AKUNTANSI PERPAJAKAN
AKUNTANSI PERPAJAKAN
PERSEDIAAN DAN PIUTANG
Dibawakan oleh :
Sang Ayu Putu Piastini Gunaasih
Program Studi Akuntansi
2
BAB 4
PIUTANG
Penjualan
Persediaan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
4
PIUTANG TAK TERTAGIH
AKUNTANSI Standar Akuntansi Keuangan - ETAP
• Direct Write Off
• Allowance
5
Ilustrasi (Metode Perpetual)
Pada tanggal 10 Februari 2020 PT. Big Alpha menjual
barang secara kredit sebesar Rp 10.000.000 (sudah
termasuk PPN 10%) Kepada PT Zap. PT. Big Alpha telah
dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal 15 Maret 2018.
Sistem pencatatan persediaan yang digunakan oleh PT. Big
Alpha adalah perpetual, dimana harga pokok penjualan
adalah Rp 6.500.000
7
Ilustrasi (Metode Perpetual)
Mar.29 Retur Penjualan 3.000.000
PPN keluaran 300.000*
Piutang Usaha 3.300.000
HPP 700.000
Persediaan 700.000
9
Ilustrasi (Penyisihan
Piutang Tak Tertagih)
Feb.26 Beban piutang tak tertagih 1.000.000
Piutang Usaha 1.000.000
11
Hubungan istimewa UU 36/2008 Pasal 18 (4)
12
Nilai piutang dalam neraca
13
BAB 5
PERSEDIAAN
Ruang lingkup
Pengakuan &
Penurunan nilai PERSEDIAAN
pengukuran
Pengungkapan
14
Sumber: SAK-ETAP (2009:52-57)
PERSEDIAAN
SISTEM PENCATATAN
Periodik
Perpetual
SISTEM PENILAIAN
Perpajakan :
Perpetual PPh Pasal 10 ayat (6)
FIFO / Average PPh Pasal 10 ayat (8)
15
SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN
Sistem
Pembelian Penjualan Akhir Tahun
Pencatatan
Stock opname
Tidak mencatat
Persediaan HPP (D)
Persediaan awal (K)
Tidak mencatat
Periodik Persediaan
Pembelian (D)
Kas/bank/ Persediaan akhir (D)
htg usaha(K) HPP (K)
16
Sistem Pencatatan
1 Perpetual
.
Sistem perpetual dapat menyajikan keterangan mengenai persediaan dan HPP secara terus-
17
menerus tanpa inventarisasi.
Contoh :
1. Pada tanggal 2 Januari 2020 Tn. Prajna membeli 4.000 karung semen @ Rp 40.000
per karung dari PT Parama Dama Nusantara secara kredit
2. Pada tanggal 5 Januari 2020 Tn. Prajna menjual 3.000 karung semen @ Rp 45.000
kepada PT Maju secara kredit
18
2. Sistem Pencatatan
Periodik
Dalam sistem periodik, persediaan dihitung dengan melakukan inventarisasi pada setiap akhir
periode. Sistem ini cocok diterapkan pada perusahaan yang jenis dan jumlah persediaannya
19
tidak banyak.
Contoh :
1. Pada tanggal 2 Januari 2020 Tn. Prajna membeli 4.000 karung semen @ Rp 40.000
per karung dari PT Parama Dama Nusantara secara kredit
2. Pada tanggal 5 Januari 2020 Tn. Prajna menjual 3.000 karung semen @ Rp 45.000
kepada PT Maju secara kredit
20
Dalam UU PPh Nomor 36
Tahun 2008 Pasal 10 ayat (6),
sistem pencatatan yang
diperkenalkan adalah sistem
pencatatan perpetual.
Akan tetapi, untuk hal-hal tertentu karena sifatnya mengalami kesulitan dalam menggunakan
21
sistem perpetual, sistem lain dapat digunakan.
Metode Menilai Persediaan
Berdasarkan
Harga Perolehan
Berdasarkan Harga Perolehan : b. Metode LIFO
22
a. Metode FIFO c. Metode Average (Simple & Moving)
a. Metode FIFO
Metode ini mendasarkan pada asumsi bahwa
barang yang masuk pertama akan dikeluarkan
pertama.
23
Contoh : (dalam ribuan rupiah)
25
Contoh :
1. Persediaan Awal : 100 satuan @ Rp 9,-
2. Pembelian : 100 satuan @ Rp12,-
3. Pembelian : 100 satuan @ Rp11,25
4. Penjualan/dipakai : 100 satuan
5. Penjualan/dipakai : 100 satuan
2 100s@Rp12,- = 200s@Rp10,50 =
Rp1.200,- Rp2.100,-
3 100s@Rp11,25 = 300s@Rp10,75 =
Rp1.125,- Rp3.225,-
4 100s@Rp10,75 = 200s@Rp10,75 =
Rp1.075,- Rp2.150,-
5 100s@Rp10,75 = 100s@Rp10,75 =
Rp1.075,- Rp1.075,-
Sehingga persediaan akhir setelah transaksi ke-5 adalah sebesar 100 satuan
@ Rp.10,75 atau sebesar Rp.1.075,-
26
Menurut ketentuan
perpajakan UU PPh Nomor 36
Tahun 2008 Pasal 10 ayat (6),
penilaian pemakaian
persediaan untuk
penghitungan HPP hanya
boleh dilakukan melalui dua
cara yaitu :
1. Average method
2. FIFO method
Pemilihan metode tersebut harus dilakukan secara taat asas, artinya sekali WP memilih salah
satu cara penilaian persediaan untuk penghitungan HPP, maka selanjutnya harus digunakan27 cara
yang sama
Contoh Soal:
1. Pada tanggal 3 Maret 2020
PD Bintang membeli 100 unit barang dagang dengan harga Rp 5.000.000 (belum termasuk
PPN) secara tunai.
PD Bintang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sejak 31 Januari 2005.
28
Contoh Soal:
2. Pada tanggal 31 Maret 2020,
PD Bintang menjual 30 unit barang dagang secara tunai dengan harga jual per masing-
masing unit sebesar Rp 70.000 (blm termasuk PPN)
Persediaan barang dagang yang tersisa dan tercatat dalam pembukuan PD Bintang per tanggal
31 Maret 2020 adalah Rp 5.000.000 : 70 unit = Rp 3.500.000
29
Contoh Soal:
Jika PD Bintang belum dikukuhkan sebagai PKP, maka untuk jurnal akuntansi pajak pada saat
pembelian barang dagang sebagai berikut:
PD Bintang tidak dpt mengkreditkan PPN Masukannya sehingga PPN Masukan dimasukkan
sebagai harga perolehan barang dagang sehingga harga 1 unit barang dagang adalah Rp
5.500.000 : 100 unit = Rp 55.000
30
Contoh Soal:
Jurnal akuntansi pajaknya untuk transaksi penjualan adalah:
31
TERIMA KASIH
32