Anda di halaman 1dari 16

Tegangan, Regangan, dan Modulus

Elastisitas Baja
Nama Anggota :

Ernadi zamzami
Fahmi alfarizi
Dandy ferdiyansah
Cahyani rahmah alaviah
Tegangan & Regangan
Tegangan dan regangan adalah konsep awal dalam mekanika bahan.

Secara umum Tegangan adalah gaya uang bekerja pada baja per satuan luas penampang baja

Konsep ini dapat diilustrasikan dengan meninjau sebuah batang prismatis yang mengalami gaya aksial.

Dimana batang prismatis adalah elemen struktur lurus yang memiliki penampang konstan.

Sedangkan gaya aksial adalah beban yang mempunyai arah yang sama dengan sumbu elemen, sehingga
terjadinya tarik atau tekan pada batang.

Contoh gambar :
Rumus :

01.
Dimana gaya per satuan luas disebut tegangan
adalah (sigma). P adalah gaya aksial. A adalah
luas penampang

02.
Apabila gaya dikenakan pada ujung batang, dalam arah
menjauh dari batang, sehingga membuat batang dalam
kondisi tertarik

03.
Jika gaya dikenakan pada ujung batang, dalam arah
menuju ke batang, maka terjadilah tegangan tekan
Contoh soal

Diketahui seutas tali memiliki diameter 2cm di tarik dengan gaya 200 N. Tentukan tegngan tali tersebut!

Jawab.

F = 200 N jawab

d = 2 cm = 0,02 m r2

r = 1 cm = 0,01 m = 3,14 x (0,01)2 = 0,0001 = 0,000314 = 3,14 x 10-4

Ditanya : .........? =
Tegangan & Regangan

Regangan adalah suatu batang lurus yang akan mengalami perubahan panjang apabila di bebani secara aksial,
yaitu menjadi panjang saat di tarik dan menjadi pendek saat di tekan

Secara umum regangan merupakan respon dari tegangan itu tersendiri.

Contoh gambar :
Rumus :

01.
Dimana pertambahan panjang pada batang
dinotasikan dengan ∆ (delta), s
dimana satu satuan panjang dari batang akan mempunyai
perpanjangan yang
sama dengan 1/L kali perpanjangan total ∆. Perpanjangan pada
batang dapat
diukur untuk setiap kenaikan tertentu dari beban aksial. Dengan
demikian
konsep perpanjangan per satuan panjang, atau disebut
regangan, yang diberi
notasi e (epsilon) dapat dihitung dengan persamaan:
Contoh soal
Seutas tali mempunyai panjang mula mula 200 cm ditarik hingga tali tersebut mengalami pertambahan
panjang 1 cm. Tentukan regangan tali tersebut!

Diketahui :

X = 200 = 2 m

∆x = 1 cm = 0,01 m

Ditanya = ........?

Jawab :

=
Kurva Tegangan & Regangan
Dimana hasil-hasil pengujian biasanya tergantung pada benda uji. Karena
sangat kecil kemungkinannya kita menggunakan struktur yang ukurannya
sama dengan ukuran benda uji, maka kita perlu menyatakan hasil pengujian
dalam bentuk yang dapat diterapkan pada elemen struktur yang berukuran
berapapun. Cara sederhana untuk mencapai tujuan ini adalah dengan
mengkonversikan hasil pengujian tersebut ke tegangan dan regangan.

Setelah melakukan uji tarik atau tekan dan menentukan tegangan dan
regangan pada berbagai taraf beban, kita dapat memplot diagram tegangan
dan regangan. Diagram tegangan-regangan merupaka karakteristik dari
bahan yang diuji dan memberikan informasi penting tentang besaran mekanis
dan jenis perilaku.
Kurva Tegangan & Regangan

