Anda di halaman 1dari 20

PERATAAN TANAH

Pengertian Pekerjaan Tanah 


Pekerjaan tanah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1.Perencanaan galian (cut)
2.Perencanaan timbunan (fill)

Pekerjaan tanah galian dan timbunan (cut and fill) adalah


metode perencanaan konstruksi jalan raya dengan cara
memotong bukit (cut) dan menimbun lembah (fill). Kedua
macam perencanaan pekerjaan tersebut kita buat untuk
mendapatkan apa yang kita sebut dengan “jalan dasar”

Namun dalam perencanaan jalan raya, diusahakan untuk


meminimalkan metode ini karena rentan merusak lingkungan.
Salah satu caranya dengan mengkoordinasikan antara
alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal dengan baik.
II.Pengertian Galian (cut) dan Timbunan (fill)
Galian
 

Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan badan jalan yang
bertujuan untuk mendapatkan desain atau bentuk badan jalan yang sesuai
dengan elevasi yang direncanakan.
Pada setiap pekerjaan galian, tempat galian harus diusahakan dalam keadaan
kering (tidak air tergenang) apapun keadaan cuacanya. Oleh karena
itu,sebelum penggalian dilakukan, perlu disiapkan sistem drainasenya.

Timbunan
 

Timbunan adalah pekerjaan mengurug tanah untuk keperluan badan jalan yang


bertujuan untuk mendapatkan desain atau bentuk badan jalan yang sesuai dengan
elevasi yang direncanakan.
Timbunan ini dibagi 3 jenis yaitu timbunan biasa, timbunan pilihan, dan timbunan
pilihan di atas tanah rawa. Timbunan pilihan akan digunakan sebagai penopang
(capping layer) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar. Timbunan pilihan di
atas rawa akan digunakan untuk melintasi daerah yang rendah dan selalu tergenang
oleh air.
III. Potongan Melintang Jalan dan Persyaratan Tinggi serta
Kemiringan Tanah pada Daerah Galian dan pada
Daerah Timbunan

Gambar Potongan Melintang Umum


Gambar Potongan Melintang pada Galian

Pada galian, kedalaman maksimal yang disarankan adalah 5 m


dengan perbandingan kemiringan talud 1 : 1 atau membentuk
sudut 450
Gambar Melintang pada Timbunan

Pada timbunan, perbandingan kemiringan talud


yang disarankan adalah 1 : 1,5 (min). Sudut yang
dibentuk kurang dari atau sama dengan 340
Gambar Potongan Melintang pada Kombinasi Galian dan Timbunan
Menghitung Luas Tanah Galiandan Timbunan

Untuk menghitung luas penampang galian atau timbunan


dapat dilakukan dengan cara :
1. Untuk penampang yang beraturan, dapat menggunakan
cara menghitung luas biasa, tergantung pada bentuk
penampang galian atau timbunan tersebut. Misalnya untuk
penampang persegi panjang dapat digunakan rumus luas
persegi panjang yaitu A = P X L
2. Untuk penampang yang tidak beraturan, luas penampang
dihitung menggunakan metode koordinat.

Area = ½ [(X1.Y2 + X2.Y3 + X3.Y4 + X4.Y1) - (Y1.X2 + Y2.X3 + Y3.X4 + Y4.X1 )]


= ½ [Y1 (X4-X2) + Y2(X1-X3) + Y3(X2-X4) + Y4(X3-X1)]
Contoh soal :
1. Hitung luas penampang timbunan (fill) dengan bentuk persegi
panjang seperti gambar di bawah ini :

Penyelesaian : Karena penampang timbunan berbentuk persegi panjang


(beraturan) makad apat digunakan cara biasa dan cara koordinat
- Cara biasa :
Area = 20 m x 10 m = 200 m
- Cara Koordinat.

Area = ½ [ 0 + 0 + 0 + 0 – ( 0 + 200 + 200 + 0 )]= ½ ( –400 )= – 200 m (fill)


2. Hitunglah luas penampang galian (cut) dengan bentuk penampang
sepertigambar di bawah ini :

Penyelesaian :
Karena penampang galian berikut memiliki bentuk yang tidak beraturan, maka
luas penampang dihitung dengan cara koordinat
Kiri Kanan

A1= ½ [ 0 + 160 + 270 + 130 + 0 A2 = ½ [ 0 + 100 + 156 + 0


 – ( 0 + 0 + 200 + 0 + 0 ) ]  – ( 0 + 0 + 0 + 0 ) ]
= ½ 360 = 180 m2 = ½ 256 = 128 m2
3. Hitunglah luas penampang galian dan timbunan seperti gambar
dibawah ini :

Cara Koordinat :

Kiri Kanan
Cara biasa :
A1(fill) = (a x t)/2 = (10 x 8)/2
A1 (fill) = ½ [ 0 + 0 + 0 – ( 0 + 80 + 0 ) ]
= 40 m2 (fill) = ½ ( –80 )= –40 m2
A2(cut) = (a x t)/2 = (10 x 8)/2
A2 (cut) = ½ [ 0 + 80 + 0 – ( 0 + 0 + 0 ) ]
= 40 m2 (cut) = ½ ( 80 )= 40 m2

Luas total = A1+ A2= 80 m2


Menghitung Volume Tanah
Perhitungan volume tanah pada pekerjaan galian dan timbunan,
biasad ilakukan dengan metode Double End Areas  (luas ujung
rangkap), yaitu dengan mengambil rata-rata luas kedua ujung
penampang dari Sta.1 dan Sta.2, kemudian dikalikan jarak kedua
Stasion. Ini dilakukan untuk semuatitik stasion yang berada pada
rancangan trase jalan
Contoh soal :
Diketahui luas penampang galian di suatu stasion 300 m2 dan luas
penampang di stasion berikutnya adalah 250 m2. Jarak antar stasion
adalah 4 m. Hitung volume tanah yang digali pada station tersebut!

Diketahui : A1 = 300 m2
  A2 = 250 m2
  Jarak (l ) = 4 m

Ditanya : V = ?

Jawab :
Grafik Galian dan Timbunan atau Diagram Massa
(mass diagram )
Diagram massa adalah kurva yang menggambarkanpemindahan tanah
(haul), pada suatu penampang melintang, diatas atau di bawah profil
jalan, mulai dari suatu stasionter tentu sampai stasion berikutnya.P ada
absis di tempatkan posisi stasion, dan pada ordinat adalah volume tanah.
S ebelum menggambar diagram massa,lebih mudah jika dibuat dahulu
kuantitas galian ( + ) dan timbunan ( - ). Skala dari ordinat disesuaikan
dengan volumet anah dalam m3, misal 1 cm = 100 m3
an Timbunan Tabel Kuantitas Galian dan Timbunan
Volume
Timbunan, Ordinat
Sation ditambah susut Diagram
Galian Timbunan (15%) Massa

0 0
1 +182 +182
2 +78 +260
3 -84 -97 +163
4 -123 -141 +22
5 -107 -123 -101
6 -92 -106 -207
7 +64 -143
8 +251 +108
9 +332 +440
10 +287 +727
11 +76 803
MASS DIAGRAM

STASION

Anda mungkin juga menyukai