Anda di halaman 1dari 32

IMPLEMENTASI DOTS DI RS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


JOMBANG
UU NO 44 TAHUN 2009  TENTANG RS
Pasal 13
• Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus
bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah

Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi,


menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan
pasien. 32
PASAL
• Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana
• Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 36
• Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata kelola Rumah
Sakit dan tata kelola klinis yang baik
Pelayanan TB di RS
DOTS PPI
+ +
ISTC TB

1. PEDOMAN MANAJERIAL PPI DI RS


2. PEDOMAN (TEKNIS) PPI TB DI RS
1. PEDOMAN MANAJERIAL
PELAYANAN TB DENGAN
STRATEGI DOTS DI RS
2. ISTC
 STANDAR PELAYANAN
KEDOKTERAN TB (UUPK)
 PEDOMAN DIAGNOSA
DAN TERAPI (RS)
 STANDAR PELAYANAN
MEDIS TB (PROFESI)
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TB
 

Standar SMDGs .III.


Rumah sakit melaksanakan Penanggulangan TB
sesuai pedoman strategi DOTS
Maksud dan Tujuan
Penerapan strategi DOTS TB di RS dalam
meningkatan angka:
-penemuan kasus (care detection rate, CDR),
-keberhasilan pengobatan (cure rate), dan
-keberhasilan rujukan (success referal rate).

7
Elemen Penilaian SMDGs.III.
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana
pelayanan DOTS TB
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan
keseluruhan proses/mekanisme dalam program
pelayanan DOTS TB termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan RS & dukungan penuh manajemen
dlm pelayanan DOTS TB sesuai standar
4. Terbentuk & berfungsinya Tim DOTS TB RS
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan teknis Tim DOTS TB sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada RS sesuai
kebijakan yang berlaku
Standar Akreditasi Layanan DOTS di Rumah
Sakit

1. Proses pelayanan TB mengacu pada Pedoman Nasional


Program TB dan ISTC
2. Adanya Tim DOTS;
3. Adanya SPO untuk Pelayanan TB dan ada uraian tugas
untuk tim DOTS;
4. Adanya sarana dan peralatan yang menunjang yakni :
ruangan unit DOTS (ruangan memenuhi persyaratan PPI-TB)
ruangan KIE untuk pasien dan keluarga, laboratorium
pemeriksaan dahak;
5. Kebijakan/pedoman tentang pelayanan TB sesuai strategi
DOTS dan ISTC;
6. Komitmen untuk mendukung continuing professional
development bagi petugas yang melayani pasien TB;
7. Pelaksanaan evaluasi pelayanan dan pengendalian mutu TB
KEBIJAKAN, KETENTUAN, PEDOMAN
YANG HARUS ADA DI RS

1. Kebijakan tentang Jejaring internal & Eksternal


dalam pelayanan pasien
2. Kebijakan tentang pelayanan pasien TB bagi
orang miskin
3. Kebijakan tentang OAT, ketersediaan obat, bila
terjadi kekosongan
4. Kebijakan tentang Pelayanan pasien TB di
Rawat Jalan
5. Kebijakan ttg Pelayanan pasien TB di Rawat
Inap
6. Kebijakan ttg Pelayanan pasien TB di IGD
7. Kebijakan ttg pengelolaan pasien TB dg MDR,
HIV
8. Kebijakan ttg pasien TB yang mangkir
9. Kebijakan ttg Rujukan pasien ke UPK lain
10.Kebijakan ttg CC spesimen
11.Kebijakan pengelolaan OAT di Instalasi farmasi
12. Kebijakan ttg OAT masuk dalam formularium
RS
13.Kebijakan ttg mekanisme unt. Pengawasan,
monitoring dan evaluasi penerapan standar
pelayanan TB di RS
14.Kebijakan ttg mekanisme dalam menetukan
indikator keberhasilan layanan TB.
STRATEGI – DOTS
(5 ELEMEN)

KOMITMEN PENGOBATAN
JANGKA PENDEK
PIMPINAN & PELAKSANA
DENGAN PENGAWASAN
MENELAN OBAT

PEMERIKSAAN JAMINAN
DAHAK MIKROSKOPIS KETERSEDIAAN OBAT
YG BERMUTU
PELIBATAN PEMERINTAH
PKM : PRM / PPM PUSAT-PROVINSI-KAB/KOTA
RSUD : DOTS Dan FASYANKES SWASTA
LAB SWASTA DOTS
R/R BAKU
UNTUK DAPAT EVALUASI
PROGRAM
PERSIAPAN PELAKSANAAN

• PENETAPAN UNIT (POLI) DOTS


• PENYIAPAN TENAGA TERLATIH
(minimal 5 : Dokter-Perawat (Rajal , Ranap , IGD)-Lab-
Farmasi)
• Penetapan Team DOTS – RS (melibatkan semua unit
layanan RS) dg SK DIREKTUR
• MoU  antara RS dan Dinkes Kab/Kota
• PEMBUATAN  SPO & penunjangnya  oleh
Komite Medik
(Tanggung-Jawab : DIREKTUR)
IMPLEMENTASI

 MEMERLUKAN
1. JEJARING INTERNAL layanan TB
(MELIBATKAN SEMUA POLI SPESIALIS & RUANG
RAWAT INAP yg ADA DI RUMAH SAKIT)
2. DANA OPERASIONAL Team DOTS – RS
3. PERTEMUAN BERKALA Team DOTS (bulanan /
3 bulan sekali)
4. MENGGUNAKAN PENCATATAN & PELAPORAN
BAKU (TB-06 , TB-05 , TB-04 , TB-01 , TB-02
, TB-03 UPK , TB-9 dan TB-10)
5. KEIKUT SERTAAN – NYA DALAM PEMANTAUAN MUTU
EKSTERNAL LABORATORIUM (LQAS)
ALUR KUNJUNGAN PASIEN TB DI RUMAH SAKIT
SUSPEK-TB
diluar jam kerja
Atau dalam jam kerja (darurat)

Retribusi Rawat Jalan


Kartu berobat LOKET UGD/IGD Rawat Inap

Suspek belum
Tahu poli yg dituju Suspek sdh
Tahu poli yg dituju

POLI UMUM POLI SPESIALIS

POLI-PARU
POLI-DOTS
ALUR KUNJUNGAN PASIEN DI RS

PASIEN PASIEN
PULANG

Diluar waktu
jam kerja jam kerja
POLI SPESIALIS
IGD sdh tahu
tujuan / dg POLI SPESIALIS
peny. lain
LOKET POLI SPESIALIS
blm tahu POLI SPESIALIS
RUANG tujuan
RAWAT dst
INAP POLI UMUM
?
?
POLI PARU
POLI DOTS

PERLU KESEPAKATAN INTERNAL - RS


BENTUK KESEPAKATAN
INTERNAL RUMAH SAKIT
BENTUK KESEPAKATAN
• 1. POLI DOTS menjadi pusat pengobatan dan pemantauan
pengobatan pasien TB sampai sembuh  (shg Poli spesialis
hanya menetapkan “suspek TB” dan mengirim suspek untuk
pemeriksaan mikroskopis dahak SPS kemudian merujuk ke Poli
DOTS

• 2. POLI SPESIALIS  masing-masing menjadi pusat


pengobatan pasien TB sampai sembuh kepada pasiennya (dimulai
dari penetapan suspek , mengirim spesimen unt. pemeriksaan
dahak SPS & Ro,menetapan dx serta memberikan pengobatan
dengan strategi DOTS (dg konsekuensi logis  membuat
pencatatan TB dengan format yg baku)
ALUR KUNJUNGAN PASIEN DI RS

PASIEN

2
1

POLI SPESIALIS
POLI PARU POLI SPESIALIS

POLI DOTS POLI SPESIALIS


POLI SPESIALIS
dst

KESEPAKATAN INTERNAL - RS
PASIEN
PULANG PASIEN ALUR KUNJUNGAN PASIEN DI RS
1. Poli DOTS sbg Pusat Dx & Pengob.
Diluar
jam kerja

sdh tahu
IGD tujuan / dg
POLI SPESIALIS
peny. lain
LOKET
POLI SPESIALIS
blm tahu Rujukan
RUANG tujuan Suspek TB POLI SPESIALIS
(form RS)
RAWAT POLI SPESIALIS
POLI UMUM
INAP
keluhan dst
batuk

TB-06 Penetapan suspek


POLI PARU TB-01
TB-02
TB-09 Buku bantu suspek

POLI DOTS TB-03 UPK

TB-05
LAB
TB-04 LAB 1
TB-04
ALUR KUNJUNGAN PASIEN DI RS
2. Poli Spesialis : menetapkan Dx & memberikan pengobatan

PASIEN
PASIEN 2
PULANG
Diluar
jam kerja
waktu POLI SPESIALIS
jam kerja
sdh tahu
POLI SPESIALIS
IGD LOKET tujuan / dg
POLI SPESIALIS
peny. lain

POLI SPESIALIS
blm tahu
RUANG POLI tujuan

RAWAT UMUM TB-06 ,TB-05


TB-01 ,TB-02
INAP TB-09 , TB-03 UPK

POLI PARU TB-05


TB-05
(bag. Atas)
(bag. bwh)
POLI DOTS RADIOLOGI
TB-06, TB-05, TB-01,
Pemeriks.
Dahak - SPS LAB
TB-02, TB-03-UPK
PENANGANAN SUSPEK TB DI RUMAH SAKIT
MTB Detected
1. Gagal Kategori 2
2. Tidak Konversi Kategori 2 Rifampisin Resisten TBC
3. Pengobatan Non DOTS Not Detected
4. Gagal Kategori 1
5. Tidak konversi Kategori 1
6. Kambuh (Kat 1 atau Kat 2) TCM
7. Pengobatan setelah default MTB Detected
TBC
8. Kontak erat pasien MDR/XDR Rifampisin Resisten
9. TB-HIV RO
Detected

Suspek RUJUK
TBC RSUD
JOMBANG

Hasil
++ Rontgen + TBC
Suspek TBC Reguler BTA +-
Hasil Klinis dan
TBC
-- Rontgen +

Beri AB 1-2 mgg Klinis Tetap


Klinis BKN
Membaik TBC
ALUR RUJUKAN TB INTERNAL RUMAH SAKIT
Di masing-2
POLI biasanya Poli / Ranap
POLI
TB EP Harus ada
VCT SYARAF
Buku bantu
RUANG Suspek
RANAP-1
biasanya
TB - EP
Kegiatan Pencatatan
POLI
RUANG ORTHO
RANAP-2 POLI - PARU
POLI POLI
DOTS BEDAH
RUANG biasanya
RANAP-3 TB - EP
PERLU
bisa bisa BUKU BANTU
TB PARU
POLI POLI TB PARU SUSPEK
/TB EP OBGYN INTERNE TB-EP
ALUR RUJUKAN EKSTERNAL
(DILAKSANAKAN OLEH POLI DOTS)
RUJUKAN PASIEN DARI RS ke PKM (atau sebaliknya)
Rujukan diagnosis
TB-06, TB-05, TB-04, TB-01 TB-09 / form rujukan RS (Belum diobati)
TB-03 UPK, TB-09 & TB-10 Fc TB-05
(info  petugas PKM)
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
(POLI DOTS) Informasi sdh sampai
(Dg TB-09 bag bawah)

konfirmasi laporan

instruksi

informasi DINKES
KAB/KOTA
ALUR RUJUKAN EKSTERNAL
Rujukan pengobatan (Pasien sudah diobati)

TB-06, TB-05, TB-04, TB-01 TB-09 / form rujukan RS


TB-03 UPK, TB-09 & TB-10 Fc TB-01, sisa OAT
(info  petugas PKM)
Melanjutkan pengob.
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
(POLI DOTS) Informasi sdh sampai
(Dg TB-09 bag bawah)
& bila pengob. sdh selesai (TB-10)
informasi laporan

konfirmasi
instruksi

DINKES
KAB/KOTA
ALUR RUJUKAN EKSTERNAL
TATALAKSANA PASIEN MANGKIR DARI RS
Pasien sudah diobati OAT di RS  mangkir tidak mengambil OAT
minimal 2 hr (2 x 24 jam) harus dilacak (dg telepon), dan info ke petugas PKM
(tempat tinggal pasien) dan Wasor TB kab/kota ybs.  untuk membantu
melacak pasien  agar pasien mau ke RS lagi.

TB-06, TB-05, TB-04, TB-01


TB-03 UPK, TB-09
(info  petugas PKM)
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
Informasi hasil pelacakan
Buku bantu
pasien mangkir konfirmasi laporan

instruksi
informasi

DINKES
KAB/KOTA
ALUR RUJUKAN EKSTERNAL
TATALAKSANA PASIEN MANGKIR DARI RS
Pasien sudah diobati OAT di RS  tidak datang ke RS untuk mengambil OAT
minimal 2 hr (2 x 24 jam) harus dilacak (dg telepon) dan info ke petugas PKM
(tempat tinggal pasien) dan Wasor TB kab/kota ybs.  untuk membantu
melacak pasien  agar mau kembali berobat ke RS lagi.
Bila pasien menolak datang ke RS lagi  Rujuk Pindah ke PKM 
dg TB-09, sisa OAT & fc TB-01
PKM melanjutkan pengob.
dari RS sp selesai & px follow up dahak)
Menilai hasil pengob. & menyampaikan (dg TB-10 ke RS)
TB-06, TB-05, TB-04, TB-01
TB-03 UPK, TB-09
(info  petugas PKM)
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
Informasi hasil pelacakan
Buku bantu
pasien mangkir konfirmasi instruksi

informasi laporan
DINKES
KAB/KOTA
INDIKATOR P2TB – RS

PROGRAM
1. KONTRIBUSI PENEMUAN PASIEN TB
2. JEJARING INTERNAL RS BERJALAN BAIK (R/R LENGKAP DAN BENAR)
3. JEJARING EKSTERNAL BERJALAN BAIK (SRR > 85%)

LAYANAN PASIEN TB
1. KUALITAS PEMERIKSAAN DAHAK (POSITIVE RATE), ANGKA KESALAHAN PX DAHAK
2. KUALITAS PENGOBATAN
 CONVERSION RATE (80%)
 CURE RATE (85%)
 SUCCESS RATE (95%)
 ANGKA KEGAGALAN PENGOBATAN (< 2%) & ANGKA DROP OUT (< 5%),
dan ANGKA PINDAH (< 5%)
TERIMA KASIH
“SELAMAT BEKERJA”

Anda mungkin juga menyukai