KELOMPOK 1
SOFIA PUTRI DEY 2022311186
2. Sistem Pengangkutan
• Pengangkutan kegiatan operasi yang dimulai dari titik
pengumpulan terakhir dari suatu siklus pengumpulan
sampai ke TPA dengan pola individual langsung, atau dari
tempat pemindahan (Trasfer Depo, Trasfer Station),
penampungan sementara (TPS) atau tempat penampungan
komunal sampai ke tempat pengolahan/pembuangan akhir
Solusi dan Konsep
3. Sistem Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir
• TPA Alice diberi pagar agar meminimalisasi efek bau yang dibawa oleh angin dan
menghindari adanya pemulung illegal yang mengambil sampah yang dapat tertular oleh
penyakit serta menghindari pembakaran limbah. Pagar juga difungsikan juga sebagai
pengahalang binatang seperti Anjing dan sapi yang memakan plastik yang beracun dan
akhirnya mati.
• Penimbangan berat sampah yang masuk ke lokasi TPA dengan jembatan timbang,
yang didaftar menurut kategori, berat (dengan ton atau kilogram), dan sumber, nama
perusahaan pengangkutan dan waktu dan tanggal pengiriman. Data ini penting karena:
- Sebagai dasar untuk menentukan bagaimana TPA harus dikelola dalam hal peralatan
yang diperlukan dan
- menentukan usia dan mengetahui kapasitas tampunganTPA
- mendeteksi adanya limbah berbahaya sehingga dapat dipindahkan
- Jembatan timbang berguna sebagai kendaraan pengumpul sampah pada saat
sampah tiba di lokasi TPA, beban limbah juga diperiksa untuk limbah yang tidak
selaras dengan kriteria penerimaan landfill.
• Dari aspek keamanan, TPA harus memiliki petugas penjaga atau manajer untuk
mengawasi jalannya pembuangan dan pengolahan sampah di TPA (Nur Asda)
Sistem Pemilahan dan Pengolahan Limbah
Padat (daur ulang dan pengomposan)
• Sebagai solusi 47,1% limbah domestik di Chinhoyi maka pemisahan
sumber dan skala besar pengomposan komponen yang mudah
terurai
• Daur ulang limbah domestik yang dapat terurai menjadi kompos.
Penggunaan kompos dapat membantu dalam mengurangi
pencemaran. Sedangkan pengomposan komponen limbah domestik
yang dapat terurai, dapat membantu mengurangi limbah padat yang
paling efektif dalam segi biaya. Manfaat lainnya sebagai bio-pupuk
di seluruh dunia
• Penggunaan teknologi pupuk vermikultur (pertanian cacing tanah)
• Teknologi dapat memulihkan energi panas yang terkandung dalam
limbah, sehingga dapat menggantikan bahan bakar fosil yang
terbatas untuk pembangkit listrik tenaga konvensional, dengan
berkontribusi terhadap pengurangan emisi CO2. Pemanfaatan gas
benilai kalori tinggi, seperti metana melalui proses bio methanation.
(Nur Afni)
Solusi mengenai pengelolaan limbah padat
berbagai Negara
• Di Indonesia (Andi Sani)
• ECO-
DESIG
N
• REDUCE
• REUSE
• RECYCLING
• RECOVERY
• DISPOSAL
Solusi mengenai pengelolaan limbah
padat Secara Global
• Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, dan Saudi Arabia mengadopsi sebuah
system manajemen pengelolaan Limbah secara seragam dan Pengelolaan
ini juga dianut secara global oleh Negara-negara di dunia.
Kesimpulan
1. Masing-masing negara seperti Indonesia, Afrika Selatan, China dan
Zimbabwe memiliki limbah padat baik organik maupun anorganik.