Anda di halaman 1dari 38

Pemrosesan Instrumen, Dekontaminasi,

DTT/Sterilisasi, dan Linen


Risma Ananda P
Yunita Dwi Wulandari
Overview
Pengenalan Instrumen
Proses Dekontaminasi
Proses DTT/Sterilisasi
Pemrosesan linen
Nama dan Fungsi
Instrumen Kebidanan
Jenis dan Fungsi Alat maupun Bahan

NAMA ALAT FUNGSI


Tensimeter/Spignomanometer Mengukur tekanan darah

Stetoskop Mendengar dengan auskultasi


Termometer Mengukur suhu tubuh
Penlight Memberi cahaya pada bagian yang akan diperiksa
Pita pengukur Mengukur sesuai kebutuhan
Reflek hammer Memeriksa reflek tendon
Spatula lidah
FREE Membuka mulut, memeriksa tonsil dan rongga mulut

Timbang berat badan Mengukur berat badan


Pengukur tinggi badan Mengukur tinggi badan
Jenis dan Fungsi Alat maupun Bahan

NAMA ALAT FUNGSI


Jam dengan detik Menghitung denyut dalam 1 menit
Bengkok Menampung kotoran / sampah

Sarung tangan Mencegah penularan silang

Larutan klorin 0,5% Mendekontaminasi alat

Larutan air DTT Cairan pembersih

Meteran LILA Mengukur lingkar lengan atas


FREE Menjepit kapas, kasa
Pinset anatomi

Pinset cirugis Menjepit bagian kulit


Gunting episiotomi Menggunting jalan lahir
Jenis dan Fungsi Alat maupun Bahan

NAMA ALAT FUNGSI

Gunting tali pusat Menggunting tali pusat

Klem Menjepit tali pusat

Klem pengikat tali pusat Mengikat tali pusat

Pisau Bisturi Membuat sayatan

Skapel Mengkaitkan pisau bisturi

Jarum otot Menjahit otot

Jarum kulit FREE Menjahit kulit

Benang jahit Benang untuk menjahit

knailfuder Memegang jarum


Jenis dan Fungsi Alat maupun Bahan

NAMA ALAT FUNGSI

De lee membersihkan hidung dan mulut bayi baru lahir dari


lendir
Korentang mengambil atau memindahkan alat dan bahan steril

Leanec dan Doppler Mendengarkan DJJ

Spuit menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas

Abocat Jarum untuk memasukkan cairan infus melalui intra


vena
½ Kocher
FREE melubangi selaput ketuban yang belum pecah

Duk steril mencegah agar darah/cairan lainnya tidak mengotori


tempat lain yang tidak dibedah
Pengenalan Instrumen
Kebidanan
PEMERIKSAAN TANDA – TANDA VITAL

2
Keterangan : 1
1. Kom tisue
6
2. Gelas berisi air klorin 0.5% dan
air dtt
3 4
3. Termometer aksila 5

4. Jam tangan dengan detik


5. Stetoscope
6. Tensi meter jarum 7
7. Bengkok
PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Keterangan :
2
1. Bak instrumen berisi 3
handscoen steril
1
2. Korentang dalam tempatnya
3. Leanex
4. Reflek hummer 4 5 6 7
5. Metelin
6. Penlight
7. Set ttv
8. Kom berisi air dtt 8
9. Kapas dtt 9
PEMERIKSAAN KEHAMILAN

10. Baskom berisi air klorin


0.5%
11. Baskom berisi air dtt
12. Bengkok
10 11 13. Tempat sampah
12

13
KOM AIR DTT KOM KAPAS DTT

HANDSCOEN KORENTANG PIAMA PASIEN


PEMERIKSAAN IBU NIFAS
Keterangan :
3
1. Set ttv
2. Pen light
4 2
3. Korentang
7 1
4. Bak instrumen berisi
handscoen steril
6 5. Kom berisi air dtt
8 5
6. Kom berisi air klorin 0.5%
9
7. Bethadin
8. Kom bethadin
9. Kasa steril

14
KOM BETHADIN
KOM BERISI KASA STERIL
DAN BETHADIN
PERTOLONGAN PERSALINAN
SAFT 1
Keterangan :
1. Safeti box
2. Ttv set
3. Leanec
4. Pen light
5. Spuit dalam tempatnya
5
6. De lee dalam kom
3 2
7 1 7. Korentang
6 8. Cairan infus
4
9. Infuse set
11 10.Abocat
8 9
10 SAFT 1 11.Obat – obatan
12.Kom air dtt
14 13.Kom kapas dtt
14.Set hecting
16
12 13 15
15.Partus set
16.Handscoon
SET PARTUS
Keterangan set partus :
1 2 3 4 1.½ kocher
2.Gunting episiotomi
3.Gunting tali pusat
4.2 buah klem arteri
5.Kassa
5 6.Kateter
7.Duk steril
9
8.Benang tali pusat
9.Handscoen
6 8

7 Masukan semua alat dalam bak


instrumen, susun secara ergonomis
SET HECTING

1 2 3 4
Keterangan :
1.Pinset cirugis
2.Pinset anatomi
3.Knailfuder
4.Jarum otot dan jarum kulit
5 6 5.Benang hecting jenis silk
6.Benang hecting jenis catgut

Masukan semua alat dalam bak


instrumen, susun secara ergonomis
Keterangan : SAFT 2
1. Safetty box (diletakan disisi troley)
2. Stetoskop (diletakan disisi troley)
3. APD : topi, kacamata/google,
masker, celemek, sepatu booth 1

(diletakan di sisi tempat tidur) 2

4. Handuk besar 3

5. Kain segitiga atau under pad 4


8 5
6. Bedong bayi 10
6
9
7. Handuk sedang 7

8. Pakaian bayi dan topi


9. Pakaian ibu
10. Baskom kecil tempat plasenta
SAFT 3
Keterangan :
1.Tempat sampah infesi
dan non infeksi
2
3 4
2.Baskom berisi air dtt
3.Baskom berisi air klorin
0,5%
4.2 buah bengkok
5.Ember pakaian kotor
6.Sepatu booth 5
6
1
Dekontaminasi
Dekontaminasi Gunakan sarung tangan karet yg
tebal/sarung tangan rmh tangga
dari lateks jika menangani
Langkah pertama dlm menangani
peralatan yg sdh
peralatan, sarung tangan & benda2
digunakan/kotor/terkontaminasi
lainnya yg terkontaminasi.
Prosedur: segera stlh digunakan,
Tujuan: agar benda2 yg tlh
masukkan benda2 yg tlh
terkontaminasi lbh aman utk ditangani
terkontaminasi ke dlm larutan
oleh petugas pd saat dilakukan
klorin 0,5% selama 10 mnt –
pembersihan.
pastikan bhwa benda2 tsb tlh
terendam seluruhnya dlm larutan
klorin.
DTT / Sterilisasi
Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) / Sterilisasi

• Sterilisasi : cara yg plg efektif utk membunuh mikroorganisme


• DTT alternatif : bisa dilakukan dgn cara merebus, mengukus.
DTT dengan cara merebus

• Gunakan panci dgn penutup yg rapat


• Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan
• Rendam peralatan shg semuanya terendam air
• Mulai panaskan air hitung waktu saat air mulai mendidih
• Jgn tambahkan benda apapun kedalam air mendidih stlh perhitungan waktu
dimulai
• Rebus selama 20 menit
• Biarkan peralatan kering dgn cara diangin-anginkan sblm digunakan/
disimpan
• Stlh peralatan kering, gunakan segera atau simpan dlm wadah DTT &
berpenutup. Peralatan bisa disimpan sampai 1 minggu asalkan
penutupnya tdk dibuka.
DTT dengan uap panas

Setelah peralatan didekontaminasi & dicuci maka peralatan siap di


DTT dgn uap.

• Gunakan panci perebus yg mempunyai 3 susunan nampan


pengukus
• Letakkan peralatan pada baki/nampan pengukus yang berlubang di
bawahnya. Jangan menumpuk peralatan.
• Ulangi proses tsb hingga semua nampan pengukus terisi peralatan.
• Letakkan penutup diatas panci pengukus paling atas & panaskan air
hingga mendidih

Pemrosesan Linen
Linen adalah bahan atau alat yang terbuat dari
kain atau tenun.
a. Linen kotor infeksius
linen yang terkontaminasi dengan darah, cairan
tubuh, dan feses terutama yang berasal dari
berbagai infeksi dimasukkan ke dalam kantong
berwarna kuning bertuliskan infeksius.

b. Linen kotor tidak infeksius


linen yang tidak terkontaminasi darah, cairan, dan
feses yang berasal dari pasien lainnya secara rutin
dari seluruh pasien dari ruangan biasa ataupun
ruang isolasi yang terinfeksi.
Macam – macam Jenis
Linen
a. Laken. n. Macam- macam doek.
b. Steek laken. o. Popok bayi, baju bayi, kain
c. Perlak. bedong, gurita bayi.
d. Sarung bantal p.Steek laken bayi.
e. Selimut. q. Kelambu bayi.
f. Bed cover. r. Laken bayi.
g. Tirai atau korden. s.Selimut bayi.
h. Kain penyekat. t. Masker.
i. Kelambu. u.Washalp.
j. Schort. v. Handuk.
k. Celemek, topi dan lap. w. Linen untuk operasi.
l. Baju pasien.
m. Baju operasi
Pemrosesan Linen

1. Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan

Linen kotor yang diterima dari ruangan dicatat berat


timbangannya dan Tidak dilakukan pembongkaran
muatan untuk mencegah penyebaran organisme

2. Pemilahan dan penimbangan linen kotor

a. Lakukan pemilahan
b. Upayakan tidak melakukan pensortiran.
Penggunaan kantong dari ruangan adalah salah satu
upaya menghindari sortir.
c. Penimbangan sesuai dengan kapasitas mesin cuci
yang digunakan.
Pemrosesan Linen

3. Pencucian

Pencucian mempunyai tujuan selain bersih, awet, namun memenuhi


persyaratan sehat bebas dari mikroorganisme pathogen.
Sebelum melakukan pencucian setiap harinya lakukan pemanasan
sampai dengan desinfeksi untuk membunuh mikroorganisme yang
mungkin tumbuh dimesin cuci.

4. Pemerasan

Pemerasan merupakan proses pengurangan kadar air setelah tahap


pencucian selesai. Pemerasan dilakukan dengan mesin cuci yang
juga memiliki fungsi pemerasan.
Pemrosesan Linen

5. Pengeringan

Pengeringan dilakukan dengan mesin


pengering dgn suhu mencapai 70 derajat
celcius selama 10 menit.

6.Penyetrikaan

dilakukan dengan mesin setrika otomatis


dengan suhu 120 derajat celcius, namun harus
diingat bahwa linen mempunyai keterbatasan
terhadap suhu antara 70-80 derajat celcius.
Pemrosesan Linen
7. Pelipatan

Tujuan: mudah digunakan pada saat penggantian linen


dimana tempat tidur kosong atau saat pasien diatas
tempat tidur. Proses pelipatan sekaligus juga melakukan
pemantauan antara linen yang masih baik dan sudah
rusak agar tidak dipakai lagi.

8. Penyimpanan

tujuan : melindungi linen dari kontaminasi ulang, juga


untuk mengontrol posisi linen tetap stabil.Sebaiknya
penyimpanan linen 1,5 par di ruang penyimpanan dan
1,5 par disimpan diruangan
Pemrosesan Linen
9. Pendistribusian

Disini diterapkan sistem FIFO yaitu linen yang


tersimpan sebelumnya harus dikeluarkan atau
dipakai terlebih dahulu.
Linen rusak dapat dikategorikan
• Umur linen yang sudah standar.
• Human error termasuk hilang.

10. Jenis kerusakan ada yang dapat diperbaiki dan


ada pula yang memang harus diganti. penggantian
dapat segera dilakukan petugas laundry dengan
mengirimkan formulir permintaan linen ke pihak
logistic
TERIMA
KASIH

Do you have any questions?


CREDITS: This presentation template was created by ​Slidesgo​,
including icons by Flaticon​, infographics & images by ​Freepik

Anda mungkin juga menyukai