• Absorbsi
• Absorbsi adalah operasi pemisahan solut dari
fase gas ke fase cair, yaitu dengan
mengontakkan gas yang berisi solut dengan
pelarut cair (solven / absorben ) yang tidak
menguap.
• Absorbsi dengan reaksi kimia lebih
menguntungkan untuk pemisahan.
Menentukan jumlah stage teoritis menara plat
absorber isotermal
Ditinjau sebuah absorber countercurrent:
Gas C membawa B dan B larut dalam pelarut cair S. Skema:
Asumsi:
•Gas C dan pelarut S tidak saling larut,
•pelarut S adalah komponen non volatil,
•Operasi isothermal, isobaris, dan adiabatis.
•di setiap stage keadaan seimbang telah tercapai.
Berdasarkan asumsi di atas, maka :
•kecepatan gas C bebas solut ( G ) adalah tetap,dan
•kecepatan pelarut S bebas solut ( L ) adalah tetap.
Kadar solut dinyatakan perbandingan ( rasio ) banyaknya solut
dan banyaknya bahan bebas solut.
Banyaknya bahan dapat dinyatakan dalam satuan massa atau
satuan mol. Contoh:
Jika data yang tersedia adalah fraksi mol atau fraksi massa, maka data itu
harus dirubah menjadi rasio mol atau rasio massa.
dengan,
x = fraksi mol ( atau massa ) di fase cair, mol solute/(mol cairan total).
y=fraksi mol di fase gas, mol solute/( mol gas total).
Hukum Henry
Hubungan kesetimbangan antara pA pada fase
gas dan xA
dapat dinyatakan dengan garis lurus
persamaan Hukum Henry pada konsentrasi
rendah ;
pA = H xA (1)
= atm/mole fraksi
Bila persamaan diatas keduanya dibagi dengan
tekanan total maka menjadi :
yA = H’ xA. (2)
H’ = H/P = atm/mole fraksi/atm = 1/mole fraksi
CONTOH SOAL
•Suatu campuran gas pada 1 atm abs mengandung udara dan CO2 di kontakkan
dalam suatu single stage pencampur secara kontinyu dengan air sebagai solven
pada 2930K. Gas dan liquid keluar berada pada kesetimbangan. Laju alir gas
masuk 100 kg.mol/jam, dengan fraksi mol CO2 ;yA2=0,20. Liquid masuk 300
kg/jam. Hitung jumlah dan komposisi dari kedua fase aliran yang keluar.
Asumsi air tidak menguap ke fase gas.
Penyelesaian :
Diagram seperti gambar 1. aliran inert air adalah : L’=Lo = 300
kg mol/j. Aliran udara V’ : V’ = V(1 – yA) (12)
Diperoleh : V’ = V2(1 – yA2) = 100(1 – 0,20) = 80 kg mol/j
Substitusi ke pers.11, untuk membuat kesetimbangan C02 (A),
Pada 2930K, konstanta Hukum Henry’s A.3 , H = 0,142 x 104
atm/mol frak. H’ =H/P
H’ = 0,142 x 104 mol frak gas/mol frak liquid.
Substitusi ke pers.2,
yA1 = 0,142 x 104 xA1, substituís ke pers.. 13, diperoleh : xA1 =
1,41 x 10-4 dan yA1 = 0,20.
Untuk kecepatan aliran yang meninggalkan absorber ;