Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elok Dhiva S.

Kelas dan NPM : Etika Filsafat A// 18043010104

1. Etika mempelajari perihal tingkah laku buruk atau baik manusia tersebut. Etika dibagi
menjadi 2. Deskriptif yang menjelaskan dasar dari tingkah laku atau etika manusia.
Normatif yang menjelaskan detail perihal etika manusia. Sedangkan Filsafat ialah ilmu
yang mempelajari fenomena yang ada di kehidupan manusia dan pemikiran manusia
yang dijabarkan secara kritis, teoritis dan mendasar. Hubungan antara Etika dan Filsafat
ialah ilmu yang memperlajari perilaku manusia (baik dan buruknya) dengan teori,
pemikiran manusia yang mendasar.

Logika ialah mengkaji prinsip dan metode pemikiran atau penalaran secara benar. Pada
komunikasi dibutuhkan pertimbangan logis untuk terciptanya komunikasi yang efektif
dan mudah di pahami oleh lawan bicara. Dalam komunikasi logis ialah kunci penting
sebab komunikasi dapat tercipta bila manusia memiliki kemampuan analisis yang
mumpuni hanya untuk sekedar membalas pesan yang disampaikan, oleh karena itu
mustahil manusia dapat berkomunikasi tanpa adanya logika yang berkerja.

Epistemologi sendiri merupakan metode yang mengkaji bagaiaman proses ilmu


pengetahuan dapat diperoleh. Epistemologi sendiri memiliki fokus untuk mengkaji
memperoleh pengetahuan yang nantinya akan di uji dan verifikasi kebenarannya. Aspek
pada Epistemologi sendiri ialah suatu kebenaran, atau realitas dari mengapa, bagaimana,
atau apakah dari suatu ilmu. Epistemologi menitikberatkan sesuatu yang sesuai dengan
fakta dan bukti untuk menjadikan bernilai tingi. Sehingga pesan yang disampaikan
memiliki sifat netral tanpa adanya keperpihakan pada siapapun atau nantinya akan
memiliki sifat yang objektif.

Metafisika membicarakan karakteristik persoalan diluar pengalaman manusia dan


membicarakan yang ada. Metafisika memiliki 2 jenis, 1 wujud mutlak ini dapat
digunakan ketika membeicarakan perihal tuhan, dan yang ke 2 ada wujud relatif
membicarakan antara manusia dan alam.

Estetika ialah mempelajari tentang keindahan dalam seni yang dibagi objektif atau
memiliki bentuk pengamatan pada benda, dan subjektif yang meilihat pada diri sendiri.

2. Hukum Dasar Logika


1) Hukum Kontradiksi ialah bahwa A adalah bukan Non-A. Hukum kontradiksi
membentuk tambahan esensi pada hukum yang pertama. Contohnya ialah
demokrasi tidak dapat menjadi tidak demokratik. Perbedaan dan persamaan
menurut dua hukum di atas adalah benar-benar berbeda, sepenuhnya tak
berhubungan, dan menunjukkan saling berbedanya antara karakter benda (things)
dengan karakter fikiran (thought)
2) Hukum tiada jalan tengah. (the law of excluded middle) ialah ika A sama dengan
A, maka ia tidak dapat sama dengan Non-A. A tidak dapat menjadi bagian dari
dua kelas yang bertentangan pada waktu yang bersamaan. Sederhananya A tidak
akan menjadi B, dan B tidak akan menjadi A.
3) Hukum Identitas. Jika sesuatu adalah selalu dan dalam semua kondisi sama atau
identik dengan dirinya, maka ia tidak dapat tidak sama atau berbeda dari dirinya.
Kesimpulan tersebut secara logis patuh pada hukum identitas: Jika A selalu sama
dengan A, maka ia tidak pernah sama dengan bukan A (Non-A).
4) “hukum cukup alasan”yang menjelaskan bahwa jika terjadi perubahan pada
sesuatu, perubahan itu harus berdasarkan alasan yang cukup memadai dan cukup
dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. I

3. Etika Profesi atau etika bertugas ialah sikap etis yang harus dimiliki seorang
profesional yakni sebagai integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya dan
juga harus menerapkan normal- norma etis.

4. Aliran - aliran pada etika ialah


1) Hedonisme memiliki tujuan untuk menikmati kenimatan dan kelezatan sebagai
baik dan buruknya etika pada seseorang.
2) Perspektif Intutionisme ailiran ini memiliki sifat yang bertentangan dengan
Hedonisme. Tujuan aliran ini ialah mewujudkan keutamaan, keunggulan,
keistimewaan atau budi perkerti, manusia mengikuti insting untuk
menggolongkan baik dab buruknya perilaku sesorang.
3) Perspektif Evolusionisme, pada aliran ini perbuatan akan terpiih melalui seleksi
ketat. Karena perbuatan baik adalah peruatan yang terpilih dan akan selalu
bertahan, sebaliknya perbuatan buruk akan sulit untuk bertahan.
4) Perspektif Pragmatisme memberikan tempat untuk diri sendiri, hal ini bersifat
moral maupun material. Pada aliran ini tidak ada istilah benar, karena semua itu
bersifat abstrak dan susah ditebak.
5) Perspektif Marxisme, aliran ini memiliki motto “sebuah jalan dapat dibenarkan
aslakan jalan tersebut ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan”. Jadi apapun
jalannya jika ditempuh dengan memiliki tujuan akan menimbulkan etika yang
baik.
5. Etika Praktisi komunikasi ialah Etika yang memberikan batasan atau standrad yang mengatur
pergaulan sosial manusia. Etika ini ditulis dalam bentuk code secara tertulis dan sistematik dan
sengaja dibuat berdasarkan prinsip moral yang ada, dapat digunakan sebagai indikator ketika
terdapat perilaku yang menyimpang sosial atau dari kode etik. Contohnya ketika berada di mall
hendaklah berpakaian yang rapi dan sopan. Kata sopan memiliki makna yang berbeda pada
golongan kelas ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai