Anda di halaman 1dari 30

TANAMAN DAN FAKTOR

LINGKUNGAN
Kompleks Lingkungan

EKOLOGI PERTANIAN
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Mengapa harus
mempelajari Ekologi
Pertanian?
Sekarang
Isu Agroekologi:

 Berkurangnya lingkungan pertanian


 Aplikasi Pestisida yang tidak bijaksana
Resistensi, resurjensi, target bukan sasaran,
manusia, polusi udara, tidak efisien.
 Degradasi tanah
Apa Itu Ekologi
Pertanian/
Agroekologi?
EKOLOGI PERTANIAN
(AGROEKOLOGI)
 Oekologie (Jerman):
 Oikos-Yunani (= berarti rumah/tempat tinggal) dan
Logos (= berarti ilmu tentang, pengetahuan),
 Ekologi secara harfiah berarti ilmu yang mempelajari
lingkungan tempat tinggal suatu makhluk hidup .
 Secara ilmiah Ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya.
Tanaman
+ Lingkungannya

Faktor Biotik Faktor Abiotik


• Manusia
• Tanah
• Tumbuhan
• Hewan • Air
• Mikroorganisme • Udara
• Angin
• Suhu
• Kelembapan
• Cahaya Matahari
KOMPLEKS LINGKUNGAN

 LINGKUNGAN SEBAGAI SEBUAH KOMPLEKS


FAKTOR
 Faktor-faktor lingkungan
 Kompleksitas interaksi
 HETEROGENITAS LINGKUNGAN
 Heterogenitas spatial
 Perubahan dinamis
 INTERAKSI ANTAR FAKTOR LINGKUNGAN
 Kompensasi faktor-faktor
 Keserbaragaman faktor-faktor
 Faktor predisposisi
 PENGELOLAAN KOMPLEKSITAS
KOMPLEKS LINGKUNGAN

 Faktor lingkungan yang mempengaruhi


tanaman budidaya a.l : cahaya, suhu, curah
hujan, angin, tanah, kelembaban tanah, api,
dan organisme lain
 Pengaruh masing-masing faktor terhadap
tanaman budidaya sangat penting dipahami,
namun perlu diketahui bahwa jarang sekali
setiap faktor bekerja sendiri/secara tunggal
dan konsisten
KOMPLEKS LINGKUNGAN

 Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi dan


saling mempengaruhi satu dengan lainnya,
sehingga lingkungan di mana individu
organisma berada perlu dipahami sebagai
sesuatu yang sifatnya dinamis,
 Gabungan perubahan yang terus menerus dari
semua faktor lingkungan yang saling
berinteraksi menghasilkan sesuatu yang
merupakan kompleks lingkungan
(environmental complex)
KOMPLEKS LINGKUNGAN

 Semua faktor harus dipertimbangkan secara


integral yang meliputi:
 Kompleksitas
 Heterogenitas
 perubahan dinamis
A. Lingkungan Sebagai
Kompleks Faktor

 Lingkungan organisme dapat


didefinisikan sebagai penjumlahan faktor
dan tekanan/ kekuatan eksternal, baik
biotik maupun abiotik, yang
mempengaruhi pertumbuhan, struktur,
dan reproduksi organisme tersebut.
A. Lingkungan Sebagai Kompleks
Faktor

 Dalam agroekosistem, lingkungan dapat


menjadi faktor pembatas; sehingga perlu
diketahui level masing-masing faktor
lingkungan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman yang optimal
 Desain manajemen agroekosistem
banyak didasarkan pada informasi
tersebut.
A. Lingkungan Sebagai Kompleks
Faktor

 Karena lingkungan adalah kompleks dari


semua faktor, sangat penting untuk
dipahami bagaimana masing-masing
faktor berpengaruh atau dipengaruhi satu
dengan yang lain, secara tunggal
maupun kombinasi kompleks yang
bervariasi dalam tempat maupun waktu
1. Faktor Lingkungan

Solar radiation

Temperature Relative
humidity
humans
Atmospheric
composition
Associated
animals
Wind
Crop
Associated
plants organism Rainfall,
irrigation
Soil
nutrients Fire

Soil Topography
Parent , latitude
material
Gravity

Representasi kompleks lingkungan


1. Faktor Lingkungan

 Interaksi terjadi diantara faktor itu sendiri,


seperti halnya antara setiap faktor dengan
tanaman (simplifikasi dan overlap).
 Setiap faktor tidak sama nilai kepentingannya
pada waktu-waktu tertentu/dalam perjalanan
waktu
 Kompleks faktor-faktor tersebut akan berubah
setiap waktu
1. Faktor Lingkungan

 Faktor-faktor tsb dapat bergabung/ bersama-


sama untuk mempengaruhi organisme dalam
lingkungan, dan bekerja secara independen
contoh:
 suhu rendah, kelembaban tinggi, aktivitas biologis,
secara simultan berpengaruh pada tanaman yang
ternaungi
 komponen allelopat berinteraksi dengan naungan,
kelembaban, herbivori, kerentanan thd
penyakit,dapat meningkatkan atau mengurangi
efektifitas komponen fitotoksik dalam membatasi
pertumbuhan gulma
KELEMAHAN PERTANIAN
KONVENSIONAL ADALAH
MENGABAIKAN INTERAKSI FAKTOR-
FAKTOR DAN KOMPLEKSITAS
LINGKUNGAN
Manajemen Secara Agroekologis Melihat Sistem
Pertanian Secara Menyeluruh Dan Mendesain
Intervensi Berdasar Bagaimana Masing-masing
Faktor Berpengaruh Pada Keseluruhan Sistem
Dan Bukan Hanya Pada Produksi Tanaman

