Anda di halaman 1dari 15

Magister Agribisnis

Seminar Kolokium

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEPUTUSAN PETANI UNTUK TETAP
BERUSAHATANI MARKISA
DI KABUPATEN KARO
Utari Azrani – 197039001/MAG
Latar Belakang
Markisa merupakan salah satu produk buah segar Indonesia yang sangat
diminati oleh konsumen dalam dan luar negeri.

Terdapat tiga provinsi sebagai sentra produksi markisa di Indonesia, yaitu:


- Jawa Barat (Lembang)
- Sumatera Utara (Berastagi)
- Sulawesi Selatan (Malino, Sinjai, dan Polmas)

Markisa diperdagangkan dalam bentuk buah segar dan dalam bentuk olahan
yaitu sirup atau jus sari buah.
Di Sumatera Utara sendiri Kabupaten Karo merupakan daerah sentra penghasil utama

markisa. Kawasan Kabupaten Karo memiliki lahan yang sangat luas dan berbatasan langsung

dengan Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak yang masih dalam keadaan gunung aktif. Lahan-

lahan di wilayah Karo tersebut sangat potensial dan dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian

khususnya penanaman markisa karena kondisi tanah yang subur akibat tanah vulkanik.

Saat ini markisa yang banyak ditanami adalah markisa asam dengan kulit buah berwarna

ungu (purple), merah (red), dan hitam (black granadilla) disebut juga siuh atau purple passion

fruit (P. Edulis f. Edulis Sims).


Identifikasi Masalah

Bagaimanakah pengaruh umur petani, tingkat


pendidikan, pengalaman berusahatani, pendapatan,
luas lahan usahatani, serta kemudahan berusahatani
terhadap pengambilan keputusan petani dalam
melakukan usahatani markisa di Kabupaten Karo.
Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh umur petani, tingkat

pendidikan, pengalaman berusaha tani, pendapatan,


luas lahan usahatani, dan kemudahan berusahatani
terhadap pengambilan keputusan petani dalam
melakukan usahatani markisa di Kabupaten Karo.
Manfaat Penelitian

Bagi Petani Bagi Peneliti


Selanjutnya

sebagai salah satu sumber sebagai referensi untuk melakukan


pengetahuan mengambil penelitian lebih lanjut terkait dengan
keputusan dalam berusahatani komoditi markisa khususnya di
markisa di Kabupaten Karo Kabupaten Karo
Tinjauan Pustaka

Usahatani Buah Markisa

Adalah suatu organisasi dimana petani Tanaman markisa berasal dari Amerika
sebagai usahawan yang mengorganisir Selatan dan merupakan tanaman tropis yang
lahan atau tanah, tenaga kerja modal yang merambat. Sebagian besar tanaman markisa
ditujukan pada produksi dalam lapangan yang dibudidayakan di Indonesia adalah
pertanian, bisa berdasarkan pada varietas ungu (Passiflora edulis) dan markisa
pencarian pendapatan maupun tidak. kuning (P. flavicarpa).
Landasan Teori Teori Keputusan

keputusan merupakan suatu pilihan


 Umur Petani dari dua atau lebih kemungkinan,
 Tingkat Pendidikan dimana pilihan tersebut diperoleh
 Pengalaman Berusahatani melalui suatu proses pertimbangan.
 Pendapatan
 Luas Lahan Usahatani
 Kemudahan Berusahatani

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani


untuk Melakukan Usahatani
Penelitian Terdahulu
Anisah (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengambilan Keputusan Petani untuk

Tetap Berusahatani Cabe Jamu di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep” menyatakan bahwa

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk tetap

berusahatani cabe jamu. Data analisis yang digunakan dengan metode binary logistic.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman usahatani menjadi faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan petani tetap berusahatani cabe jamu di Kecamatan Bluto.

Peningkatan pengalaman usahatani akan meningkatkan pengetahuan petani dalam mengurangi

kegagalan dalam berusahatani cabe jamu.


Kerangka Pemikiran

Keterangan:

: Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial

: Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan


Hipotesis Penelitian

“Adanya pengaruh nyata dari variabel umur, tingkat

pendidikan, pengalaman berusahatani, pendapatan, luas lahan

usahatani, dan kemudahan berusahatani dalam melakukan

usahatani markisa di Kabupaten Karo.”


Metode Penelitian
Metode Pemilihan Metode Pengumpulan Metode Pengumpulan
Lokasi Sampel Data
Jumlah populasi: 110 petani markisa
Data primer:
Jumlah responden menggunakan Slovin hasil wawancara langsung
di lakukan secara sengaja
dengan rumus: dengan responden
(Purposive Sampling) di 2 (menggunakan kuesioner)
kecamatan yang berada di
Kab.Karo yaitu: Data sekunder:
- Kecamatan NamanTeran jumlah sampel petani markisa:
52 orang Dinas Pertanian Kab. Karo dan
- Kecamatan Barusjahe Badan Pusat Statistika (BPS)
Metode Analisis Data
Model Regresi Logistik
Ln = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +

Kriteria Uji:
Pengujian ini dilakukan pada taraf signifikansi
Hosmer and Lemeshow Test 5% dengan nilai GoF yang diukur menggunakan
nilai chi square

G = -2 ln
Uji Likehood Ratio
= j= 0,1,…,p
Uji Wald atau Uji Parsial
Definisi dan Batasan Operasional
Definisi Operasional Batasan Operasional
■ Tanaman Markisa ■ Penelitian dilakukan di Kab.Karo di
dua kecamatan: Kecamatan
■ Pengambilan Keputusan Namanteran dan Barusjahe

■ Umur petani, tingkat pendidikan, ■ Waktu penelitian dilaksanakan pada


pengalaman berusahatani, tahun 2022
pendapatan, luas lahan usahatani,
kemudahan berusahatani
■ Responden penelitian adalah petani
markisa di daerah lokasi sebanyak
52 orang

Anda mungkin juga menyukai