Anda di halaman 1dari 35

SELAMET DATENG

PARA SUDARAKU,
SELAMET BERTEMU
DALEM DISCUSIE
TENTANG BATTERY

IKUT DONG
Yeee, mana gua
tahu . Elu tanya
sono ame para Be , apaan sih
pakarnya BATTERY itu,
apa sentolop ya
be
PENGERTIAN DASAR.
1 Battery adalah : sebuah perangkat elektrik dimana dalam perangkat itu dapat
terjadi sebuah proses elektro kimia yang bersifat reversibel (dapat balik)
artinya setelah ia memberikan output berupa arus listrik, ia dapat diisi kembali
dengan mengalirkan arus listrik padanya dalam arah yang berlawanan
(Standard Handbook for Electrical Engineer oleh Donald G Fink dan John M
Carrol)
Orang Inggris menyebutnya “ELECTRIC ACCUMULATOR”

2. Sifat atau karakteristik utama battery ditentukan oleh tegangan tiap sel dalam
kondisi tidak dibebani (no load voltage).

3. Tegangan dari sebuah battery adalah penjumlahan dari tegangan setiap sel
yang dihubung seri.
4. Kapasitas dari sebuah battery dinyatkan dalam satuan AMPER-JAM ..
5. Jenisnya : a. Lood Battery (Lead acid battery), paling banyak dipakai dimana-
mana
b. Nikel - Ferrum Battery, banyak dipakai di perkereta apian
c. Nikel - Cadmium dan sebagainya ..
LEAD ACID BATTERY.
1. Lead acid atau Lood battery memiliki sel yang terdiri dari Timah peroksida
(PbO2) sebagai kutub positif dan Timah hitam murni ( Pb ) sebagai kutub
negatif dan asam sulfat ( H2 SO4) sebagai elektrolitnya.

2. Reaksi kimia saat discharge ( pemakaian)


PbO2 + Pb + 2H2 S O4 2PbSO4 + 2H2O + tenaga listrik

3. Reaksi kimia saat charging ( pengisian)

2PbSO4 + 2H2O + tenaga listrik PbO2 + Pb + 2H2 S O4


Tegangan battery.
1. Battery lead acid memiliki tegangan per sel yang paling tinggi diantara
jenis battery yang lain yaitu sekitar 2 volt per sel
2. Tegangan ini setelah stabil, tanpa arus discharge maupun chanrge merupakan
fungsi dari BJ dengan rumus V = BJ + 0,84
3. Tegangan ini berubah terhadap BJ elektrolit, baik saat discharging maupun
saat charging

Tegangan dan BJ sbg fungsi waktu saat discarging dan charging


4. Pada waktu discharge, tegangan mula-mula turun bertahap, kemudian pada satu saat ia
akan turun drastis sampai pada harga dimana battery praktis “mati”. Tegangan pada
kondisi ini disebut tegangan final dan akan dicapai sesuai dengan berat ringannya
“rate” saat discharge

Grafik pencapaian tegangan final


Final voltage Nife Battery
ELEKTROLIT.
1. Elektrolit adalah zat cair aktif pada battery yang bereaksi dengan kutub-
kutub battery untuk memberi output arus listrik pada saat discharge.
Pada saat charging elektrolit dengan bantuan arus listrik akan bereaksi
dengan kutub-kutub batttery untuk mengaktifkan lagi kutub yang menjadi
pasif pada akhir discharge
2. Pada lead acid battery elektrolitnya adalah asam sulfat (H 2 S O4 ) ,
biasanya dijual di pasaran dengan BJ sekitar 1.4.
3. Untuk keperluan pemakaian elektrolit ini perlu diencerkan dengan air
suling untuk mencapai BJ operasional dan BJ ini diukur dengan
areometer atau hidrometer.
4. Dalam pemakaian battery TIDAK PERLU MENAMBAH ELEKTROLIT,
kecuali ada yang tumpah atau bocor.

5. Yang perlu ditambah adalah air suling untuk menjaga agar volume
larutan elektrolit tetap besarnya, untuk menjaga agar BJ larutan elektrolit
tetap besarnya..
6. Berat Jenis (BJ) elektrolit

a. Elektrolit harus mempunyai nilai tertentu tidak boleh terlalu tinggi, tidak boleh terlalu
rendah. Bila terlalu tinggi malah dapat merusak sel
b. Beberapa nilai yang umum diapakai adalah

Nilai Pemakaian
1.275 Alat-alat berat , industrial truck
1.260 Otpmotif , pesawat udara
1.245 Railway car lighting , engine starting battery
1.210 Stand by unit

Untuk pemakaian di daerah tropis angka-angka ini dikurangi dengan 30 – 40 point ( 0.003 – 0.001)
Besarnya nilai BJ dipengaruhi oleh kapasitas battery , suhu battery , umur battery.
Saat discharging BJ turun proporsional, tetapi saat charging tidak proporsional (Gambar 2).
c. Angka koreksi
Diperlukan untuk mengakomodasi perubahan volume elektrolit karena panas , penambahan air
suling, penguapan, shg level elektolit berubah
Angka koreksinya adalah :
1 point untuk perubahan suhu sebesar 3 o F
15 point untuk perubahan level 0.5 in
3). Berat Jenis (BJ)
* Makin tinggi BJ makin baik kapasitas battery
Bila BJ naik 25 point ( 0.025), kapasitas naik 8 – 10 %
* Perbandingan antara BJ tinggi dan BJ rendah adalah sbb

BJ Tinggi BJ Rendah
Kapasitas battery Tinggi Kapasitas battery Rendah
Umur battery rendah Umur battery tinggi
Dimensi battery kecil Dimensi battery lebih besar
Instatenous discharge rate tinggi Instatenous discharge rate rendah
Kurang adaptif thd floating operation Lebih adaptif thd floating operation
Standing loss tinggi Standing loss lebih rendah

4). Final voltage


* Adalah tegangan minimum yang diijinkan
pada sel battery pada beberapa macam
discharge rate
* Makin rendah final voltage, mkn lama ia
dapat d-discharge, jadi kapasitas makin
tinggi
KAPASITAS BATTERY
a. Dinyatakan dalam besaran Amper - Jam
b. Dipengaruhi discharge rate , temperatur , BJ , Final voltage
1). Discharge rate
Makin tinggi discharge rate (dlm amper) , makin rendah Amper
jam yang dapat disediakan walaupun batterynya sama.

Kapasitas sbagai fungsi discount rate


2). Temperatur
Kenaikan suhu mengakibatkant
* Reaksi kimia menjadi lebih cepat
* BJ elektrolit turun
* Internal resistance apda kutub turun

Kapasitas sbg fungsi temperatur


CHARGING (PENGISIAN
a. Jenis pengisian :
* Full charging : dilakukan dengan menco[ot battery dari rangkaian dan mengisinya dengan sebuah
battery charger ,
* Trickle charging : dilakukan tanpa mencopot battery dari rangkaian dan
mengisinya dengan sebuah Auxilliary Generator plus AVR
Volt

2.8

2.6

2.4

2.2

2.0

1.8
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 Jam
Pengisian KURVA PENGISIAN (CHARGING)
Pengisian DAN PENGOSONGAN (DISCHARGING
PERHITUNGAN DALAM CHARGING
1. Di saat awal , 2 jam pertama, pengisian dipaksakan dengan kapasitas 150 %
Misal kapasitas 140 AH ( battery HI 14), maka Amper Jam yang dipaksakan adalah 150 % x 140 = 210 AH. Ini
dilakukan selama 2 jam, maka arus yang dipaksakan = (210 : 2) = 110 amper
2. Dalam 5 jam berikutnya pengisian dilaksanakan secara normal, atau 100 % kapasitas
Untuk battery HI 14, maka Amper Jam yang diisikan adalah 100 % x 140 = 140 AH. Ini dilakukan selama 5
jam, maka arus yang dipaksakan = (140 : 5) = 28 amper
3. Dalam , 2 jam terakhir, pengisian dipaksakan dengan kapasitas 150 %
Pada battery HI 14, maka Amper Jam yang dipaksakan adalah 150 % x 140 = 210 AH. Ini dilakukan selama 2
jam, maka arus yang dipaksakan = (210 : 2) = 110 amper

Amper - Jam Volt / cell

2.8

150 1.6

125 1.5

100 1.4

75 1.3

1.2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jam
Pengisian Pengisian
PERHITUNGAN DALAM CHARGING
1. Di saat awal , 2 jam pertama, pengisian dipaksakan dengan kapasitas 150 %
Misal kapasitas 140 AH ( battery HI 14), maka Amper Jam yang dipaksakan adalah 150 % x 140 =
210 AH. Ini dilakukan selama 2 jam, maka arus yang dipaksakan = (210 : 2) = 110 amper
2. Dalam 5 jam berikutnya pengisian dilaksanakan secara normal, atau 100 % kapasitas
Untuk battery HI 14, maka Amper Jam yang diisikan adalah 100 % x 140 = 140 AH. Ini dilakukan
selama 5 jam, maka arus yang dipaksakan = (140 : 5) = 28 amper
3. Dalam , 2 jam terakhir, pengisian dipaksakan dengan kapasitas 150 %
Pada battery HI 14, maka Amper Jam yang dipaksakan adalah 150 % x 140 = 210 AH. Ini dilakukan
selama 2 jam, maka arus yang dipaksakan = (210 : 2) = 110 amper
4. Pada waktu discharge, tegangan mula-mula turun bertahap, kemudian pada satu saat ia
akan turun drastis sampai pada harga dimana battery praktis “mati”. Tegangan pada
kondisi ini disebut tegangan final dan akan dicapai sesuai dengan berat ringannya
“rate” saat discharge

Grafik pencapaian tegangan final


Pemgisian battery Nife.
Pengosongan Nife Battery
Proses charging dan discharging.

O
O O H2 O H2
Pb Pb
Pb Pb
O SO4 O SO4
SO4 SO4
SO4
H2 O H2
SO4 O
SO4 SO4

Proses charging Proses discahrging


Gambar 1 . Reaksi kimia dalam sel
RANGKAIAN CHARGING (PENGISIAN)

G V AG

Full Charging Trickle Charging

Prinsip trickle charging dengan mengatur on dan off nya rangkaian


eksitasi diterpkan a.l pada pengisian battery lok BB 301
FULL CHARGING

G
V

A
Pengisian Battery lok BB 301.
(PRINSIP MENGATUR ON OFF CIRCUIT EXSITASI UTK TRICKLE CHARGING)

1. Pada saat awal, setelah AG berputardan ada pembentukan


64V 75V 31A tegangan, field mulai mendapat arus eksitasi memalui R,
VC VR AR sampai tegangan mencapai 64 V
2. Lampu indikator L menyala karena Vbatt > EAG
3. Bila EAG mencapai 64 V, relay VC1 magnetnya cukup
VC1 VR AR kuat untuk menutup kontaktor VC, sehingga eksitasi ke
field makin kuat
3. Bersamaan dengan itu mulai ada arus pengisian ke
L Battery melewarti relay VC2 dan AR
VC2
4. Bila tegangan EAG mencapai 75 V, relay VR akan cukup
kuat untuk membuka kontaktor VR
R
5. Dengan begitu arus eksitasi ke field akan terputus
6. Bila tegangan AG, yaitu EAG sudah imbang lagi dengan
AG VBatt maka arus pengisian akan berhenti
7. Bila terjadi arus pengisian terlalu besar, relay AR akan
cukup kuat untuk membuka kontaktor AR. Jalur
EKSITASI KEDUA terputus
MENYIAPKAN BATTERY BARU.
1. Isi petak-petak battery dengan asam sulfat yang sudah diencerkan dengan BJ sesuai petunjuk
pabrik sam pai +/- 10 mm diatas separator, tunggu samapai battery menjadi dingin karena
pada waktu dituang asam sulfat akan timbul panas
2. Lakukan charging sesuai petunjuk pabrik. Arus dan tegangan jangan terlalu rendah dan jangan
terlalu tinggi
3. Usahakan agar tegangan per petak 2,5 -2,8 volt, BJ asam belerang 1,260 – 1, 280 pada suhu
350 C
4. Bila selama pengisian terjadi percikan-percikan elektrolit, segera bersihkan
5. Bila selama pengisian elektrolitnya susut, tambahkan air suling. JANGAN MENAMBAH
ASAM SULFAT.
6. Periksa tegangan tiap petak dan BJ elektrolit tiap 3 jam
7. Bila telah penuh, segera akhiri pengisian

Buseett….
Banyak banget ?
MENYIAPKAN ELEKTROLIT.
1. Ada dua kadar asam sulfat, disebut 450 Be (Baume) berwarna putih dan 550 Be
berwarna kemerahan
2. Siapkan wadah yang tahan panas dan tidak beraksi dengan asam sulfat, misalnya
wadah porselin. Jangan gunakan panic besi karena akan beraksi dengan asam sulfat..
3. Isi panci dengan air suling sampai ¾ bagian, kemudian tuangkan asam sulfat
pelan-pelan. Saat ini akan timbul panas, ukur dengan thermometer. Bila terlalu
panas, berhenti dan aduk campuran dengan sendok plastik. Bila telah dingin
tuangkan lagi asam sulfat.

4. Ukur Be atau BJ nya. Biasanya harga BJ yang siap pakai adalah antara 1,250 –
1, 280
PEMELIHARAAN BATTERY
1. Periksa level elektrolit, bila susut tambahkan air suling , JANGAN
TAMBAH ASAM SULFAT
2. Periksa BJ setiap minggu. Bila BJ mencapai 1.250 battery harus dicharge lagi.
3 Tegangan battery charger harus sesuai, jangan terlalu tinggi, jangan terlalu
rendah
4 Bersihkan pole dan lapisi dengan vaselin
5 Periksa bocoran elektrolit
Itu mah urusan
Bise kagak be para beliau nyak
ngelaksanain??
Efisiensi battery
1. Efisiensi kapasitas = (output) / (input)
= ( amper jam discharge) / (amper – jam recharge)

= 91 %
2. Efisiensi tegangan = ( tegangan discharge) / ( tegangan recharge)

= 86 %
3. Efisiensi total = ( eff. kap) x ( eff. teg)
= 91 x /86 % = 77 %

Local action
1. Dalam keadaan tanpa beban (open voltage), di kutub-kutub battery,
khususnya kutub negatif terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan adanya
semacam arus putar internal yang mengakibatkan rugi-rugi internal.
2. Ini dinyatakan dalam % loss dalam amper jam per bulan.

3. Untuk float charging, ini dipakai untuk menghitung kebutuhan arus


pengisian trickle supaya battery tetap full.
Timbulnya Gas
1. Pada waktu charging, pada saat akhir ada tegangan charging yang tinggi.
Tidak semua tenaga listrik terserap untuk menjadikan kutub-kutub menjadi
aktif. Ada yang membuat air menjadi ter-elektrolisis menjadi gas H2 dan
O2
2. Proses terjadinya gas ini harus diperhatikan pada saat akhir periode
charging khususnya saat tegangan dinaikkan menjadi 2.3 - 2. 35 volt

3. Gas H2 dan O2 ini bila konsentrasinya tinngi (diatas 4 %) akan berbahaya,


dapat mengakibatkan ledakan.

Mossing
1. Mossing adalah peristiwa berubahnya komposisi dari kutub-kutub.yang
terjadi bersamaan dengan mengalirnya arus listrik ke kutub-kutub saat
timbulnya gas. Mateial lepas dari kutub positif dan lari ke kutub negatif
2. Suatu saat mossing ini akan melapisi kutub negatif dengan semacam
material konduktif pada pojok atas kutub. Lama-lama akan melewati
separator dan menyebabkan internal short circuit pada sel batery.
3. Hal ini akn terjadi kalau kita sering melakukan charging terlalu tinggi..
Timbulnya Sedimen / endapan
1. Ada kecenderungan bahwa elemen posistif battery untuk mudah
“rontok”dan partikel-partikel rontokannya jatuh ke dasar kontainer
membentuk sedimen
2. Sebenarnya kalau kita memggunakan battery secara normal, tidak over
discharge maupun over chharge, sedimen ini tidak akan berpengaruh apa-
apa, karena volumenya kecil
3. Tetapi kalau sering overcharge ataupun over discharge sedimen / endapan
ini satu saat akan cukup tinggi untuk menyentuh sisi bawah elemen dan
menyebabkan internal short circuit

4. Jadi kalau pemakain dan pemeliharaan kita normal, sedimen ini tidak perlu
dikuras, tetapi kalau yang terjadi adalah sebaliknya, ya perlu sesekali
dikuras.
Dry charge
1. Pabrik kadang menyediakan battery dalam kondisi dry charge, yaitu kondisi
dimana battery baru ini sebelumnya sudah charge penuh, kemudian
elektrolitnya dituang dan elemen-elemennya di keringkan.

2. Elemen yang mengalami dry charge harus disimpan dalam tempat yang
kedap uap air, dapat disimpan untuk masa paling lama 2 tahun.
3 Battery yang mengalami dry charge dapat segera dipergunakan. Segera
setelah disisi elektrolit, tetapi hanya akan memberikan kapasitas 90 %,
kalau mau penuh ya harus di charge penuh dulu.

Penyimpanan

1. Bila battery akan disimpan untuk beberapa bulan , battery itu harus di
charge dulu baru dsimpan pada tempat yang kering dan sejuk

2. Selama dalam penyimpanan, BJ nya harus secara periodik diperiksa setiap


2 bulan dan harus dicharge ulang bila BJ nya susut 25 – 35 %
Proses MOSSING dan SEDIMENTASI.

Pb Pb

SO
O4 O SO4

MOSSING SEDIMENTASI
A

V
Pengujian dengan motor

M V
Pemakaian

BB 304 10 , BB303 01 , BB306 10 , 09 , sejak 2002

Rencana berikut : BB 301 35 , BB 306 11BB 304 10 , BB303 01 , BB306 10 , 09

Kapasitas 200 AH , MF

Tegangan AG 64 V , tegangan per unit battery 12 V , dipakai 6 uniy


setelan AVR 71 – 73 V

Harga 12 jt dibanding 180 jt Nife

Anda mungkin juga menyukai