Anda di halaman 1dari 18

1. Apa arti filsafat?

Dari kata philo dan Sophia. Philo(cinta) dan Sophia (bijaksana,


pengetahuan, kebenaran, dasar) sehingga filsafat berarti mencintai
kebijaksanaan dan pengetahuan.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep
mendasar.
Filsafat juga a way of thinking, cabang dari ilmu pengetahuan yang
biasanya sangat mendasar dan menimbulkan berbagai pertanyaan.
Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimeneksperimen
dan percobaanpercobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah
secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan
alasan yang tepat untuk solusi tertentu.
Sebutkan dan uraikan secara singkat ciri-ciri filsafat!
!onseptual " akti#itas berfilsafat tidak membatasi diri pada datadata
empiris yang konkret. Filsafat membutuhkan daya abstraksi yang
tinggi agar tiba pada konsepkonsep uni#ersal tentang realitas.
(butuh daya imajinasi dan kekuatan abstraksi yang tinggi)
!oheren " konsepkonsep yang diciptakan dalam pemikiran filsafat
haruslah runtut, mempunyai pertalian satu dengan yang lain.
!onsepkonsep tidak bertabrakan satu thadap yang lain atau saling
bertentangan secara tidak masuk akal.
$ogis dan sistematis " logis berarti benar menurut penalaran akal
sehat dan tidak mengandung kontradiksi. Sistematis berarti konsep
konsep koheren itu membentuk satu kesatuan integratif.
!omprehensif " semua konsepkonsep yang koheren, logis, dan
sistematis berkumpul menjadi satu keseluruhan pengalaman tentang
realitas dan manusia.
2. Manakah yang termasuk cabang-cabang filsafat?
Sebutkan dan jelaskan!
Filsafat Spekulatif " mengadakan refleksi secara mendalam atas %apa
yang ada&, %apa yang nyata&. 'ermasuk dalam cabang ini"
(etafisika umum(ontologi) " berefleksi tentang %ada&, %yang ada&.
(etafisika khusus " berefleksi tentang %ada& dari setiap %yang ada&,
misalnya" filsafat manusia tentang %ada& dari manusia. Filsafat
ketuhanan tentang %ada& dari 'uhan.
Filsafat praktis(normatif) " berefleksi tentang %apa yang seharusnya
ada&, misalnya" etika atau filsafat moral "studi kritis tentang
moralitas.
Filsafat kritis " mengadakan refleksi kritis tentang apa yang dipikirkan
dan apa yang dilakukan. (isalnya "
)pistemologi (filsafat pengetahuan)" berusaha menjawab pertanyaan
apakah itu pengetahuan dan kebenaran*
$ogika " menganalisis keabsahan logis jalan pikiran menuju
kesimpulan dan kebenaran pertanyaanpertanyaan
Filsafat ilmu pengetahuan " menganalisis metodemetode ilmiah dan
konsep+ dasar dalam ilmu pengetahuan.
Filsafat bahasa " menganalisis makna bahasa dalam komunikasi.
3. Mengapa filsafat bersifat runtutk!heren" dan
k!mperhensif?
Sifat koheren sangat berguna untuk menghindari kelemahan yang
biasanya terkandung dalam suatu system kefilsafatan yang berupa
kontrakdisikontrakdisi. !arena fungsinya tersebut, sifat koheren
sangat berguna dalam filsafat agar suatu bagan dalam filsafat
bersifat konsisten terhadap suatu hal dan menjauhkan dari
kontradiksi yang mungkin akan muncul.
Sifat komperhensif digunakan untuk membatasi filsafat agar tidak
ada sesuatu pun darinya yang berada di luar jangkauan. ,al ini
dilakukan agar filsafat dapat di terima di kalangan masyarakat dan
tidak dikatakan berat sebelah dan tidak memadai.
#. Apa maksud filsafat sebagai fraksis dan sebagai
te!rirefleksi"?
$. %edakan antara etika& etiket dan ajaran m!ral
)tika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan -self control-,
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
)tika (ethics) berarti moral sedangkan etiket (etiquette) berarti sopan
santun.
)tiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. )tiket
menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta
ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu.
)tika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika
member norma tentang perbuatan itu sendiri. )tika menyangkut
masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.
)tiket hanya berlaku untuk pergaulan.
)tika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. .arang yang
dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
)tiket bersifat relatif. /ang dianggap tidak sopan dalam sebuah
kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
)tika jauh lebih absolut. Perintah seperti %jangan berbohong&,
%jangan mencuri& merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar
tawar.
)tiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan
etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur
katanya lembut, memegang etiket namun menipu. 0rang dapat
memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang
berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia
munafik maka dia tidak bersikap etis. 0rang yang bersikap etis
adalah orang yang sungguhsungguh baik.
)tika perlu dibedakan dari moral. 1jaran moral memuat pandangan
tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada sekelompok
manusia. 1jaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup.
1jaran moral merupakan rumusan sistematik terhadap anggapan
tentang apa yang bernilai serta kewajiban manusia.
)tika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral. )tika
merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran
filsafat mempunyai 2 ciri khas yaitu bersifat rasional, kritis,
mendasar, sistematik dan normatif (tidak sekadar melaporkan
pandangan moral melainkan menyelidiki bagaimana pandangan moral
yang sebenarnya).
'. (elaskan mengenai pengertian de!nt!l!gy dan utilitaris
3tilitarisme
.erasal dari kata utility dengan bahasa latinnya utilis yang artinya
%bermanfaat&. 'eori ini menekankan pada perbuatan yang
menghasilkan manfaat, tentu bukan sembarang manfaat tetapi
manfaat yang paling banyak membawa kebahagiaan bagi banyak
orang.
!ekurangan teori ini " akan ada yang bisa dikorbankan. (diskriminasi
etis tionghoa45 dibenarkan selama diskriminasi membawa manfaat)
!elebihan " keputusan dapat diambil secara mudah berdasarkan
jumlah terbanyak bagi manfaat terbanyak.
'eori ini juga dikatakan sebagai konsekuensionalisme karena segala
keputusan diambil atas tinjauan konsekuensi. !onsekuensi paling
menguntungkan adalah konsekuensi yang akan diambil.
Deontologi
kata deon berasal dari /unani yang artinya kewajiban. Sudah jelas
kelihatan bahwa teori deontologi menekankan pada pelaksanaan
kewajiban. Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas pelaksanaan
kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban berarti sudah
melakukan kebaikan. Deontologi tidak terpasak pada konsekuensi
perbuatan, dengan kata lain deontologi melaksanakan terlebih dahulu
tanpa memikirkan akibatnya. .erbeda dengan utilitarisme yang
mempertimbangkan hasilnya lalu dilakukan perbuatannya.
(isalnya, tidak boleh menghina, membantu orang tua, membayar
hutang, dan tidak berbohong adalah perbuatan yang bisa diterima
secara uni#ersal. Semua orang bisa terima bahwa berbohong adalah
buruk dan membantu orang tua adalah baik. 6ah, kirakira seperti
itulah kewajiban yang dimaksud.
Dalam deontologi, jumlah terbanyak bukanlah ukuran yang
menentukan kebaikan tetapi prinsiplah yang menentukan yaitu
prinsip bahwa pembunuhan adalah perbuatan buruk dan bagaimana
pun juga anjing itu tidak boleh dibunuh.
). Apa yang dimaksud dengan *
a. +mpirisme
)mpirisisme adalah pencarian kebenaran melalui pembuktian
pembukitan indrawi. !ebenaran belum dapat dikatakan kebenaran
apabila tidak bisa dibuktikan secara indrawi, yaitu dilihat, didengar
dan dirasa. Segala kebenaran hanya diperoleh secara induktif, yaitu
melalui pengalamn dan pikiran yang didasarkan atas empiris, dan
melalui kesimpulan dari hal yang khusus kepada hal yang umum.
