Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2020 FILSAFAT MORAL Etika dalam bahasa Yunani Kuno ethos dalam bentuk tunggal yang artinya watak; perasaan;sikap;cara berpikir Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah adat kebiasaan Arti terakhir inilah yang menjadi latar belakang bagi munculnya istilah etika yang dipakai oleh filsuf Yunani Aristoteles sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, kita membatasi diri pada asal-usul kata ini. Maka etika berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan ETIKA Etika bisa dipakai dalam arti: nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya Etika dapat berarti kumpulan asas atau nilai moral. Contoh : Kode etik Etika bisa diartikan sebagai ilmu tentang baik atau buruk. Etika baru menjadi ilmu, bila kemungkinan-kemungkinan etis yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat-seringkali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. Etika sebagai ilmu dapat membantu menyusun kode etik. Etika dalam arti inilah yang disebut filsafat moral (Bertens, 2011: 7) MORAL Moral diartikan sebagai etis/etika/nilai-nilai norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moralitas artinya sama dengan makna moral namun lebih abstrak lagi. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. ETIKA DAN ETIKET
• Etika lebih menggambarkan norma tentang perbuatan itu sendiri
yaitu apakah suatu perbuatan boleh atau tidak boleh dilakukan (mis: mengambil barang milik orang lain tanpa ijin tidak pernah diperbolehkan) • Etiket menggambarkan cara suatu perbuatan itu dilakukan manusia, dan berlaku hanya dalam pergaulan atau berinteraksi dengan orang lain, dan cenderung berlaku dalam kalangan tertentu saja (mis: memberi sesuatu kepada orang lain dg tangan kiri merp cara yg kurang sopan menurut kebudayaan tertentu, tetapi mungkin tidak ada persoalan bg kebudayaan lain) • Dengan demikian Etiket lebih cenderung bersifat relatif, dan mengutamakan simbol lahiriah, sedangkan Etika cenderng berlaku universal dan dan sungguh2 menggambarkan sikap batiniah PILIHAN MORAL NUKLIR DAN PILIHAN MORAL (Suriasumantri, 2017) Pada tgl 22 Agustus 1939 Albert Einstein menulis surat kepada presiden Amerika Franklin D,Roosevelt yang memuat rekomendasi mengenai serangkaian kegiatan yang kemudian mengarah pada pembuatan bom atom. Alasan Einstein secara eksplist tertuang dalam surat tersebut dimana dia mengemukakan kekhawatirannya mengenai kemungkinan pembuatan bom atom oleh Nazi (Jerman) Pertanyaannya adalah sekiranya waktu itu Jerman tidak memperlihatkan tanda-tanda untuk membuat bom atom, apakah Einstein akan bersedia menulis surat tersebut? Lanjutan… Situasi yang dihadapi oleh Einstein saat itu adalah pernag konkret dimana sekutu (Amerika) bisa saja kalah dari Jerman Pertanyaan kedua adalah apakah berarti Einstein berpihak kepada Amerika sebagai warga negara yang baik atau didasarkan pada nasionalisme? Jawabannya adalah tidak. Keputusan Einstein bukanlah didasarkan kepada nasionalisme atau patriotisme. Dalam persoalan semacam ini ilmu bersifat netral. Walaupun dalam kasus ini Einstein telah memilih untuk berpihak. Namun Einstein bukan berpihak pada Amerika, melainkan kepada kemanusiaan yang besar. Kemanusiaan ini tidak mengenal batas geografis, sistem politik atau kemasyarakatan Lanjutan… Semua ilmuan secara moral tidak akan membiarkan hasil penemuannya dipergunakan untuk menindas bangsa lain meskipun yang mempergunakannya adlaah bangsa itu sendiri. Dalam soal-soal yang menyangkut kemanusiaan para ilmuan tidak pernah bersifat netral. Mereka tegak dan bersuara sekiranya kemanusiaan memerlukan mereka. Pada kasus Einstein, dia memihak sekutu karena menurut anggapannya sekutu mewakili aspirasi kemanusiaan. Jika sekut kalah, maka nazi yan tidak berperikemanusiaan akan berkuasa. Ilmuwan tidak boleh berpangku tangan dan harus bersikap apakah berpihak pada kemanusiaan atau bungkam? Lanjutan… Pilihan moral ini sangat dilematis. Bisa anda banyangkan kejadian bom atom di Hiroshima dan Nagasaki? Bagaimana menurut anda jika dikaitkan dengan pilihan moral? Pengetahuan merupakan kekuasaan, kekuasaan yang dapat digunakan untuk kemaslahatan kemanusiaan, atau sebaliknya dapat pula disalahgunakan. Jika ilmuwan menemukan sesuatu yang menurut dia berbahaya bagi kemanusiaan maka apa yang harus dia lakukan??? Lanjutan… Kenetralan seorang ilmuwan dalam hal ini disebabkan anggapannya bahwa ilmu pengetahuan merupakan rangkaian penemuan yang mengarah kepada penemuan selanjutnya. Ilmuawan tidak boleh memturbalikkan penemuannya bila hipotesisnya yang dijunjung tinggi yang disusun di atas kerangka pemikiran yang terpengarug preferensi moral ternyata hancur berantakan karena bertentangan dengan fakta-fakta pengujian Kenetralan dalam proses penemuan kebenaran inilah yang mengharuskan ilmuwan untuk bersikap dalam menghadapi bagaimana penemuan itu digunakan. Pengetahuan bisa berupa berkah atau kutukan tergantung bagaimana manusia memanfaatkan pengetahuan tersebut. “Tidak cukup bagi kita hanya memahami ilmu agar hasil pekerjaan kita membawa berkah bagi manusia. Perhatian kepada manusia itu sendiri dan nasibnya harus selalu merupakan minat utama dari semua ikhtiar teknis. Jangan kau lupakan hal ini di tengah tumpukan diagram dan persamaan.” Albert Einstein “Kadang kita lupa di tengah tumpukan grafik dan rumus-rumus, semua ini sebenarnya untuk apa? Ilmu ternyata tidak hanya memerlukan kemampuan intelektual namun juga keluhuran moral” (Suriasumantri, 2017) Semoga Bermanfaat
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita