Anda di halaman 1dari 61

PHARMACY

Calculation

Apt. Vina Purnamasari M, M.Sc


TABLE OF CONTENTS

01 Perhitungan dalam Suspensi

02 Perhitungan Emulgator

03 Perhitungan dalam Suppositoria


Perhitungan dalam Suspensi
Pengendapan pada partikel suspensi mengacu pada hukum
stokes’s

Pengendapa
n dalam 
V = Kecepatan sedimentasi (cm/sec)
Suspensi 


d = Diameter Partikel (cm)
ρs = Berat jenis partikel/fase dispersi

ρo = Berat jenis medium/medium dispersi

g = Percepatan gravitasi

ή = viskositas medium pendispersi (poise)
Ukuran partikel (bahan padat yang tidak larut) tidak homogen

 

Suspensi homogen Awal pengendapan Caking


Hukum Stokes’s bentuk lain untuk menjelaskan ketidakseragaman bentuk dan
ukuran partikel dalam suatu sistem

 V’ = Rate of Fall Antarmuka (cm/detik)


 V = Kecepatan Sedimentasi Menurut Hukum Stokes’s
 ἐ = Porositas dari sistem
 n = ukuran penghalang dari sistem
 Volume pengendapan (F)
Parameter F = Vu/Vo
Pengendapan F = Volume Pengendapan
Vu = Volume Akhir Endapan
Vo = Volume Awal Suspensi
Derajat Flokulasi (β)

Parameter β = Vu/V~
Pengendapan
Β = Derajat deflokulasi
Vu = Volume akhir endapan suspensi terflokulasi
V~ = Volume akhir endapan suspensi terdeflokulasi
RHEOLOGI

Reologi, studi aliran, yang membahas


karakteristik viskositas serbuk, cairan dan
semisolid. Aliran terbagi menjadi dua
kategori umum, Newtonian dan non- Dengan :
Newtonian, bergantung pada sifat alir. F = F’/A, dan
G = dv/dr
F = Shearing Stress
G = rate of sheae
SOAL 1
1. Bagian Research and Development di industri farmasi mengembangkan sediaan suspensi
kalsium karbonat 500 mg/5 ml. Untuk mengetahui stabilitas fisika dari sediaan maka
dilakukan perhitungan kecepatan sedimentasi dengan menerapkan hukum stokes.
Diketahui diameter rata-rata partikel kalsium karbonat dalam suspensi berair adalah 54
µm, berat jenis CaCO3 dan air adalah 2,7 dan 0,997 g/cm3, viskositas air adalah 0,009
poise dalam 25oC, dan g = 981.
Berapakah kecepatan sedimentasinya ?
a. 0,20 cm/detik
b. 0,25 cm/detik
c. 0,30 cm/detik
d. 0,35 cm/detik
e. 0,40 cm/detik
JAWABAN :

s с ;ϱϰyϭϬ -ϰͿϮ ;Ϯ͕ ϳ – Ϭ͕ ϵϵϳ Ϳϵϴϭ


ϭϴdžϬ͕ ϬϬϵ
с Ϭ͕ ϬϬϬϬϮϵ džϭ͕ ϳ Ϭϯ džϵϴϭ
Ϭ͕ ϭϲϮ
с Ϭ͕ Ϭϰϴϰ
Ϭ͕ ϭϲϮ
сϬ͕ ϮϵϴĐŵͬ ƐĞĐĂƚĂƵ Ϭ͕ ϯ ϬĐŵͬ ƐĞĐ
SOAL 2
JAWABAN :
SOAL 3
JAWABAN :

Volume pengendapan (F)


F = Vu/Vo
SOAL 4
JAWABAN :

F = 30/100 = 0.30
F∞ = F/β = 0.30/1.3 = 0.23
SOAL 5
SOAL 6
JAWABAN :

n=F
G
G = 10 cm/detik
0,04 cm
G =250 detik
SOAL 7
JAWABAN :

Viskositas kinemetik = Viskositas Absoulut dibagi dengan berta jenis


cairan

Viskositas Kinemati = n’/p


= 54,4 cp
1,216 g/Ml
= 44,73
Perhitungan dalam Emulsi
25
26
SOAL 8

1. Di sebuah industri Farmasi bagian R & D sedang melakukan pengembangan


produk dengan membuat sediaan emulsi topical M/A. Dengan volume 150 mL
diperlukan emulgator dengan HLB 12. sedangkan emulgator yang akan
digunakan adalah Span 20 (HLB 8,6) and Tween 20 (HLB 16,7) sebanyak 7,5 g.
Berapa gram perbandingan bobot antara Span 20 dan Tween 20 tersebut?
a. 2,34 dan 3,14
b. 3,35 dan 4,15
c. 4,35 dan 3,14
d. 3,00 dan 4,50
e. 3,12 dan 4,38
• Span 20 tween 20 • Span 20 = 4,7 x 7,5 g
• 8,6 16,7 • 8,1
• 12 • = 4,35 g
• 4,7 3,4 • Tween 20 = 3,4 x 7,5 g
• 8,1
• (+ = 8,1) • = 3,148 g
SOAL 9

Di sebuah industri Farmasi bagian R & D sedang melakukan pengembangan


produk dengan membuat sediaan emulsi topical M/A. dengan menggunakan
emulgator campuran satu bagian span 20 (HLB 8,6) dengan tiga bagian Tween
20 (HLB 16,7)
Berapa HLB campuran emulgator tersebut?
a. 12,4
b. 13,5
c. 14,6
d. 15,3
e. 16,2
Jawaban
Gram emulgator . HLB butuh = (gr tw . HLB tw) + (gr sp . HLB sp)
4. X = (1 bagian x 8,6) + (3 bagian x 16,7)
X = 14, 67
SOAL 10

Di sebuah industri Farmasi bagian R & D sedang melakukan pengembangan produk


dengan membuat sediaan emulsi topical A/M. Menggunakan emulgator A dan B
dengan volume 200 mL, berat campuran emulgator 10 g dengan HLB 5. jika
diketahui bahwa nilai HLB emulgator A adalah 4,3 dan nilai HLB emulgator B adalah
8,6
Berapa gram perbandingan bobot emulgator A dan B ?
• A. 2,654 dan 7,346
• B. 5,672 dan 4,672
• C. 6,432 dan 3,468
• D. 7.055 dan 2,945
• E. 8,372 dan 1,628
• Emul A Emul B • Span 20 = 3,6 x 10 g
• 4,3 8,6 • 4,3
• 5 • = 8,372 g
• 3,6 0,7 • Tween 20 = 0,7 x 10 g
• 4,3
• (+ = 4,3) • = 1,628 g
SOAL 11

Di sebuah industri Farmasi bagian R & D sedang melakukan pengembangan


produk dengan membuat sediaan emulsi topical M/A. Sediaan dibuat dalam 100
mL emulsi dengan nilai HLB campurannya adalah 12, jika 4,1 gram zat P sebagai
emulgator tersebut dicampurkan dengan 5,9 gram zat Q yang HLB nya adalah 8,6
Berapa nilai HLB P ?
a. 4,76
b. 8, 45
c. 10.90
d. 16,89
e. 18,02
Jawaban
• Diketahui : HLB campuran = 12
• Bobot total = 4,1 + 5,9 = 10 g
• Gram emulgator . HLB butuh = (gram P . HLB P) x (gram Q . HLB Q)
• 10 g x 12 = ( 4,1 x HLB P) + (5,9 x 8,6)
• HLB P = 16,89
SOAL 12
SOAL 13
SOAL 14
14.Bagian research and development di industri farmasi melakukan pengembangan produk dengan
membuat sediaan milky lotion M/A. Sediaan dibuat dalam volume 100 ml dengan formula sebagai
berikut:
Lanolin 1,00 %
Cetyl alcohol 1,00 %
Arlacel 80 2,10 %
Tween 80 4,90 %
Olive oil 5,00 %
Mineral Oil 35,00 %
Polyethylen glicol 400 monostearat qs
Polyethylen glicol 400 distearat qs
Propyl Paraben 0,15
Antioxidant qs
Methyl paraben 0,15
Water 50,40
Parfume 0,30

Berapakah HLB butuh dari minyak pada formula tersebut ?


a. 8,75
b. 10,23
c. 15,00
d. 18,72
e. 21,46
jawaban
Lanolin 1% HLB = 12
Cetyl alkohol 1% HLB = 15
Olive Oil 5% HLB = 7
Mineral Oil 35% HLB = 10,5
Banyaknya minyak dalam formula = 1 + 1 + 5 + 35 = 42
HLB butuh minyak pada formula :
Lanolin = 1/42 x 12 = 0,29
Cetyl alkohol = 1/42 x 15 = 0,36
Olive Oil = 5/42 x 7 = 0,83
Mineral Oil = 35/42 x 10,5 = 8,75
Jadi HLB butuh minyak adalah 0,29 + 0,36 + 0,83 + 8,75 = 10,23
PERHITUNGAN DALAM
SUPPOSITORIA
• Jika dosis zat aktif yang digunakan < 100 mg (untuk
• bobot supo 2 g), maka volume yang ditempati oleh
• serbuk tidak berubah secara bermakna sehingga
• tidak perlu dipertimbangkan.

D O SI S
RE PLA CE ME N T • Jika bobot supo yang akan dibuat < 2 g maka volume
• serbuk harus diperhitungkan.

• Faktor kerapatan (densitas) dari basis dan serbuk


• harus diketahui.
Ada 2 metoda perhitungan:
1. Berdasarkan faktor penggantian dosis (dosage replacement factor)

E : bobot supositoria dengan 100% basis


G : bobot supo dengan x% zat aktif
X = Persen Zat Aktif
G.X = Jumlah bahan obat dalam suppositoria
1 = relativitas dari perbandingan antara zat aktif dan basisnya
Ol.cacao dianggap
sebagai 1
•Persamaan faktor penggantian dosis (bilangan pengganti) dapat
digunakan baik untuk menghitung bilangan pengganti maupun bobot
supo.

•Contoh
•Supositoria mengandung 100 mg fenobarbital, menggunakan ol.cacao
sebagai basis.
•Bobot supo mengandung 100% ol.cacao = 2 g
•Berapa bobot supo mengandung 100 mg fenobarbital?

•Jawab
•Karena mengandung 100 mg fenobarbital dalam sekitar 2 g, maka %
fenobarbil dalam sediaan supo adalah (100/2000) x 100% = 5%
•Bilangan pengganti fenobarbital, f = 0.81 (tabel)
•Rumus
•Rumus: f = [100 (E – G) + 1]/G.X
• 0.81 = [100 (2 – G) + 1]/G.5
• G = 2.019 g
2. Metode Density Faktor

B = Bobot obat per suppo


A = Bobot basis suppositoria murni (tanpa
obat)
C = Bobot suppo mengandung obat
3. Displacement Value

Adalah jumlah zat aktif yang dapat menggantikan oleum cacao


4. Metode Paddock (Peenetapan Bilangan Pengganti)
Bilangan pengganti adalah bilangan yang menyatakan jumlah basis yang digantikan oleh
zat aktif, dikarenakan perbedaan BJ antara zat aktif dan basis.

Caranya :
Misal, akan dibuat suppo dengan 10% zat aktif, cara penetapan bilangan pengganti :
1. Suppo basis :
• Buat basis suppo dan tuang dalam cetakan
• Biarkan suppo basis di suhu kamar sampai memadat sempurna
• Sempurnakan pemadatan pada suhu dingin (4o C) selama 30 menit
• Keluarkan suppo basis dari cetakan dan tibang, misalnya didapat 2 gram
2. Suppo dengan 10% zat aktif :
• buat lelehan basis suppo (90%)
• timbang 10% zat aktif dan masukkan ke dalam lelehan basis suppo yang sudah
turun suhunya sampai nilai tertentu bergantung stabilitas zat aktif
• aduk sampai zat aktif terdispersi rata dalam basis
• tuang ke dalam campuran dan biarkan memadat seperti pada prosedur (1)
• keluarkan suppo dan timbang, misalnya didapat 2,2 gram
3. Perhitungan :
• bobot suppo 100% basis = 2 g
• bobot suppo 10% zat aktif = 2,2 g
• Jadi bobot zat aktif dalam suppo = 0,1 x 2,2 = 0,22 g
• bobot basis dalam suppo 10% zat aktif = 2,2 – 0,22 = 1,98 g
• Bobot basis yang digantikan oleh 0,22 g zat aktif = 2 – 1,98 = 0,02 g basis
• Bobot basis yang digantikan oleh 1 g zat aktif = 0,02 / 0,22 = 0,09 g basis
Jadi bilangan pengganti zat aktif = 0,09
Occupied Volume Method
1. Tentukan berat rata-rata per cetakan(kosong) menggunakan basis supositoria
2. Timbang jumlah basis supositoria yang diperlukanuntuk 10 supositoria.
3. Bagi densitas obat aktif dengan kepadatan basis supositoria untuk mendapatkan
perbandingan.
4. Bagilah berat total obat aktif yang dibutuhkanuntuk jumlah total supositoria
denganrasio yang diperoleh pada langkah 3 (ini akan memberikanjumlah basis
supositoria yang dipindahkan olehobat aktif)
5. Kurangi jumlah yang diperoleh pada langkah 4 dari berat total resep (jumlah
supositoria dikalikan dengan berat kosong) untuk mendapatkan berat
supositoriadasar yang dibutuhkan.
6. Kalikan berat obat aktif per supositoria kali jumlah supositoria menjadi disiapkan
untuk mendapatkan jumlah obat aktif yg dibutuhkan.
SOAL 15

15. Bagian penelitian dan pengembangan di suatu industri farmasi akan nelakukan optimasi
formula suppositoria Bismuth Subgallate 150 mg dengan bobot basis oleum cacao 2 gram.
Jika diketahui factor pengganti Bismuth Subgallate dalam sediaan suppositoria adalah 0,37.
Berapa bobot suppositoria yang mengandung Bismuth Subgallate 150 mg ?
a. 1,035 g
b. 2 g
c. 2,099 g
d. 2,543 g
e. 3,201 g
JAWABAN :
% Bismuth Subgallate = 150 mg/2000 mg x 100% = 7,5%
Bilangan pengganti Bismuth Subgallate (f) = 0,37

0,37 = [ 100 (2-G)] + 1


(G x 7,5)
0,37 -1 = [100 x (2-G)]
(G . 7,5)
-0,63 = 200 -100 G
7,5 G
-0,63 = 26,66 – 13,33 G
G
-0,63 G = 26,66 – 13,33 G

-0,63 G + 13,33 G = 26,66

12,7 G = 26,66

G = 26,66
12,7
G = 2,099
SOAL 16

Jawaban yang betul = 19,45


JAWABAN :

Berat Basis = Berat Suppositoria – (Berat Zat Aktif ) / (Nilai Displacement Value)

= (10 x 2 g) – (10 x 150 mg) / (2,7)

= 20 g – 0,555 g

= 19,45 g
SOAL 17

Jawaban Benar = 1705,89 gram


JAWABAN :
Berat Basis = Berat Suppositoria – (Berat Zat Aktif ) / (Nilai Displacement Value)

= (1000 x 2 g) – (1000 x 500 mg) / (1,7)

= 2000 g – 294,11 g

= 1705,89 g
SOAL 18

Jawaban Benar = 0,83


JAWABAN :

DF = B

( A - C + B)

DF = 0,5 g

( 2 g – 1,9 g + 0,5)

DF = 0,83
SOAL 19

Jawaban yang benar = 0,375


JAWABAN :

DF = B

( A - C + B)

DF = 0,3 g

( 2 g – 1,5 g + 0,3)

DF = 0,375
SOAL 20

Jawaban yang benar = 24, 6


JAWABAN :
A = 2 g x 12 = 24 g

B = 0,3 g x 12 = 3,6 g

DF = 1,2

DF = B

( A - C + B)

1,2 = 3,6 g

( 24 – C + 3,6)

1,2 = 3,6 g

( 27,6 – C)

1,2 ( 27,6 – C) = 3,6

33,12 – 1,2 C = 3,6

-1,2 C = -29,52

C = 24, 6

Anda mungkin juga menyukai