Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : XI/Satu
Alokasi Waktu : 3 x 3 JP

Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kerja yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
1.Memahami konsep listrik statis dan dinamis
2.Menerapkan konsep listrik statis
3.Mengolah informasi yang berkaitan dengan listrik statis dan dinamis
4.Menerapkan hukum kelistrikan arus searah
5. Memecahkan masalah teknologi dan rekayasa yang berkaitan dengan daya dan energy listrik arus searah
Indikator
1. Mendeskripsikan gaya elektrostatik (hukum Coulomb) pada muatan titik.
2. Mengaplikasikan hukum Coulomb dan hukum Gauss untuk mencari medan listrik bagi distribusi muatan kontinyu.
3. Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya, medan listrik, dan potensial listrik.
4. Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar

Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melaksanakan percobaan siswa dapat menganalisis interaksi
antar muatan melalui hukum Coulomb, menganalisis pengaruh medan listrik terhadap muatan listrik, menghitung medan listrik yang
dihasilkan oleh muatan terdistribusi dalam benda yang berukuran besar, menjelaskan definisi fluks listrik dan hukum Gauss,
menghitung medan listrik yang dihasilkan berbagai benda simetri yang terdistribusi muatan dengan menggunakan hukum Gauss,
menjelaskan definisi energi potensial dan potensial listrik yang dimiliki sebuah muatan listrik, menghitung besarnya potensial listrik
yang ditimbulkan oleh sebuah momen dipol listrik, menjelaskan keberlakuan teorema usaha-energi pada muatan yang mengalami gaya
listrik, menjelaskan konsep bidang ekipotensial pada sebuah muatan listrik yang ditempatkan dalam ruang, menjelaskan definisi
kapasitor sebagai salah satu komponen elektronika, menghitung besarnya kapasitansi berbagai jenis kapasitor, menjelaskan pengaruh
penggunaan bahan dielektrik terhadap kapasitansi kapasitor, memberikan contoh pemanfaatan kapasitor dalam peralatan elektronika.

Materi Ajar

Konsep Dasar Listrik Statis


Listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis).Listrik statis dapat menjelaskan
bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas.Gejala tarik
menarik antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat dijelaskan menggunakan konsep muatan
listrik.

Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan listrik timbul
karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron dikatakan
bermuatan positif, sedangkan benda yang kelebihan elektron dikatakan bermuatan negatif.Elektron merupakan muatan dasar yang
menentukan sifat listrik suatu benda.

Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua buah benda
dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik saat didekatkan satu sama lain. Tarik menarik atau tolak
menolak antara dua buah benda bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.

Gaya Coulomb

Gaya coulomb atau gaya listrik yang timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
sebandingbesar muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadratjarak antara benda-benda bermuatan
listrik tersebut.
gaya coulomb antara dua benda bermuatan listrik

Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan q2 dan benda A dan benda B berjarak r satu sama lain, gaya listrik
yang timbul di antara kedua muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut

Dimana :

F adalah gaya listrik atau gaya coulomb dalam satuan newton k adalah konstanta kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N m2 C–2
muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C)
konstantak juga dapat ditulis dalam bentuk

denganε0 adalah permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x 10–12 C2 N–1 m–2

Gaya listrik merupakan besaran vektor sehingga operasi penjumlahan antara dua gaya atau lebih harus menggunakan konsep vektor,
yaitu sesuai dengan arah dari masing-masing gaya. Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya listrik F1 dan F2
adalah sebagai berikut.

1. untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya
yang saling berlawanan, resultan gaya sama dengan selisih dari kedua gaya

R = F1 + F2 dan R = F1 – F2

2. untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya adalah

3. untuk dua gaya yang membentuk sudut θ satu sama lain, resultan gayanya dituliskan sebagai berikut
Untuk penjumlahan lebih dari dua gaya, perhitungannya dapat menggunakan metode analitis (lihat pembahasan tentang analisis
vektor).

Medan Listrik

Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik
yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan
tersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.

Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif
memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan
arah masuk ke muatan tersebut.

Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di
dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di
antara keduanya dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan

danF = Eq’

Adapun kuat medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik yang berjarak r dari benda tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut
Di sini kuat medan listrik dituliskan dalam satuan N/C.

Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus
menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan
muatan tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju ke muatan tersebut.

Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena medan listrik timbul di antara dua plat tersebut.
Kuat medan listrik di dalam dua plat sejajar yang bermuatan listrik adalah

Dimana :

σ adalah rapat muatan dari plat yang memiliki satuan C/m2

ε0 adalah permitivitas ruang hampa

Kita juga dapat menghitung kuat medan listrik dari sebuah bola konduktor berongga yang bermuatan listrik, yaitu sebagai
berikut.

Di dalam bola (r<R), E = 0

Di kulit atau di luar rongga (r>R),


Energi Potensial Listrik

Dua buah benda bermuatan listrik yang terletak berdekatan akan mengalami gaya listrik di antara keduanya. Suatu usaha diperlukan
untuk memindahkan (atau menggeser) salah satu muatan dari posisinya semula. Karena usaha merupakan perubahan energi, maka
besar usaha yang diperlukan sama dengan besar energi yang dikeluarkan. energi dari muatan listrik disebut energi potensial listrik.
Besar usaha (W) atau perubahan energi potensial listrik dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan dari posisi r1 ke posisi r2 adalah

Dengan demikian, usaha atau energi potensial untuk memindahkan sebuah muatan uji q’ yang berjarak r dari sebuah muatan lain q ke
jarak tak berhingga dapat dituliskan sebagai berikut

Dimana tanda minus berarti usaha yang dilakukan selalu melawan gaya tarik yang ada (biasanya usaha yang dilakukan adalah
usaha untuk melawan gaya tarik antara dua muatan).

Potensial Listrik
Suatu muatan uji hanya dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain yang memiliki perbedaan potensial listrik sebagaimana benda
jatuh dari tempat yang memiliki perbedaan ketinggian. Besaran yang menyatakan perbedaan potensial listrik adalah beda potensial.
Beda potensial dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan ke jarak tak berhingga dengan usaha W adalah

Dimana V adalah potensial listrik dengan satuan volt (V).

Beda potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai potensial mutlak atau biasa
disebut potensial listrik saja. Potensial listrik dari suatu muatan listrik q di suatu titik berjarak r dari muatan tersebut dapat dinyatakan
sebagai berikut

Dari persamaan di atas tampak bahwa potensial listrik dapat dinyatakan dalam bentuk kuat medan listrik, yaitu

V=Er

Berbeda dengan gaya listrik dan kuat medan listrik, potensial listrik merupakan besaran skalar yang tidak memiliki arah. Potensial
listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber dihitung menggunakan penjumlahan aljabar.Untuk n muatan, potensial
listriknya dituliskan sebagai berikut.
Catatan: tanda (+) dan (–) dari muatan perlu diperhitungkan dalam perhitungan potensial listrik.

Metode Pembelajaran

Model : Direct Instruction (DI)


: Cooperative Learning
Metode : Diskusi kelompok
: Observasi
: Ceramah
Alat/Media/Bahan
 Alat : sisir, potongan kertas
 Bahan ajar : Buku Fisika SMK ,Power Point
 Sumber belajar :http://www.colorado.edu/physics/2000/applets/h2ob.html

Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran


Setelah mereviu hasil pencapaian kompetensi (KD) sebelumnya, siswa mengamati demonstrasi sisir yang telah digosok-gosokkan
pada rambut dapat menarik potongan kertas, memberikan pendapat tentang kejadian yang berhubungan dengan listrik statis, dan
merumuskan persamaan listrik statis (Hukum Coulomb).
Siswa mengamati penggaris plastic yang digosok-gosokkan ke potongan kertas.Siswa merumuskan Persamaan Hukum Coulomb.
Siswa mengamati demonstrasiperagaan dari perwakilan kelompok dengan menggunakan sisir/penggaris plastic lalu mengangkat
potongan kertas, kemudian
siswa mendiskusikan kejadian di atas dan menyimpulkan dalam kaitannya dengan hukum Coulomb.
Pertemuan pertama
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
 Merefleksi hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang geraklurus
 Memberikan Motivasi dan Apersepsi
 Mengapa sisir yang telah digosok-gosokkan pada rambut dapat menarik potongan-
potongan kertas?
10
 Mengapa sebuah muatan dapat melakukan gaya pada muatan yang lain padahal kedua
menit
muatan tidak saling bersentuhan?
 Prasyarat pengetahuan:
 Apakah yang dimaksud dengan gaya Coulomb?
 Apakah yang dimaksud dengan medan listrik?

Kegiatan Inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian fluks listrik. 70
 Peserta didik dalam setiap kelompok diminta untuk menyebutkan syarat menit
terjadinya fluks.
 Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan fluks listrik yang disampaikan
Rincian Kegiatan Waktu
oleh guru.
 Guru memberikan beberapa soal menentukan fluks listrikuntuk dikerjakan oleh
peserta didik.
 Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih
terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian hukum Gauss.
 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai aplikasi hukum Gauss untuk
menentukan besarnya medan listrik pada kawat lurus panjang, pelat tak berhingga,
dua pelat sejajar, bola isolator homogen, dan bola konduktor homogen.
 Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan besarnya medan listrik pada
kawat lurus panjang, pelat tak berhingga, dua pelat sejajar, bola isolator homogen,
dan bola konduktor homogen yang dismpaikan oleh guru.
 Guru memberikan beberapa soal menentukan besarnya medan listrik pada kawat
lurus panjang, pelat tak berhingga, dua pelat sejajar, bola isolator homogen, dan bola
konduktor homogen untuk dikerjakan oleh peserta didik.
 Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih
terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.

Penutup 10
Rincian Kegiatan Waktu
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. menit
 Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal

Pertemuan Kedua
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
 Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
 Mengingatkan tugas baca materi Hukum Gauss
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Melaksanakan pretes tentang Hukum Gauss
 Motivasi dan Apersepsi: 10
 Bagaimana syarat terjadinya fluks? menit
 Apakah manfaat hukum Gauss?
 Prasyarat pengetahuan:
 Apakah yang dimaksud dengan fluks listrik?
 Apakah yang dimaksud dengan hukum Gauss?

Kegiatan Inti
70
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
menit
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian fluks listrik.
Rincian Kegiatan Waktu
 Peserta didik dalam setiap kelompok diminta untuk menyebutkan syarat
terjadinya fluks.
 Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan fluks listrik yang
disampaikan oleh guru.
 Guru memberikan beberapa soal menentukan fluks listrikuntuk dikerjakan oleh
peserta didik.
 Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika
masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian hukum Gauss.
 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai aplikasi hukum Gauss
untuk menentukan besarnya medan listrik pada kawat lurus panjang, pelat tak
berhingga, dua pelat sejajar, bola isolator homogen, dan bola konduktor homogen.
 Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan besarnya medan listrik pada
kawat lurus panjang, pelat tak berhingga, dua pelat sejajar, bola isolator homogen,
dan bola konduktor homogen yang dismpaikan oleh guru.
 Guru memberikan beberapa soal menentukan besarnya medan listrik pada kawat
lurus panjang, pelat tak berhingga, dua pelat sejajar, bola isolator homogen, dan
bola konduktor homogen untuk dikerjakan oleh peserta didik.
 Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika
masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru
Rincian Kegiatan Waktu
dapat langsung memberikan bimbingan.

Penutup
 Bersama siswa menyimpulkan Hukum Gauss 10
 Memberikan tugas baca Potensial Listrik menit
 Melaksanakan postes

Pertemuan Ketiga
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
 Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
 Menagih dan mengingatkan tugas bacaPotensial Listrik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Motivasi dan Apersepsi: 10
 Mungkinkah medan listrik pada suatu tempat nol jika potensial listrik pada tempat menit
tersebut nol?
 Apakah bentuk bidang ekipotensial dari muatan bola yang tersebar homogen?
 Prasyarat pengetahuan:
 Apakah yang dimaksud dengan potensial listrik?
Rincian Kegiatan Waktu
Apakah yang dimaksud dengan bidang ekipotensial?
Kegiatan Inti
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian energi potensial.
 Peserta didik memperhatikan rumusan untuk mendapatkan persamaan energi
potensial yang disampaikan oleh guru.
 Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan energi potensial yang
disampaikan oleh guru.
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian potensial listrik.
 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perumusan potensial listrik
yang dihasilkan oleh sebuah partikel dan banyak partikel.
 Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan potensial listrik yang 70
dihasilkan oleh sebuah partikel dan banyak partikel yang disampaikan oleh guru. menit
 Guru memberikan beberapa soal menentukan potensial listrik yang dihasilkan oleh
sebuah partikel dan banyak partikel untuk dikerjakan oleh peserta didik.
 Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih
terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai potensial listrik pelat sejajar
dan akibat bahan dielektrik.
 Peserta didik memperhatikan penjelasan teorema usaha-energi yang disampaikan
oleh guru.
Rincian Kegiatan Waktu
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian bidang ekipotensial.
 Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan bentuk bidang ekipotensial dari
muatan titik, muatan bola yang tersebar homogen, muatan yang tersebar homogen
pada kawat atau silinder, dan muatan yang tersebar pada pelat.
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
 Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi
yang sebenarnya.
 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai satuan elektronvolt
Penutup
 Bersama siswa menyimpulkan kembali hasil pengamatan dan mengingatkan
pentingnya kecermatan, keuletan, dan kejujuran dalam memperoleh, menyajikan, dan
pentingnya kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi dalam kerja kelompok
10
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
menit
kerjasama yang baik.
 Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
 Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan
laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok, kedisiplinan, dan
kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual
presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data,
kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3. Instrumen (Terlampir)

Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Fisika Jilid 1
http://forumguru.com
http://e-dukasi.net

Jakarta, Juni 2014


Mengetahui Kepala SMK .... Guru Mata Pelajaran Fisika
Catatan Kepala Sekolah
........................................................................................................................................................................................................................
......
Lampiran
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Program : X/M-IPA
Kompetensi : KD 3.4, 4.1 dan 4.4
Indikator : diberikan beberapa contoh aplikasi listrik statis dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat menjelaskan :
 Prinsip kerja listrik statis
 Kelebihan penerapan teknologi tersebut
 Kelemahan penerapan teknologi terseb
Materi : Aplikasi Listrik Statis dalam kehidupan sehari-hari

1. Generator Van de Graff


Muatan listrik yang diperoleh melalui cara menggosok.Untuk memperoleh muatan listrik yang sangat besar digunakan
generator Van de Graff. Gesekan antara pita karet dan roda pemutar menyebabkan pita karet bermuatan listrik.Muatan
listrik ini ditampung pada bola logam.Distribusi muatan listrik ini terdapat pada permukaan luar bola yang berongga.

2. Penggumpal Asap
Alat ini membersihkan partikel-partikel abu hasil pembakaran gas, sehingga mengurangi pencemaran udara. Alat
penggumpal asap ini terdiri dari kawat dan pelat logam, kawat dibuat bermuatan negatif, partikel abu ketika melewati
kawat akan bermuatan negatif. Pelat logam dibuat bermuatan positif sehingga akan menarik partikel abu yang bermuatan
negatif. Gumpalan-gumpalan partikel abu itu kemudian jatuh ke dasar cerbong sehingga mudah dibersihkan. Teknik
penggumpal asap ini sering digunakan dalam pabrik baja, pabrik semen, dan industri kimia yang banyak mengeluarkan
asap.

3. Cat Semprot
Butiran cat dari aerosol menjadi bermuatan ketika bergesekan dengan mulut pipa semprot dan udara. Bila benda yang dicat
diberi muatan berlawanan, maka butiran cat akan tertarik ke badan benda. Metode ini sangat efektif, efisien, dan murah.

4. Mesin Fotokop
Mesin fotokopi menggunakan daya tarik muatan listrik berbeda. Suatu pola muatan positif pada pelat tadi, mencitrakan
bidang hitam yang akan digandakan, menarik partikel bermuatan negatif dari bubuk hitam halus yang disebut toner, toner
tersebut jadi bermuatan negatif karena berhubungan dengan butir-butir gelas kecil di baki pengembang. Pola toner
dipindahkan ke atas secarik kertas kosong dan dipanggang di atasnya.

5. Printer Laser.Ketika drum yang bermuatan positif berputar, laser bersinar melintasi permukaan yang tidak bermuatan.
Laser akan menggambar pada kertas yang bermuatan negatif. Setelah melewati drum yang berputar kertas akan melewati
fuser. Pada bagian fuser ini kertas akan mengalami pemanasan, hal ini yang menyebabkan kertas terasa panas pada saat
keluar dari printer. Printer laser lebih cepat, lebih akurat, dan lebih ekonomis.

6. Penangkal Petir
Ketika terpadapat awan yang bermuatan listrik terbentuk di dekat gedung yang mempunyai pengangkal petir, maka batang
logam penangkal petir itu akan memancarkan muatan listrik dari Bumi yang berlainan jenis untuk menetralkan awan. Jika
awan bermuatan positif maka bumi akan menyuplai muatan listrik negatif begitupun sebaliknya.Dengan demikian awan
akan menjadi netral dan tidak terjadi petir. Akan tetapi sering terjadi muatan listrik di awan menjadi besar, kemudian
terjadi lompatan muatan lisrtik dari awan ke bumi melalui batang logan dan kawat penghantar dari pengkal petir. Jadi,
bangunan tetap aman karena muatan listrik dari awan akan dialirkan ke air tanah lewat kawat penghantar tanpa mengenai
benda-benda di sekitarnya.
Observasi Kinerja Presentasi
Jml
No Nama Siswa Akt Disl Kerjsm Prnsrt Visual Isi NilaI
Skor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Abdus Shamad 4 4 3 4 3 3 21
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

Keterangan pengisian skor


4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang

RUBRIK PENILAIAN

No.
Aspek yang Dinilai Skor
Soal
1. Penjelasan cara kerja listrik statis dalam kehidupan sehari-hari (lima 5
komponen)
- 5 = Jika penjelasan isi prinsip kerja sistematis, jelas dan benar
- 4 = Jika penjelasan isi prinsip kerja hanya jelas dan benar
- 3 = Jika penjelasan isi prinsip kerja hanya dan benar
- 2 = Jika penjelasan isi prinsip kerja tidak jelas
- 1 = Jika penjelasan isi prinsip kerja tidak benar
- 0 = Jika penjelasan isi prinsip kerja tidak ada komponen jelas dan
benar
2. Kelebihan penerapan teknologi dijelaskan 3 komponen 3
- 3 =Jika Kelebihan penerapan teknologi dijelaskan 3 komponen (tiga
komponen) benar
- 2 = Jika Kelebihan penerapan teknologi dijelaskan 3 komponen (tiga
komponen) benar
- 1 = Jika Kelebihan penerapan teknologi dijelaskan 3 komponen (tiga
komponen) benar

3. - Kelemahan penerapan teknologi dijelaskan 2 komponen 2


- 2 = Jika kelemahan penerapan teknologi dijelaskan 3 komponen (tiga
komponen) benar
- 1 = Jika kelemahan penerapan teknologi dijelaskan 3 komponen (tiga
komponen) benar

Skor maksimum 10

Skor Perolehan
Nilai=  100
10
Media Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai