Anda di halaman 1dari 65

BAB III

PENYELENGGARAAN
KESEHATAN PERORANGAN
(PKP)
Deskripsi Mata Pelatihan :
Mata pelatihan ini membahas standar dan instrumen akreditasi Klinik,
penjelasan tentang cara telusur dengan menggunakan instrumen
akreditasi.

Hasil Belajar :
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan
dan menggunakan standar dan instrumen akreditasi Klinik Bab III:
Pelayanan Kesehatan Perseorangan.
Gambaran
Umum
Pelayanan pasien memperhatikan hak pasien dan keluarga
serta mutu dan keselamatan pasien.
Klinik pratama menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar.
Klinik utama menyelengggarakan pelayanan spesialistik.
Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara
terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
Gambaran
Umum
Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep pelayanan
berfokus pada pasien dilaksanakan sehari hari dengan
implementasi dapat terlihat sebagai berikut:
a. Pelayanan memperhatikan hak pasien dan keluarga dan
mendukung keterlibatan pasien/keluarga dalam
asuhan pasien
b. Dokter melakukan integrasi seluruh asuhan dari PPA
lainnya
c. Implementasi pelayanan terintegrasi dengan adanya Panduan
Praktek Klinis (PPK), Alur Klinis, SPO, dan Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
Pasien dan Keluarga
Hak Pasien dan Akses Pasien Klinik Pengkajian Pasien
Dalam Proses
Keluarga (PKP 1) (PKP 3) (PKP 4)
15 FOKUS Asuhan (PKP 2)

AREA
Pelayanan Pasien
Rencana dan
Pelayanan Promotif Risiko Tinggi dan Pelayanan
Pemberian
dan Preventif (PKP Penyediaan Anestesi dan
Asuhan (PKP 5)
6) Pelayanan Risiko Bedah (PKP 8)
15 STANDAR Tinggi (PKP 7)

Pemulangan dan
Pelayanan Penyelenggaraan
Pelayanan Gizi (PKP 9) Tindak Lanjut
Perawatan (PKP Rujukan Rekam Medis (PKP
10) (PKP 11) 12)

67 ELEMEN
PENILAIAN Pelayanan
Laboratorium (PKP
Pelayanan
Radiologi
Pelayanan
AKefarmasian (PKP
13) (PKP 14) 15)

5
Standar 3.1 Hak Pasien dan Keluarga (PKP 1)

● Dalam memberikan asuhan, klinik melibatkan pasien dan keluarga


dalam menetukan keputusan dalam pemberian asuhan.
● Kerahasiaan pasien menjadi hal penting yang harus di pahami
oleh penanggung jawab dan seluruh staf.
● Pasien dan keluarga berhak menyampaikan keluhan tentang
pelayanan yang mereka terima.
● Klinik menyediakan media untuk pasien, keluarga dan seluruh
pengguna layanan yang ingin menyampaikan keluhan, konflik atau
masalah lain dan klinik menindaklanjuti keluhan atau pendapat
yang disampaikan.
Standar 3.1 Hak Pasien & Keluarga (PKP 1)
Elemen Penilaian
Maksud dan Tujuan 1) Tersedia bukti klinik mensosialisasikan hak dan
kewajiban pasien.
2) Tersedia bukti petugas menjelaskan tentang
Klinik harus memastikan bahwa pelayanan hak dan
yang diberikan bertanggung jawab dan kewajiban pasien beserta keluarganya.
mendukung hak pasien dan keluarga selama
menjalani asuhan dan memastikan 3) Pasien mengerti dan memahami hak
terpenuhinya kebutuhan pasien secara dan kewajibannya.
khusus. 4) Ada pemenuhan hak pasien
berkebutuhan khusus
Klinik memiliki proses penanganan atau dalam kondisi khusus.
keluhan secara sistematis dan 5) Tersedia petugas, media atau tempat untuk
terdokumentasi, dipastikan ditindak menyampaikan keluhan pelayanan bagi pasien
lanjuti berdasarkan prioritas dari efek atau keluarga.
keselamatan pasien.
6) Ada tindak lanjut keluhan oleh klinik dan
dikomunikasikan dengan pasien atau keluarga.
7) Ada dokumentasi pengaduan dan tindak lanjut
yang telah dilakukan.
Instrume
n ELEMEN PENILAIAN
Tersedia bukti klinik mensosialisasikan
KELENGKAPAN BUKTI
Terdapat dokumen bukti klinik telah mensosialisasikan
SKORING
10
5
hak dan kewajiban pasien. hak dan kewajiban pasien.
0

Tersedia bukti petugas menjelaskan 1. Terdapat dokumen bukti petugas telah menjelaskan 10
5
tentang hak dan kewajiban pasien tentang hak dan kewajiban pasien beserta
beserta keluarganya. keluarganya. 0

2. Melakukan observasi dan wawancara dengan petugas


tentang cara menjelaskan hak dan kewajiban pasien
beserta keluarganya.
Pasien mengerti dan memahami hak dan 1. Terdapat dokumen bukti bahwa pasien mengerti 10
5
kewajibannya. dan memahami hak dan kewajibannya. 0
2. Melakukan wawancara dengan pasien apakah
pasien mengerti dan memahami hak dan
kewajibannya.