)mpirisisme muncul sebagai akibat ketidakpuasan terhadap
superioritas akal. Paham ini bertolak belakang dengan 7asionalisme
yang mengutamakan akal. !ebenaran dalam )mpirisme harus
dibuktikan dengan pengalaman. Peranan pengalaman menjadi
tumpuan untuk mem#erifikasi sesuatu yang dianggap benar.
b. ,ntuisi!nisme
8ntuisionisme adalah sistem etika lainnya yang tidak mengukur baik
tidaknya sesuatu perbuatan berdasarkan hasilnya melainkan semata
mata berdasarkan maksud si pelaku dalam melaksanakan perbuatan
tersebut. 8ntuisionisme, berasal dari bahasa 8nggris" intuition, adalah
pandangan bahwa manusia memiliki sebuah kacakapan, yang biasa
disebut hati nurani, yang memampukan mereka untuk melihat secara
langsung apa yang disebut benar atau salah, jahat atau baik secara
moral.
c. -asi!nalisme
7asionalisme adalah paham yang menyatakan kebenaran haruslah
ditentukan melalui pembuktian, logika, dan dan analisis yang
berdasarkan fakta. Paham ini menjadi salah satu bagian dari
pencerahan dimana timbul perlawanan terhadap gereja yang
menyebar ajaran dengan dogmadogma yang tidak bisa diterima oleh
logika. Filsafat 7asionalisme sangat menjunjung tinggi akal sebagai
sumber dari segala pembenaran. Segala sesuatu harus diukur dan
dinilai berdasarkan logika yang jelas. 'itik tolak pandangan ini
didasarkan kepada logika matematika.
d. .en!menalisme
Fenomenalisme adalah aliran atau faham yang menganggap bahwa
Fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.
Seorang Fenomenalisme suka melihat gejala. Dia berbeda dengan
seorang ahli ilmu positif yang mengumpulkan data, mencari korelasi
dan fungsi, serta membuat hukumhukum dan teori. Fenomenalisme
bergerak di bidang yang pasti. ,al yang menampakkan dirinya
dilukiskan tanpa meninggalkan bidang e#idensi yang langsung.
Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran, -a way of looking at
things-.
/. (elaskan pengertian dari apri!ri dan !p!steri!ri serta
hubungannya!
0. (elaskan manfaat-manfaat etika dalam dunia sekarang!
Peranan etika dalam dunia modern menyebabkan adanya pluralism
moral. 'imbulnya masalahmasalah etis baru, seperti seorang
pengusaha saos yang lebih mementingkan uang dibanding dengan
memikirkan nasib para konsumen saos yang akan merasakan akibat
saos yang dibuat secara 9curang:.
)tika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral.
Pluralisme moral diperlukan karena"
;. pandangan moral yang berbedabeda(suku, budaya, agama)<
+. modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai
kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral
tradisional<
=. berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan
tentang bagaimana manusia harus hidup.
)tika sosial dibagi menjadi"
> Sikap terhadap sesama<
> )tika keluarga<
> )tika profesi, misalnya etika untuk dokumentalis, pialang informasi<
> )tika politik<
> )tika lingkungan hidup< serta
> !ritik ideologi.
(oralitas
1jaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang
terdapat di antara sekelompok manusia. 1dapun nilai moral adalah
kebaikan manusia sebagai manusia.
6orma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya
menjadi baik sebagai manusia. 1da perbedaan antara kebaikan moral
dan kebaikan pada umumnya. !ebaikan moral merupakan kebaikan
manusia sebagai manusia sedangkan kebaikan pada umumnya
merupakan kebaikan manusia dilihat dari satu segi saja, misalnya
sebagai suami atau isteri.
(oral berkaitan dengan moralitas. (oralitas adalah sopan santun,
segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau sopan santun.
(oralitas dapat berasal dari sumber tradisi atau adat, agama atau
sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumber.
11. (elaskan kaitan etika dengan agama
11. Apa itu filsafat p!litik?
12. Sebutkan dan jelaskan dimensi-dimensi etika
p!litik
13. 2aitkan antara ide!l!gi dengan filsafat p!litik!

Anda mungkin juga menyukai