Anda di halaman 1dari 26

Polycystic Ovary Syndrome

DWINDO KUSUMO
DEFINISI

Sindroma ovarium polikistik merupakan serangkaian gejala


yang dihubungkan dengan hiperandrogenisme dan anovulasi
kronik yang berhubungan dengan kelainan endokrin dan
metabolik pada wanita tanpa adanya penyakit primer pada
kelenjar hipofise atau adrenal yang mendasari.
EPIDEMIOLOGI

 Prevalensi PCOS diperkirakan sebanyak 5-10%.


 Pada suatu penelitian terhadap 175 wanita yang mengalami anovulasi yang
datang ke klinik reproduksi, 30% wanita amenore dan 75% wanita dengan
oligomenorea menunjukkan gambaran ovarium polikistik. Lebih dari 60% dari
wanita ini hirsutisme dan 90% mempunyai konsentrasi LH atau androgen
yang meningkat.4
ETIOLOGI

Etiologi PCOS tidak diketahui secara pasti,


namun diperkirakan sangat dipengaruhi oleh
genetik. Bila dalam satu keluarga terdapat
penderita PCOS maka 50% wanita dalam
keluarga tersebut akan menderita PCOS pula.3
PATOFISIOLOGI

Sindrom ovarium polikistik adalah suatu anovulasi kronik


yang menyebabkan infertilitas dan bersifat
hiperandrogenik.

Terjadi gangguan hubungan umpan balik


hipotalamus-hipofisis dan ovarium  kadar
estrogen selalu tinggi  tidak pernah terjadi
kenaikan kadar FSH yang cukup adekuat.
Dijumpai pula ↑ kadar androgen.
Hiperinsulinemia dan resistensi insulin ikut
berperan dalam timbulnya PCOS.1,3
Pada PCOS tjd ↑ aktivitas sitokrom p450c17 (enzim
untuk pembentukan androgen ovarium) dan ↑ kadar LH
akibat sekresi GnRH yang meningkat  sekresi androgen
dari ovarium bertambah karena ovarium pada penderita
sindrom ini lebih sensitif terhadap stimulasi
gonadotropin.

↑ produksi androgen  terganggunya perkembangan


folikel  tidak dapat memproduksi folikel yang matang
 ↓ estrogen oleh ovarium dan tidak adanya lonjakan
LH yang memicu terjadinya ovulasi.
GAMBARAN KLINIS

 Gangguan menstruasi dan infertilitas


Penderita PCOS sering datang dengan keluhan gangguan menstruasi dapat berupa
oligomenorea, amenorea dan infertilitas. Hal ini disebabkan oleh adanya
anovulasi kronik dan hiperandrogenemia.5
 Hirsutisme
Keadaan dengan pertumbuhan rambut yang berlebihan pada kulit ditempat yang
biasa pada pria, seperti kepala dan ekstremitas.
 Obesitas
Wanita yang gemuk menunjukkan aktivitas kelenjar suprarenal yang berlebihan,
peningkatan produksi testosteron, androstenedion serta peningkatan rasio
estron/estradion, penurunan kadar SHBG serum.

Androgen diperlukan untuk menghasilkan estrogen.


Enzim pengubah androgen menjadi estrogen adalah
aromatase. Jaringan yang dimiliki kemampuan untuk
mengaromatisasi androgen menjadi estrogen adalah sel-
sel granulosa dan jaringan lemak. 2,3

Perubahan androstenedion menjadi E1 terjadi terutama


di jaringan lemak, dan tingkat perubahan ini
berhubungan dengan jumlah jaringan lemak.
Hiperestronemia dan hiperinsulinemia adalah 2 hal yang
berhubungan dengan kegemukan yang berperan dalam
patogenesis ovarium polikistik. 2,3
 Akne, seborrhoe, pembesaran klitoris , pengecilan payudara.
Keadaan ini terjadi akibat pembentukkan androgen yang berlebihan. 2
DIAGNOSIS

 Data-data subjektif dan objektif :


Infertilitas, gangguan haid, perubahan suara kelaki-lakian, jerawat, hirsutisme,
hipertropi klitoris, hipertropi otot, obesitas (+/-), gambaran USG dan gangguan
hormonal.
 Temuan penunjang :
 Ultrasonografi: pemeriksaan USG transabdominal untuk pemeriksaan ovarium
polikistik mempunyai spesifitas yang tinggi, tetapi kurang sensitif terutama
pada wanita gemuk. Tetapi kelemahan ini dapat diatasi dengan cara USG
transvaginal.

Cara USG Parameter USG Kriteria untuk OPK

Trans abdominal Volume ovarium > 10 cm 3


Folikel dengan ukuran 5-8 cm >5

Trans vaginal Volume ovarium > 8 cm 3

Folikel dgn ukuran >6 mm > 11

Ukuran folikel rata-rata < 4 mm


Stroma ovarium meningkat 50% atau > 7,6 cm2
Pemeriksaan Tujuan
β-hCG Menyingkirkan kehamilan

TSH Menyingkirkan gangguan tiroid

Prolaktin Menyingkirkan hiperprolaktinemia

Testosteron (total) Menyingkirkan tumor yang menghasilkan androgen

Testosteron (bebas) Menegakkan diagnosis atau monitoring terapi


 Pemeriksaan hormonal :
Pemeriksaan hormonal yang digunakan untuk
DHEAS Menyingkirkan tumor yang menghasilkan androgen
mendiagnosis adanya penyakit ovarium
polikistik adalah kadar: progesterone, LH,
Androstenedione Menegakkan diagnosis
testosteron, androstenedion, nisbah LH/FSH,
nisbah testosteron/SHBG, nisbah gula darah 17α-hydroxyprogesterone Menyingkirkan NCAH

puasa/insulin puasa. Glukosa puasa Menyingkirkan diabetes tipe 2 atau intoleransi


glukosa

Rasio glukosa puasa : Menyingkirkan resistensi insulin


insulin
Kolesterol (total) Monitor perubahan gaya hidup

Kolesterol HDL Monitor perubahan gaya hidup

Kolesterol LDL Monitor perubahan gaya hidup

Diagnosis PCOS ditegakkan dengan menyingkirkan penyebab lain oligomenorea


atau hiperandrogenisme. Pemeriksaan-pemeriksaan lain mungkin berguna untuk
monitoring terapi
 Resistensi insulin
Ada beberapa cara pengukuran untuk menentukan adanya resistensi insulin, antara
lain :

Uji Toleransi Glukosa Oral


Uji toleransi insulin
Tehnik klem euglikemik, ini merupakan baku emas
untuk mengukur sensitivitas jaringan terhadpa insulin.
Menurut kesepakatan National Institute of Health – National Institute of Child
Health and Human Development NIH-NICHD untuk mendiagnosa PCOS ditetapkan

Kriteria mayor :6,7 Kriteria minor :


• Anovulasi • Resistensi insulin
• Hiperandrogenemia • Hirsutisme dan obesitas yang menetap
• Tanda klinis hiperandrogenisme • Meningkatnya perbandingan rasio LH-FSH
• Penyebab lainnya dapat disingkirkan • Anovulasi intermiten yang berhubungan dengan
hiperandrogenemia - Bukti secara ultrasonografi
terdapat ovarium polikistik

2 kriteria mayor untuk mendiagnosis PCOS anovulasi dan adanya hiperandrogenisme atau 1 kriteria mayor
yaitu anovulasi dan 2 kriteria minor yaitu rasio LH/FSH > 2,5 dan terbukti adanya ovarium polikistik secara
USG.
DIAGNOSIS BANDING

 NCAH (Non-classic Adrenal Hyperplasia)


 Lesi ovarium yang memproduksi androgen berlebihan (tumor sel steroid,
tumor sex-cord spinal)
TATALAKSANA

 Pengendalian dan penurunan berat badan.


Penurunan berat badan sebesar 5 – 7% dalam waktu 6 bulan sudah dapat
menurunkan kadar androgen sedemikian rupa sehingga ovulasi dan fertilitas
menjadi pulih pada 75% kasus PCOS.2,8
MEDIKAMENTOSA

KONTRASEPSI ORAL
 Kontrasepsi oral kombinasi menurunkan produksi adrenal dan androgen, dan
mengurangi pertumbuhan rambut dalam 2/3 pasien hirsutisme. Terapi dengan
kontrasepsi oral memiliki beberapa manfaat, antara lain :
 Komponen progestin menekan LH, mengakibatkan penurunan produksi
androgen ovarium
 Estrogen meningkatkan produksi hepatik SHBG, menghasilkan penurunan
testosteron bebas.
 Mengurangi kadar androgen sirkulasi.
 Estrogen mengurangi konversi testosteron menjadi dehidrotestosteron pada
kulit dengan menghambat 5α-reduktase. (1)
Medroksiprogesteron asetat
Digunakan untuk pengobatan hirsutisme. Secara langsung mempengaruhi axis
hipofise-hypothalamus oleh menurunnya produksi GnRH dan pelepasan
gonadotropin, sehingga mengurangi produksi testosteron dan estrogen oleh
ovarium.

 Dosis oral yang direkomendasikan adalah 20-40 mg per hari dalam dosis
terbagi atau 150 mg diberikan intramuscular setiap 6 minggu sampai 3 bulan.
Pertumbuhan rambut berkurang sebanyak 95% pasien.
GnRH agonis
 memungkinkan diferensiasi androgen adrenal yang
dihasilkan oleh ovarium  menekan kadar steroid ovarium
pada PCOS.
 Diberikan intramuskular setiap 28 hari mengurangi
hirsutisme pada PCOS. Tingkat androgen ovarium secara
signifikan dan selektif ditekan.
 Diberikan dengan dosis tunggal, 3 mg pada hari ke 8 siklus
haid, atau dengan dosis ganda setiap hari 0,25 mg mulai
hari ke 7 siklus haid.
Cyproterone Acetate
 Cyproterone asetat adalah progestin sintetis poten yang
memiliki sifat antiandrogen kuat.
 Diberikan dalam rejimen berurutan terbalik (cyproterone
asetat 100 mg / hari pada hari ke-5 - 15, dan ethinyl
estradiol 30-50 mg / hari pada siklus hari ke-5 - 26),
jadwal siklus ini membuat perdarahan menstruasi yang
teratur, membuat kontrasepsi yang sangat baik, dan
efektif dalam pengobatan hirsutisme dan bahkan jerawat
yang parah.
INSULIN SENSITIZERS
 Hiperinsulinemia memainkan peran dalam PCOS terkait anovulasi, pengobatan
dapat menggeser keseimbangan endokrin terhadap ovulasi dan kehamilan,
baik penggunaan sendiri atau dalam kombinasi dengan modalitas pengobatan
lain. (1)
 Metformin direkomendasikan didalam International Guidelines sebagai terapi
utama, Akan tetapi sampai saat ini belum ditemukan regimen dosis yang
tetap sehingga dianjurkan untuk disesuaikan secara individu dan tidak
melebihi dosis maksimal yang direkomendasikan yaitu 2250 mg untuk dewasa
dan 2000 mg untuk anak-anak dalam sehari.
Clomiphene citrate
 Clomiphene citrate merupakan estrogen lemah sintetis yang meniru aktivitas
antagonis estrogen bila diberikan pada dosis farmakologi khas untuk induksi
ovulasi.
 Kerjanya mengikat dan memblokir reseptor estrogen di hipotalamus 
mengurangi umpan balik estrogen normal hipotalamus-ovarium  jumlah
GnRH meningkat  peningkatan sekresi hipofise gonadotropin, yang
memperbaiki perkembangan folikel ovarium.
 Dosis diberikan 50 mg satu kali pemberian perhari dengan dosis maksimal
perhari dapat ditingkatkan menjadi 200 mg.
PEMBEDAHAN

 Terapi pembedahan kadang-kadang dilakukan


pada kasus infertilitas akibat PCOS yang tidak
segera mengalami ovulasi setelah pemberian
terapi medikamentosa. Fungsi ovarium di pulihkan
dengan mengangkat sejumlah kista kecil.2
• “Wedge Resection” mengangkat sebagian ovarium. Tindakan ini dilakukan
untuk membantu agar siklus haid menjadi teratur dan ovulasi berlangsung
secara normal. Tindakan ini sudah jarang dikerjakan oleh karena memiliki
potensi merusak ovarium dan menimbulkan jaringan parut. 2
 “Laparoscopic ovarian drilling” merupakan tindakan pembedahan untuk
memicu terjadinya ovulasi pada penderita PCOS yang tidak segera mengalami
ovulasi setelah menurunkan berat badan dan memperoleh obat-obat pemicu
ovulasi. Pada tindakan ini dilakukan eletrokauter atau laser untuk merusak
sebagian ovarium.

Anda mungkin juga menyukai