangan.

Menjaga kesehatan dan kebersihan tangan.

Menggunakan APD yang sesuai dan benar.

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG TANGAN

Pemilihan Pelindung Tangan:


•Untuk pekerjaan ringan, gunakan bahan katun/kanvas.

•Untuk pekerjaan memotong, gunakan bahan kulit yang diperkuat


dengan metal atau plastik misalnya neoprene, latex dan nitrile.

•Untuk pekerjaan yang membutuhkan perlindungan dari panas/suhu


yang ekstrim, gunakan bahan kulit dan pelindung siku.

•Pilih pelindung tangan yang meskipun sedikit berat atau kurang


fleksibel namun tetap nyaman dipakai.

•Pelindung tangan hanya boleh dipergunakan pada temperatur/suhu


tidak lebih dari 150 ºF (65 ºC).

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG TANGAN

Macam Pelindung Tangan antara lain:


Sarung tangan katun Sarung tangan kulit Sarung tangan katun
kombinasi kulit

Sarung tangan karet Sarung tangan anti gores

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG KAKI

Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki anda dari


kemungkinan:
•Luka akibat terbentur dan
tertusuk
•Luka akibat tumpahan dan percikan
•Luka terjepit
•Luka tersengat listrik
•Luka akibat kondisi cuaca (panas, dingin & lembab)
•Luka akibat tergelincir

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG KAKI

Sarana Pelindung pada Safety Shoes:

Pelindung Mata Kaki


Bahan Kulit

Besi Pelindung Jari


Metal Midsole

Electrical Shock
Resistant

Oil Resistant Slippery Resistant

EKO SAPUTRA 2016


PELINDUNG KAKI

Pemilihan Pelindung Kaki:


•Pada industri ringan atau tempat kerja biasa, cukup dengan sepatu
yang baik.
•Sepatu pelindung (safety shoes) dapat terbuat dari kulit, karet, sintetik
atau plastik dan bersifat mencegah kebocoran.
•Untuk mencegah tergelincir, gunakan sol anti slip.
•Untuk mencegah tusukan, gunakan sol dari logam.
•Untuk mencegah bahaya listrik, sepatu seluruhnya harus di jahit atau
direkat tak boleh memakai paku.
•Sepatu pelindung harus tahan benturan dan tahan tekanan.
•Sol bagian luar tidak mudah lepas.
•Mempunyai daya redam terhadap benturan pada bagian tumit.

EKO SAPUTRA 2016


SABUK PENGAMAN

Sabuk Pengaman atau Pelindung Jatuh digunakan untuk


pekerjaan di ketinggian lebih dari 1,8 meter dan kaki dapat
berpijak dengan baik.
EKO SAPUTRA 2016
SABUK PENGAMAN

Cara penggunaan Sabuk Pengaman:


1.Kencangkan safety belt di sekeliling pinggang anda sehingga tidak akan slip /
bergerak di badan anda ketika anda terjatuh.
2.Masukkan tali pinggang ke dalam kait besi dengan benar dan tempatkan
bagian tali penyangga di sisi badan.
3.Pasang tali penyangga ke penopang yang kuat dan aman untuk menahan
beban kejut dari badan anda, dengan lokasi sejauh mungkin di atas pinggang
anda untuk meminimalkan jarak anda terjatuh.
4.Jangan pasang tali penyangga ke tempat yang memiliki sisi-sisi tajam atau
terpapar panas dan percikan api.
5.Jangan menggunakan tali pinggang dan tali penyangga dengan merk dan
model yang berbeda.
6.Safety belt yang telah mengalami beban kejut yang tinggi harus segera
diganti dengan yang baru.

EKO SAPUTRA 2016


JAKET KESELAMATAN

Macam Jaket Keselamatan atau Pelampung antara lain:

EKO SAPUTRA 2016


APD KHUSUS

 Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan pekerjaan berbahaya dan


menggunakan APD khusus, wajib memiliki lisensi.

 Pekerjaan pekerjaan yang dimaksud meliputi:


• Bekerja dengan menggunakan bantuan tali temali (rope) untuk
berpindah tempat.
• Bekerja di dalam air dengan menggunakan pakaian selam
khusus dan alat suplai oksigen.
• Pekerjaan penyelamatan (search and rescue) dari kebakaran,
tumpahan bahan kimia, dan lain-lain.

 Tatacara dan mekanisme memperoleh lisensi ditetapkan oleh


Direktur.

EKO SAPUTRA 2016


SIMBOL-SIMBOL APD

Gunakan Pelindung Kaki (Safety Shoes)

Gunakan Pelindung Wajah (Face Shield)

Gunakan Pelindung Pernafasan

Gunakan Pelindung Tangan

Gunakan Pelindung Mata (Googles)


EKO SAPUTRA 2016
EKO SAPUTRA 2016

Anda mungkin juga menyukai