Dimana diagram dimulai dengan garis lurus dari pusat sumbu 0 ke titik A, yang berarti bahwa hubungan antara
tegangan dan regangan pada daerah ini linier dan proporsional, dimana titik A tegangan maksimum, tidak terjadi
perubahan bentuk ketika beban diberikan disebut batas elastis, jadi tegangan di A disebut limit proporsional, dan
OA disebut daerah elastis. Perhatukan gambar berikut
Dengan meningkatnya tegangan hingga melewati limit proporsional, maka regangan mulai meningkat secara lebih cepat
untuk setiap pertambahan tegangan. Dengan demikian kurva tegangan-regangan mempunyai kemiringan yang berangsur-
angsur semakin kecil sampai pada titik B kurva tersebut menjadi horisontal. Mulai dari titik B terjadi perpanjangan yang
cukup besar pada benda uji tanpa adanya pertambahan gaya tarik (dari B ke C), fenomena ini disebut luluh dari bahan, dan
titik B disebut titik luluh. Di daerah antara B dan C, bahan menjadi plastis sempurna, yang berarti bahwa bahan
terdeformasi tanpa adanya pertambahan beban. Sesudah mengalami regangan besar yang terjadi selama peluluhan di
daerah BC, baja mulai mengalami pengerasan regang (strain hardening). Perpanjangan benda di daerah ini membutuhkan
peningkatan beban tarik, sehingga diagram tegangan-regangan mempunyai kemiringan positif dari C ke D, dan beban pada
akhirnya mencapai harga maksimum, dan tegangan di titik D disebut tegangan ultimit. Penarikan batang lebih lanjut akan
disertai dengan pengurangan beban dan akhirnya terjadi putus/patah di suatu titik yaitu pada titik E.
Tegangan Geser & Regangan Geser

Tegangan geser merupakan tegangan yang bekerja dalam arah tangen sial terhadap
permukaan bahan.

Contoh gambar :

Dimana (tou) adalah notasi tegangan geser, yaitu gaya gesek ( )


dibagi luasan (A)

Rumus :
Tegangan Geser & Regangan Geser

Regangan geser merupakan tegangan yang bekerja pada suatu elemen bahan yang disertai dengan tegangan geser
dimana tegangan geser tidak mempunyai kecendrungan untuk memperpanjang atau memperpendek elemen,
dengan kata lain panjang sisi tidak berubah. Tegangan geser menyebabkan perubahan bentuk elemen, dimana
elemen semula berbentuk persegi panjang, berubah bentuk atau terdeformasi menjadi miring, sehingga sudut
antara muka samping berubah.

Contoh gambar :
Modulus elastisitas baja
Modulus elastisitas adalah angka yang digunakan untuk mengukur objek atau ketahanan bahan untuk mengalami
deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada benda itu. Modulus elastisitas suatu benda didefinisikan sebagai kemiringan
 dari kurva tegangan-regangan di wilayah deformasi elastis.

Macam – macam Modulus

1. Modulus Young atau modulus tarik (E) menjelaskan elastisitas tarik atau kecenderungan suatu benda untuk berubah
bentuk sepanjang sumbu ketika stress berlawanan diaplikasikan sepanjang sumbu itu; itu didefinisikan sebagai rasio  
tegangan tarik terhadap regangan tarik. Hal ini sering disebut hanya sebagai modulus elastisitas saja.

2. Modulus geser atau modulus kekakuan (G atau µ) menjelaskan kecenderungan sebuah objek untuk bergeser (deformasi
bentuk pada volume konstan) ketika diberi kekuatan yang berlawanan, didefinisikan sebagai tegangan geser terhadap 
regangan geser. 

3. Modulus Bulk (K) menjelaskan elastisitas volumetrik, atau kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk ke segala
arah ketika diberi tegangan seragam ke segala arah; didefinisikan sebagai tegangan volumetrik terhadap regangan
volumetrik, dan merupakan kebalikan dari kompresibilitas. Modulus bulk merupakan perpanjangan dari modulus Young
pada tiga dimensi.

    
Modulus elastisitas baja

Modulus elastis baja tulangan ditentukan berdasarkan kemiringan awal kurva tegangan-regangan di daerah elatis
dimana antara mutu baja yang satu. Berkut adalah contoh table pengujian kuat tarik pada tulangan baja.
Modulus elastisitas baja

Pengujian modulus elastisitas baja tulangan Bentuk benda uji seperti pada Gambar. Modulus elastisitas baja tulangan
didapat dari rumus sebagai berikut :

Rumus :

Dimana

Jawab :

Anda mungkin juga menyukai