Anda di halaman 1dari 42

DASAR-DASAR KESEHATAN

LINGKUNGAN

SESI PERKULIAHAN 7

PENGOLAHAN LIMBAH PADAT


ERNA VERONIKA

www.esaunggul.ac.id
Latar Belakang
• Limbah Padat (sampah) merupakan
salah satu bentuk limbah yang ada
lingkungan
• Di negara maju, sampah padat
umumnya telah diatur pengelolaan
serta pembuangannya
• Di negara berkembang pengelolaan
sampah masih menjadi masalah
lingkungan yang perlu diperhatikan.

www.esaunggul.ac.id
Contoh Pemilahan Sampah di Negara Maju

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Definisi
o Menurut WHO (World Health Organization) sampah atau limbah
padat adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuartu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
o Sampah merupakan sesuatu yg tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yg dibuang yg berasal dr kegiatan manusia
dan tidak terjadi dengan sendirinya (American Public Health
Association)
o Sampah juga didefinisikan sebagai semua bentuk sisa-sisa
berbentuk padat yang berasal dari kegiatan manusia dan hewan
kemudian dibuang karena tidak bermanfaat atau keberadaanya tidak
diinginkan lagi (Tchobanoglus, 1993).
www.esaunggul.ac.id
Limbah Padat
Limbah Padat

Organik Non- Organik B3


(tdk B3)

• Daur Ulang • Incinerator


• Incinerator • Perlakuan Khusus

• Kompos
• Biogas

www.esaunggul.ac.id
Penggolongan Sampah
Menurut Sumbernya
1. Sampah dari pemukiman penduduk (Domestic wastes)
2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum
3. Sampah yang berasal dari perkantoran
4. Sampah yang berasal dari jalan raya
5. Sampah yang berasal dari kawasan industri.
6. Sampah yang berasal dari pertambangan
7. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan.

www.esaunggul.ac.id
Jenis sampah padat
Berdasarkan zat kimia yg
terkandung didalamnya
a. Sampah an-organik; ex:
logam, pecahan gelas, abu
b. Sampah organik; ex: sisa-
sisa makanan, dedaunan,
dll.
Jenis sampah padat

Berdasarkan dapat tidaknya dibakar


1. Sampah yang mudah terbakar; ex: kertas, kayu, plastik, karet,
kain-kain, dll
2. Sampah yg tidak dapat dibakar; ex: kaleng-kaleng, sisa potongan
besi, gelas, abu, dll

www.esaunggul.ac.id
Jenis sampah padat
Berdasarkan dapat tidaknya membusuk
1. Sampah yg sukar membusuk; ex: plastik, kaleng-kaleng, pecahan
gelas, karet, dll
2. Sampah yg mudah membusuk; ex: potongan-potongan daging,
sisa-sisa makanan, dedaunan, dll

www.esaunggul.ac.id
Jenis sampah padat
Berdasarkan karakteristik sampah
1. Garbage (sampah basah) ; ex: sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran,
dll
2. Rubbish (sampah kering) ; ex: kertas, plastik, karet
3. Abu (Ashes) ; ex: sisa hasil pembakaran
4. Street cleaning (sampah dari jalan)
5. Industrial wastes (sampah industri) : B3
6. Demolition wastes (sampah bangunan)
7. Hazardous wastes (sampah berbahaya)

www.esaunggul.ac.id
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability)

1. Biodegradable  dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi


baik aerob (menggunakan udara/terbuka) atau anaerob (tidak
menggunakan udara/tertutup)
2. Non-biodegradable  tidak bisa diuraikan oleh proses biologi
Recyclable  dapat diolah dan digunakan kembali (memiliki nilai
ekonomi ) seperti plastik, kertas, pakaian dan lain - lain.
Non-recyclable  tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah
atau diubah kembali

www.esaunggul.ac.id
Faktor yang mempengaruhi jumlah sampah

Jumlah penduduk

Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai

Faktor geografis

Faktor waktu

Faktor sosial ekonomi dan budaya

Kemajuan teknologi

Sumber sampah

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Pengolahan sampah

Pengumpulan, pengangkutan sampai dengan pemusnahan atau sedemikian rupa sehingga


sampah tidak lagi mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.

Pengumpulan
Tahap Tahap
dan penyimpanan
pengangkutan pemusnahan
ditempat sumber

www.esaunggul.ac.id
Dampak sampah

Media
Tempat hidup
perkembangan Pencemaran
kuman
vektor lingkungan
penyakit
penyakit

www.esaunggul.ac.id
Dampak Pembuangan Akhir Sampah
Dampak pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan :
1. Dapat menjadi sumber pencemaran air pemukiman,
2. Sumber pencemaran udara, air dan tanah
3. Menjadi tempat berkembang biak vektor
4. Sarang dari serangga dan binatang pengerat,
5. Menjadi tempat hidup dari kuman yang membahayakan kesehatan
6. Menyebabkan kebakaran  sampah banyak mengandung gas amonia, metan
dan hidrogen sulfida yang merupakan gas eksplosif, yaitu gas mudah terbakar dan
meledak
7. Menyebabkan banjir

www.esaunggul.ac.id
PENCEMARAN UDARA AKIBAT SAMPAH
\
BAU BUSUK
ASAP ,
BIO-GAS -
BERBAHAYA

• Proses dekomposisi sampah di TPA  CO, CO2, CH4, H2S


• Penguraian bahan organik secara aerobik akan menghasilkan gas
karbondioksida (CO2),
• Sedangkan penguraian bahan organik pada kondisi anaerobik akan
menghasilkan gas metan (CH4), hidrogen sulfide (H2S), dan amonia (NH3).
• Gas tersebut merupakan sumber bau busuk yang dapat mengganggu
kesehatan manusia
PENCEMARAN AKIBAT SAMPAH
SAMPAH

DEKOMPOSISI MENYUMBAT
SALURAN AIR
LINDI
(LEACHATE)

BOD - COD
NITROGEN PENCEMARAN AIR
FOSFAT BANJIR
Sumber Pencemaran Air Pemukiman
• Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik  Selama beberapa hari
hingga beberapa minggu komponen organik terurai dengan cepat
• Tahap berikutnya adalah proses anaerob  terjadi fermentasi Sampah melalui
bakteri metan sehingga menghasilkan metan.
• Leachate dapat merembes melalui tanah dan mencemari air tanah
• Aliran leachate yang dibawah tanah akan mempengaruhi kesehatan sumur
penduduk, seperti munculnya penyakit koreng, kudis, mencret dan mual.
• Dampak yang lebih parah dapat mengakibatkan keracunan, disentri dan penyakit
perut lainnya
GANGGUAN KESEHATAN LINGKUNGAN

LALAT, NYAMUK

KECOAK TIKUS
SAMPAH
SAMPAH

CACING
MIKROBA

VEKTOR / PATOGEN ----- GANGGUAN PENYAKIT


Penyakit bawaan sampah
Nama Penyakit Penyebab Penyakit
Bawaan Lalat:
Dysentrie basillaris Shigella shigae
Typus abdominalis Salmonella typhi
Amoebiasis Entamoeba histolyca
Cholera Vibrio cholerae
Ascariasis A. Lumbricoides
Ancylostomiasis A. duodenale

Bawaan tikus/pinjal
Pest Pasteurella pestis
Leptospirosis ichterohaemorrhagica Leptospira ichterohaemorrhagica
Rat bite fever Streptobacillus moniliformis

Keracunan
Metan
Karbon monoksida, karbon dioksida
Hidrogen sulfida
Logam berat

www.esaunggul.ac.id
DAUR ULANG SAMPAH ANORGANIK

Kertas, kardus, karet, plastik,


gelas, logam, dll

BERNILAI EKONOMI

Bahan baku proses produksi Bahan baku Proses produksi


Produk X Produk Y

PRODUK X PRODUK Y
SAMPAH ORGANIK

PENGOLAHAN
PENGOMPOSAN

KOMPOS PAKAN TERNAK


Metode Pembuangan Sampah
• Secara umum, terdapat 3 (tiga) metode pembuangan akhir sampah :
• Pembuangan Terbuka (Open Dumping)
• Lahan Urug Terkendali (Controlled Landfill)
• Lahan Urug Saniter (Sanitary Landfill)
Pembuangan Terbuka (Open Dumping)
• Merupakan cara pembuangan sederhana dimana sampah hanya dihamparkan pada
suatu lokasi, dibiarkan terbuka tanpa pengamanan dan ditinggalkan setelah lokasi
tersebut penuh
• Metode ini adalah metode yang tertua yang dikenal oleh manusia
• Kementerian PU : 90% TPA masih melakukan praktik open dumping dan hanya 9%
yang dioperasikan dengan Controlled Landfill dan Sanitary Landfill  karena
keterbatasan dana dan sumber daya
Pembuangan Terbuka (Open Dumping)
• Kelebihan dari open dumping
 Teknis pelaksanaan mudah.
 Personil lapangan relatif sedikit.
 Biaya operasi dan perawatan yang relatif rendah
 kekurangan dari open dumping
 Terjadi pencemaran udara oleh gas, bau dan debu.
 Pencemaran air tanah oleh air lindi.
 Resiko kebakaran cukup besar
Mendorong tumbuhnya sarang vektor penyakit (tikus, lalat, nyamuk).
 Mengurangi estetika lingkungan.
 Lahan tidak dapat digunakan kembali
Lahan Urug Terkendali (Controlled Landfill)

• Pada metode ini secara periodik sampah yang telah tertimbun ditutup dengan lapisan
tanah untuk mengurangi potensi gangguan lingkungan.
• Kegiatan penutupan sampah dilakukan secara berkala biasanya 7 hari
Controlled Landfill
Lahan Urug Saniter (Sanitary Landfill)
• Merupakan metode pemusnahan sampah terbaik dengan cara menimbun sampah
dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis
• Dapat mencegah penggunaan bahan bakar, mengatasi bau dan gas yang timbul akibat
sampah karena menutupnya dengan tanah
• Tujuan utama dari sanitary landfill adalah untuk menghasilkan limbah pembuangan
akhir yang sedikit berdampak pada lingkungan, dengan cara :
 Mencegah timbul bau tak sedap
 Menyingkirkan hama dan vektor
 Mencegah terjadi kebakaran
 Mencegah terjadinya longsor dan ledakan
Lahan Urug Saniter (Sanitary Landfill)
• Syarat pembangunan metode sanitary landfill :
• Tersedia tempat yang sangat luas Sekitar 1,5 sampai 3 kali lebar alat berat.
Panjang area penimbunan menyesuaikan jumlah sampah masuk harian.
• Tersedia tanah untuk menimbunnya  tanah ini biasanya dipadatkan setebal 30 cm
atau 15% dr jumlah sampah
• Tersedia alat-alat besar  Seperti alat eskavator, truk bermuatan besar dan
sebagainya
Struktur dan Material dalam Landfill
Lahan Urug Saniter (Sanitary Landfill)
• Kelebihan:
 Biaya investasi lebih rendah dibanding metode pengolahan lain
 Merupakan metode pembuangan akhir yang lengkap, tanpa memerlukan pengolahan
dibandingkan insinerasi dan komposting
 Dapat menerima berbagai tipe sampah.
 Metode yang fleksibel terhadap fluktuasi kuantitas sampah.
 Setelah selesai pemakaiannya, dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal parkir,
lapangan golf, dan kebutuhan lain.
• Kekurangan:
 Pada daerah dengan populasi yang tinggi, ketersediaan lahan menjadi sulit.
 Jika operasi tidak berjalan semestinya dapat menghasilkan akibat seperti metode open
dumping.
PARADIGMA KESEHATAN
LINGKUNGANMANAJEMEN
WAHANA MASYARAKAT/
TRANSISI PENYAKIT KEPEN DUDUKAN
SUMBER
PENYAKIT
• UDARA
‐ALAMIAH • AIR • SEX SEHA
‐MAN MADE • TANAH • BUDAYA T
•MAKANAN • PERILAKU
• MANUSIA •GIZI SAKIT
• BINATAN • Hb
G
AGEN PENYAKIT
● FISIKA
• KIMIA
• BIOLOGI
SIMPUL 1 SIMPUL 3 SIMPUL 4
SIMPUL 2

VARIABEL BERPENGARUH 15
LAINNYA
CONTOH APLIKASI TEORI SIMPUL (TB
PARU)
SIMPUL 1 : sumber SIMPUL 2 : Media Trasmisi SIMPUL 3 : perilaku SIMPUL 4 Kejadian
penyakit Pemajanan Penyakit
Air liur
Bakteri Mycobacterium Droplet Melakukan PHBS Sakit
tuberculosa Melakukan etika Batuk Sub Klinik
Diperngaruhi oleh : Pekerjaan Carrier
Kelembaban Sehat
Suhu Rumah
Ventilasi /Kondisi Jendela
Kepadatan Hunian
Pencahayaan
Suhu
Penderita TB Paru

Anda mungkin juga menyukai