Aktivasi
aromatase
-Produksi
Androgen
-Produksi
Folikel Estrogen
FSH tidak
anovulasi
matang
Folikel hirsutisme
atresia
obesitas Kadar
Glukosa Resistensi
dalam Insulin
darah
hiperandrogenisme
ovarium melalui hiperinsulinemia
peningkatan LH
hiperandrogenisme
adrenal DM tipe 2
Manifestasi Klinis
Gejala dan keluhan PCOS disebabkan oleh adanya perubahan hormonal.
Hormon ovarium. Bila kadar hormon pemicu ovulasi tidak normal maka
ovarium tidak akan melepaskan sel telur setiap bulan. Pada beberapa
penderita, dalam ovarium terbentuk kista-kista kecil yang menghasilkan
androgen.
Kadar androgen pada wanita timbulnya jerawat dan pola
pertumbuhan rambut seperti pria serta terhentinya ovulasi.
Kadar insulin dan gula darah Sekitar 50% tubuh penderita PCOS
bermasalah dalam penggunaan insulin yaitu mengalami resistensi
insulin. Bila tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik maka
kadar gula darah akan meningkat. Bila keadaan ini tidak segera diatasi,
maka dapat terjadi diabetes kelak dikemudian hari.
Manifestasi Klinis
Gejala PCOS awal Gejala PCOS lanjut
Jarang/ tidak pernah mendapat haid. BB atau obesitas
< 9 siklus haid ( siklus haid > 35
hari) Kerontokan rambut
Perdarahan haid tidak Abortus berulang
teratur/berlebihan
Sulit mendapatkan kehamilan
Rambut kepala rontok dan rambut
tubuh tumbuh secara berlebihan. Hiperinsulinemia dan resistensi insulin
Pertumbuhan jerawat Masalah gangguan pernafasan saat tidur
Depresi Tekanan darah tinggi
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Fisik Penunjang
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan USG
Diagnosis
Laboratorium
Penyakit endokrinologi
Penyakit sistemik Tekanan darah Pemeriksaan USG
Kelainan anatomi IMT 25-30 dilakukan pada
Resistensi insulin
Riwayat penyakit keluarga (overwight) kedua ovarium untuk
Galaktorea Pemeriksaan TSH menilai adanya
Virilisasi
IMT > 30 (obesitas) (gangguan fungsi tiroid),
- Tanda resitensi prolactin, 17- ovarium polikistik
Infertilitas
Terdapat 2 dari 3 temuan insulin atau hidroksiprogesteron (10 atau lebih folikel
klinis berdasarkan hiperandrogen Pemeriksaan gangguan berdiameter 2-8 mm)
kriteria Rotterdam (jerawat, hirsutisme, metabolik (gula darah dan atau volume
Riwayat haid: menarche, akantosis nirikans, puasa dan uji toleransi ovarium 10 ml
siklus, nyeri, volume haid
alopesia glukosa oral) Penilaian luas
Pernikahan Kadar lipid (kolestrol ovarium dibadingkan
Penggunaan kontrasepsi total, HDL, LDL, dengan luas
Riwayat keguguran
Pekerjaan trigliserida) pemukaan struma
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hormonal
Nisbah LH/ FSH 2.0
Kadar 17-hydrocyprogesteron 200 ng/dl
Kadar Testosteron 150 ng/dl
Dehydoreepiandrosterone-sulfate (DHEAS) norma atau sedikit meningkat
Hiperprolaktinemia ringan
Kadar gula puasa/rasio insulin:
> 7.0 pada orang dewasa menunjukan resistensi insulin
< 4,5 pada pasien SOPK yang obesitas, euglikemia
Pemeriksaan Sonografi
Cara USG Parameter USG Kriteria untuk
OPK
Trans abdominal Volume ovarium >10 cm3
Folikel dengan ukuran 5-8 >5
cm
Trans vaginal Volume ovarium >8 cm3
Folikel dgn ukuran >6 mm >11
Ukuran folikel rata-rata <4 mm
Stroma ovarium meningkat 50% atau >7,6 cm2
Pemeriksaan Sonografi
Adanya kista folikel 10 buah dengan
diameter 2-8 mm dengan stroma yang
tebal
Kriteria Jonard dkk.
Peningkatan luas ovarium (> 5,5
cm2) atau dengan volume
ovarium > 11 ml dan/atau adanya
folikel 12 buah dengan diameter
2-9 mm.
Penegakan Diagnosis