Anda di halaman 1dari 47

PELAYANAN NEONATAL

ESSENSIAL

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bagi Dokter dalam Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Lokus Percepatan Penurunan AKI & AKB
Melalui Metode Blended Learning
Ditkesga Kemenkes RI - Februari 2022
• Bayi baru lahir harus beradaptasi secara cepat dari
intra ke extrauterine
• Adaptasi pertama dan paling penting:
Sistem
• pernapasan
Perawatan dan kardiovaskuler
dalam jam, hari, minggu
menentukan
pertama kesintasan dan kualitas hidup
• Bayi perlu perawatan dasar untuk tetap bertahan
perawatan neonatal essensial
KEBUTUHAN DASAR BAYI
SAAT LAHIR
• PROTEKSI
• BERNAPAS NORMAL
• HANGAT
• MINUM
PERSALINAN YANG AMAN DAN
BERSIH
• Persalinan di pelayanan Kesehatan oleh Nakes
• Persiapan ruang bersalin
• Bersih : pencegahan infeksi
• Hangat : ruang yg hangat, tutup jendela dan pintu
• Terang : penerangan yg cukup utk melihat warna kulit
dan usaha napas
• Privasi : ibu dipersilahkan untuk memilih
pendamping
PENCEGAHAN
INFEKSI
• Cuci tangan
• Pertimbangkan setiap orang infeksius
• Gunakan tiga langkah ini utk
membersihkan peralatan
• Dekontaminasi
• Pembersihan
• Disinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi
• Gunakan sarung tangan
• Lindungi diri dgn menggunakan cap,
google/faceshield, masker, apron dan sepatu
Frekuensi dan kesintasan pathogen nosocomial di tangan tenaga kesehatan

Pathogen Type of Frequency of Survival on hands Survival on


colonized an inanimate
hands object
Gram positive bacteria
S. aureus SSI, UTI, 10-78% ≥ 150 min 4 w – 7 mo
septicaemia,
pneumonia
Enterococcus sp UTI 41% 60 min 5 d – 4 mo
Gram negative bacteria
E. coli UTI, CAUTI unknown 6-90 min 2 h -6 mo
P. aeruginosa Pneumonia 1-25% 30-80 min 6 h-16 mo
Acinetobacter 3-15% ≥ 150 min 3 d – 5 mo
S. marcescens Septicemia, UTI, 15-24% ≥ 30 min 3 d – 2 mo
SSI, pneumonia,
meningitis
Klebsiella sp. UTI 17% Up to 2 h 2 h – 30 mo
Spore forming bacteria
C. difficile Diarrhea 14-59% unknown ≥ 24 h – 5 mo
Fungi
C. albicans Septicaemia, UTI, 23-81% 1h 1-150 d
SSI
Viruses
Influenza, unknown 10-15 min 12-48 h
Parainfluen
za
PERAWATAN NEONATAL
ESSENSIAL
• SAAT LAHIR (0-6 JAM)
• PERAWATAN NEONATAL 0-30 DETIK
• PERAWATAN NEONATAL 30 DETIK-90 MENIT
• PERAWATAN NEONATAL 90 MENIT-6 JAM
• SETELAH LAHIR (6 JAM – 28 HARI)
Perawatan neonatal 0-30 detik

Inisiasi napas spontan


• Sebagian besar bayi akan bernapas spontan
• Bila tidak bernapas spontan dan adekuat
lakukan resusitasi
RESUSIT
ASI
NEONAT
US
PERAWATAN NEONATAL 30
DETIK - 90 MENIT
• Jaga tetap hangat
• Pemotongan tali pusat 2 menit stlh lahir
• IMD (bila tidak ada kegawatan pada ibu dan
atau bayi)
• Monitor tiap 15 menit
• Identitas bayi
• Vitamin K 1
• Perawatan mata
JAGA BAYI TETAP
• Cegah hipotermi
HANGAT
• Tubuh cepat kehilangan panas bila:
• Basah
• Tidak tertutupi
• Terexpose draft (aliran udara)
• Ditempat atu dekat benda yg dingin
PENCEGAHAN KEHILANGAN
PANAS
• ruangan minimal 25°C.
• Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks
• Letakkan bayi di dada atau perut ibu agar ada kontak kulit ke kulit
• IMD
• Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
• Bayi sebaiknya dimandikan setelah kondisi stabil.
• Rawat gabung
• Resusitasi dan Transporasi dlm lingkungan yg hangat
PEMOTONGAN TALI
• Klem, potong dan ikat tali pusat 2 menit pasca bayi lahir
PUSAT
• Lakukan penjepitan ke-1 tali pusat 3 cm dari dinding perut bayi.
• Lakukan penjepitan ke-2 dg 2 cm dari tempat jepitan ke-1 ke arah ibu.
• Potong diantara 2 klem
• Ikat tali pusat dengan penjepit tali pusat atau benang DTT
• Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan
klorin 0,5%.
• Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk upaya Inisiasi Menyusu Dini.
PERAWATAN TALI
PUSAT
•Cuci tangan
• Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan
atau bahan apapun ke puntung tali pusat.
• Mengoleskan alkohol atau povidon yodium bila ada tanda infeksi
tali pusat,
IM
D
• adalah
setelah
proses
segera lahir.
menyusu yg dimulai secepatnya

• kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya


setelah
segera lahir dan berlangsung minimal satu jam atau proses
menyusu pertama selesai (apabila menyusu pertama terjadi
lebih dari satu jam).
• Dilakukan bila bayi dan ibu dalam kondisi bugar
• persiapan sejak perawatan antenatal.
• Suami/keluarga mendampingi
Tahapan selama
IMD 1. Bayi menangis tanda paru mulai berfungsi
6. Bayi akan mulai bergerak merangkak kearah payudara. Saat telah
menemukan payudara, bayi cenderung beristirahat untuk sementara
waktu. Seringkali hal ini dapat keliru sebagai bayi tidak laparatau tidak
ingin menyusu

7. Setelah istirahat di menit ke-29 s.d 62 bayi akan mulai membiasakan diri
2. Bayi memasuki tahap dengan payudara, mungkin mengendus, mencium dan menjilati sebelum
Relaksasi akhirnya menempel untuk menyusu. Proses pembiasaan ini dapat
memakan waktu 20 menit atau lebih

3. Pada menit ke-1 s.d. 5 bayi mulai


8. Sekitar menit ke-49 s.d
bangun pay

4. Menit ke-4 s.d 12 bayi mulai bergerak, gerakan awal sedikit, mungkin pada
lengan, bahu dan kepala
9. Kemudian

5. Beberapa kali bayi mungkin ingin beristirahat sebelum memulai gerakan


berikutnya
IDENTIT
AS
• UU No. 23 tahun 2002
tentang Perlindungan Anak
menyatakan bahwa setiap
anak berhak atas identitas
diri.
PEMBERIAN
VIT K1perdarahan krn defisiensi vit k
• Mencegah
• Vit K1 (Phytomenadione) sebanyak 1 mg dosis tunggal, intra
muskular pada antero lateral paha kiri.
• Bayi berat lahir sangat rendah (≤ 1500gram) atau lahir diusia
gestasi ≤32 minggu maka dosis vitamin K1 yang diberikan
adalah 0,5 mg
PENCEGAHAN INFEKSI
MATA
Salep atau tetes untuk pencegahan infeksi
diberikan
mata setelah proses IMD dan mata bayi
segera sebaiknya 1 jam setelah lahir.
menyusu, selesai
• Pencegahan infeksi mata dianjurkan menggunakan
salep atau tetes mata antibiotik tetrasiklin 1 %
PERAWATAN RUTIN
NEONATUS PADA 90 MENIT –
6 JAM
• Pemeriksaan fisik
• Waktu pemeriksaan BBL:
• Setelah lahir saat bayi stabil (90 menit - 6 jam)
• Pada usia 6-48 jam (Kunjungan neonatal 1)
• Pada usia 3-7 hari (Kunjungan neonatal 2)
• Pada usia 8-28 hari (Kunjungan neonatal 3)
Anamnesi
s
• Keluhan tentang bayinya
• Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi
(Hipotiroid, hepatitis B, Tuberculosa, HIV,
• tanda-tanda korioamnionitis, dan penggunaan obat tertentu).
• Cara, waktu, tempat bersalin, kondisi bayi saat lahir
(langsung
menangis /tidak) dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada.
• Warna air ketuban
• Riwayat buang air besar dan kecil
• Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisap
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan pada saat keadaan bayi tenang
• Bayi dalam kondisi telanjang
• Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai
pernapasan dan tarikan dinding dada kedalam, denyut
jantung serta kondisi perut
Imunisasi Hepatitis B
• 2-3 jam setelah vit K
• Imunisasi Hepatitis B (HB-0) harus diberikan pada bayi
sebelum bayi berumur 24 jam karena:
• Sebagian ibu hamil merupakan carrier Hepatitis B.
• Penularan pada saat lahir hampir seluruhnya berlanjut
menjadi Hepatitis menahun, yang kemudian dapat berlanjut
menjadi sirosis hati dan kanker hati primer
• Imunisasi Hepatitis B sedini mungkin akan melindungi sekitar
75% bayi dari penularan Hepatitis B.
• Proteksi pemberian Hepatitis B-0 setelah 24 jam menurunkan
efek perlindungan terhadap bayi
PEMANTAUAN NEONATUS
DALAM PERIODE 90 MENIT
–• Napas
6 JAMcepat (> 60 kali permenit) atau lambat (< 40 kali permenit)
• Sesak napas/sukar bernapas ditandain dengan merintih, tarikan
dinding dada saat inspirasi
• Denyut jantung (< 100 kali permenit atau > 160 kali permenit)
• Gerakan bayi lemah
• Gerakan bayi berulang atau kejang
• Demam (> 37,5 ̊C) atau Hipotermi (< 36,5 ̊C)
• Perubahan warna kulit, misalkan biru atau pucat.
• Malas/ tidak bisa menyusu atau minum
PERAWATAN NEONATAL
ESENSIAL 6 JAM – 28 HARI
• Jaga bayi tetap hangat
• Terangkan orang tua ttg pentingnya menjaga bayi tetap
hangat
• Rawat gabung
• Bila bayi kedinginan: skin to skin atau selimut yg hangat
• Ruangan suhu yg hangat ( 22-28 ̊ºC)

• Pemeriksaan bayi (MTBS)
• Sebelum dipulangkan
• Kunjungan neonatus
TERIMA
KASIH
• PERTANYAAN
1. Berikut ini adalah yang dilakukan pada
perawatan neonatal 30 detik-90 menit,
kecuali :
a. Jaga tetap hangat
b. Pemotongan tali pusat
c. Pemeriksaan fisik
d. Vitamin K 1
2. Berapakah dosis vitamin K untuk bayi baru
lahir dengan berat ≤ 1500 gram?

a. 0,5 mg
b. 1 mg
c. 2 mg
d. 5 mg
3. Perawatan tali pusat bayi baru lahir adalah
dengan memberikan :

a. Povidone
iodine
b. Alkohol
c. NaCl 0,9%
d. Tidak ada
4. Berikut adalah cara mencegah hipotermia pada
bayi baru lahir, kecuali :

a. Inisiasi menyusui dini (IMD)


b. Suhu ruangan minimal 25°C
c. Memandikan bayi segera setelah lahir
d. Menggunakan pakaian/selimut
5. Bayi boleh dilakukan IMD,
kecuali :
a. Bayi < 37 minggu
b. Bayi dengan berat < 2000 gram
c. Bayi lahir secara sectio caesaria
d. Bayi bugar
6. Kapan sebaiknya diberikan vaksin hepatitis
B0?
a. Sebelum pemberian vitamin K
b. Setelah pemberian vitamin K, usia < 24 jam
c. Setelah pemberian vitamin K, usia > 24 jam
d. Bukan salah satu di atas
Seorang ibu hamil G3P2A0, usia kehamilan 39
minggu, diketahui terinfeksi HIV dari skrining
prenatal. Pasien belum pernah mengonsumsi
antiretrovirus sebelumnya. Suami pasien belum
diperiksakan HIV. Pasien bekerja sebagai penjaga
warung sedangkan suaminya bekerja supir.
7. Cara persalinan apa yang dipilih untuk ibu
hamil dengan HIV (+) seperti pada kasus?

a. Sectio caesaria
b. Per vaginam
c. Boleh keduanya
8. Apakah bayi yang lahir dari IBU HIV (+)
perlu diberikan Vaksin Hep B0?

a. Ya, perlu diberikan


b. Tidak perlu diberikan
9. Nutrisi apa yang diberikan untuk bayi yang
lahir dari ibu HIV (+)?

a. ASI
b. Susu formula
c. ASI + Susu formula
10. Bagaimana tatalaksana profilaksis bayi lahir
dari ibu HIV (+) seperti pada kasus?

a. Zidovudin 2 mg/kgbb selama 2


minggu
b. Zidovudin 2 mg/kgbb selama 4
minggu
c. Zidovudin 4 mg/kgbb selama 2
minggu
d. Zidovudin 4 mg/kgbb selama 4
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai