Anda di halaman 1dari 12

Introduction to General

Philosophy & Ethics


Pertemuan 3
1. Latar Belakang
= Studi tentang komputer, perlu dipahami dalam konteks bagaimana komputer dikembangkan dalam kehidupan sosial.
Di satu sisi komputer sudah lama ada, namun di sisi lain komputer selalu dinamis. Teknologi computer menjadi
instrument yang mempengaruhi hampir seluruh ruang kehidupan: sosial, politik, ekonomi, budaya, religi dll.
= Secara historis, komputer pertama hanyalah jari tangan dan kaki – komputer digital dalam arti harfiah
= Awalnya hanyalah alat sederhana yang digunakan untuk menghitung. Saat perhitungan menjadi lebih kompleks, maka
muncul pemanfaatan alat lainnya untuk mengatasi beban penghitungan yang dirasakan. Teknologi dikembangkan
sepanjang garis sejarah sejak zaman batu sampai tahun 1000 SM di Cina, lalu mesin diproduksi selama periode tersebut
sampai mekanika formal. Komputer mekanik pertama kali ditemukan di Amerika Serikat oleh Charless Babage (1791-
1871). Teknologi computer terus berkembang menghasilkan inovasi-inovasi baru hingga sekarang ini bahkan ke depan.
= Teknologi bersifat ambivalen (konstruktif sekaligus destruktif)
= Meskipun teknologi computer telah memainkan peran besar bagi kehidupan, namun teknologi pada prinsipnya harus
dimaknai sebagai instrument etis dan bukan sebagai tujuan etis dari usaha rasional manusia untuk berkreasi dan
beraktualisasi mengembangkan diri. Teknologi computer harus mendukung eksistensi manusia.
= Di sini kerangka pemikiran etika, pendekatan etika dan proses refleksi etis menjadi relevan dan urgent!


2. The Meaning of Ethics
* Ethics is defined by Webster’s Third International Unabridged Dictionary
of the English Language as “the discipline dealing with what is good and
bad or right and wrong or with moral duty and obligation.”
* Etika adalah bagian dari filsafat, bukan sains.
* John Horgan: “Ilmu pengetahuan memberi tahu kita bahwa ada batasan untuk pengetahuan”.
* Penghalang terpenting untuk kemajuan masa depan dalam sains – dan khususnya sains murni – adalah
kesuksesan masa lalunya.”
* Filsafat, di sisi lain, tidak membatasi pengetahuan kita. Ia berhubungan dengan pertanyaan kualitas, bukan
kuantitas. Ia tidak terlalu peduli dengan mengukur sejumlah hal sebagaimana adanya dengan memahami ide-ide
dan konsep.
* Etika komputer bukan sesuatu yang oxymoron, namun lebih pada analisis dan interprestasi terhadap
dilemma-dilemma yang terjadi dalam kerja mesin computer yang diteropong secara sitematis dari
perspektif teori-teori nilai (etika) normative.
* Heinz von Foerster, Professor Emeritus of Biophysics and Electrical Engineering at the University of Illinois at Urbana-
Champaign, has suggested the difficulty of such a study. He said: “The hard sciences are successful because they deal with the
soft problems; the soft sciences are struggling because they deal with the hard problems”
Basic Ethical Theory
1. Utilitarianism: greatest happiness of the greatest number (Jeremy Bentham)
2. Duty based ethics: maxim/imperative kategoris/universalisabilitas (Immanuel Kant)
3. Right based ethics (John Rawls)
4. Normative Principles: autonomy, non maleficence, informed consent
Beberapa teori tambahan:
5. Egoisme (psikologis dan rasional)
6. Hedonisme (kenikmatan/kebahagiaan)
7. Naturalisme (lingkungan alamiah sebagai norma)
8. Eksistensialisme: kebebasan, keyakinan, penciptaan nilai (J.P. Sartre)
9. Kontraktualisme: persetujuan sosial
The Distinction between Law and Ethics
• Asumsi ideal mengatakan bahwa “Apa yang benar itu juga sesuatu yang legal, juga apa yang legal
adalah juga apa yang benar”.
• Contoh pertama mungkin kasus seseorang yang keberatan untuk berperang karena memiliki keberatan
moral berpartisipasi dalam kekerasan, tetapi pemerintah tidak mau memaafkan orang tersebut dan
memutus semua akses layanan. Contoh lain kasus hukuman mati dijatuhkan oleh pemerintah ketika
mayoritas warganya percaya hukuman mati sbg tindakan tidak bermoral secara hukuman
• Persoalan etika computer harusnya lebih pada sesuatu yang etis-filosofis ketimbang sesuatu yang
legal-formalistik.
• Hukum harusnya memenuhi tuntutan etika, tapi tidak selalu. Sebaliknya etika harus memenuhi
tuntutan hukum, namun tidak selalu.
• Etika computer harus dianalisis menggunakan pendekatan dan paradigma etika, daripada hanya
sekedar persoalan hukum.
The Subjects of Ethics
 Yang dimaksud dengan “subjek etika” adalah orang-orang yang kepadanya etika berlaku.
 Orang-orangnya yang tidak etis, bukan komputernya. Subjek etika pada dasarnya adalah manusia sebagai
individu. Manusia disebut subjek etika karena manusia bebas dalam melakukan tindakannya, dan karena itu
bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya. Sejauh tindakan/pilihan seseorang dibatasi dalam beberapa cara
tertentu, maka pada saat yang sama seseorang tidak dapat memilih atau bertindak secara bebas. Oleh karena itu
orang-orang terbatas dalam tanggung jawab yang mereka miliki untuk pilihan atau tindakan mereka. Jadi,
tindakan seseorang tidak sepenuhnya etis atau tidak etis.
 Selain individu, perusahaan/korporat juga merupakan subjek etika. Lembaga/organisasi memikul tanggung
jawab atas aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh individu-individu di dalamnya.
 Jadi subjek etika yakni individu sebagai pribadi dan perusahaan sebagai organisasi/institusi.
Computer Ethics as a Unique Kind of Ethics
 James H. Moor (filsuf di Dartmouth College, 1985) menulis artikel tentang etika komputer. Moor mengatakan komputer
sebagai “sesuatu yang dapat ditempa secara logis," dengan kata lain, terdapat segala macam kemungkinan baru untuk
tindakan manusia melalui computer dan karenanya juga mampu menciptakan “kekosongan kebijakan” (tidak adanya
kebijakan untuk menangani hal-hal baru bidang computer). Etika komputer sebagai cara untuk menganalisis kevakuman
kebijakan dan merumuskan suatu kebijakan etis yang tepat.
 Para pemikir etika tradisional mengklaim bahwa prinsip-prinsip etika itu pada dasarnya bersifat tetap, terlepas dari
kegiatan apapun yang dilakukan. Etika hukum, etika kedokteran dan etika computer itu pada dasarnya sama. Tidak ada
bedanya antara mencuri dengan menodong dengan pistol atau mencuri dengan computer di dunia maya.
 Debora G. Johnson mengklaim bahwa dengan adanya perkembangan aplikasi computer, menciptakan keadaan baru
sehingga memunculkan pertanyaan bagaimana prinsip etis yang harus diterapkan! Ia mencontohkan computer
menciptakan hal-hal baru yang belum ada sebelumnya seperti microchip.
Beberapa masalah dapat dipertimbangkan:
 Speed/reflex behavior
 Storage/privacy
 Identity theft
 Internationality
 Copying/stealing
 Perversion (Pornography, gambling, stalking)
 Social issues (gender, race and social ras dll)
 Competitive Practices
 Vendor-Client relations
 Intellectual Property etc.
The Computer as a Humanizing Agent
 Autonomy (Diperlukan control moral otonom dari subjek manusia, mengendalikan tujuan pribadi. Plato: budak adalah
orang yang melakukan tujuan orang lain. Jafferson mengatakan warga negara yang terdidik adalah dia yang mampu
mengatur kebebasannya, perlu literasi computer, penggunaan computer yang tidak otonom dapat mengakibatkan
pengorbanan pada banyak orang).
 Individuality (kecepatan/daya belajar tiap orang berbeda ada yang cepat ada yang lambat, dapat menimbulkan masalah
pada siswa dengan karakteristik berbeda. Bisa ada isolasi antarmanusia, kurang refleksi dan introspeksi diri, control
perilaku yang menghilangkan karakteristik/identitas diri)
 Rationality
 Affectivity
 Responsiveness
 Creativity
Philosophy Belief System
 Idealisme (Idealist metafisis, Idealist epistemologist, idealist ethics, idealist estetis) >
Plato-Platonis
 Realisme (Realist metafisis, realist epistemologist, realist ethics, realist estetis) > John
Locke
 Pragmatisme (Pragmatis epistemologist, Pragmatis ethics, pragmatis estetis)>John
Dewey
 Eksistensialisme (Existensialist metafisis, eksistensialist epistemologist, eksistensialist
ethics, Eksistensialist estetis)> Rudolf Carnap
 Filsafat analitis/linguistic analitis
Refleksi filosofis
1. Apakah menurut Anda satu system/keyakinan filsafat itu lebih baik dari yang lain?
Jelaskan!

2. Sistem filsafat mana yang Anda anggap terbaik menurut keyakinan/kepercayaan Anda?
Jelaskan!

3. Apakah Anda melihat masalah pada seseorang yang sama-sama menyukai filsafat
absolut (idealisme atau realisme) dan filsafat relativis (pragmatism atau eksistensialisme)?
Bahan Bacaan
Gordon Graham (2004). Eight Theories of Ethics. London and New York: Routledge 2004)
Richard A. Spinello (1995). Ethical Aspects of Information Technology. Prentice Hall, Englewood Cliffs, Ney
Jersey 07632
Robert N. Barger. (2008). Computer Ethics: A Case-Based Approach. Cambridge: Cambridge University
Press.

Frederikus Fios (2013). Pengantar Filsafat Ilmu dan Logika. Jakarta: Salemba Humanika
Frederikus Fios (2019). Manusia Ekologis bersama Henryk Skolimowski. Jakarta: Hegel Pustaka
Frederikus Fios & Noor Rachmat (2018). Pengantar Filsafat Ilmu & Logika. Jakarta: Hegel Pustaka

Anda mungkin juga menyukai