Evaluasi dan
Produktivitas
SISTEM PENILAIAN KINERJA
2
Definisi
Merupakan prosedur yang
meliputi penetapan standar
kinerja, penilaian kerja aktual
sesuai standar dan pemberian
umpan balik dengan tujuan
memotivasi seseorang untuk
menghilangkan kemerosotan atau
untuk meningkatkan kinerja
Alasan Pelaksanaan Penilaian
1. Sarana/alasan melakukan
promosi/penetapan gaji
2. Peluang mengoreksi kekurangan
3. Bagian dari proses perencanaan karier
Penciptaan iklim kehidupan perusahaan &
kepastian hukum pegawai
Manfaat bagi
Memberi dorongan pegawai lebih giat bertugas
pegawai
& bertanggnung jawab
Manfaat bagi
Hasil penilaian sebagai standar bagi penempatan
perusahaan
pegawai yg sesuai
5
Tahapan dalam Penilaian Kerja
1. Mendefinisikan pekerjaan: memastikan
bahwa atasan dan bawahan setuju dengan
kewajiban dan standar pekerjaannya
2. Penilaian kinerja: membandingkan kinerja
aktualdengan standar yang telah ditetapkan
3. Memberikan umpan balik atasan dan
bawahan mendiskusikan kinerja dan
kemajuan serta membuat rencana
pengembangan
Tahapan dalam Proses Penilaian Kinerja
Mendefinisikan
pekerjaan
Menilai kinerja
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita – Komp. Billy & Moon Pondok Kelapa Jaktim MSDM,Pengelolaan Kinerja,
Evaluasi, dan Produktivitas,2-08,Kel.5 10 of
35
Memberikan peringkat kepada karyawan dari yang terbaik
sampai terburuk berdasarkan ciri tertentu, dengan memilih yang
terbaik, lalu yang terburuk, sampai semua telah diberi peringkat.
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita – Komp. Billy & Moon Pondok Kelapa Jaktim MSDM,Pengelolaan Kinerja, Evaluasi,
dan Produktivitas,2-08,Kel.5 11 of 35
3. Metode perbandingan berpasangan
melakukan pemeringkatan karyawan dengan
membuat diagram dari semua pasangan karyawan
yang mungkin untuk setiap ciri dan menentukan
karyawan mana yang lebih baik pada setiap
pasangan.
4. Metode Distribusi Buatan/Paksa
seperti memberikan peringkat pada kurva,
persentase yang sudah ditentukan dari peserta yang
dinilai ditempatkan dalam berbagai kategori
kinerja.
Melakukan
pemeringkatan
karyawan dengan
membuat diagram dari
semua pasangan
karyawan yang
mungkin untuk setiap
ciri dan menentukan
karyawan mana yang
lebih baik pada setiap
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita – Komp. Billy & Moon Pondok Kelapa Jaktim MSDM,Pengelolaan Kinerja,
13 of 35
pasangan. Evaluasi, dan Produktivitas,2-08,Kel.5
Seperti menilai
pada sebuah
kurva, presentasi
dugaan dari yang
dinilai
ditempatkan
dalam berbagai
kategori kinerja.
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita – Komp. Billy & Moon Pondok Kelapa Jaktim MSDM,Pengelolaan Kinerja,
Evaluasi, dan Produktivitas,2-08,Kel.5 14 of 35
5. Metode Insiden/Kejadian Kritis
Menyimpan catatan tentang hal baik atau hal buruk atas
perilaku karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan dan
meninjau catatan itu dengan karyawan pada waktu yang
telah ditentukan.
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita – Komp. Billy & Moon Pondok Kelapa Jaktim MSDM,Pengelolaan Kinerja,
Evaluasi, dan Produktivitas,2-08,Kel.5 16 of 35
6. Formulir naratif
Form yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dan
perkembangan karyawan.
Metode kombinasi antara naratif, kejadian kritis, dan skala penilaian grafik dengan
mengangkat skala peringkat dengan contoh-contoh perilaku spesifik kinerja baik&
buruk. Mengembangkan metode ini ada 5 tahap:
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita – Komp. Billy & Moon Pondok Kelapa Jaktim MSDM,Pengelolaan Kinerja, Evaluasi, dan
Produktivitas,2-08,Kel.5 19 of 35
8. Manajemen Tujuan/MBO
metode yang melibatkan penetapan tujuan terukur yang
spesifik dengan setiap karyawan, kemudaian secara berkala
melakukan penilaian peninjauan kembali terhadap kemajuan
yang telah dicapai
2. Rekan
penilaian seorang karyawan oleh rekan kerjanya dapat
menjadi efektif dalam meramalkan keberhasilan manajemen
masa depan.
3. Komite Peringkat
Terdiri dari penyelia langsung karyawan dan 3 /4 penyelia
lainnya. Penilain yang disusun dari berbagai elemen
cnederung lebih dapat diandalkan, adil, dan valid karena
didukung oleh fakta yang real, dibandingkan penilaian yang
dibuat penyelia tunggal.
4. Penilaian Diri
penilaian ini kadang digunakan (biasanya
dalam hubungan, dengan penilaian para
penyelia) permasalahannya adalah bahwa
karyawan biasanya menilai diri mereka
sendiri lebih tinggi daripada mereka dinilai
oleh para pekerja atau rekan kerja
STIKS TARAKANITA 30
Jenis dan Sasaran Wawancara
Penilaian
• Kinerja memuaskan-karyawan dapat
dipromosikan Membuat rencana
pengembangan dipromosikan
• Memuaskan-tidak dapat dipromosikan
Mempertahankan kinerja
• Tidak memuaskan-dapat diperbaiki
Merencanakan perbaikan
Bagaimana Mempersiapkan
Wawancara Penilaian
• Telaahlah uraian jabatan orang itu, bandingkan
kinerja karyawan dengan standard dan
tinjaulah files dari penilaian atas karyawan itu
sebelumnya.
• Persiapkan karyawan
berikanlah karyawan sekurang-kurangnya
seminggu untuk meninjau kerja mereka dan
membaca uraian jabatan mereka.
• Pilih waktu dan tempat yang tepat
Pelaksanaan Wawancara
Penilaian
• Bicara berdasarkan data kerja yang obyektif
• Jangan terlalu pribadi
• Mendorong untuk bicara
• Jangan berbelit-belit
Bagaimana mengatasi bawahan
yang defensif
Membela diri adalah hal yang penting dan biasa dalam
kehidupan kita. Sebagai manajer kita harus
mengetahui bahwa:
1. Akuilah bahwa perilaku pembelaan diri itu adalah
normal
2. Jangan pernah menyerang pembelaan diri seseorang
3. Tundalah tindakan, kadang-kadang tindakan yang
paling baik adalah tidak melakukan suatu apapun
4. Akuilah keterbatasan kita, jangan mengharapkan
untuk mampu menyelesaikan
Bagaimana mengkritik seorang
bawahan
Bila kritik memang diperlukan hendaknya dilakukan
dalam suatu cara memungkinkan orang itu
mempertahankan martabat dan harga dirinya.
(Result level)
• Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur
seberapa jauh peningkatan produktivitas yang dicapai
pekerja, serta unit kerja, setelah mengikuti program
pelatihan. Atau untuk menentukan apakah manfaat
pelatihan lebih tinggi dibanding dengan biaya yang
telah dikeluarkan.
evaluasi ini dilakukan berkaitan juga untuk
mengetahui tingkat pengembalian investasi yang telah
dikeluarkan untuk kegiatan pelatihan dibandingkan
manfaat langsung yang diperoleh perusahaan
Produktivitas Kinerja
• Kuantitas dan efisiensi yang dihasilkan
pekerjaan periode waktu tertentu
• Rasio antara output terhadap input