Anda di halaman 1dari 2

Makna dan Relevansi Filsafat Ilmu Untuk Dunia Computer

1. Pengantar
Filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, philosophia yang terdiri dari kata philos yang berarti
cinta, dan sophia yang berarti kebijaksanaan atau hikmat. Filsafat berawal dari rasa heran, takjub, skeptis
terhadap sebuah fenomena yang membuat manusia untuk berpikir spekulatif dalam menyajikan
pandangan sistematis tentang realitas, pemikiran spekulatif untuk menyajikan pandangan sistematis-
lengkap tentang realitas. Dengan filsafat maka manusia harus selalu mempertanyakan segala sesuatu
eksistensi diri, dan akualisi diri dalam dunia sebagai subject rasional. subject rasional serta kita selalu
merefleksikan bagaimana dapat hadir dalam dunia sekitarnya. Menurut sokrates : hidup yang tidak
direfleksikan, tidak layak untuk hidup. Pada tulisan ini akan dijelaskan makna dan relevansi filsafat ilmu
pada teknologi computer.
2. Isi Pembahasan

2.1 Filsafat : Dalam penerapan filsafat pada teknologi computer manusia harus selalu menggali,
menggunakan refleksi kritis dan berfikir apakah teknologi yang ada harus seperti apa adanya, dapat
berbeda atau dapat dikembangkan lagi. Sehingga akan menimbulkan kreatifitas – kreatifitas, refleksi –
refleksi, pembaharuan, penciptaan ruang yang menghadirkan pradigma baru yang pada akhir nya akan
dapat menciptakan teknologi computer baru yang dapat menyelesaikan problema – problema baru dalam
berbagai bidang kehidupan manusia. Untuk melakukan pengembangan produk teknologi computer maka
kita dapat berfikir secara filosofis dengan menggunakan karakteristik filsafat : Skematis-konseptual ada
kerangka logis-teratur dalam berfikir menurut pola tertentu. Koheren: merupakan totalitas dalam berpikir
yang terarah, berpikir serius dan serius berpikir untuk menemukan hubungan logis antara pikiran dengan
hal bidang teknologi yang dipikirkan dan diamati. Rasional: kita harus berfikir logis, masuk akal, dapat
dimengerti secara akal budi terbebas dari emosional dan irasional. Holistik: objek pemikiran kita harus
berhubungan erat dengan seluruh kenyataan esse, melihat hakikat ilmu dalam konstelasi dan korelasi
dengan pengetahuan lainnya, kaitan antar : ilmu dengan moral, ilmu dengan agama, dan ilmu dengan
etika. Visioner: filsafat membuka perspektif dan menjadi obor yang memberi terang perjalanan evolusi
kehidupan dan keilmuan. Mendasar: Filsafat tidak mudah percaya bahwa ilmu itu sudah benar, seperti
lingkaran pertanyaan yang mengalir, dan menyusur lingkaran itu, kita harus mulai dari satu titik awal
sampai akhir. Spekulatif: pijakan pikiran awal sebagai titik awal penelitian ke dalam samudera
pengetahuan teknologi computer.

Selain karakteristik filsafat terdapat juga metode filsafat yang dapat digunakan bagi pengembangan
produk teknologi computer yaitu metotde : Kritis : bersifat praktis, dialog praktis antar manusia lalu
muncul hipotesis 1, 2, 3 dan seterusnya, Intuisi : Untuk memahami kenyataan diperlukan energi rohani
agar kita dapat mengenal hakikat diri (aku) dan luar diri (objektif), Sintesis Deduktif : penalaran umum ke
hal-hal khusus, Empiris : Diluar kenyataan tidak ada kebenaran , dan Transendental : rasio manusia
bersifat murni yaitu menghasilkan ide bersifat gagasan murni dan rasio praktis yaitu rasionalitas yang
dihasilkan berbasis pada pendekatan objective. Dialektis : Metode ini menganut paham bahwa cara untuk
memahami kenyataan diperoleh dengan mengikuti dinamika pemikiran atau konsep. Fenomenologi :
segala sesuatu yang menampakkan diri atau aliran yang membicarakan tentang segala hal yang berkaitan
dengan suatu gejala. dan Analitika Bahasa : kebenaran diperoleh dari analisis atas bahasa yang logis.
Peran karakteristik dan metode filsafat dalam permasalahan yang ada pada teknologi computer agar kita
mampu mengambil posisi rasional dan mandiri dalam persoalan yang ada pada teknologi computer
tersebut. Filsafat juga memberikan pedoman dan arah agar kita dapat mengembangkan ilmu – ilmu di
bidang teknologi computer. Sehingga pengetahuan kita berguna dalam perkembangan – perkembangan
kita dimasa depan.
2.2 Filsafat Ilmu : Dalam perkembangan teknologi computer menggunakan filsafat ilmu tidak terlepas dari
landasan Ontologis, Epistemologi dan Askiologi. Ontologi : meliputi segala pertanyaan dan penelitian
teknologi computer tentang sesuatu yang lebih bersifat parsial, merupakan konteks dari keseluruhan
konteks, cakrawala yang merangkum semua cakrawala. Epistemologi : hal – hal yang berkaitan dengan
pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang teknologi komputer dan mutlak dibutuhkan. Aksiologi adalah
mempelajari nilai atau manfaat teknologi komputer secara umum bagi kehidupan manusia.

