Anda di halaman 1dari 12

PERTEMAN I.

MATERI KEWARGANEGARAAN
Dasar Hukum.
Dasar Hukum/Landasan Pendidikan Kewarganegaraan;
1.UU N0 20 Thn 2003 Ttg Sistim Pendiknas. Yg menetapkan
kurikulum pendidkan tinggi wajib memuat pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa.
2. PP N019 Thn 2005 Ttg Standar Nasional Pendidikan yg
menetapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan tinggi
wajib memuat wajib memuat; Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia serta
Bahasa Inggris.
3. UU N0 12 Thn 2012 Ttg Perguruan Tinggi
Pengertia; Pend Kewarganegaraan adalah suatu bidang
kajian yang mempunyai obyek telah kajian kebijakan dan
budaya kewarganegaraan, yg menggunakan disiplin ilmu
pendidikan dan politik sebagai kerangka karja keilmuan
pokok serta disiplin ilmu lain yang relevan.
Fungsi; Pendi KWN adalah berfungsi sebagai orientasi
Mahasiswa dlm memantapkan wawasan dan semangat
kebangsaan, Cinta tanah air, Demokrasi, Kesadaran
hukum ,penghargaan atas keragaman dan partisipasinya
dalam membangun bangsa berdasarkan Pancasila
Berdasarkan Paradikma Pendidikan tinggi, Kompetensi Pendidikan
Kewarganegaraan di Pendidikan Tinggi dpt dirumuskan sebagai
berikut;
1. Melahirkan Warga Negara yg memilik wawasan berbangsa dan
bernegara serta nasionalisme yg tinggi.
2. Melahirkan WN yg memiliki wwsn ber bgs dan brngr serta
nasionalisme yg tinggi.

3. Melahirkan WN YG mampu berpartisipasi dlm upaya


menghentikan budaya kekerasan, menyelesaikan konflik dlm
masyarakat secara damai berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan
nilai2 universal dan menghormati supremasi hukum
4. Melahirkan WN yg mampu memberikoian
kontribusi terhadap persoalan negara dan
kebijakan publik.
5. Melahirkan WN yg memiliki pemahaman
Internasional mengenai Civil Society.
Konferensi Dunia Ttg Pendidikan Tinggi yg
diselenggarakan oleh UNESCO di Paris thun 1998 yg
dihadiri oleh wakil-wakil dari 140 Negara , termasuk
Indonesia, menyepakati perubahan pendidikan
tinggi ke masa depan yg bertumpu pada pandangan
bahwa tanggung jawab Pend Tg adalah sbb;
1. Selain merumuskan nilai2 tranfer ilmu
penbgetahuan teknologi dan seni, jg melahirkan Wn
yg berkesadaran tgg Bangsa dan kemanusiaan.
2. Mempersiapkan tng krj masa depan yg
produktif dlm konteks yg dinamis.

3. Mengubah cara berpikir sikap hidup dan


perilaku berkarya indifidu maupun klpk
masyarakat dlm rangka memprakarsai
perubahan sosia yg berkaitan dgn perubahan
kearah kemajuan, adil dan bebas.
PERKEMBANGAN PRODUK HUKUM
KEWARGANEGARAAN
I. UU yg mengatur kewarganegaraan Indonesia
setelah proklamasi kemerdekaan RI Tgl 17
Agustus 1945 Antara Lain adalah;
a. UU N0 3 Thn 1946 ttg kewarganegaraan
Indonesia.
b. UU N0 62 Thn 1958 ttg Kewarganegaraan
Indonesia sebagai penyempurnaan UU N0 3 thn
1946
c. UU n0 12 tahun 2006 Ttg Kewarganegaraan RI
Warga negara dari suatu negara berarti anggota dari negara
itu tg merupakan pendukung dan penanggung jawab
terhadap kemajuan dan kemunduran dari suatu Negara. Oeh
sebab itu seseorang menjadi anggota suatu Negara haruslah
ditentukan dgn UU yg dibuat oleh Negara tsb.
Sebelum Negara menentukan siapa-siapa yg menjadi WN,
terlebih dahulu Negara harus mengakui bahwa setiap orang
berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan berhak meninggalkan serta berhak
kembali sebagaimana dinyatakan oleh UUD 1945 Ps 28E ayat
1. Terhadap pernyataan ini dpt diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu; Penduduk dan bukan penduduk.
Azas-Azas Kewarganegaraan.
Azas kewarganegaraan adaah pedoman dasar bagi
suatu Negara utk menentukan WN yang menjadi
Warga Negaranya. Setiap mempunyai kebebasan utk
menentukan azas kewarganegaraan yg hendak
dipergunakanya.
Sehingga setiap orang yang dapat memperoleh hak
kewarganegaraan harus memenuhi Azas-Azas
kewarganegaraan.
Adapun Azas-Azas Kewarganegaraan adalah sbb.
a. Azas Ius Sanguinis
b. Asas Ius Soli
c. Azas Pewrganegaraan
d. Azas Perkawinan (tidak berlaku)
e. Azas Kewarganegaraan Tunggal
f. Azas Kewarganegaraan ganda terbatas.
Adanya perbedaab dalam menentukan
Kewarganegaraan di beberapa negara, baik yg
menerapkan azas yus soli maupun ius sanguinis
dapat menimbulkan dua kemungkinan status
kewarganegaraan seseorang penduduk, yaitu ‘
a. Apatride
b. Bipatride
c. Bahkan bisa jadi ada Multipatride.
Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang,
Pemerintah suatu negara lazim menggunaqkan dua stesel,
yaitu;
1. Stelsel Aktif. (naturalisasi biasa)
2. Stelsel Pasif. (naturalisasi Istimewa)

Berkaitan dgn kedua Stelsel di atas, Seorang warga negara


dlm suatu negara pada dasarnya mempunya hak, yaitu;
1. Hak Opsi
2. Hak Repudiasi.

Anda mungkin juga menyukai