Anda di halaman 1dari 28

UNSUR HARA DAN PEMUPUKAN

Hasil tanaman

Kesuburan tanah

Tanah sbg medium tumbuh tanaman memiliki daya dukung terbatas. Pada
suatu saat, daya dukung tanah (kemampuan mensuplai hara) dapat berkurang.
Oleh karrena itu harus ada upaya untuk mempertahankan daya dukung tanah,
lewat upaya memasukkan sejumlah unsur hara ke dalam tanah. Upaya ini
dikenal dengan pemupukan.
KEBERADAAN UNSUR HARA DI ALAM

N2 H2O O2
(78,08%)
CO2 Ar (0,93%)
N2O (0,03%)
(0,25ppm)
SO2 Ne He

fiksasi H2 Kr Xe

Bahan
organik
N,P,S Pelapukan
Batuan

P,K,Ca,Mg,Fe,Mn,B,Co,Cl
PERMASALAHAN PRODUKTIVITAS TANAH

FIKSASI N2 HILANG DLM


PEMUPUKAN BENTUK GAS
PELARUTAN HUJAN

PANENAN

KANDUNGAN HARA DLM TANAH


EROSI
PELAPUKAN BATUAN
DAN PEROMBAKAN
BAHAN ORGANIK
PELINDIAN
NUTRISI TANAMAN
Semua unsur atau senyawa yang dibutuhkan tanaman didefinisikan sebagai
NUTRISI TANAMAN. Unsur unsur yang dibutuhkan suatu tanaman di sepanjang
hidupnya dan mutlak harus ada disebut dengan HARA ESENSIAL. Sifat esensial
(esensialitas) ini dipengaruhi oleh perilaku dan perwatakan tanaman. Bagi tanaman
tertentu suatu hara dapat bersifat esensial, tetapi bagi tanaman lain belum tentu
unsur hara tsb bersifat esensial.

Beberapa pakar mengusulkan beberapa istilah :


-Functional nutrient (hara fungsional) yaitu hara yang secara langsung dan jelas
telah dapat diketahui mempunyai peran penting dalam metabolisme
tanaman.
-Beneficial nutrient (hara bermanfaat) yaitu hara bermanfaat yang mencakup
semua unsur yang telah ditemukan dan terbukti merangsang pertumbuhan
tanaman, tetapi sampai sekarang belum terbukti esensialitasnya dan kadang-
kadang baru ditemukan esensialitasnya pada kondisi tertentu.
KEBUTUHAN HARA SECARA KUANTITATIF

Berdasarkan kebutuhan kuantitatifnya, hara tanaman dibagi menjadi :

HARA MAKRO, yaitu unsur hara yang di dalam jaringan tanaman


konsentrasinya >=0,1% per berat kering tanaman. Hara makro yang dimaksud
adalah [C,H,O], N, P, K, Ca, Mg, dan [Na,Si].

HARA MIKRO, yaitu unsur hara yang di dalam jaringan tanaman konsentra-
sinya <=0,01% (100ppm) per berat kering tanaman. Hara mikro tersebut
adalah Fe, Mn, Zn, Mo, B, Cl dan Co.

HARA TOKSIK yaitu sebagian hara MIKRO yang dapat meracun tanaman
jika konsentrasinya berlebihan dan sebagian hara (unsur) yang sering terdapat
dalam limbah pabrik. Hara tersebbut adalah Fe, Mn, Cu, B, Zn, F, Al, Ni, Pb,
Cd, I, Br, Cr dan Se.
Dioven pd
ditimbang
suhu 60o C
Berat 100 gram

Berat segar Berat kering

Batas kritis unsur X (90%- Unsur X = (0,12 g/100g) X 100% =


nya)= {90/100} x 0,12 gram beratnya 0,12 0,12%
= 0,108 gram gram)

Hara makro, beratnya = atau lebih


besar dari 0,1% berat kering tanaman. Unsur X adalah unsur hara
Hara mikro, beratnya = atau lebih kecil MAKRO
dari 0,01% berat kering tanaman
Kebutuhan kuantitatif hara oleh tanaman merupakan indikator status hara
dalam jaringan tanaman untuk pertumbuhan. Jika status hara dalam
jaringan tanaman tidak memungkinkan tanaman tumbuh maksimal, status
hara ini disebut deficiency level (aras kekurangan). Sementara status hara
dalam jaringan tanaman yang memungkinkan tanaman tumbuh dengan
maksimal disebut dengan sufficient level (aras kecukupan). Suatu kondisi
(status hara) yang menjadi batas antara aras kekurangan dan kecukupan
disebut dengan critical level (aras kritik). Aras kritik juga disebut sebagai
batas antara tanaman yang respon dan tidak respon terhadap upaya
pemupukan.
Aras kritik ditentukan berdasarkan tingkat hasil 90% dari hasil maksimum
(100%) yang mungkin diperoleh dari suatu budidaya suatu tanaman.
Dengan demikian jika dihubungkan dengan kurve pertumbuhan tanaman,
status hara dalam jaringan tanaman (berdasarkan berat keringnya)
dipilahkan menjadi ARAS DEFISIENSI, ARAS KECUKUPAN dan
ARAS TOKSIK. Sebagaimana digambarkan dalam kurve berikut ini :
100%
90%
80%

Daerah kecukupan/
komsumsi mewah

Daerah Daerah
respon toksik

Konsentrasi hara dlm jar.


ARAS KRITIK tanaman per berat kering
KLASIFIKASI NUTRISI TANAMAN

Jenis Unsur Diserap tanaman dalam bentuk :


C, H, O CO2 (gas), HCO3-, H2O,O2
N, S NO2-, NO3-, NH4+, N2(gas), SO4=, SO2 (gas)
P, B, Si H2PO4-, HPO42-, PO43-, H2BO3-, Si2+
K, Na, Ca, Mg K+, Na+, Ca2+, Mg2+
Mn, Cl Mn2+, Cl-
Fe, Cu,Zn,Mo Fe2+, Cu2+, Zn2+, MoO4-
ZONA AKAR TERDIRI BEBERAPA
KOMPONEN

Pemupukan dan
Kompleks penyiraman
Cadangan
(mineral batuan dan
bahan organik)

Kompleks Larutan
Pertukaran/koloid tanah NO3
- Permukaan
tanah akar

NH4+
Kompleks Pertukaran
Kompleks -lempung Larutan tanah
cadangan, fiksasi, -Oksida Fe,Al
immobilisasi -Bahan Organik

Mineral primer Ca

-feldspar, dsb SO4-


K NO3- Cl-
Mineral sekunder
H2PO4-
-kaolinit, illit, Cl-
Zn
montmorilonit HPO4=
Al
Endapan P, Mn, Ca2+ Mg2+ Na+
Mg
Fe,dsb H Al3+ Zn2+
Bahan organik Na

Mg2+
Ca2+ K+

Kompleks Lempung-Humus akar


KOMPLEKS CADANGAN merupakan sumber hara. Lewat proses
pelapukan bahan mineral batuan dan dekomposisi (peruraian) bahan
organik, unsur hara dapat dibebaskan dan diikat oleh permukaan tanah
(situs ikatan hara yang ada di permukaan partikel-partikel tanah).
ENDAPAN Fe, Mn dan bahkan P (misal guano) berfungsi sebagai
pelepas hara lambat (Slow Release Nutrient). Sedangkan bahan organik
adalah kompleks imobilisasi yang dapat menyumbang hara (jika terurai)
dalam waktu agak lama. Selam belum terurai bahan organik disebut
“hara tak tersedia” (not ready release available).
KOMPLEKS PERTUKARAN merupakan kompleks pengikatan kation
(ion positif) dan anion (ion negatif) dalam bentuk yang mudah
tersediakan bagi tanaman dan dikenal dengan pol goyah/labil (labile
pool) karena berada dalam keseimbangan dinamis dengan larutan tanah.
FAKTOR KUANTITAS DAN INTENSITAS HARA

INTENSITAS Konsentrasi hara dalam larutan tanah

VOLUME PERAKARAN
cepat
K
Pol goyah
U lambat
A
N Hara yang dilepas selama pertumbuhan tanaman
T
I
T
A Hara cadangan dalam mineral batuan dan bahan organik
S
KUANTITAS (Q) menggambarkan jumlah hara yang secara potensial dapat
tersedia bagi tanaman dalam waktu tertentu. Proses penyediaan hara ini
dipengaruhi oleh faktor iklim, proses pelapukan serta seberapa besar volume
perakaran (zona akar) yang terbentuk. Oleh karrena itu, besarnya kuantitas
hara ini hanya dapat diperkirakan (didekati).

INTENSITAS (I) menggambarkan konsentrasi hara yang terdapat di dalam


larutan tanah yang dapat ditentukan dan diukur secara pasti.

KAPASITAS PENYANGGAAN (Buffering Capasity) menggambarkan


kemampuan suatu sistem tanah dalam mempertahankan kondisinya.
K+ teradsorpsi , Kuantitas (Q)

Tanah A

Q Tanah B

K+ dlm larutan tanah,


IA IB Intensitas (I)
Phloem ?
Mekanisme serapan/transport hara oleh tanaman

Proses serapan hara ke dalam jaringan tanaman dapat terjadi


lewat proses serapan pasif dan aktif.

SERAPAN PASIF:
Serapan hara pasif merupakan proses masuknya ion hara ke dalam “outer
space”(ruangan antara dinding sel dan ruang antar sel yang disebut “inter
celluler space).
ion hara

.
dinding sel

ruang antar sel


Proses masuknya ion hara ke dalam outer space ini terjadi lewat proses
difusi dan mempunyai ciri-ciri :
1. Tidak bergantung pada proses metabolisme yang ada dalam jaringan
tanaman. (di dalam jaringan tanaman yang telah mati, proses ini dapat
berlangsung).
2. Proses ini bersifat terbalikkan (reversible), artinya ion hara yang telah
masuk ke dalam ruang outer space dapat keluar kembali, jika larutan di
sekitar akar bersifat lebih pekat.
3. Bersifat tidak selektif (tidak dapat membedakan jenis ion).

Berbagai proses serapan hara pasif antara lain :


-DIFUSI
Merupakan proses gerakan hara dari bagian larutan tanah yang berkonsentrasi
tinggi menuju bagian larutan yang berkonsentrasi lebih rendah. Proses serapan
hara semacam ini sangat penting bagi hara yang dapat terfiksasi dalam tanah
seperti P,S, dan mungkin juga K.
ALIRAN MASSA
Merupakan proses gerakan ion hara yang terangkut lantaran adanya proses
transpirasi tanaman. Proses ini terutama terjadi padaion hara yang di dalam
larutan tanah mempunyai konsentrasi tinggi seperti Ca2+, K+danNO3-

KONTAK LANGSUNG
Merupakan proses gerakan hara atau ion dari kompleks padatan tanah langsung ke
permukaan akar tanpa melalui fase padatan tanah. Proses ini biasanya berlangsung
pada saat kandungan air di sekitar akar (dalam zona akar) mulai berkurang.

PENCEGATAN AKAR
Proses ini merupakan bagian dari proses difusi. Pada saat terjadi gerakan hara dari
bagian larutan tanaha yang berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah,
akar yang kebetulan berada di antaranya dapat menyerap ion hara yang lewat.
SERAPAN AKTIF
Setelah ion hara berada dalam outer space,proses selanjutnya ion hara
ini akan memasuki ke dalam cairan sitoplasma, sebagaimana ilustrasi
berikut :

outer space

serapan aktif o
plasma membran

Sifat serapan aktif


1. Bergantung pada metabolisme sel, khususnya produksi energi melalui
proses respirasi.
2. Bersifat selektif (dapat membedakan jenis ion hara)
3. Tidak terbalikkan (Irreversible)
Mekanisme serapan aktif ini disempurnakan dengan perantaraan suatu
“pembawa” (carrier) sebagaimana ilustrasi berikut :

medium dinding sel


o o carrier
Plasma
membran
o

K+ sitoplasma
nukleus

Anda mungkin juga menyukai