Fisioterapi Puskesmas
Fisioterapi Puskesmas
7th Congress
1St 3rd 5th at 9th 11th
School of
Physiotherapy C ong ress Congress C ong ress Ujung pandang Congress Congress
3 Years Prog rams at Jakarta at Surakarta at Jakarta (IKAFI IFI)
1995
at at Medan
Yogyakarta
AWP
1970
Congress
IPA
1970 1979 1987 Jakarta 1996 2004 2012
Star
2021
t 1957
1968 1974 1983 1991 1992 2000 2008 2016
Member of
1956
(LOP/RC)
IPA was
WCPT
Institution
Established 6th 8th 10th 12th
for War
(IKAFI) 2nd 4th
C ong ress C ong ress
Victims Congress Congress
Congress Congress at Surakarta at at Jakarta at Bali
School of at Bandung at Surabaya Semarang
Physiotherapy
Assistance
Apa Itu Fisioterapis, Fisioterapi,
Pelayanan Fisioterapi ?
Fisioterapis adalah setiap orang yang telah
lulus pendidikan fisioterapi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fisioterapi adalah pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh fisioterapis untuk mengoptimalkan
kualitas hidup dengan cara mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi yang
berpotensi terganggu oleh faktor penuaan, cedera,
penyakit, gangguan fisik dan faktor lingkungan
sepanjang daur kehidupan, melalui metode manual,
peningkatan kemampuan gerak, penggunaan
peralatan, pelatihan fungsi, dan komunikasi.
Pelayanan Fisioterapi merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh fisioterapis secara sistematis dan
berkesinambungan untuk mengatasi
masalah gerak dan fungsi.
WARG A N E G ARA IN D O N E SIA YAN G
M EM PUN YAI IJASAH PENDIDIKAN FISIOTERAPI
M I N I M A L D I P LO M A TIGA LULUSAN DALA M
ATAU LUAR N E G ERI YAN G SAH DAN D IAK UI
O L EH PEMERINTAH REPUBLIK I NDON ES I A
SAYA DI
PANGGIL SIAPA ?
PRODUCT :
1. Puske smas
Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan fisioterapi
paling sedikit harus memiliki 1 (satu) orang fisioterapis
dengan kualifikasi profesi dan/atau fisioterapis kualifikasi
minimal ahli madya yang memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi dengan masyarakat dan profesi lain dan
memiliki kompetensi dalam upaya promotif dan preventif
bidang fisioterapi.
“Pelayanan fisioterapi di Puskesmas memberikan
pelayanan kesehatan gerak dan fungsi tubuh kepada
individu dan/atau kelompok, yang bersifat umum
dengan pengutamaan pelayanan pengembangan dan
pemeliharaan melalui pendekatan promotif dan
preventif tanpa mengesampingkan pemulihan dengan
pendekatan kuratif dan rehabilitative”
Trend pertumbuhan
Fisioterapi di Puskesmas
40 % pada 3-5 tahun
terakhir
Pelayanan Fisioterapi Berkualitas
(i) Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kesehatan gerak-fungsi kualitas hidup;
(ii) Telefisioterapi;
(iii) Fisioterapi di Posyandu bayi-balita, ibu hamil, ibu nifas;
(iv) Fisioterapi di Posyandu Lanjut usia dan atau Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu);
(v) Fisioterapi Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);
(vi) Fisioterapi home care dan atau kunjungan keluarga;
(vii) Fisioterapi P3K/tanggap bencana;
(viii) Fisioterapi Upaya Kesehatan Kerja (UKK);
(ix) Fisioterapi kesehatan olahraga;
(x) Fisioterapi Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (community based rehabilitation).
“Memberdayakan individu dan kelompok dalam
keluarga maupun masyarakat, menyampaikan
informasi resiko masalah kesehatan akibat posisi
gerak kerja dan kebiasaan yang tidak tepat”
“Telehealth (tele-fisioterapi) adalah salah satu strategi
adaptif yang dapat digunakan dalam kondisi keterbatasan
intervensi tatap muka yang seharusnya tetap
berlangsung demi efektivitas terapi. Menu yang
disajikan antara lain, konsultasi, asesmen mandiri,
tindakan mandiri, evaluasi mandiri, edukasi, saran dan
tindak lanjut”
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan
dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan
kesehatan bagi ibu dan anak balita.
AUTONOMI / PROFESIONALISME
• Globalisasi dihadapi sebagai Peluang dan bukan
sebagai Ancaman
• Peningkatan Kompetensi SDM – FT
• Pendidikan dan Pelatihan
• Kualitas Pelayanan FT
• “exchange, evidence, and empathy”
• Penerapan Standar dan pedoman Pelayanan
• Memiliki rasa bangga ”Proud” terhadap profesi dan
Jiwa Nasionalisme