2.3 Etika : Pesatnya perkembangan teknologi computer saat ini, sehingga menjadi instrument yang
mempengaruhi hampir seluruh ruang kehidupan. Teknologi pada prinsipnya harus dimaknai sebagai
instrument etis. Teori dasar etika terkait produk teknologi computer yaitu : Utilarian : produk harus
bermanfaat bagi banyak orang atau masyarat. Duty Based : produk dikatakan baik jika orang wajib
melakukannya dan mengikutinya bukan karena paksaan tapi sesuai dengan hati manusia. Right Base:
produk dikatakan baik jika mempunyai tujuan kemanusiaan dan tidak boleh mengorbankan kemanusiaan.
Normative Principles : produk dikatakan baik harus mengedepankan autonomy, melandasi dengan niat
baik, dan menyampaikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan produk tersebut kepada konsumen.
Egoisme : produk yang baik harus sesuai dengan psikologis dan rasional dari sisi konsumen. Hedonisme:
produk dikatakan baik jika memenuhi kenikmatan dan kebagaian konsumen. Naturalisme: produk
dikatakan baik jika sesuai dengan lingkungan alamiah dan terdapat norma – norma. Eksistensialisme:
suatu produk dikatakan baik jika dilakukan dalam kebebasan, menggunakan keyakinan, dan menciptakan
nilai baru. Kontraktualisme : suatu produk dikatakan baik jika disetujui secara social melalui kesepakatan
– kesepakatan banyak orang didalamnya.

2.4 Paradigma : Paradigma dalam filsat ilmu menentukan point of view yang akan digunakan terhadap
object yang ingin diteliti, paradigma ini berkaitan dengan bagaimana sudut pandang yang ingin digunakan
sebagai atau kacamata apa yang digunakan untuk meneropong object yang dipelajari, biasanya paradigma
ini berkaitan dengan pola, sample dan sebagai pola berfikir sebuah filosofi. Paradigm merupakan kerangka
filosofi atau kerangka teori dari sebuah disiplin ilmiah dimana teori, hukum, generalisasi dan eksperimen
yang dilakukan untuk mendukung hal – hal yang mau dibahas. Bagaimana cara perumusan, bagaimana
cara membangun, bagaimana cara mempersepsikan dan seterusnya. Jadi paradigma itu merupakan pola
atau model, dan sebuah model dari sesuatu yang dijadikan sebagai cara berfikir. Paradigma merupakan
kumpulan keyakinan dan konsep ilmiah. Secara pemikiran ilmiah, paradigma merupakan kerangka kerja
yang berisi semua pandangan yang diterima secara umum tentang suatu subjek tertentu. Konsep
paradigma sangat mempengaruhi dalam pengembangan suatu produk teknologi computer, hal – hal apa
saja yang baru dibandingkan dengan produk sebelumnya ataupun produk – produk yang lainnya.
Menganalisis sesuatu permasalahan computer yang baru atau yang sudah ada dengan kaca mata baru,
cara melihat baru, perspektif baru, visi baru, model berfikir baru, dan cara menganalisis secara baru. Hal
– hal inilah yang akan menghasilkan sesuatu produk teknologi computer yang baru, baik dari sisi : antologi,
epistimologi maupun aksiologi nya.

3. Penutup

Filsafat yang merupakan dasar dari semua ilmu yang ada pada saat ini dan sangat diperlukan dalam
perkembangan produk teknologi komputer. Berbekal pemahaman tentang filsafat seorang peneliti
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar manusia, sehingga tidak terperangkap oleh metode
khusus yang tidak lagi sesuai dengan ketentuan dan komponen sains. Peneliti dalam melakukan penelitian
untuk mengembangkan produk, harus : 1) menguasai pengetahuan dasar tentang sains sebagai ilmu
penegetahuan bidangnya, 2) memahami keterkaitan ilmu sains dengan ilmu-ilmu yang lain. Filsafat yang
meliputi ontology, epistemologi, aksiologi, etika dan paradigm akan membantu peneliti dalam
mengembangkan sains, agar tetap mengutamakan tanggung jawabnya untuk memenuhi kepentingan
manusia tanpa memberikan dampak negatif bagi manusia maupun lingkungan dan sekaligus sebagai
bentuk tanggung jawab atas aktivitasnya.

Anda mungkin juga menyukai