Absorbsi

ABSORBSI

Proses dimana phase

gas dikontakkan dengan
phase liquid sehingga
satu atau lebih
komponen gas terlarut
kedalam phase liquid.

suatu fenomena fisika/kimia

atau proses atom, molekul,
dan ion memasuki suatu
fase besar gas, cair, atau
padat ilmu kimia
KEJADIAN DI ALAM
HUJAN ASAM

SO2 SO2 + O2  SO3 NO NO + O2  NO2

SO3 + H2O  H2SO4 NO2 + H2O  HNO3

pH hujan asam < 5.6

 Korosi terhadap logam
Fe + O2  Fe2O3 (karat)
Fe + H2SO4  FeSO4 + H2

 Kerusakan bangunan/patung
CaCO3 + H2SO4  CaSO4 + H2O + CO2
Marmer
patung
KAIDAH PHASE DAN
KESETIMBANGAN

F=C–P+2 C= jumlah komponen dalam dua phase

P= jumlah phase
F= derajat kebebasan

Contoh :

CO2 – Udara – air

Maka ada 2 phase dan 3 komponen
F=3–2+2=3

 Bila tekanan total dan suhu diatur hanya 1 variabel lain yang tertentu
 Bila xA (CO2) phase liquid diatur maka YA atau PA (Gas) akan tertentu
 KESETIMBANGAN
GAS – LIQUID

Data kesetimbangan Gas-liquid (lihat Appendix 3

1
Geankoplish)

Didapat secara eksperimen

Sejumlah gas SO2 udara dan air ditempatkan dalam

suatu tempat tertutup dan diaduk secara perlahan-lahan
pada suatu suhu tertentu hingga kesetimbangan
tercapai.
Sampel gas dan liquid dianalisa PA (SO2) dan xA
(liquid) kemudian diplotkan antara tekanan parsial vs
fraksi mol dalam liquid.
2 Hukum Henry

PA  H .x A
H = konstanta henry ( atm/mol fraksi)

y A  H '. x A H’ = H/PT

Hukum Roult
3
PA0
yA 
PT
PA  H .x A
SINGEL STAGE EQUILIBRIUM

Lo
L1

V1 V2

Neraca Massa Total:

Lo  V2  L1  V1  M
 Lo  V2  L1  V1  M
Bila diasumsikan komponen A, B ,dan C
Neraca Massa komponen :

A LO .x Ao  V2 . y A 2  L1. x A1  V1 y A1  M .x AM

C LO .xCO  V2 y C 2  L1 .xC1  V1. y C1  M .xCM

xA+xB+xC =1 Neraca massa komponen B

tidak perlu
xA Fraksi massa atau mol A pada L
yA Fraksi massa atau mol A pada V
xAM Fraksi massa atau mol A pada stream M
 SINGLE STAGE EQUILIBRIUM UNTUK SISTEM GAS-LIQUID

Solute A dalam phase gas bersama-sama inert gas B (udara) berkontak

dengan inert air C (phase liquid). Air C akan mengabsorpsi gas A sehingga
pada udara B akan berkurang kadar gas A

Asumsi udara B tidak larut dalam air C dan air C tidak teruapkan ke gas A
Jadi hanya gas A yang terdistribusi ke dalam 2 pahse tersebut (A-B dan A-C)

L’= mol inert air (C)  L’= L (1 - xA)

Untuk :
V’= mol inert udara (B) V’= V(1 - yA)

LO .x Ao  V2 . y A2  L1. x A1  V1 y A1
Maka Neraca Massa Komponen A dapat dituliskan
Masuk Keluar
 x Ao   y   x A1   y A1 
L'    V '  A 2   L'    V '  
 1  x Ao   1  y A2   1  x A1   1  y A1 
y A  H '. x A
Lo = 300 kmol/h Lo
L1

V1 V2 V2 = 100kmol/h
yA2 = 0.2

Aliran air masuk

Aliran udara masuk
Neraca massa komponen A = CO2

 x Ao   y A2   x A1   y A1 
L'    V '    L'    V '  
 1  x Ao   1  y A2   1  x A1   1  y A1 
 20

Substitusi

Gunakan goalseek

Trial 1 xA1 = 10-4