Intervensi Dapat Ditujukan Untuk Memodifikasi


Satu Faktor Tetapi Potensi Pengaruhnya Pada
Faktor Yang Lain Juga Dipertimbangkan
2. Kompleksitas Interaksi

 Konsep “SAFE SITE” pada perkecambahan biji


 SAFE SITE Skala lokalitas dari lingkungan biji yang
menyediakan kondisi optimal bagi perkecambahan biji
 SAFE SITE menyediakan kebutuhan biji dalam proses
pemecahan dormansi dan perkecambahan biji
 SAFE SITE juga harus bebas dari bahaya seperti
penyakit, herbivor maupun senyawa toksik
 SAFE SITE juga harus memelihara kondisi sampai
kecambah berkembang sendiri tidak tergantung pada
cadangan makanan pada biji
2. Kompleksitas Interaksi

 Faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji:

Sejarah
Sejarah Biji
Plot

Kedalaman Cahaya Curah


Biji Hujan

Faktor
Suhu
Biotis

Penutup Kelembaban Angin


Tanah Tanah

Api Tanah
B. Heterogenitas Lingkungan

 Lingkungan organisme individu tidak hanya


spasial tapi juga temporal
 Variasi terjadi pada lokasi dan waktu yang
berbeda
 Bila variasi suatu faktor melebihi batas
toleransi suatu organisme, maka pengaruhnya
dapat berbahaya
 Sistem pertanian yang mengakomodasi variasi
ini dapat meningkatkan hasil positif.
Heterogenisitas Spasial

 Habitat tempat organisme tumbuh dicirikan oleh


kombinasi khusus faktor intensitas yang bervariasi baik
secara vertikal maupun horizontal
 Bahkan dalam monokultur, setiap individu tanaman
tumbuh dalam perbedaan kondisi spasial seperti tanah,
kelembaban, suhu,dan nutrisi
 Level variasi tergantung dari seberapa jauh petani ber-
usaha membuat keseragaman irigasi, pupuk dan input lain
 Petani dapat menyesuaikan tipe tanaman sesuai tipe
ekologinya untuk meningkatkan efisiensi
Contoh: pada lahan basah tropis, petani menanam padi yang
banyak membutuhkan air
C. Perubahan Dinamis

 Kombinasi faktor dalam lingkungan secara konstan


berubah sejalan dengan waktu
 Petani harus mempertimbangkan heterogenitas
temporal tersebut baik perubahan yang kumulatif
maupun siklus
 Tanaman juga merespon pada perubahan intensitas
yang berbeda dan toleransinya
 Contoh pada tanaman mengalami perubahan temporal
mulai perkecambahan, awal bibit, bunga dan
pembuahan. Masing-masing fase tersebut
membutuhkan kondisi lingkungan yang berbeda. Di
sini intervensi petani dibutuhkan
INTERAKSI ANTAR FAKTOR
LINGKUNGAN

 Masing-masing faktor dalam lingkungan


kompleks punya potensi untuk berinteraksi
dengan faktor lain yang dapat memodifikasi
memberi perubahan pengaruh pada organisme
 Compensating Factors (faktor pengganti)
 Multiplicity of Factors (berbagai ragam
faktor)
 Factor Predisposition (kecenderungan faktor)
Faktor Kompensasi
 Bila satu faktor bisa mengatasi atau mengurangi
pengaruh dari faktor lain  faktor kompensasi
 Bila tanaman ditumbuhkan pada kondisi yang bisa
membatasi pertumbuhannya satu atau faktor lain
dapat mengkompensasi faktor pembatas tersebut
 Contoh: pada percobaan pemupukan, bila
ketersediaan nitrogen terbatas, bisa diatasi dengan
perbaikan drainase yang membatasi uptake nitrogen
oleh tanaman
Multiplicity of Factor
 Bila beberapa faktor sangat berhubungan erat
yang menyebabkan kesulitan memisahkan
satu faktor dengan yang lain.
 Faktor-faktor tersebut dapat bertindak sebagai
fungsional unit
 Contoh: suhu, cahaya dan kelembaban tanah
adalah faktor yang sangat erat korelasinya
Factor Predisposition
 Faktor khusus dapat menyebabkan respon
tanaman menjadi lebih rentan terhadap
kerusakan oleh faktor lain
 Contoh cahaya yang sedikit dan kelembaban
tinggi dapat memicu berkembangnya penyakit
tanaman
PENGELOLAAN
KOMPLEKSITAS
 Pengelolaan agroekosistem berlanjut memerlukan suatu
pemahaman tidak hanya bagaimana faktor individu
berpengaruh terhadap tumbuhan tetapi juga bagaimana semua
faktor berinteraksi untuk membentuk kompleks lingkungan
 Komponen penting sustainabilitas adalah pengetahuan tingkat
dan bentuk interaksi faktor, dan juga cakupan variabilitas
dalam interaksi yang dapat terjadi dari waktu ke waktu.
 Oleh karena itu sedapat mungkin mengadaptasikan
agroekosistem untuk mendapatkan keuntungan dari
variabilitas dan kompleksitas yang sesuai
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai