—Risiko Pasar
DASAR – DASAR INSTRUMEN KEUANGAN
Mata Uang
Dolar adalah mata uang AS, renminbi adalah mata uang china, euro adalah
mata uang eropa, rupiah adalah mata uang Indonesia
Ekuitas
Disebut saham atau stock, merupakan saham dalam kepemilikan
perusahaan.
Komoditi
Komoditas umumnya produk homogen terlepas dari pasar geografis atau
fisik tempat mereka dijual.
Derivatif
Derivatif sebagai bagian dari instrumen finansial.
PERDAGANGAN
Perdagangan beresiko:
Bank harus memutuskan berapa banyak risiko yang ingin diasumsikan
menghasilkan keuntungan (disebut risk appetite bank). Risiko yang
lebih tinggi menyiratkan tingkat pengembalian yang diharapkan lebih
tinggi. Tapi, risiko yang lebih tinggi juga berarti kemungkinan
kerugian juga meningkat. Pertukaran antara risiko dan pengembalian
sangat penting bagi institusi manapun.
POSISI PERDAGANGAN MENDASAR
Selisih antara harga beli (bid) dan harga jual (ask) disebut the
bid-ask spread.
PASAR OVER-THE-COUNTER
Komunikasi adalah bagian penting dari manajemen risiko yang efektif, dan sekali risiko
telah diukur, laporan risiko harus dibagi dengan pedagang, manajer risiko, menejemen
senior, dan anggota dewan direksi
Isi laporan risiko bervariasi sesuai dengan garis bisnis dan senioritas penggna, laporan
mencakup informasi perdagangan dan neraca yang dipegang oleh bank, alasan posisi
tersebut, dmana diadakan, tanggal jatuh tempo, status profit/loss, saat ini, volatilitas
posisi, dan banyak fktor lain.
Lindung Nilai (Hedging)
• Lindung adalah kebalikan dari spekulasi.
• Ketika bank melakukan lindung nilai pada posisi
saat dipegangnya dalam instrument keuangan,
posisinya disesuaikan demaksimal mungkin posisi
penetapan yyang sama dan berlawanan dari posisi
di instrument keuangan yang mencerminkan
perubahan nilai asset yang mendasarinya.
Contoh:
Gamma Bank telah membeli 2.000 saham Acme Inc, seharga EUR
30 per saham atau EUR 60.000. bank ingin melakukan lindung nilai
ekuitas dan membeli opsi put. Opsi put pada Acme Inc, dengan 3
bulan kedaluarsa dan harga strike EUR 30 memiliki premi 3,50.
PERATURAN RISIKO PASAR – AMANDEMEN RISIKO 1996
Backtesting merupakan kerangka statistic yang berisi verifikasi terhadap kerugian yang
sesungguhnya terjadi sesuai dengan kerugian yang diramalkan atau diproyeksikan.
Backtesting dilakukan dengan cara membandingkan antara peramalan VaR historis dengan return
portfolio yang berkaitan dengan peramalan tersebut.
Backtesting juga merupakan syarat yang diterapkan oleh komite Basel khususnya bagi bank yang
diperbolehkan menggunakan metode internal dalam menghitung VaR.
Model Verifikas Berdadasarkan Tingkat Kegagalan (Failure rate)
• Aturan komite Basel untuk Backtesting. Untuk mendesain uji ini harus dipilih tingkat kesalahan
tipe I (alpha eror) yaitu profitabiltas menolak suatu model padahal model tersebut sesungguhnya
benar. Jika ini terjadi bank ini menderita bad luck dan tidak harus dikenai penalty
• Komite basel membagi menjadi 3 zona
1. Scenario analysis
2. Stresing model, volatilies dan correlation
3. Policy responses
Analisi Skenario dengan Implementasi nilai
Metode Skenario
Rp,s=
Keterangan
Derivative Policy Group (DPG) memberikan arahan skenario dengan memfokuskan pada
seperangkat perubahan spesifik yang dapat mempengaruhi pasar derivatif. Tujuan dari arahan
ini adalah untuk menguji dan memahami dampak dari perubahan tersebut terhadap risiko dan
kinerja portofolio derivatif. Beberapa contoh perubahan spesifik yang dapat menjadi fokus
dalam arahan skenario adalah:
1. Perubahan Volatilitas
2. Perubahan Suku Bunga
3. Perubahan Harga Aset Dasar:
4. Perubahan Kondisi Ekonomi Makro
5. Perubahan Regulasi
Dengan memfokuskan pada perubahan spesifik ini, DPG dapat memberikan panduan yang
lebih terarah dalam menguji dan mengelola risiko dalam portofolio derivatif. Hal ini
memungkinkan para pelaku pasar untuk memahami dan mengantisipasi dampak dari
perubahan situasi ekonomi dan pasar terhadap portofolio derivatif mereka.
Analisi Skenario berdasarkan Historical