Ada pemenuhan hak pasien 1. Terdapat SPO tentang pemenuhan hak 10


pasien 5
berkebutuhan khusus atau dalam kondisi 0
khusus. berkebutuhan khusus atau dalam kondisi khusus
2. Melakukan observasi dan wawancara kepada
petugas dan pasien terkait proses pemenuhan hak
pasien berkebutuhan khusus atau dalam kondisi
khusus.
Tersedia petugas, media atau tempat 1. Terdapat SPO penanganan keluhan/komplain 10
5
untuk menyampaikan keluhan pelayanan 2. Terdapat dokumen bukti tindak lanjut keluhan oleh 0
bagi pasien atau keluarga. klinik dan dikomunikasikan dengan pasien atau
keluarga.
Ada tindak lanjut keluhan oleh klinik dan
3. Melakukan observasi ketersediaan media atau sarana
dikomunikasikan dengan pasien atau
untuk menyampaikan keluhan pelayanan bagi pasien
keluarga.
atau keluarga.
4. Melakukan wawancara pasien terkait
penanganan keluhan.

Ada dokumentasi pengaduan dan 1. Terdapat dokumen bukti pengaduan dan tindak 10
5
tindak lanjut yang telah dilakukan. lanjut yang telah dilakukan 0
2. Melakukan wawancara kepada petugas/manajemen
klinik tentang proses tindak lanjut pengaduan
Standar 3.2 Pasien dan Keluarga dalam proses asuhan (PKP 2)

Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka


PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses
asuhan pasien.
Standar 3.2 Pasien dan Keluarga dalam proses asuhan (PKP 2)

Maksud dan Tujuan

● Pasien dan keluarga diberitahu oleh Elemen Penilaian


PPA informasi tentang rencana
asuhan, proses asuhan dan
kemungkinan hasil asuhan yang 1) Ada bukti pelaksanaan persetujuan tindakan
diberikan. kedokteran dan terdokumentasi di rekam medik
pasien.
● Persetujuan khusus untuk tindakan 2) Pasien atau keluarga mengetahui rencana
medik khusus dan resiko tinggi asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil
(informed consent). Informed consent asuhan yang diberikan.
sedikitnya memuat informasi dan
penjelasan: nama, tindakan, resiko
tindakan, kemungkinan komplikasi,
tindakan alternative dan hal-hal lain
yang perlu dipersiapkan oleh pasien
dan keluarga.
Instrume
n ELEMEN PENILAIAN
Ada bukti pelaksanaan persetujuan
KELENGKAPAN BUKTI
1. Terdapat SPO persetujuan tindakan kedokteran
SKORING
10
5
tindakan kedokteran dan 2. Terdapat dokumen bukti persetujuan tindakan
0
terdokumentasi di rekam medis kedokteran dan terdokumentasi di rekam medik
pasien. pasien.

Pasien atau keluarga mengetahui rencana 1. Terdapat dokumen bukti pasien atau keluarga mengetahui 10
5
asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil rencana asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil
asuhan yang diberikan. asuhan yang diberikan. 0
2. Melaksanakan wawancara kepada pasien atau keluarga
apakah sudah mengetahui rencana asuhan, diagnostik
dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan.
Standar 3.3 Akses Pasien Klinik (PKP 3)

Dalam proses penerimaan pasien, klinik melakukan pendaftaran


dan skrining.
Pendaftaran dan skrining bertujuan untuk mengetahui kebutuhan
pasien dan menilai kemampuan klinik dalam memberikan pelayanan.
Standar 3.3 Akses Pasien Klinik (PKP 3)

Maksud dan Tujuan

Elemen Penilaian
Klinik menetapkan prosedur skrining.

Skrining bertujuan:
1) Ada prosedur pendaftaran yang ditetapkan.
1) Mengetahui kebutuhan pasien. 2) Ada bukti pelaksanaan pendaftaran sesuai
2) Mengetahui kemampuan klinik regulasi yang ditetapkan.
dalam memberikan pelayanan. 3) Ada prosedur skrining yang ditetapkan.
4) Ada bukti pelaksanaan skrining sesuai
regulasi
yang ditetapkan.
Instrume
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
n
Ada prosedur pendaftaran
ditetapkan.
yang Terdapat SPO pendaftaran 10
5
0

Ada bukti pelaksanaan pendaftaran 1. Melakukan observasi terhadap 10


pelaksanaan 5
sesuai regulasi yang ditetapkan.
pendaftaran 0
2. Melakukan wawancara dengan petugas dan pasien
terkait pelaksanaan pendaftaran

Ada prosedur skrining yang Terdapat SPO skrining 10


5
ditetapkan. 0

Ada bukti pelaksanaan skrining sesuai 1. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan skrining 10
5
regulasi yang ditetapkan. 2. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas 0
dan pasien terkait pelaksanaan skrining
Standar 3.4 Pengkajian Pasien (PKP 4)

Proses pengkajian dilakukan secara komprehensif


mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien
dan keluarga.
Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang
akan dilakukan.
Standar 3.4 Pengkajian Pasien (PKP 4)
Maksud dan Tujuan

Ketika pasien diterima di klinik untuk


memperoleh pelayanan klinis perlu Elemen Penilaian
dilakukan kajian awal oleh tenaga medis,
keperawatan/kebidanan dan tenaga
pemberi asuhan lainnya : 1) Ada bukti dilakukan kajian pasien oleh PPA
1) Status fisik; dalam penetapan diagnosis yang dituangkan
2) Psikososial-spiritual; ke dalam rekam medis.
3) Riwayat kesehatan pasien; 2) Kajian awal sekurang kurangnya memuat
4) Riwayat penggunaan obat; dan data angka 1) sampai angka 5)
5) Screening gizi pasien. 3) Kajian ulang dibuat dalam bentuk CPPT dan
terdokumentasi di rekam medik.
Kajian ulang berisikan perkembangan
pasien dan dievaluasi secara berkala
dengan menggunakan form Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
Instrume
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
n
Ada bukti dilakukan kajian pasien oleh PPA 1.
dalam penetapan diagnosis yang dituangkan ke
Terdapat bukti dokumen pengkajian pasien oleh PPA dalam
penetapan diagnosis yang dituangkan ke dalam rekam medis
10
5

dalam rekam medis. 0


2. Melaksanakan observasi pengkajian pasien oleh PPA

Kajian awal sekurang kurangnya memuat data Terdapat bukti pengkajian awal sekurang kurangnya memuat data: 10
5
1) sampai 5)
1. Status fisik 0
2. Psikososial-spiritual
3. Riwayat kesehatan pasien
4. Riwayat penggunaan obat
5. Screening gizi pasien
Pengkajian awal dilakukan 1x24 jam

Kajian ulang dibuat dalam bentuk CPPT dan Terdapat bukti pengkajian ulang yang dibuat dalam bentuk CPPT 10
dan 5
terdokumentasi di Rekam Medik. 0
terdokumentasi di Rekam Medik.
Standar 3.5 Rencana dan Pemberian Asuhan (PKP 5)

Pelaksanaan asuhan sesuai dengan rencana asuhan.


Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan
yang diberikan kepada seorang pasien.
Standar 3.5 Rencana dan Pemberian Asuhan (PKP 5)
Maksud dan Tujuan

Tujuan utama rencana asuhan adalah


memperoleh hasil klinis yang optimal. Elemen Penilaian
Rencana asuhan terdokumentasi
dengan baik di rekam medik pasien.
1) Ada bukti rencana asuhan oleh PPA dan
Pasien mempunyai hak untuk terdokumentasi di rekam medik pasien.
mengambil keputusan terhadap asuhan 2) Ada bukti pelaksanaan asuhan dan
yang akan diperoleh. terdokumentasi di rekam medik
pasien.
Pasien berhak menolak atau menyetujui 3) Ada bukti rencana asuhan dievaluasi
rencana asuhan setelah mendapat secara
penjelasan dari pemberi asuhan. berkala oleh pemberi asuhan.
Instrume
n ELEMEN PENILAIAN
Ada bukti rencana asuhan oleh PPA
KELENGKAPAN BUKTI
Terdapat dokumen bukti rencana asuhan
SKORING
10
5
dan terintegrasi antar
terdokumentasi di rekam medis pasien. PPA (rencana asuhan bersifat kolaboratif) 0
dan
terdokumentasi di rekam medis pasien.

Ada bukti pelaksanaan asuhan Terdapat dokumen bukti pelaksanaan asuhan 10


dan dan 5
0
terdokumentasi di rekam medik pasien. terdokumentasi di rekam medis pasien.

Ada bukti rencana asuhan dievaluasi 1. Terdapat dokumen bukti rencana asuhan 10
secara dievaluasi secara berkala oleh pemberi asuhan. 5
0
berkala oleh pemberi asuhan. 2. Melaksanakan wawancara dengan petugas
terkait evaluasi rencana asuhan secara berkala
Standar 3.6 Pelayanan Promotif dan Preventif (PKP 6)

Klinik menyediakan pelayanan kesehatan promotif, preventif,


kuratif, dan rehabilitatif.
Penyelenggaraan pelayanan promotif dan preventif di klinik sesuai
dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung
program prioritas nasional maka dilakukan pemantauan secara
berkesinambungan.
Standar 3.6 Rencana dan Pemberian Asuhan (PKP 6)
Maksud dan Tujuan
Klinik menyelenggarakan
pelayanan promotif dan preventif Elemen Penilaian
sesuai dengan kebutuhan pasien
dan masyarakat serta mendukung 1) Ada pelayanan promotif dan preventif
program prioritas nasional.
yang dilakukan secara berkala.
Pemberian edukasi (langsung / 2) Ada bukti pelaksanaan dan laporan
menggunakan media komunikasi pelaksanaan program promotif
seperti banner, leafleat, dan dan preventif.
multi media).

Dilakukan pemantauan secara


berkesinambungan.
Instrume
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
n
Ada pelayanan
preventif yang
promotif
dilakukan
dan 1. Terdapat
promotif
dokumen bukti pelayanan 10
5
0
secara berkala. dan preventif yang dilakukan secara berkala.
2. Melaksanakan wawancara dengan pihak
manajemen klinik/petugas tentang pelayanan
promotif dan preventif termasuk Program
Prioritas Nasional yang disesuaikan dengan
pelayanan di klinik (TB/HIV/Stunting
Wasting/Kesehatan Ibu Anak dll)

Ada bukti pelaksanaan dan laporan Terdapat laporan pelaksanaan program promotif dan 10
5
pelaksanaan program promotif dan preventif (contoh Pelaporan TB/Stunting dan 0
preventif. wasting/HIV/Kesehatan Ibu Anak dll), disesuaikan
dengan jenis pelayanan di klinik
Standar 3.7 Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi
(PKP 7)

Klinik menetapkan regulasi pelayanan pasien risiko tinggi dan


penyediaan pelayanan risiko tinggi berdasarkan Panduan Praktik
Klinis dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Standar 3.7 Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi (PKP 7)

Maksud dan Tujuan


Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi
yang mampu dilayani.
Pelayanan pasien resiko tinggi antara lain : Elemen Penilaian
1) Pasien emergensi;
2) Pasien dengan penyakit menular; 1) Ada penetapan pelayanan pasien risiko tinggi
pada klinik.
3) Pasien dialisis; 2) Ada bukti pelaksanaan pemberian pelayanan
4) Pasien dengan risiko bunuh diri; dan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko
5) Populasi pasien rentan, lansia, anak-anak dan tinggi sesuai SPO yang ada.
pasien
berisiko tindak kekerasan atau ditelantarkan.

Pelayanan risiko tinggi antara lain:


6) Pelayanan pasien dengan penyakit menular;
7) Pelayanan pasien yang menerima dialisis; dan
8) Pelayanan pasien yang menerima kemoterapi.
Instrume
n
Ada
ELEMEN PENILAIAN
penetapan pelayanan pasien 1.
KELENGKAPAN BUKTI
Terdapat penetapan pelayanan pasien risiko tinggi di
SKORING
10
5
risiko tinggi pada klinik. klinik.
0
2. Terdapat penetapan pelayanan risiko tinggi di klinik

Ada bukti pelaksanaan pemberian 1. Terdapat SPO pelaksanaan pemberian pelayanan 10


5
pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
0
pelayanan risiko tinggi sesuai SPO yang 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pemberian
ada. pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan
risiko tinggi.
3. Melaksanakan observasi dan wawancara pada petugas
dan pasien terkait pemberian pelayanan terhadap pasien
risiko tinggi dan pelayanan risiko
tinggi
Standar 3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PKP 8)

Pelayanan anestesi dan bedah dilaksanakan sesuai standar, sesuai


dengan perencanaan dan kajian secara komprehensif dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Standar 3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PKP 8)
Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan
Maksud dan Tujuan berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis
pasien.
Pelayanan anestesi di klinik dilaksanakan sesuai Klinik pratama hanya melakukan bedah kecil (minor)
standar dan peraturan perundang-undangan tanpa anestesi umum dan/ atau spinal.
yang berlaku. Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah kecuali
Klinik pratama hanya melakukan anestesi local. bedah yang menggunakan anestesi umum dengan
Klinik utama selain anestesi lokal dapat inhalasi/ spinal, operasi sedang berisiko tinggi dan
melakukan anestesi sedasi intravena. operasi besar.
Dalam memberikan pelayanan anestesi, Dalam memberikan pelayanan bedah, klinik
klinik menetapkan program mutu dan menetapkan
keselamatan pasien meliputi: program mutu dan keselamatan pasien meliputi:
1) Kajian pra anestesi; 1) Kajian pra bedah;
2) Pemantauan intra anestesi; dan 2) Penandaan lokasi operasi; dan
3) Pemantauan paska anestesi. 3) Pelaksanaan surgical safety check list.
Pelayanan anestesi dan bedah dilaksanakan pada fasilitas
kesehatan yang memenuhi syarat salah satunya adalah
ruang bedah yang sesuai dengan standar.
Standar 3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PKP 8)

Elemen Penilaian

1) Klinik menetapkan prosedur pelayanan anestesi dan bedah sesuai


kebutuhan.
2) Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan oleh tenaga medis yang
kompeten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3) Jenis, dosis dan teknik anestesi dan pemantauan status fisiologi
pasien selama pemberian anestesi oleh petugas dicatat dalam rekam
medis pasien.
4) Ada bukti pelaksanaan kajian pra bedah.
5) Ada bukti pelaksanaan kajian pra anestesi.
6) Ada bukti pemantauan dan evaluasi paska anestesi dan bedah.
Instrume
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING

n
Klinik menetapkan prosedur pelayanan
anestesi dan bedah sesuai kebutuhan.
Terdapat SPO pelayanan anestesi dan bedah. 10
5
0

Pelayanan anestesi dan bedah 1. Terdapat dokumen bukti bahwa pelayanan anestesi 10
5
dilakukan oleh tenaga medis yang dan bedah dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten 0
kompeten sesuai dengan peraturan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
perundangan yang berlaku. 2. Melaksanakan wawancara dengan manajemen klinik,
petugas anestesi dan bedah tentang kompetensi petugas
anestesi dan bedah

Jenis, dosis dan teknik anestesi dan Terdapat dokumen bukti bahwa Jenis, dosis dan teknik 10
5
pemantauan status fisiologi pasien anestesi dan pemantauan status fisiologi pasien selama 0
selama pemberian anestesi oleh pemberian anestesi oleh petugas dicatat dalam rekam medis
petugas dicatat dalam rekam medis pasien.
pasien.
Ada bukti pelaksanaan kajian pra Terdapat dokumen bukti pelaksanaan kajian pra 10
5
bedah. bedah 0

Ada bukti pelaksanaan kajian pra Terdapat dokumen bukti pelaksanaan kajian pra 10
5
anestesi. anestesi 0

Ada bukti pemantauan dan evaluasi 1. Terdapat dokumen bukti pemantauan dan 10
5
paska anestesi dan bedah. evaluasi selama tindakan pembedahan. 0
2. Terdapat dokumen bukti pemantauan dan
evaluasi paska anestesi dan bedah.
Standar 3.9 Pelayanan Gizi (PKP 9)

Pelayanan gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi
makanan.
Standar 3.9 Pelayanan Gizi (PKP 9)
Maksud dan Tujuan Elemen Penilaian

Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan 1) Asuhan gizi dilakukan oleh petugas yang
konsisten dengan asuhan klinis. berkompeten sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi
makanan. 2) Disusun rencana asuhan gizi berdasarkan
kajian kebutuhan gizi pada pasien
1) Pemesanan dan pemberian makanan dilakukan sesuai sesuai dengan kondisi kesehatan dan
dengan status gizi dan kebutuhan pasien. kebutuhan pasien.
2) Setiap pasien harus mengonsumsi makanan 3) Distribusi dan pemberian makanan
sesuai dengan standar angka kecukupan gizi. dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan
3) Terapi gizi pada pasien rawat inap harus dicatat dan di dokumentasikan.
dan didokumentasikan dengan baik. 4) Pasien dan/atau keluarga diberi
4) Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam edukasi tentang pembatasan diet
menyediakan makanan bila sesuai dan konsisten pasien dan keamanan atau kebersihan
dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana makanan.
asuhan
Instrume
n
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Asuhan gizi dilakukan oleh petugas Terdapat dokumen penetapan petugas yang berkompeten 10
5
yang berkompeten sesuai dengan sesuai dengan aturan perundangan. 0
aturan perundangan.

Disusun rencana asuhan gizi Terdapat dokumen rencana asuhan gizi berdasarkan 10
5
berdasarkan kajian kebutuhan gizi pada kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan kondisi 0
pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien.
kesehatan dan kebutuhan pasien.
Distribusi dan pemberian makanan 1. Terdapat dokumen bukti bahwa distribusi dan 10
5
dilakukan sesuai jadwal dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan 0
pemesanan dan di dokumentasikan. pemesanan.
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait
distribusi dan pemberian makanan yang dilakukan
sesuai jadwal dan pemesanan

Pasien dan/atau keluarga diberi 1. Terdapat dokumen bukti bahwa Pasien dan/atau 10
5
edukasi tentang pembatasan diet keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diet 0
pasien dan keamanan atau kebersihan pasien dan keamanan atau kebersihan makanan.
makanan. 2. Melaksanakan wawancara dengan pasien dan
petugas terkait edukasi tentang pembatasan diet
pasien dan keamanan atau kebersihan makanan.
Standar 3.10 Pemulangan dan tindak lanjut perawatan (PKP 10)

Pemulangan dan tindak lanjut pasien bertujuan untuk


kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur yang baku dan
jelas.

Rujukan dilaksanakan apabila klinik tidak memiliki kompetensi


penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Standar 3.10 Pemulangan dan tindak lanjut perawatan (PKP 10)

Maksud dan Tujuan Elemen Penilaian

Klinik dapat memberikan pelayanan rawat inap paling


1) Dokter melaksanakan pemulangan dan
menyusun rencana tindak lanjut sesuai
lama 5 (lima) hari.
dengan rencana yang disusun dan
Bila memerlukan rawat inap lebih dari 5 hari maka kriteria pemulangan.
pasien
harus secara terencana dirujuk ke rumah sakit.
2) Ada bukti ringkasan pulang pasien dalam
rekam medis.
Pemulangan pasien dilakukan berdasarkan kriteria
3) Ada bukti pemberian informasi kepada
pulang yang ditetapkan oleh penanggung jawab klinik
pasien saat pulang.
dan didokumentasikan pada resume pasien pulang.
Informasi yang diberikan kepada pasien/keluarga pada
saat pemulangan atau rujukan diperlukan agar
pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang perlu
dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang
optimal.
Instrume
n
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Dokter melaksanakan pemulangan dan Terdapat dokumen bukti bahwa Dokter melaksanakan 10
5
menyusun rencana tindak lanjut sesuai pemulangan dan menyusun rencana tindak lanjut sesuai 0
dengan rencana yang disusun dengan rencana yang disusun dan kriteria pemulangan.
dan kriteria pemulangan.

Ada bukti ringkasan pulang pasien Terdapat dokumen bukti ringkasan pulang pasien dalam 10
5
dalam rekam medis. rekam medis. 0

Ada bukti pemberian informasi kepada 1. Terdapat dokumen bukti pemberian informasi kepada 10
5
pasien saat pulang. pasien saat pulang. 0
2. Melaksanakan wawancara kepada pasien dan/atau
petugas terkait pemberian informasi kepada pasien
saat pulang.
Standar 3.11 Pelayanan Rujukan (PKP 11)

Pelayanan Rujukan dilaksanakan apabila klinik tidak memiliki


kompetensi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Standar 3.11 Pelayanan Rujukan (PKP 11)
Maksud dan Tujuan Elemen Penilaian

Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat 1) Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien.
dipenuhi oleh klinik, maka pasien harus di rujuk ke 2) Klinik yang merujuk pasien memastikan
fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan bahwa fasyankes yang dituju dapat
berdasarkan kebutuhan pasien dan telah bekerja sama memenuhi kebutuhan pasien.
dengan klinik.
Pasien/keluarga pasien mempunyai hak untuk
3) Pasien/keluarga memperoleh informasi
rujukan dan memberi persetujuan untuk
memperoleh informasi tentang rencana rujukan.
dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan
Untuk memastikan kontinuitas pelayanan, informasi pasien.
tentang kondisi pasien (kondisi klinis pasien, prosedur
dan pemeriksaan yang telah dilakukan dan kebutuhan 4) Ada sarana transportasi rujukan yang
pasien lebih lanjut) dituangkan dalam surat rujukan. memenuhi syarat (khusus klinik yang
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap menyelenggarakan pelayanan rawat
menyediakan sarana transportasi rujukan pasien inap).
(ambulance) yang memenuhi persyaratan sesuai 5) Ada daftar jejaring rujukan klinik.
ketentuan perundangan.
Dalam hal klinik belum memiliki ambulans, dapat
dipenuhi melalui kerja sama dengan fasilitas
pelayanan kesehatan lain.
Instrume
n ELEMEN PENILAIAN
Ada tata cara dan prosedur rujukan
KELENGKAPAN BUKTI
Terdapat SPO rujukan pasien.
SKORING
10
5
pasien. 0

Klinik yang merujuk pasien 1. Terdapat dokumen bukti bahwa 10


Klinik 5
memastikan bahwa fasyankes yang 0
dituju dapat memenuhi kebutuhan memastikan fasyankes yang dituju
pasien. dapat memenuhi kebutuhan pasien yang dirujuk.
2. Malaksanakan wawancara dengan petugas terkait
tatacara merujuk pasien ke fasyankes lain.
Pasien/keluarga memperoleh informasi 1. Terdapat dokumen bukti pemberian informasi pada pasien dan 10
5
rujukan dan memberi persetujuan keluarga yang akan dirujuk 0
untuk dilakukan rujukan berdasarkan 2. Terdapat dokumen bukti persetujuan pasien/keluarga
saat
kebutuhan dilakukan rujukan
pasien. 3. Melaksanakan wawancara dengan pasien dan/atau petugas terkait
pemberian informasi sebelum dilakukan rujukan

Ada sarana transportasi rujukan yang 1. Melaksanakan observasi terkait sarana transportasi yang 10
digunakan 5
memenuhi syarat (khusus klinik 0
untuk merujuk pasien yang memenuhi syarat (khusus klinik
yang menyelenggarakan pelayanan rawat yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap).
inap). 2. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait
sarana
transportasi rujukan yang memenuhi syarat (khusus klinik yang
menyelenggarakan pelayanan rawat inap).

Ada daftar jejaring rujukan klinik. Terdapat dokumen daftar jejaring rujukan klinik. 10
5
0
Standar 3.12 Penyelenggaraan Rekam Medis (PKP 12)

Klinik melakukan penyelenggaran pelayanan rekam medis sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rekam medis di klinik dipelihara dan terdokumentasi dengan
baik
Standar 3.12 Penyelenggaraan Rekam Medis (PKP 12)

Maksud dan Tujuan Elemen Penilaian

1) Ada bukti penyelenggaraan rekam medis.


Rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, 2) Ada bukti rekam medis diisi secara lengkap
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
pelayanan lain yang telah diberikan kepada 3) Ada tata cara penyimpanan, peminjaman
pasien. dan pemusnahan rekam medis.
Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang 4) Ada bukti klinik menjaga kerahasiaan
rekam
dibuat dan disimpan dalam bentuk elektronik.
medis pasien.
Penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Instrume
n
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING

Ada bukti penyelenggaraan Terdapat dokumen bukti penyelenggaraan rekam medis 10


5
rekam medis. sesuai ketentuan yang berlaku 0

Ada bukti rekam medis diisi Terdapat dokumen bukti rekam medis diisi secara lengkap 10
5
secara lengkap oleh Profesional oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA). 0
Pemberi Asuhan (PPA).
Ada tata cara penyimpanan, Terdapat SPO tentang tata cara penyimpanan, 10
5
peminjaman dan peminjaman dan pemusnahan rekam medis. 0
pemusnahan rekam medis.

Ada bukti klinik menjaga 1. Terdapat dokumen bukti klinik menjaga kerahasiaan 10
5
kerahasiaan rekam medis rekam medis pasien. 0
pasien. 2. Melaksanakan observasi dan wawancara terkait cara
klinik menjaga kerahasiaan rekam medis pasien.
Standar 3.13 Pelayanan Laboratorium (PKP 13)

Klinik rawat jalan dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium.


Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pelayanan laboratorium.
Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan.
Klinik menetapkan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang tersedia.
Pelayanan laboratorium merupakan penunjang untuk penyelenggaraan
pelayanan medik di Klinik dan hanya untuk kebutuhan pelayanan di
Klinik.
Standar 3.13 Pelayanan Laboratorium (PKP 13)
Elemen Penilaian
Maksud dan Tujuan
1) Ada penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang
disediakan.
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan 2) Terdapat Penanggung Jawab Laboratorium sesuai perundang-
laboratorium menetapkan jenis-jenis undangan yang berlaku.
pelayanan dan pemeriksaan laboratorium
yang tersedia.
3) Klinik menetapkan rentang nilai normal untuk setiap
jenis pemeriksaan yang disediakan.
Laboratorium di dalam klinik tersebut wajib
melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI)
4) Ada bukti reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai
dengan jenis pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan
dalam setiap siklus pemeriksaan
penyimpanannya.
laboratorium dan mengikuti program
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara 5) Ada prosedur pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut hasil
periodik yang diselenggarakan oleh institusi laboratorium kritis.
yang ditetapkan oleh pemerintah. 6) Ada prosedur rujukan spesimen dan/ atau pengguna layanan,
jika pemeriksaan laboratorium tidak dapat dilakukan oleh
klinik.
7) Ada bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala.
Instrume
n
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada penetapan jenis-jenis Terdapat SK penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang 0
5
pelayanan laboratorium yang disediakan. 10
disediakan.

Terdapat Penanggung Jawab Terdapat dokumen SK Penanggung Jawab Laboratorium sesuai 0


5
Laboratorium sesuai perundang- perundang-undangan yang berlaku. 10
undangan yang berlaku.

Klinik menetapkan rentang nilai Terdapat penetapan rentang nilai normal untuk setiap jenis 0
5
normal untuk setiap jenis pemeriksaan yang disediakan. 10
pemeriksaan yang disediakan.

Ada bukti reagensia esensial dan Tersedia reagensia esensial dan bahan lain sesuai dengan jenis 0
5
bahan lain tersedia sesuai dengan pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya 10
jenis pelayanan yang ditetapkan,
pelabelan dan penyimpanannya.
Ada prosedur pelaporan, pencatatan 1. Terdapat penetapan nilai kritis hasil laboratorium 0
5
dan tindak lanjut hasil laboratorium 2. Terdapat SPO pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut 10
hasil
kritis.
laboratorium kritis.
3. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pelaporan, pencatatan dan
tindak lanjut hasil laboratorium kritis.
4. Melaksanakan wawancara dengan petugas laboratorium
terkait
pelaksanaan prosedur pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut hasil
laboratorium kritis.

Ada prosedur rujukan spesimen Terdapat SPO rujukan spesimen dan/ atau pengguna layanan, jika 0
5
dan/atau pengguna layanan, jika pemeriksaan laboratorium tidak dapat dilakukan oleh klinik. 10
pemeriksaan laboratorium tidak
dapat dilakukan oleh klinik.

Ada bukti pelaksanaan Pemantapan 1. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal 0
5
Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala 10
Mutu Eksternal (PME) secara 2. Melaksanakan wawancara dengan petugas tentang pelaksanaan
berkala. Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal
(PME) secara berkala di klinik
Standar 3.14 Pelayanan Radiologi (PKP 14)

Pelayanan radiologi disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien.


Pelayanan radiologi dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan.
Standar 3.14 Pelayanan Radiologi (PKP 14)
Elemen Penilaian
Maksud dan Tujuan
1) Klinik menerapkan prosedur pelayanan radiologi.
Pelayanan radiologi di klinik disesuaikan
2) Ada bukti pelayanan radiologi sesuai dengan prosedur
yang ada termasuk kepatuhan terhadap manajemen
dengan kebutuhan dan sesuai keamanan radiasi.
keamanan radiasi. Klinik yang memiliki
pelayanan radiologi dipastikan memiliki
manajemen keamanan radiasi.
Semua peralatan yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi diperiksa,
dirawat, dan dikalibrasi secara teratur
dan disertai catatan memadai yang
dipelihara dengan baik.
Instrume
n
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING

Klinik menerapkanprosedur 1. Terdapat SPO pelayanan radiologi di klinik 0


5
pelayanan radiologi 2. Terdapat SK penanggung jawab pelayanan radiologi 10

Ada bukti pelayanan radiologi 1. Terdapat dokumen bukti pelayanan radiologi sesuai 0
dengan 5
sesuai dengan prosedur yang ada 10
prosedur yang ada termasuk kepatuhan
termasuk kepatuhan terhadap
terhadap manajemen keamanan radiasi.
manajemen keamanan radiasi.
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas
tentang pelaksanaan pelayanan radiologi
yang sesuai dengan prosedur yang ada
termasuk kepatuhan terhadap manajemen
keamanan radiasi.
Standar 3.15 Pelayanan Kefarmasian (PKP 15)

Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.
Pelayanan Kefarmasian di Klinik diselenggarakan oleh instalasi farmasi.
Pelayanan Kefarmasian di Klinik terdiri dari pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan BMHP, serta pelayanan farmasi klinis.
Standar 3.15 Pelayanan Kefarmasian (PKP 15)
Elemen Penilaian Elemen Penilaian
1) Tersedia bukti pengelolaan dan pelayanan sediaan 8) Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan
farmasi BMHP dan alat kesehatan oleh tenaga obat narkotika serta psikotropika sesuai
kefarmasian sesuai dengan ketentuan peraturan dengan regulasi.
perundang-undangan.
9) Tersedia bukti penyimpanan obat termasuk
2) Tersedia daftar formularium obat klinik. obat high alert yang baik, benar dan aman
3) Ada kebijakan dan atau prosedur pengadaan obat sesuai sesuai regulasi.
dengan regulasi. 10) Tersedia kebijakan dan atau prosedur
4) Tersedia bukti dilakukan pengkajian resep dan penanganan obat kadaluarsa/rusak.
pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan 11) Terdapat pencatatan dan pelaporan
pemberian obat. MESO/Monitoring Efek Samping Obat.
5) Tersedia bukti pemberian informasi obat dan konseling 12) Ada kebijakan dan atau prosedur
oleh Apoteker. pemantauan dan pelaporan medication
6) Tersedia bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat error.
inap sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- 13) Dalam hal klinik tidak memiliki apoteker,
undangan. sebagai penanggung jawab pelayanan
7) Tersedia obat emergensi pada unit-unit dimana kefarmasian, ada bukti bahwa klinik hanya
diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi mengelola obat darurat medis sesuai
kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau, dan dengan ketentuan peraturan perundang-
diganti tepat waktu setelah digunakan atau bila undangan.
kadaluarsa.
Instrume
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
n
Tersedia bukti pengelolaan dan 1. Terdapat SK penanggung jawab pelayanan kefarmasian
pelayanan sediaan farmasi BMHP dan 2. Terdapat dokumen bukti pengelolaan dan pelayanan sediaan
0
5
10
alat kesehatan oleh tenaga kefarmasian farmasi BMHP dan alat kesehatan oleh tenaga kefarmasian
sesuai dengan peraturan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perundang-undangan 3. Melaksanakan observasi dan wawancara terhadap
pengelolaan dan pelayanan sediaan farmasi BMHP dan alat
kesehatan oleh tenaga kefarmasian di klinik

Tersedia daftar formularium obat Terdapat daftar formularium obat 0


klinik 5
10

Ada kebijakan dan atau prosedur Terdapat prosedur pengadaan obat sesuai dengan regulasi 0
pengadaan obat sesuai dengan 5
regulasi 10
Tersedia bukti dilakukan 1. Terdapat dokumen bukti dilakukan pengkajian resep dan 0
pengkajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan 5
pemberian obat dengan benar pemberian obat 10
pada setiap pelayanan 2. Melaksanakan observasi dan wawancara pelaksanaan
pemberian obat pengkajian resep dan pemberian obat dengan benar pada
setiap pelayanan pemberian obat

Tersedia bukti pemberian 1. Terdapat dokumen bukti pemberian informasi obat dan 0
informasi obat dan konseling konseling oleh Apoteker 5
oleh Apoteker 2. Melaksanakan observasi dan wawancara pelaksanaan 10
pemberian informasi obat dan konseling oleh Apoteker
Tersedia bukti rekonsiliasi obat 1. Terdapat dokumen bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat 0
pada pelayanan rawat inap sesuai inap sesuai dengan peraturan perundang-undangan 5
dengan peraturan perundang- 2. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas terhadap 10
undangan pelaksanaan rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat inap

Tersedia obat emergensi pada 1. Terdapat daftar obat emergensi yang diperbaharui secara berkala 0
unit-unit dimana diperlukan, dan 2. Terdapat dokumen bukti ketersediaan obat emergensi pada unit- 5
dapat diakses untuk memenuhi unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi 10
kebutuhan yang bersifat kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau, dan diganti tepat
emergensi, dipantau, dan diganti waktu setelah digunakan atau bila kadaluarsa.
tepat waktu setelah digunakan 3. Melaksanakan observasi dan wawancara terhadap ketersediaan obat
atau bila kadaluarsa. emergensi pada unit-unit dimana diperlukan
Tersedia bukti penyimpanan 1. Terdapat SPO penyimpanan dan pelaporan 0
obat
dan pelaporan obat narkotika 5
serta psikotropika sesuai narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi
10
2. Terdapat daftar obat narkotika serta psikotropika yang
dengan regulasi
tersedia
3. Melaksanakan observasi wawancara
terhadap
penyimpanan dan pelaporan obat narkotika
serta
psikotropika
Tersedia bukti penyimpanan 1. Terdapat SPO penyimpanan obat termasuk obat high alert 0
obat termasuk obat high alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi 5
yang baik, benar dan aman 2. Terdapat dokumen bukti penyimpanan obat 10
sesuai regulasi termasuk obat high alert yang baik, benar dan aman sesuai
regulasi
3. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas tentang
penyimpanan obat termasuk obat high alert yang baik,
benar dan aman sesuai regulasi
Tersedia kebijakan dan atau prosedur 1. Terdapat SPO penanganan obat kadaluarsa/ rusak 0
penanganan obat kadaluarsa/ rusak 2. Terdapat dokumen bukti penanganan obat kadaluarsa/ rusak sesuai 5
prosedur 10
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait penanganan obat
kadaluarsa/ rusak

Terdapat pencatatan dan pelaporan 1. Terdapat dokumen bukti pencatatan dan pelaporan MESO/Monitoring 0
MESO/Monitoring Efek Samping Obat Efek Samping Obat 5
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas tentang pencatatan dan 10
pelaporan MESO/Monitoring Efek Samping Obat di klinik

Ada kebijakan dan atau prosedur 1. Terdapat SPO pemantauan dan pelaporan medication error 0
pemantauan dan pelaporan 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pemantauan dan pelaporan 5
medication error medication error 10
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait
pelaksanaan pemantauan dan pelaporan medication error di klinik

Dalam hal klinik tidak memiliki 1. Terdapat dokumen bukti bahwa klinik hanya mengelola obat darurat 0
apoteker, sebagai penanggung jawab medis sesuai peraturan perundang-undangan 5
pelayanan kefarmasian, ada bukti 2. Melaksanakan observasi dan wawancara tentang pengelolaan obat 10
bahwa klinik hanya mengelola obat darurat medis di klinik
Memang Indah Pantai Senggigi
Keindahannya memang menggoda
Lain waktu kita berjumpa lagi
Pelayanan Kesehatan yang bermutu
tetap di Hati

Melihat Nelayan memancing


tenggiri
Tenggiri dijual di akhir pekan
Saya mohon undur diri
Silaf dan salah mohon dimaafkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai