Anda di halaman 1dari 30

Kementerian Pendidikan,

Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi

PENGENALAN (CP)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Mulai Dari Diri


• Apa saja yang dipertimbangkan sebagai landasan saat merencanakan
pembelajaran di kelas?
• Apa yang selama ini menjadi tujuan besar dari proses pembelajaran
siswa
• Apa yang bpk/ibu pahami tentang Capaian Pembelajaran (CP) ?
• Bagaimana selama ini cara bapak/ibu mengetahui Tujuan pembelajaran
• Bagaimana selama ini Bapak/Ibu merumuskan tujuan pembelajaran dari
Capaian Pembelajaran ?
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Eksplorasi
Konsep

Mari kita eksplorasi


konsep Capaian
Pembelajaran
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Tujuan Pendidikan Indonesia adalah mengembangkan


potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab

Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan


Kerangka Dasar Kurikulum yang terdiri dari ;
Struktur Kurikulum (Intrakurikuler, Projek)
Capaian Pembelajaran, dan
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, bukan sebuah


perlombaan balap. Hal yang terpenting dalam sebuah
perjalanan adalah tujuannya. PerjalananTanpa tujuan, kita
pastilah hanya buang-buang waktu dan biaya saja. Jika
sebuah tujuan jelas dan penting bagi hidup kita, pastilah kita
akan mencari dan menggunakan berbagai cara untuk
mencapainya, seberapapun lamanya atau seberapapun
tantangannya.
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di setiap Sumber gambar: Nick Fewings/

fase pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran (CP) adalah www.unsplash.com

kompetensi minimum yang harus dicapai peserta didik untuk


setiap mata pelajaran. CP dirancang dengan mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Pengertian CP
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase,
dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD, Fase A,B dan C, fase D,
fase E, dan F.
Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap
mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus.
Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual
menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum.”

(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, apabila


mengalami hambatan intelegensi dapat menggunakan
CP pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami
hambatan intelegensi dapat menggunakan CP reguler
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.

Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa


berdasarkan pada hasil Asesmen Diagnostik. Sangat
mungkin sekali, di sebuah kelas terdapat perbedaan CP
yang digunakan.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Fase E (X
SMA)

CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun


CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan


berkendara,
CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu
untuk mencapainya (fase).

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi


memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang
disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi,
kemampuan, dan kecepatan masing-masing.

Dalam mencapai CP, kita perlu membangun


kompetensi untuk melakukan perjalanan tersebut agar Sumber gambar:
https://www.theaa.com/driving-school/driving-lessons/advic
tiba di tujuan pada waktu yang ditentukan. Setiap e/show-me-tell-me

satuan pendidikan dipersilakan mengatur strategi


efektif untuk mencapai CP, sesuai dengan kemampuan
dan potensinya.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai


garis finish tersebut, pemerintah membuatnya ke
dalam 6 etape yang disebut fase. Setiap fase
lamanya 1-3 tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta
didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar
dalam fase pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi
guru dan siswa untuk menyesuaikan rancangan
pembelajaran dengan tahapan perkembangan,
kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan
belajar siswa (Teaching at The Right Level).
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan
dapat memiliki waktu lebih panjang untuk sumber gambar: https://momobil.id/news/penjelasan-arti-
indikator-huruf-di-speedometer-mobil/
memahami dan mendalami konsep-konsep dan
keterampilan untuk mencapai sebuah kompetensi
yang dibangun CP.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

CP dan strategi mencapai CP menggunakan


Kerangka Kerja Understanding by Design
Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan
fokus pada proses perencanaan dan struktur yang memandu
pengembangan kurikulum, asesmen, dan instruksi pembelajaran.
Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:
1. Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan
kemampuan learning transfer (kemampuan
mengimplementasikan hasil belajar dalam sebuah performa
otentik)
2. Merancang kurikulum “Terbalik” (backward), dengan dimulai
dari tujuan akhirnya terlebih dulu
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

CP disusun menggunakan metode Backward Design


Metode perancangan kurikulum pendidikan ini dimulai
dengan menentukan tujuan akhir yang diinginkan
terlebih dahulu sebelum menentukan kegiatan
pembelajaran dan asesmen yang digunakan.
Backward Design melibatkan 3 tahap perencanaan:

Menentukan Merencanaka
Identifikasi
bukti-bukti n pengalaman
hasil yang
yang dapat belajar dan
diinginkan
diterima instruksi
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Forward Design vs Backward Design


Lebih fokus pada Forward Design Backward Design
pengajaran
(aktivitas) dari pada
pembelajaran itu Pendekatan yang
sendiri Tujuan lebih disengaja
Aktivitas
(output/outcome) Pembelajara dan terencana
Belajar
Bisa menjadi n untuk mencapai
miskonsepsi hasil yang
bahwa belajar diinginkan lebih
adalah aktivitas efektif
Asesmen Asesmen
Padahal
pembelajaran
adalah Tujuan
pertimbangan Aktivitas
Pembelajara
yang cermat Belajar
n
terhadap makna
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Elemen Dalam CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki
beberapa elemen atau kelompok kompetensi
esensial yang berlaku sama untuk semua fase
pada mata pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki
capaian per fasenya sendiri yang saling
menunjang untuk mencapai pemahaman yang
dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja
sama atau berbeda dengan mata pelajaran
lainnya.
Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi
Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi dan STEAM
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Fase D Berdasarkan Elemen Bahasa Indonesia

Elemen Capaian Pembelajaran Menyimak


Peserta didik mampu menganalisis dan
memaknai informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan
yang tepat dari berbagai jenis teks (nonfiksi
dan fiksi) audiovisual dan aural dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara. Peserta
didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai informasi dari topik
aktual yang didengan
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Fase D Berdasarkan Elemen Bahasa Indonesia


Elemen Capaian Pembelajaran Membaca dan
Memirsa
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks
misalnya teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan
eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan
makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan
simpati, kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra
dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan
sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data
serta membandingkan informasi pada teks. Peserta didik
mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik
aktual yang dibaca dan dipirsa.
Fase D Berdasarkan Elemen Bahasa Indonesia
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Elemen Capaian Pembelajaran Berbicara dan Mempresentasikan


Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, pemecahan
masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam bentuk monolog
dan dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu
menggunakan dan memaknai kosakata baru yang memiliki makna
denotatif, konotatif, dan kiasan untuk berbicara dan menyajikan
gagasannya. Peserta didik mampu menggunakan ungkapan sesuai
dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik
mampu berdiskusi secara aktif, kontributif, efektif, dan santun.
Peserta didik mampu menuturkan dan menyajikan ungkapan
simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan dalam bentuk
teks informatif dan fiksi melalui teks multimoda. Peserta didik
mampu mengungkapkan dan mempresentasikan berbagai topik
aktual secara kritis.
Fase D Berdasarkan Elemen Bahasa Indonesia
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Elemen Capaian Pembelajaran Menulis


Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan
kreatif. Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian menggunakan
metodologi sederhana dengan mengutip sumber rujukan secara
etis. Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan
pendapat pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan
secara tertulis dalam teks multimodal. Peserta didik mampu
menggunakan dan mengembangkan kosakata baru yang memiliki
makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk menulis. Peserta didik
menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan
imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
dengan penggunaan kosa kata secara kreatif.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

KURIKULUM MERDEKA

Capaian Pembelakaran holistik mencakup sikap,


pengetahuan
dan keterampilan menjadi satu kesatuan
dirumuskan dalam CP
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi


pemahaman siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak
hirarkis/bukan merupakan siklus.
Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini
(mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri),
berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.

6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan


Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP),
menentukan asesmen, dan instruksi yang tepat.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis

Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Explanation menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
pendapatnya.

Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah
Interpretation hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang
telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
Application sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi , melihat
Perspective gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau memahami pikiran yang
Empathy berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang
Self-Knowledge terjadi secara internal.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP


Matematika Fase B elemen Bilangan
Penjelasan Mendeskripsikan makna dari bilangan 10.000
Explanation dengan kata-kata sendiri, mengaitkan dengan
Peserta didik menunjukkan nilai tempat, mengurutkan dan membandingkan
bilangan 10.000 dengan bilangan lain
pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) untuk bilangan
cacah sampai dengan 10.000.
Mereka dapat membaca, menulis, Interpretasi Menerjemahkan makna 10.000 menggunakan
menentukan nilai tempat, Interpretation gambar

membandingkan, mengurutkan,
menggunakan nilai tempat, Aplikasi Menggunakan pemahaman 10.000 untuk
Application memecahkan masalah dalam dunia nyata
melakukan komposisi dan (misalnya berbelanja di kantin dengan uang
dekomposisi bilangan. Mereka juga Rp.10.000,00 atau soal cerita/ simulasi jual-beli)
dapat menyelesaikan masalah
berkaitan dengan uang
Perspektif Menemukan berbagai cara berbeda untuk
menggunakan ribuan sebagai Perspective mendapatkan nilai 10.000
satuan.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP


Bahasa Indonesia Fase D elemen Menyimak

Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi


Peserta didik memahami Interpretation serta emosi yang ditangkap dari puisi
informasi berupa gagasan, tersebut
pikiran, pandangan, arahan Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau
atau pesan dari teks deskripsi, Application membuat karya untuk merespons puisi

narasi, puisi, eksplanasi dan Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi
eksposisi dari teks visual dan Perspective dari sudut pandang yang berbeda.
audiovisual untuk menemukan
makna yang tersurat dan Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan
Empathy mencoba merasakan emosi yang
tersirat. dirasakan penulis dan dituangkan
dalam media yang berbeda.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP


Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Khusus Fase D elemen Menyimak

Peserta didik mampu menyimak Penjelasan Menjelaskan kembali isi sebuah teks cerita
Explanation pendek, puisi, drama, atau surat resmi dalam
dengan saksama, memahami dan bentuk lisan atau isyarat
memaknai instruksi,
Aplikasi Mampu mengikuti instruksi kerja tertulis
mengidentifikasi informasi Application sederhana. Mampu menceritakan kronologi
berupa fakta atau proses sebuah peristiwa berdasarkan arahan
sederhana
kejadian dari teks
Perspektif Berbagi pendapatnya mengenai sebuah teks
petunjuk/arahan sederhana, teks Perspective cerita pendek, puisi, atau drama
cerita pendek, surat pribadi, teks
puisi, teks drama, dan surat resmi Interpretasi Bermain peran berdasarkan sebuah teks
seperti surat undangan dan surat Interpretation cerita pendek, puisi, atau drama
pemberitahuan yang disajikan
dalam bentuk lisan atau isyarat,
teks aural (teks yang dibacakan)
dan teks audiovisual.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Nama:
Mata Pelajaran/Fase/Elemen CP :

Pengenala
Elemen CP Mapel/Fase (Salin tempel elemen n diri
di sini)
Interpreta
si

Penjelasa
n

Aplikasi

Perspektif

Empati

*Peserta dipersilakan memodifikasi bagan ini


*Peserta menggunakan minimal 2 dari 6 aspek pemahaman
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

KAS IH
A
TERIM

Sampai jumpa di sesi ketiga.

Yang perlu dipersiapkan untuk hari kedua:


- Capaian Pembelajaran (CP) Masing-masing Mapel

- Contoh Tujuan Pembelajaran


Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa Sekolah Dasar SD


Elemen Fase A Fase B Fase C

Berpikir dan Siswa mampu mengenali dan membiasakan Siswa mulai terbiasa secara mandiri Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
Bekerja Artistik diri dengan berbagai prosedur dasar menggunakan berbagai prosedur dasar prosedur dasar sederhana untuk berkarya
sederhana untuk berkarya dengan aneka sederhana untuk berkarya dengan aneka dengan aneka pilihan media yang tersedia di
pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa sekitar. Siswa mengetahui, memahami dan
mengetahui dan memahami keutamaan mengetahui, memahami dan mulai konsisten konsisten mengutamakan faktor keselamatan
faktor keselamatan dalam bekerja mengutamakan faktor keselamatan dalam dalam bekerja.
bekerja

Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam
merekam dan menuangkan pengalaman dan menuangkan pengalaman kesehariannya dan menuangkan pengalaman kesehariannya
kesehariannya secara visual dengan secara visual dengan menggunakan garis pijak secara visual dengan menggunakan konsep ruang,
menggunakan bentuk-bentuk dasar dan proporsi walaupun masih berdasarkan garis horison, pemahaman warna, keseimbangan
geometris. Siswa mengeksplorasi alat dan penglihatan sendiri. Siswa dapat menggunakan (balance) dan irama/ritme (rhythm). Siswa dapat
bahan dasar dalam berkarya. Siswa juga alat, bahan dan prosedur dasar dalam berkarya. menggunakan dan menggabungkan alat, bahan
mengenali prosedur dasar dalam berkarya dan prosedur dasar dalam berkarya

Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni mengeksplorasi, menggunakan dan
seni rupa berupa garis, bentuk dan warna rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan menggabungkan elemen seni rupa yang telah
warna. dipelajari. Siswa mulai menggunakan garis
horizon. Selain itu, siswa mulai menunjukkan
pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Elemen Fase A Fase B Fase C

Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan Siswa mampu mengenali dan Siswa mampu mengenali dan
menceritakan fokus dari karya menceritakan fokus dari karya menceritakan fokus dari karya
yang diciptakan atau dilihatnya yang diciptakan atau dilihatnya yang diciptakan atau dilihatnya
(dari teman sekelas karya seni (dari teman sekelas karya seni (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain) serta pengalaman dari orang lain atau era atau dari orang lain atau era atau
dan perasaannya mengenai karya budaya tertentu) serta budaya tertentu) serta
tersebut. pengalaman dan perasaannya pengalaman dan perasaannya
mengenai karya tersebut mengenai karya tersebut

Berdampak Siswa mampu menciptakan karya Siswa mampu menciptakan karya Siswa mampu menciptakan karya
sendiri yang sesuai dengan sendiri yang sesuai dengan sendiri yang sesuai dengan
perasaan atau minatnya perasaan,minat atau konteks perasaan,minat atau konteks
lingkungannya lingkungannya
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

Anda mungkin juga menyukai