Anda di halaman 1dari 64

dr. Arif Budiman, Sp.

A(K)
- Staf KSM Ilmu Kesehatan Anak RSU Kabupaten Tangerang
- Instruktur ResNeo Indonesia
• Pendidikan
– Dokter Umum – FK UNPAD 2004
– Spesialis Anak – FK UI 2014
– Konsultan Neonatologi – FK UI 2021

• Organisasi
– Wakil Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Banten
– Sekretaris Komite Daerah (KOMDA) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Banten
– Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tangerang
– Anggota Unit Kelompok Kerja (UKK) Neonatologi IDAI
RESUSITASI, STABILISASI, Arif
TRANSPORTASI Budiman
NEONATUS
Salah satu faktor
yang
menentukan
adalah kualitas
SDM
THE FIRST GOLDEN
HOUR

Perawatan neonatus Perawatan


dalam 1 jam neonatus dalam 1 Kerja tim, perawatan
jam pertama harus konsisten dan
pertama  memfokuskan aplikasi sesuai
dampak bermakna untuk menurunkan praktek berbasis bukti
bagi luaran bayi komplikasi : akan meningkatkan
terutama pada bayi hipotermi, IVH, kualitas pelayanan
prematur CLD dan ROP neonatus

Tin W, Milligan DW, Pennefather P, Hey E. Pulse oximeter, severe retinopathy, and outcome at one year in babies of less than 28 weeks
gestation. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2001;84:F106-10
KOMPETENSI DOKTER DI BIDANG
NEONATOLOGI
Tanda bahaya kedaruratan pada neonatal

Resusitasi, stabilisasi dan transport neonatus tidak terbatas pada


berat lahir dan usia kehamilan

Manajemen neonatal esensial

Melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam tata kelola


klinis, manajemen dan program
ISKANDAR ATP, HANDAYANI KD, WILAR R, LUSYATI S, YUNIATI T, HENDRARTO TW, ET AL. BUKU PANDUAN PELAYANAN NEONATAL: UKK
NEONATOLOGI PP IDAI; 2018
KOMPETENSI,TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB BIDAN
DAN PERAWAT
Kompetensi:

• Tingkat spesialistis untuk pengetahuan, keterampilan


dan sikap profesional asuhan keperawatan di bidang
neonatologi

Uraian tugas dan tanggung jawab:

• Membantu dokter spesialis dalam tatakelola klinis,


manajemen progran di unit layanan neonatus rumah
sakit
ISKANDAR ATP, HANDAYANI KD, WILAR R, LUSYATI S, YUNIATI T, HENDRARTO TW, ET AL. BUKU PANDUAN PELAYANAN NEONATAL: UKK
NEONATOLOGI PP IDAI; 2018
PERIODE AWAL BAYI
BARU LAHIR
Periode Transisi Pernapasan
dan Sirkulasi pada Bayi Baru
Lahir
Transisi adalah proses perubahan fisiologis pada bayi baru lahir yang
dimulai di dalam rahim saat bayi mempersiapkan transisi dari dukungan
plasenta intrauterin ke perawatan ekstrauterin

PERUBAH WAKT
AN
• Pernapasan Detik U
• Sirkulasi Detik
• Homeostasis Glukosa
• Kontrol temperatur Meni
• Ginjal t
• Saluran Pencernaan Meni
Tekanan pada
Pengembangan ruang atrium kiri Ductus arteriosus,
paru segera meningkat, akibat yang
sesudah lahir aliran darah dari menghubungkan
aliran darah ke paru meningkat aorta dan arteri
dan  foramen ovale Pulmonalis berangsur-
dari paru meningkat pada septun angsur menutup
atrium menutup
Alur
Resusitas
i
Neonatus
IDAI

2022
2017
DELAYED CORD
CLAMPING
• Pada bayi bugar (aterm dan late preterm/ UG > 35 minggu)
• Berhubungan dengan nilai hematokrit (dalam 24 jam pertama)
dan kadar ferritin yang lebih tinggi (dalam 3 – 6 bulan
pertama) pada bayi
• Pada bayi prematur mengurangi pemberian vasopressor,
transfusi dan memperbaiki kesintasan
GOKMEN Z, OZKIRAZS, TARCAN A, KOZANGLU I, OZCIMEN EE, OZBEK N. J PERINAT MED.
2011;39:323-9 MCDONNELL M, HENDERSON-SMART DJ. J PAEDIATR CHILD
HEALTH. 1997;33:308-10
OH W, FANAROFF A, CARLO WA, DONOVAN EF, MCDONALD SA, POOLE WK. J PERINATAL.
ALUR RESUSITASI
NEONATUS IDAI 2022
ALUR RESUSITASI
NEONATUS IDAI 2022
PERSIAPAN TIM
RESUSITASI
3 = Drugs
Orang Pertama
Equipment
Sebagai leader / pemimpin tim
• Posisi : Tepat di depan kepala bayi baru lahir
• Dianggap paling terampil dan paling mampu
• Tugas utama : airway dan breathing

Orang Kedua = Asisten sirkulasi


• Posisi : Sebelah kiri bayi baru lahir
• Tugas utama : sirkulasi, mendengarkan LDJ,
mengatur PIP dan FiO, melakukan VTP
• Pemasangan umblikal kateter
• Pemasangan pulse oxymetri

2 = Circulation 1 = Airway-
Breathing Orang ketiga =
asisten peralatan, obat dan cairan
• Posisi : Sebelah kanan bayi baru lahir
• tugas utama : penyiapan alat, penyiapan
Apabila penolong hanya 2 orang obat dan cairan, mengukur suhu,
maka tugas orang ketiga dilakukan pemasangan monitor suhu
oleh orang kedua
Langkah awal:
- Hangatkan*
-Posisikan
kepala
(bersihkan jalan
napas jika perlu)
-Keringkan dan
stimulasi
- Posisikan
kembali

* UG < 32 minggu atau BL < 1500 gram:


Langsung dibungkus plastik tanpa dikeringkan terlebih dahulu kecuali wajah,
kemudian
pasang topi
Pastikan VTP
efektif yang
ditandai
Dada
🢝 oleh:
mengembang
Laju
🢝 Denyut Jantung
Stem Hold OK Rim Hold Membaik/Meningkat
Two-Point Top Hold
• Titik temu antara • Ibu jari dan telunjuk • Ibu jari dan Saturasi
🢝 Oksigen
‘batang’dan sungkup menekan sisi atas sungkup telunjuk membaik/ Meningka
dipegang dengan jari yang datar membentuk C t
telunjuk dan ibu jari • Bagian ‘batang’ tidak (seperti tanda
dipegang OK)
JIKA 2 KALI PEMBERIAN VTP DADA
TAMPAK TIDAK MENGEMBANG
SRIBTA
S  Perlekatan Sungkup
R  Reposisi bayi agar posisi menghidu
I  Isap lendir bila perlu
B  Singkirkan segala obstruksi (Buka mulut, jaw thrust)
T  Pastikan Tekanan cukup (tidak lebih dari 40 cmH2O)
A  Altrenatif jalan napas (INTUBASI atau pemasangan sungkup
laring)
CARA
MEMBERIKAN
BMS (balon mengembang T-piece
VTP
sendiri) resuscitator
VENTILASI TEKANAN
POSITIF (VTP)
UG FiO2 PIP PIP PEEP
maksimal
< 32 minggu 21-30% 20-25 30 5
33-34 minggu 21-30% 25-30 40 5
> 35 minggu 21% 25-30 40 5
BALON MENGEMBANG SENDIRI
(RESUSCITATION BAG ) DENGAN
KATUP PEEP
Jika napas spontan
disertai distres
napas (retraksi,
merintih dan
takipneu)

Berikan CPAP
mulai dengan
PEEP 7

Gagal CPAP, jika:


Jika masih -Masih distres
terdapat distress napas berat Pertimbangkan intubasi
napas, PEEP dengan PEEP 8 (skor Downe >6)
dinaikkan 8 - SpO2 tidak
EVALUASI DISTRES NAPAS (SKOR
DOWNE)0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Napas
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat
retraksi
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis
dengan O2 menetap
walaupun diberi
O2
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu

Skor 1 – 3 gangguan pernapasan ringan CPAP


Skor 4 – 5 gangguan pernapasan sedang CPAP
Skor > 6 gangguan pernapasan berat Intubasi
EFEK CPAP
PADA PARU

CPA
P

TANPA DENGAN
CARA
BTMS MEMBERIKAN
(balon tidak mengembang T-piece Resuscitator
sendiri) dengan single nasal

dengan
CPAP  Jackson - Reese
dengan
prong
single nasal
sungkup prong
JACKSON
REES
DENGAN
MANOMET
ER
TEKANAN
ALAT UNTUK MEMBERIKAN TERAPI
OKSIGEN OPTIMAL
O2 Blender O2 Mixer Cara memberikan FiO2 sesuai
kebutuhan
CARA SETTING VTP DAN CPAP
MENGGUNAKAN MIXSAFE
1. Hubungkan O ke gas inlet dengan
2
flow 5 lpm
2. Setting FiO2 menggunakan aturan 8
atau aturan 10
3. Setting PIP:
 Pengatur PIP dimaksimalkan terlebih
dahulu
 Tombol PIP sebelah kanan diputar ke
kiri sampai tekanan 40 cmH2O
 Tombol PIP sebelah kiri diputar ke kiri
disetting sampai tekanan 30 cmH2O
4. Setting PEEP dengan memutar pada
ujung selang gas outlet hingga
menunjukkan angka 5 cmH2O
CARA SETTING VTP DAN CPAP MENGGUNAKAN
NEOPUFF 2. Hubungkan O yang telah diatur FiO nya ke gas inlet
1. Setting FiO sesuai dengan yang dibutuhkan (rule of 10/ 8)
2

2 2

3. Setting PIP:
 Tutup bagian atas dan bawah pada ujung connector gas outlet
 Pengatur PIP dimaksimalkan terlebih dahulu
 Tombol PIP sebelah kiri diputar ke kiri sampai tekanan 40
cmH2O, kemudian tutup tombol PIP nya
 Tombol PIP sebelah kanan diputar ke kiri disetting sampai tekanan
30 cmH2O

4. Setting PEEP:
 Tutup bagian bawah pada ujung connector gas outlet
Putar bagian atasnya hingga menunjukkan angka 5 cmH2O
CARA SETTING CPAP DENGAN
SINGLE NASAL PRONG

Putar searah
jarum jam

PEEP 7 CmH2O
Udara mengalir
melalui selang
JIKA
SIANOSIS …
PEMBERIAN O2
ALIRAN BEBAS
PERAWATAN PASCA
RESUSITASI
Jika distres napas Berikan/
(merintih dan pertahankan CPAP
retraksi) tanpa dan cari
Observasi sianosis sentral penyebabnya

pernapasa Jika sianosis sentral Pertimbangkan


n kemungkinan
penyakit
tanpa distres jantung
napas yang kongenital
berlanjut
Jika setelah
dilakukan VTP
efektif selama 30
detik,
LDJ <60x/ menit

VTP +
Kompresi
dada (1:3)
selama 1 menit

Lokasi Kompresi Dada


TEKNIK
KOMPRESI DADA
Teknik Ibu Jari  lebih disukai
• Tidak cepat lelah
• Lebih baik dalam mengontrol kedalaman

Teknik Dua Jari

• Tidak tergantung besarnya bayi


• Lebih mudah untuk pemberian obat

Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior


LD
J

60 - <100x/
<60x/menit menit >100x/ menit

Berikan VTP VTP +


epinefri dilanjutkan, kompresi
n kompresi dada
dihentikan dihentikan
Jika LDJ
<60x/ menit

Berikan
Epinefrin
1:10.000
Dosis epinefrin:
- IV = 0,1 – 0,3 ml/kgBB  direkomendasikan initial 0,2 ml/kgBB (≈ 0,02 mg/kgBB)
- ETT = 0,3 – 1 ml/kgBB  direkomendasikan 1 ml/kgBB (≈ 0,1 mg/kgBB)
STABILISASI (ALGORITMA STABLE)  DALAM 1
JAM • Sugar level (kadar gula darah) and Safe Care
S

T • Temperature (suhu)

A • Airway (jalan napas) dan breathing


90-95%

(pernapasan)
<3
detik,

B • Blood pressure (tekanan darah)

L • Laboratory works (pemeriksaan laboratorium)

E • Emotional support (dukungan emosional)


TRANSPORTASI
NEONATUS
Prinsip transportasi pada bayi baru
lahir
pasca resusitasi
ACCEPT
• A : Assessment
• C : Control
•C :
Communication
• E : Evaluation
• P : Preparation
• T :Transportation
Assessmen
t
• Menilai indikasi pasien yang bisa dirujuk

• Kelayakan pasien yang dirujuk, kondisi pasien harus

stabil: Bebaskan jalan napas, pemantauan suhu,

denyut jantung
Contro
l
Pengawasan / control terhadap kelengkapan tim, kemampuan tim
kelengkapan alat
dan
• Kelengkapan tim transport (2-3 orang tenaga kesehatan)
• Kemampuan tim transport: posisi Perawatan Metode kanguru, pemantauan
frekuensi jantung, frekuensi pernapaasan dan temperature. Bila mungkin
saturasi oksigen
• Kelengkapan alat pada kendaraan yang dilengkapi: (Dukungan termal,
dukungan respiratori, perangkat suction, perangkat pemantauan, peralatan
infus serta perlengkapan akses vaskuler, obat-obatan emergensi (resusitasi
kit), sumber oksigen
Transportasi menggunakan Perawatan Metode
Kanguru (PMK)
Communicatio
n
Komunikasi internal, eksternal dan keluarga
• Internal yaitu melakukan komunikasi diantara tim
transport
• Eksternal yaitu melakukan komunikasi ke tempat rujukan
(ingat hal yang perlu dikomunikasikan)
• Keluarga yaitu melakukan komunikasi orang
kepada termasuk persetujuan tindakan dll tua

(informed consent)
Evaluatio
n
• Memastikan klinis pasien harus warm, pink and
sweet (sebelum, selama transportasi dan saat tiba di
tempat rujukan)
Preparation and
Packaging
Persiapan (akhir)

• Penyiapan dokumen

• Penyiapan alat
transport

• Penyiapan kondisi bayi


Transportatio
n
Transportasi bayi baru lahir
• Pasien siap diberangkatkan ke tempat rujukan

dengan kendaraan yang memenuhi syarat

• Alat minimal yang dibawa adalah t-piece


resuscitator,

resusitasi kit, obat (anti kejang, epinefrin)


QU
IZ
1. Apakah yang akan anda lakukan saat bayi
QUI baru lahir?
A.VTP (ventilasi tekanan positif) PEEP 5,
Z1 PIP 30, FiO2 30%
B.Memberikan CPAP PEEP 7 FiO2 30%
C. Langkah awal
D.Intubasi

2. Sebutkan urutan langkahnya?


A.Hangatkan, keringkan dan stimulasi,
posisikan kepala, bersihkan jalan
napas (jika perlu)
B.Hangatkan, posisikan kepala (bersihkan
jalan napas jika perlu), keringkan dan
stimulasi, atur posisi kembali
QUI 3.Setelah tindakan tersebut, bayi
belum bernapas, langkah apa yang
dilakukan selanjutnya?
Z2 A.Lanjutkan keringkan dan
stimulasi, posisikan kembali
B.Memberikan CPAP PEEP 7 FiO2
21%
C.VTP (ventilasi tekanan positif)
D.Intubasi

4. Bagaimana setting VTP yang


diberikan?
A. PEEP 5, PIP 25, FiO2 21%
B.PEEP 5, PIP 30, FiO2 21%
C. PEEP 5, PIP 30, FiO2 30%
QUI 5.Saat observasi, bayi UG 35 minggu, BL 2000

Z3
gram ditemukan dengan napas seperti pada
video, apa yang akan anda lakukan?
A.VTP (ventilasi tekanan positif) PEEP 5, PIP
30, FiO2 21%
B.Memberikan CPAP PEEP 7, FiO2 30%
C. Memberikan CPAP PEEP 5, FiO2 21%
D.Memberikan CPAP PEEP 7, FiO2 21%
E.Intubasi dengan ETT nomor 3 kedalaman 8
cm

6.Selanjutnya napas bayi masih retraksi


seperti pada video, usia 10 menit saturasi
88%, langkah apa yang akan anda lakukan?
A. CPAP PEEP tetap 7, FiO2 naik 30%
B.CPAP PEEP naik 8, FiO2 tetap 21%
C. CPAP PEEP naik 8, FiO2 naik 30%
TAKE HOME
MESSAGE
Bayi lahir tidak bernapas/menangis lemah dan atau tonus otot lemah, perlu dilakukan resusitasi dimulai
dengan langkah awal

Bayi apnea/megap-megap dan atau LDJ <100x/ menit, dilakukan VTP dengan FiO 21% (UG
>35 mg) dan 21-30% (UG <35 mg)

Bayi bernapas spontan dengan distres napas (retraksi, merintih, takipneu), dan LDJ
>100x/menit, diberikan CPAP mulai PEEP 7

Jika sianosis menetap tanpa distres napas atau target SpO2 tidak tercapai, berikan O2 aliran bebas
(pertimbangkan CPAP jika prematur)  jika tidak perbaikan, pertimbangkan penyakit jantung
kongenital
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai