Anda di halaman 1dari 18

Referat

Polycystic Ovary Syndrome


(PCOS)
Oleh
Indira Juli Wantika

Pembimbing
dr. Aminuddin, Sp.OG
Sistem Hormone Dan Reproduksi Wanita
PCOS adalah…
• Penyakit yang menyebabkan kelainan berupa anovulasi kronik dan
hiperandrogenik yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
• Etiologinya belum diketahui dengan pasti. Beberapa peneliti meyakini penyakit
ini disebabkan oleh obesitas.
• Tidak ada pengaruh genetik yang terbukti mengakibatkan terjadinya PCOS
• Penyebab terbanyak PCOS adalah resistensi insulin, obesitas dianggap
berhubungan dengan kejadian PCOS pada wanita usia subur.
Patofisiologi PCOS
• Ketidakseimbangan hormon
salah satu penyebabnya,
kemungkinkan juga
dikombinasikan dengan adanya
resistensi insulin.,yang mana
dapat meningkatkan produksi
androgen.8
Manifestasi Klinis PCOS
• Disfungsi menstruasi
Pajanan estrogen yang terus menerus tidak dihalangi oleh efek
dari post ovulasi progesteron  stimulasi mitogenik yang konstan dari
endometriumketidakstabilan penebalan endometrium  perdarahan yang
tidak dapat diprediksi
• Hiperandrogenisme (hirsutism, acne dan atau alopesia)
Androgen menstimulasi kelenjar sebasea dan meningkatkan sebum yang dapat
menyebabkan terjadinya acne.
Pemeriksaan Penunjang
• Testosterone (T) atau dehidroepiandrosteron sulfat (DHEAS) bermanfaat untuk
menunjukkan hiperandrogenisme ovarium.
• Kadar T yang tinggi  ovarium (> 1,5 ng/ml)
• Kadar DHEAS yang tinggi  suprarenal (> 5-7ng/ml).6,7
• Indikasi pemeriksaan T maupun DHEAS dapat di lihat dari ringan beratnya
pertumbuhan rambut.
• Pertumbuhan rambut sedikit saja (ringan)penyebab tingginya androgen serum
akibat gangguan ovarium yaitu berupa anovulasi kronik
• Pertumbuhan rambut mencolokpeningkatan androgen berasal dari kelenjar supra
renal yang dapat berupa hiperplasia, atau tumor
Pemeriksaan Penunjang
• USGhampir 95 % diagnosis dapat dibuat
merupakan alat utama untuk diagnosis PCOS.
• Terlihat gambaran seperti roda pedati, atau
folikel-folikel kecil berdiameter 7-10 mm.
• Laparoskopi tampak ovarium membesar
Diagnosis Banding
Sindroma Cushing
hiperfungsi kelenjar adrenalhiperandrogenisme (hirsutisme, acne, oligomenore atau
amenore, dan kebotakan)

Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH)


penyakit yang diturunkan secara resesif autosomal dengan klinis hiperandrogenisme pada saat
pubertas. Pada 39% wanita dengan congenital adrenal hyperplasia mengalami gangguan
menstruasi, dengan hirsurtisme tanpa oligomenore, serta sebanyak 22% mengalami
peningkatan androgen sirkulasi tanpa manifestasi klinis.
Androgen–producing Ovarian Neoplasms
• Kejadian neoplasma ovarii yang memperoduksi androgen, misalnya pada tumor sel
granulosa lebih banyak ditemukan pada wanita postmenopause dibandingkan dengan
premenopause.
• Manifestasi klinis pada penyakit ini tampak sebagai hiperandrogenisme atau estrogen
berlebih, dan virilisasi atau maskulinisasi.
Penatalaksanaan
Terapi Non Medikamentosa
• Olahraga secara teratur, konsumsi makanan sehat, serta menghentikan kebiasaan merokok
dan mengendalikan berat badan merupakan kunci utama pengobatan PCOS. Alternatif
pengobatan lainnya adalah dengan menggunakan obat untuk menyeimbangkan hormon
Terapi Medikamentosa
• Kontrasepsi oral kombinasi menurunkan produksi adrenal dan androgen, dan
mengurangi pertumbuhan rambut dalam 2/3 pasien hirsutisme. Terapi dengan
kontrasepsi oral memiliki beberapa manfaat, antara lain:
• Komponen progestin menekan LH, mengakibatkan penurunan produksi androgen ovarium
• Estrogen meningkatkan produksi hepatik SHBG, menghasilkan penurunan testosteron
bebas.
• Mengurangi kadar androgen sirkulasi

• Insulin sensitizers Metformin, untuk membantu menurukan kadar insulin


• Spironolacton  untuk membantu menghambat pertumbuhan rambut
Terapi Pembedahan
• “Wedge Resection” yaitu mengangkat sebagian ovarium. Tindakan ini dilakukan untuk
membantu agar siklus haid menjadi teratur dan ovulasi berlangsung secara normal. Tindakan
ini sudah jarang dikerjakan oleh karena memiliki potensi merusak ovarium dan menimbulkan
jaringan parut.
• “Laparoscopic ovarian drilling”  tindakan pembedahan untuk memicu terjadinya ovulasi
pada penderita PCOS yang tidak segera mengalami ovulasi setelah menurunkan berat badan
dan memperoleh obat-obat pemicu ovulasi.
• Dilakukan elektrokauter atau laser untuk merusak sebagian ovarium.
• Beberapa hasil penelitian  angka ovulasi sebesar 80% dan angka kehamilan sebesar 50%.
Wanita yang lebih muda dan dengan BMI dalam batas normal akan lebih memperoleh
manfaat melalui tindakan ini.
Komplikasi

• Infertilitas
• adanya kelainan metabolik pada penderita PCOS yang berupa resistensi
insulin akibat obesitas dapat mengakibatkan terjadinya DM tipe 2, serta
penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner atau aterosklerosis,
infark miokard, dan infertilitas
Prognosis

• Resiko 10x lipat mengalami infertilitas


• Penderita PCOS juga bereasiko mengalami karsinoma endometrium.

Anda mungkin juga menyukai